Share

8. Susu Anget

Penulis: Ika Armeini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Mbak Binal, Mbak Binal … Daddy manah?” Davi tengah malam terbangun, kebetulan malam ini Binar yang menemaninya tidur.

Sementara Binar yang awalnya sudah bobok cantik sambil sedikit ileran pun seketika terbangun, mirip pasukan militer yang dibangunkan secara paksa. Binar langsung mengambil posisi sikap siap sempurna begitu dibangunkan oleh Davi.

“Siap, Den Davi!” Binar berdiri tegak di sebelah ranjang, kemudian menguap lebar.

“Daddy mana?” tanya Davi lagi.

“Udah bobok, dong! Kan ini udah malam.”

Davi mengucek kedua matanya. “Dapi mau liat Daddy,” pintanya.

“Eh, nggak boleh! Tuan Daddy lagi bobok, istirahat. Nanti kalau Den Davi gangguin bisa-bisa Daddy marah.”

“Emangna Daddy cuka malah-malah, ya—emangnya Daddy suka marah-marah, ya?” tanya Davi.

“Wah, jangan ditanya. Mbak Binar paling sering kena marah sama Tuan Daddy, jadi Den Davi jangan ganggu Daddy lagi istirahat, ya!”

“Ndak mau!” tolak Davi. “Dapi mau liat Daddy, kalo ndak Dapi mau teliak aja—Davi mau lihat Daddy, kalau nggak Dav
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
~ Sari
yah mbak binal kena tipu lagi ini mah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Baby Sitter Tuan Bos   9. Baby Sitter Sehari

    “Binar mana punya uang buat beli pabrik susu, Tuan! Ah, Tuan nih sakit mintanya aneh-aneh, segala pabrik susu juga diminta.” Binar geleng-geleng kepala sendiri akibat permintaan si Tuan Bos yang aneh. “Aku minta pabrik susu yang fresh, Bi!” Kali ini Satya mengarahkan kedua tangannya menyentuh dadanya sendiri. “Biar aku cepet sembuh, harus minum susu dari sumbernya.”Mata Binar langsung membulat saat melihat kedua tangan Satya yang menempel di dadanya sendiri itu. Seketika Binar bergidik geli.Satya tersenyum jahil. “Kenapa? Kamu belum tahu rasanya, ya? Kalau kamu udah tahu sekali pasti jadi ketagihan deh, Bi!”“Tuan bener-bener sakit, nih!” Nggak cuma badannya yang panas otaknya juga panas nih Tuan Bos. Sepertinya kabur dari kamar ini bisa jadi solusi yang baik, daripada Binar ikutan eror seperti saat kejadian ciuman rasa yogurt stroberi tapi pedes Indomie goreng cabe itu.Binar pun langsung membalikkan tubuhnya, hendak langsung kabur dari kamar tersebut. “Kamu mau ke mana?” tanya Sa

  • Baby Sitter Tuan Bos   10. Mau Mampir Ke Rumah?

    Satya bangun dalam kondisi kepala yang masih sangat pusing. Ia pun menoleh ke samping, ada sosok perempuan yang tidur di ranjangnya. Sejenak Satya mengingat-ngingat kembali tentang semalam, apa ia sempat membawa perempuan masuk ke kamarnya lalu diajak bercinta?Oh, tidak … semalam Satya tidak ada membawa perempuan dari luar. Badannya demam dan tidak punya waktu untuk tebar pesona.Lantas siapa yang tidur di sebelahnya ini?Satya penasaran karena posisi perempuan tersebut membelakangi dirinya. Namun kalau dilihat dari bentuk badannya, seperti tidak asing. Bokong sintal ini sangat sering Satya lihat.Perempuan itu pun berganti posisi, membalikkan badannya hingga Satya bisa melihat jelas siapa sosok perempuan itu. Ditambah ciri khasnya yang hobi ileran kalau tidur, gaya tidurnya pun sangat jauh dari kata elegan alias kampungan.“Anjiiirrr, kamu ileran di tempat tidurku!” umpat Satya dengan tatapan sedikit jijik akibat melihat gadis yang sedang tiduran sambil membuka sedikit mulutnya itu.

