Beranda / Romansa / BURONAN / 44. CERITA NENEK KIRAN

Share

44. CERITA NENEK KIRAN

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-15 06:36:19

Malam harinya, seperti yang sudah dikatakan Nenek Kiran sebelumnya, kini Sammy, Fadli dan Rheyna sudah berkumpul di sofa ruang keluarga.

Rheyna duduk di sebelah nenek Kiran dengan penampilannya yang terlihat berbeda.

Sepertinya, nenek Kiran yang meminjamkan gamis panjang dan hijabnya yang kini dipakai oleh Rheyha.

Meski bukan kali pertama melihat Rheyna mengenakan hijab, tapi malam ini pesona Rheyna memang tak terelakkan.

Rheyna terlihat sangat cantik dengan setelan gamis hijau tosca dan hijab putih yang menutupi kepalanya.

"Malam ini kita akan kedatangan tamu spesial, sambil menunggu kedatangan beliau, Nenek akan menceritakan kisah yang sebenarnya terjadi menimpa kalian dan keluarga kalian selama ini," ucap nenek Kiran membuka percakapan.

Sammy dan Fadli yang saat itu duduk berhadapan dengan Nenek Kiran hanya saling menatap sekilas sebelum akhirnya mereka kembali fokus mendengarkan penjelasan Nenek Kiran.

"Demi menghind
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Pratiwi Loinsa
sedih. Norman mau membunuh Langit anak kandungnya sendiri .........
goodnovel comment avatar
Darril Darby
Norman kamaru cepat la sadar
goodnovel comment avatar
Neng Onyon
waduh, skrg Norman dlm pengaruh istrinya yg jahat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • BURONAN   45. TAMU-TAMU SPESIAL

    "Cari di mana keberadaan Ibu kalian dan pertemukan Handini dengan Norman, mungkin dengan cara itu, ingatan Ayah kalian bisa kembali..."*Lagi, perkataan sang Nenek kembali terngiang di telinga Sammy.Bahkan setelah mereka selesai membahas masalah itu.Kini, Sammy sedang duduk termenung di teras belakang kediaman Fadli, sendirian.Pikirannya masih terus berputar-putar pada masalah latar belakang keluarganya yang rumit. Kisah masa lalu yang terjadi menimpa kedua orang tuanya yang begitu membingungkan.Sammy seperti berada di tengah-tengah jembatan yang hendak putus dengan dua orang berbeda di sisi kanan dan kirinya yang sama-sama mengulurkan tangan mereka untuk menolong. Sayangnya, Sammy tak tahu mana orang yang memang benar-benar tulus berpihak padanya tanpa menyembunyikan senjata di balik punggungnya.Apakah Sammy harus mempercayai Caesar, atau Nenek Kiran?Siapa sebenarnya ayah kandungnya yang asli, apakah Sky

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • BURONAN   46. KHITAN

    "Perkenalkan ini Langit, Kakak Fadli dan calon suami Rheyna,"Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Nenek Kiran jelas mengejutkan sebagian orang yang kini berkumpul di dalam ruangan itu.Dari sekian tamu yang datang, hanya Ustadz Rakha dan seorang pengacara bernama Pandu yang sudah mengetahui tentang kasus yang kini sedang menimpa Sammy alias Langit.Nenek Kiran memang sudah mengenal Ustadz Rakha sejak lama.Dia menjadi salah satu penggemar sang Ustadz yang sangat senang melihat penampilan Ustadz Rakha di televisi. Semua acara ceramah yang di isi oleh Ustadz Rakha dan diabadikan di dalam channel pribadi media sosial sang Ustadz, sudah ditonton oleh Nenek Kiran.Saat dirinya mengenal Burhan, lalu Burhan menitipkan Fadli padanya, Fadli sering sekali bercerita tentang seorang gadis bernama Rheyna yang menjadi kawan dekatnya di panti. Ketika Fadli mengatakan bahwa dirinya sempat tinggal di panti asuhan Al-Amir, saat itulah Nenek Kiran tahu ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • BURONAN   47. IKHLAS