  • Baby Sitter Tuan Bos   11. Pakai Daster

    Celine masih terlihat kaget saat mengetahui kenyataan baru. Bos Satya ternyata sudah punya istri dan anak. Jadi selama ini status Satya yang mengaku masih single itu cuma pura-pura? Mata Celine pun kini jadi memperhatikan penampilan perempuan yang membukakan pintu untuknya itu, sedikit kampungan.“Jadi Bos Satya beneran udah punya anak istri?” Lagi Celine memastikan kembali. Matanya masih memperhatikan Binar naik turun, tidak percaya kalau kesukaan Bos Satya yang bentukannya begini.“Maaf, apa Mbak mau ketemu sama Daddy-nya Davi?” tanya Binar kepada Celine.Celine kini bergiliran menatap ke arah bocah yang sedari tadi menempel di kaki Binar. Mungkin bocah laki-laki ini yang namanya Davi. Seketika keinginan Celine untuk bertemu Satya jadi ingin diurungkan, kalau begini sih gimana ceritanya mau ‘bikin laporan’ bareng? Ogah, deh … lebih baik Celine pergi, cari aman.“Enggak, enggak! Bilang aja kalau aku batal ketemu Bos Satya, tiba-tiba aja aku ada panggilan mendadak.” Celine segera balik

  • Baby Sitter Tuan Bos   12. Kamu Bisa Nahan Sakit Sedikit, Kan?

    Pagutan bibir Binar dan Satya masih terus berlanjut, sebisa mungkin Satya membuat Binar nyaman dengan dirinya. Setelah Binar nyaman, dengan begitu Satya akan mudah membuat Binar larut akan permainannya. Setidaknya itu yang menjadi niatan awal Satya, tapi otaknya kembali berfungsi dengan normal saat pagutan bibir mereka terlepas sejenak untuk mengambil napas.Sadar woy … anak orang masih perawan, gimana orang tuanya di kampung kalau tahu anaknya dinodai sama majikan?“Sorry, Bi!” Satya langsung menurunkan tubuh Binar dari pangkuannya, sebenarnya tadi tangan Satya sudah mau bermain ke sana sini, beruntung cepat sadar diri.Binar sepertinya sedang setengah sadar, ini efek dari ciuman dari Satya barusan.“Tu-Tuan bilang apa tadi?” tanya Binar.“Aku minta maaf, soal yang tadi itu—”“Iya nggak apa-apa, Binar tahu kalau Tuan cuma jadiin Binar mainan.” Binar terlihat mengusap bibirnya dengan tangan, seperti kesal karena sudah berciuman tadi.Daripada makin kesal, Binar pun hendak pergi dari s

  • Baby Sitter Tuan Bos   13. Tipis dan Nggak Tipis

    "Na-nahan sakit gimana, Tuan?" Binar dalam kondisi pasrah di bawah tubuh Satya pun cuma bisa meremas seprai di ranjang tersebut. "Nahan sakit sedikit, tenang aja, nggak terlalu sakit, kok! Palingan sakitnya sebentar, nanti lama-lama juga kamu pasti suka." Namanya aligator darat, sudah pro juga merayu banyak perempuan. Kalau urusan merayu perawan seperti Binar sudah pasti jadi perkara mudah. Ditambah gadis ini mulai terangsang akibat ciuman yang tadi, terbukti yang bawah sudah basah, kan? "Tuan mau apain Binar?" Masih saja Binar terlihat polos, padahal posisinya celana dalamnya sudah dicopot, tinggal Satya bergerak untuk menyatukan miliknya dengan milik Binar yang perawan ting-ting. Sh*t, milik Binar di bawah sana ternyata bersih, tanpa semak belukar, entah mengapa Satya jadi semakin bersemangat lagi untuk mengajak Binar berbuat dosa yang nikmat. Supaya Binar tidak kaget, dan tentunya supaya Binar nyaman dengan Satya, harus diawali dengan rangsangan terlebih dahulu. Bibir Satya per

  • Baby Sitter Tuan Bos   14. Dasar Bocil Pengganggu!

    Terlihat Binar agak tegang begitu Satya kembali menindih tubuhnya. Matanya terpejam, tidak berani dibuka, takut melihat adegan selanjutnya. “Jangan tegang, Bi!” Satya mengarahkan kepada Binar. Binar tidak menjawab apa-apa, pokoknya sedang mode tegang. “Kalau kamu tegang nanti malah terasa sakitnya, coba rileks deh!” Satya terus menuntun Binar. Masalahnya kalau tegang juga yang bawah pasti bakalan ikut makin tertutup dan membuatnya jadi sulit diterobos. Untuk mencairkan ketegangan, Satya pun mulai mencium bibir Binar. Harapannya sih supaya Binar mulai mempasrahkan segalanya ke Satya, tapi apa daya kalau ciuman pun si Binar tetap tegang. Mulutnya tidak mau dibuka, malah tertutup rapat, sama seperti yang di bawah sana jadi berasa tertutup juga padahal Satya sudah membuka lebar kedua kaki Binar. Kalau bibir tidak bisa diajak kompromi, satu-satunya cara adalah Satya menyentuh dada Binar. Dihisapnya dengan perlahan salah satu ujung dadanya. Ternyata ampuh m

  • Baby Sitter Tuan Bos   15. Ayo Kita Lanjutin Yang Kemarin

    Satya jadi kepikiran terus karena saran dari Ethan untuk menikahi Binar. Seharian ini ia cuma bengong-bengong tidak jelas di kantor, tidak fokus juga dengan kerjaannya. Sampai-sampai Satya tidak sadar kalau ia sudah jadi viral di kantornya. Ini gara-gara gosip yang disebarkan oleh Celine, tentang anak laki-laki dan perempuan muda yang dilihat di rumah Satya kemarin. "Kenapa semua pada ngelihatin gue sih, Jul?" tanya Satya saat dirinya hendak pulang dengan Julian. Kebetulan kalau Ethan sudah pulang duluan, semenjak punya bayi memang Ethan jarang bekerja sampai malam di kantor mereka. Sudah ada prioritas utama karena sudah berkeluarga, beda dengan Satya dan Julian yang statusnya masih single. Julian meninju pelan lengan Satya. "Lo nggak nyadar kalau lo jadi bahan gosip di kantor masalah anak lo itu?" "Hah?" "Iya, staf di sini makin yakin kalau lo hamilin anak orang di luar nikah karena ada yang lihat faktanya langsung di rumah lo. Memangnya siapa yang kemarin lo undang ke rumah?" S

  • Baby Sitter Tuan Bos   16. Geli Atau Enak, Bi?

    Mata Binar membulat, mau nolak gimana caranya? Posisi Binar sudah tidak bisa lagi kabur, lagian tangan Binar juga tetap betah memegang milik Satya di bawah sana yang ukurannya ... ukurannya bikin Binar pusing kepala. Tangan Satya tiba-tiba saja sudah menyelinap masuk dari bagian bawah baju oversize yang Binar pakai. Padahal sudah sesuai kemauan Satya supaya Binar tidak pakai daster kalau ada Satya di rumah. Buktinya biarpun nggak pakai daster, si Tuan Bos tetap saja birahi kalau dekat-dekat Binar. Seperti saat ini, jari Satya sudah menyelip di celah bra yang Binar pakai, memilin salah satu ujung dadanya dengan lembut. Seketika Binar bergidik, ia pun menggigit bibir bawahnya, mau mendesah tapi takut. "Tuan, ge-geli ...." "Geli atau enak, Bi?" goda Satya. Binar geleng-geleng kepala, nggak tahu harus mendeskripsikannya dengan bagaimana. Antara geli dan enak. "Suka, Bi?" rayu Satya sambil berbisik di telinga Binar, lalu menggigit daun telinga perempuan itu. Binar tidak menjawabnya,