    "Mas, kenapa belum tidur?" Tanya Laras pada sang suami yang masih asik membaca buku di teras."Kamu tidur saja duluan, aku belum mengantuk," jawab Norman."Vitaminmu sudah diminum?" Tanya Laras lagi."Oh, belum. Tolong ambilkan ya, sekalian air bening hangatnya,"Laras tersenyum dan melaksanakan perintah sang suami dengan senang hati.Dua menit kemudian Laras sudah kembali dengan sebutir pil di tangannya serta gelas berisi air bening hangat sesuai permintaan Norman.Norman langsung meminum vitaminnya yang memang sudah rutin dia konsumsi selama ini. Vitamin yang diresepkan oleh Dokter untuk membuat staminanya tetap terjaga di usia senja.Kegiatannya yang padat membuat Norman harus menjaga baik-baik kesehatannya agar tetap fit dan bisa beraktifitas normal.Laras terus memperhatikan Norman yang kini sudah selesai meminum vitamin yang dia berikan.Diam-diam, Laras tersenyum dalam hati.Persetan den

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • BURONAN   48. SEPERTI BINATANG

    "Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah,"Seumur hidup inilah pertama kalinya Sammy merasakan ketentraman yang luar biasa hebat di dalam hatinya. Rasa haru dan bangga berbaur menjadi satu dalam benaknya saat itu.Sammy bangga pada dirinya sendiri, ketika dia berhasil mengucapkan kalimat syahadat. Kalimat yang telah lama tersimpan dalam hati dan menunggu untuk terealisasi. Tak ada lagi keraguan. Sammy sadar, bahwa ini adalah sebuah fitrah, janji seorang hamba terhadap Rabb-Nya, Allah Swt yang Esa.Dibimbing oleh Ustadz Rakha dan disaksikan oleh segenap kerabat dekat yang turut serta hadir dalam prosesi pernikahan itu, Sammy mengucapkan kalimat syahadat dengan lancar tanpa hambatan.Ustadz Rakha memberikan sedikit arahan pada Sammy. Apa-apa kewajiban yang harus dia lakukan sebagai seorang muallaf. Salah satunya adalah shalat lima waktu."Jika belum hafal seluruh bacaan shalat, cukup dengan membaca basmalah s

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • BURONAN   49. MELARIKAN DIRI, LAGI!

    "Mereka menyiksaku, Rheyna... Menyiksaku seperti binatang yang tak kenal belas kasihan!" Beritahu Sammy dengan kelopak mata lelaki itu yang mulai berkaca-kaca."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk membahagiakanmu, jadi mana mungkin sekarang aku harus menyerahkan diriku ke kantor polisi? Dengarkan aku baik-baik, kita pergi sekarang dari sini. Kita pergi ke tempat yang jauh, agar tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan kita. Bukankah ini keinginanmu juga sebelumnya? Aku suamimu sekarang, jadi sudah sepantasnya kamu mematuhi perintahku Rheyna. Kita pergi sekarang! Cepat kemasi barang-barangmu!" Sammy kembali membenahi pakaiannya. Begitu selesai, dia menarik tangan Rheyna keluar dari kamar dan kembali turun ke lantai bawah untuk mengambil pakaian Rheyna.Orang-orang tadi masih ada di sana. Menatap ke arah mereka dalam diam.Dan anehnya saat Sammy dan Rheyna sudah bersiap untuk pergi, tak ada satu pun dari mereka yang berniat menghentikan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • BURONAN   50. KIRIMAN BUKET BUNGA

    "Hallo, lapor Nyonya Laras,""Ya, ada apa?""Nona Anna, melarikan diri dari rumah sakit jiwa,"Seorang wanita paruh baya dengan penampilannya yang elegan layaknya kaum sosialita pada umumnya tampak tertegun di sana."Bodoh!" Maki wanita itu kesal dengan wajahnya yang tampak mengerikan."Maaf atas kecerobohan saya, Nyonya. Saya sudah mengerahkan pasukan untuk mencari Nona Anna, saat ini,""Baik, segera temukan di mana Anna berada. Jika sudah ada kabar, beritahu aku secepatnya," perintah Laras kemudian.Wanita paruh baya itu menutup sambungan teleponnya.Laras mengambil sebuah ponsel lain yang  tersembunyi di salah satu sudut kamarnya dan terlihat mulai menghubungi seseorang.Laras mengetik sebuah pesan yang sudah terenkripsi pada nomor asing dengan mengatasnamakan diri suaminya.*NormanSelamat Malam Tuan Zafran.Saya hanya ingin memberitahukan pada Anda bahwa perempu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21
  • BURONAN   51. SEBATAS HANDUK