Bab terbaru

  • Baby Sitter Tuan Bos   19. Binar Puas, Satya Lemas

    Tidak masalah bagi Satya kalau Binar punya inisiatif untuk menciumnya duluan. Malahan Satya sangat senang, baginya ini prestasi yang sangat baik untuk Binar. Sambil berciuman, satu tangan Satya pun menyalakan keran shower, hingga rintik-rintik hujan shower pun menemani mereka.Awalnya Binar bergidik akibat air shower yang membasahi tubuhnya, tapi lama kelamaan ia malah membiarkan air-air itu menghujani kegiatan panas mereka.Rasanya milik Satya di bawah sana tidak bisa diajak kompromi berlama-lama. Mau kembali mengulang kejadian semalam, temu kangen untuk kedua kalinya. Saat Satya hendak mengarahkan little bro miliknya ke milik Binar, seketika Binar menghentikan ciumannya. "Tuan!" Binar langsung menggeleng tanda penolakan."Kenapa, Bi? Ini kamu udah basah banget loh." Satya kembali mengarahkannya untuk segera masuk. Namun sayang, lagi-lagi ditahan oleh Binar."Enggak mau!" tolak Binar lagi."Mau aja!""Nggak mau, Tuan!""Aku janji pelan-pelan, nggak bakalan sakit, kok! Kemarin aja

  • Baby Sitter Tuan Bos   18. Serangan Fajar

    Satya keki bukan main saat mengetahui kalau dirinya semalam pingsan dan tidak ada yang menyelamatkan. Pagi-pagi sekali Satya tersadar dari acara pingsan itu, dan ketika membuka mata ternyata dirinya sudah rebahan ganteng di lantai.Hampir saja Satya lupa dengan kronologi yang terjadi. Namun seketika ia teringat kalau semalam ada sosok gelap di dekat tangga dan membuat dirinya kaget sampai akhirnya pingsan.Bisa-bisanya Binar tidak membangunkan Satya, atau paling nggak pindahin badan Satya ke sofa biar Satya nggak masuk angin. Ini benar-benar dinginnya lantai menusuk sampai ke tulang-tulang. Pokoknya mood Satya jadi nggak bagus gara-gara kejadian ini. Saat Binar menghampirinya pun seketika Satya manyun, tidak ada manis-manisnya padahal semalam Satya sudah membobol Binar dengan penuh kenangan. Harusnya pagi ini bakalan jadi momen sayang-sayangan, malah Satya jadi ogah-ogahan."Tuan, Binar udah bikin sarapan nih! Eh?" Binar terheran sendiri saat melihat kondisi Satya yang berantakan dan

  • Baby Sitter Tuan Bos   17. Pensiun Jadi Aligator

    Dengan perlahan Satya menggerakkan pinggulnya, maju mundur dengan teratur. Binar terus-terusan mencakar lengan Satya. Makin dicakar rasanya Satya makin penasaran dan makin terus berpacu. Sempitnya lubang surgawi milik Binar juga membuat Satya ikut merintih, rasanya terjepit sempurna di dalam.Desahan demi desahan terdengar. Satya sangat menyukai desahan dari Binar, sangat seksi.Akibat nikmat, tanpa sadar Satya mempercepat temponya. Uh, rasanya seribu kali terjepit-jepit."Tu-Tuan, pelan ... pelan-pelan! Aaaahhhhh ...."Mendengar rintihan dari Binar, Satya akhirnya melambatkan pergerakannya kembali. "Maaf, Bi, keenakan jadi lupa." Satya pun kemudian mencium leher Binar, meninggalkan tanda merah di sana. Pelan-pelan bibir itu turun menuju ke dada Binar. Satya menjilatnya dan menghisapnya dengan lembut.Binar sepertinya mulai menikmatinya. Ia juga suka dengan sensasi geli-geli syahdu dari bibir dan lidah Satya pada dadanya.Gara-gara milik Binar yang masih sempit, akhirnya Satya pun he

  • Baby Sitter Tuan Bos   16. Geli Atau Enak, Bi?

    Mata Binar membulat, mau nolak gimana caranya? Posisi Binar sudah tidak bisa lagi kabur, lagian tangan Binar juga tetap betah memegang milik Satya di bawah sana yang ukurannya ... ukurannya bikin Binar pusing kepala. Tangan Satya tiba-tiba saja sudah menyelinap masuk dari bagian bawah baju oversize yang Binar pakai. Padahal sudah sesuai kemauan Satya supaya Binar tidak pakai daster kalau ada Satya di rumah. Buktinya biarpun nggak pakai daster, si Tuan Bos tetap saja birahi kalau dekat-dekat Binar. Seperti saat ini, jari Satya sudah menyelip di celah bra yang Binar pakai, memilin salah satu ujung dadanya dengan lembut. Seketika Binar bergidik, ia pun menggigit bibir bawahnya, mau mendesah tapi takut. "Tuan, ge-geli ...." "Geli atau enak, Bi?" goda Satya. Binar geleng-geleng kepala, nggak tahu harus mendeskripsikannya dengan bagaimana. Antara geli dan enak. "Suka, Bi?" rayu Satya sambil berbisik di telinga Binar, lalu menggigit daun telinga perempuan itu. Binar tidak menjawabnya,

  • Baby Sitter Tuan Bos   15. Ayo Kita Lanjutin Yang Kemarin

    Satya jadi kepikiran terus karena saran dari Ethan untuk menikahi Binar. Seharian ini ia cuma bengong-bengong tidak jelas di kantor, tidak fokus juga dengan kerjaannya. Sampai-sampai Satya tidak sadar kalau ia sudah jadi viral di kantornya. Ini gara-gara gosip yang disebarkan oleh Celine, tentang anak laki-laki dan perempuan muda yang dilihat di rumah Satya kemarin. "Kenapa semua pada ngelihatin gue sih, Jul?" tanya Satya saat dirinya hendak pulang dengan Julian. Kebetulan kalau Ethan sudah pulang duluan, semenjak punya bayi memang Ethan jarang bekerja sampai malam di kantor mereka. Sudah ada prioritas utama karena sudah berkeluarga, beda dengan Satya dan Julian yang statusnya masih single. Julian meninju pelan lengan Satya. "Lo nggak nyadar kalau lo jadi bahan gosip di kantor masalah anak lo itu?" "Hah?" "Iya, staf di sini makin yakin kalau lo hamilin anak orang di luar nikah karena ada yang lihat faktanya langsung di rumah lo. Memangnya siapa yang kemarin lo undang ke rumah?" S

  • Baby Sitter Tuan Bos   14. Dasar Bocil Pengganggu!

    Terlihat Binar agak tegang begitu Satya kembali menindih tubuhnya. Matanya terpejam, tidak berani dibuka, takut melihat adegan selanjutnya. “Jangan tegang, Bi!” Satya mengarahkan kepada Binar. Binar tidak menjawab apa-apa, pokoknya sedang mode tegang. “Kalau kamu tegang nanti malah terasa sakitnya, coba rileks deh!” Satya terus menuntun Binar. Masalahnya kalau tegang juga yang bawah pasti bakalan ikut makin tertutup dan membuatnya jadi sulit diterobos. Untuk mencairkan ketegangan, Satya pun mulai mencium bibir Binar. Harapannya sih supaya Binar mulai mempasrahkan segalanya ke Satya, tapi apa daya kalau ciuman pun si Binar tetap tegang. Mulutnya tidak mau dibuka, malah tertutup rapat, sama seperti yang di bawah sana jadi berasa tertutup juga padahal Satya sudah membuka lebar kedua kaki Binar. Kalau bibir tidak bisa diajak kompromi, satu-satunya cara adalah Satya menyentuh dada Binar. Dihisapnya dengan perlahan salah satu ujung dadanya. Ternyata ampuh m

  • Baby Sitter Tuan Bos   13. Tipis dan Nggak Tipis

    "Na-nahan sakit gimana, Tuan?" Binar dalam kondisi pasrah di bawah tubuh Satya pun cuma bisa meremas seprai di ranjang tersebut. "Nahan sakit sedikit, tenang aja, nggak terlalu sakit, kok! Palingan sakitnya sebentar, nanti lama-lama juga kamu pasti suka." Namanya aligator darat, sudah pro juga merayu banyak perempuan. Kalau urusan merayu perawan seperti Binar sudah pasti jadi perkara mudah. Ditambah gadis ini mulai terangsang akibat ciuman yang tadi, terbukti yang bawah sudah basah, kan? "Tuan mau apain Binar?" Masih saja Binar terlihat polos, padahal posisinya celana dalamnya sudah dicopot, tinggal Satya bergerak untuk menyatukan miliknya dengan milik Binar yang perawan ting-ting. Sh*t, milik Binar di bawah sana ternyata bersih, tanpa semak belukar, entah mengapa Satya jadi semakin bersemangat lagi untuk mengajak Binar berbuat dosa yang nikmat. Supaya Binar tidak kaget, dan tentunya supaya Binar nyaman dengan Satya, harus diawali dengan rangsangan terlebih dahulu. Bibir Satya per

  • Baby Sitter Tuan Bos   12. Kamu Bisa Nahan Sakit Sedikit, Kan?

    Pagutan bibir Binar dan Satya masih terus berlanjut, sebisa mungkin Satya membuat Binar nyaman dengan dirinya. Setelah Binar nyaman, dengan begitu Satya akan mudah membuat Binar larut akan permainannya. Setidaknya itu yang menjadi niatan awal Satya, tapi otaknya kembali berfungsi dengan normal saat pagutan bibir mereka terlepas sejenak untuk mengambil napas.Sadar woy … anak orang masih perawan, gimana orang tuanya di kampung kalau tahu anaknya dinodai sama majikan?“Sorry, Bi!” Satya langsung menurunkan tubuh Binar dari pangkuannya, sebenarnya tadi tangan Satya sudah mau bermain ke sana sini, beruntung cepat sadar diri.Binar sepertinya sedang setengah sadar, ini efek dari ciuman dari Satya barusan.“Tu-Tuan bilang apa tadi?” tanya Binar.“Aku minta maaf, soal yang tadi itu—”“Iya nggak apa-apa, Binar tahu kalau Tuan cuma jadiin Binar mainan.” Binar terlihat mengusap bibirnya dengan tangan, seperti kesal karena sudah berciuman tadi.Daripada makin kesal, Binar pun hendak pergi dari s

  • Baby Sitter Tuan Bos   11. Pakai Daster

    Celine masih terlihat kaget saat mengetahui kenyataan baru. Bos Satya ternyata sudah punya istri dan anak. Jadi selama ini status Satya yang mengaku masih single itu cuma pura-pura? Mata Celine pun kini jadi memperhatikan penampilan perempuan yang membukakan pintu untuknya itu, sedikit kampungan.“Jadi Bos Satya beneran udah punya anak istri?” Lagi Celine memastikan kembali. Matanya masih memperhatikan Binar naik turun, tidak percaya kalau kesukaan Bos Satya yang bentukannya begini.“Maaf, apa Mbak mau ketemu sama Daddy-nya Davi?” tanya Binar kepada Celine.Celine kini bergiliran menatap ke arah bocah yang sedari tadi menempel di kaki Binar. Mungkin bocah laki-laki ini yang namanya Davi. Seketika keinginan Celine untuk bertemu Satya jadi ingin diurungkan, kalau begini sih gimana ceritanya mau ‘bikin laporan’ bareng? Ogah, deh … lebih baik Celine pergi, cari aman.“Enggak, enggak! Bilang aja kalau aku batal ketemu Bos Satya, tiba-tiba aja aku ada panggilan mendadak.” Celine segera balik

DMCA.com Protection Status