    Waktu hampir tengah malam ketika Sammy mendapati Rheyna yang mulai mengantuk.Sejak tadi mereka mengobrol di dek kapal sambil menikmati panorama alam di tengah laut yang indah di malam hari.Sammy mengajak Rheyna masuk ke kabin mereka karena perjalanan yang akan mereka lalui cukup lama kurang lebih hingga empat hari ke depan."Memangnya kamu mau ajak aku kemana sih? Kenapa lama sekali sampai empat hari perjalanan?" Tanya Rheyna saat mereka sedang berjalan menuju kabin."Karena kita menempuh perjalanan lewat jalur darat, makanya lama. Kalau naik pesawat pasti cepat," jawab Sammy sambil tersenyum.Rheyna jadi mencebik.Keduanya sampai di kabin peristirahatan mereka untuk penumpang kelas ekonomi.Setelah menemukan tempat sesuai dengan nomor tiketnya, Sammy dan Rheyna menaruh barang-barang mereka dan mulai merebahkan diri.Suasana di Kabin kelas ekonomi cukup ramai. Mereka tidur dengan satu kasur satu orang yang let

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • BURONAN   52. TAUBAT

    "Maaf, aku lupa bawa pakaian ganti tadi," ucap Rheyna dengan wajahnya yang memanas. Perempuan itu terus mengutuk kebodohannya yang sampai bisa melupakan hal penting. Rheyna sungguh malu.Sammy langsung menunduk saat Rheyna kini berdiri tak jauh darinya untuk mengambil pakaian ganti.Ukuran handuk yang begitu minim membuat tubuh mungil Rheyna terpampang begitu jelas oleh mata.Susah payah Sammy menelan salivanya sendiri, berusaha mengendalikan hasrat primitif dalam dirinya yang terus saja mendesak untuk dikeluarkan.Begitu Rheyna sudah kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk berpakaian, Sammy langsung menghembuskan napas sekencang-kencangnya melalui mulut. Penampilan Rheyna membuatnya sesak napas.Setelah keduanya selesai membersihkan diri lalu menunaikan shalat secara bergantian, Rheyna mengajak Sammy duduk di balkon villa sambil menikmati suasana malam yang menjorok ke pantai.Saat itu, Rheyna sedang tidak mengenakan hijab. Ram

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24

Bab terbaru

  • BURONAN   81. EPILOG

    Rheyna Kirana...Bersama dengan ponsel ini, aku ingin memberitahukan sesuatu.Kau bisa lihat pada bagian galeri, terdapat foto pria dan wanita yang sedang melangsungkan pernikahan.Sebuah pernikahan yang dilaksanakan di salah satu gereja ternama di Surabaya dari pasangan pengantin bernama Jerico dan Amaya.Pernikahan mereka sangat harmonis meski dilandasi atas perbedaan agama, di mana Jerico adalah seorang Kristen, sementara Amaya adalah seorang muslim.Hingga pada suatu hari, Amaya rela melepas hijab dan mengganti agamanya demi mengikuti kepercayaan sang Suami.Amaya rela diusir dari rumah bahkan keberadaannya sudah tak diakui lagi oleh keluarga.Amaya hamil lalu melahirkan seorang anak lelaki yang dia beri nama Ricky Pradana.Sejauh memiliki Ricky, jalinan rumah tangga mereka masih harmonis, hingga akhirnya malapetaka itu datang saat Amaya hamil anak kedua.Saat itu, Amaya mengetahui bahwa Jerico bers

  • BURONAN   80. ALASAN UNTUK MELANJUTKAN HIDUP

    Seharian ini Sammy terus memikirkan tentang sesosok wajah bocah lelaki yang dia lihat di dalam foto keluarga Rheyna.Sammy yakin betul dia pernah melihat foto itu sebelumnya.Seharian Sammy memutar otak untuk mengingat-ingat tentang hal itu, hingga akhirnya Sammy pun berhasil mengingatnya.Lelaki itu langsung berlari mencari ponselnya dan menelepon pihak lapas di mana Ricky, sahabatnya kini menjalani hukuman.Sammy harus memastikannya lebih lanjut dari mulut Ricky sendiri mengenai apa yang kini dia ketahui.Saat telepon itu tersambung dan Sammy bicara dengan salah satu petugas lapas untuk memberitahukan maksudnya, lelaki itu justru dikejutkan dengan sebuah kabar buruk yang membuatnya terlihat sangat syok."Maaf Tuan Langit, narapidana bernama Ricky baru saja ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sel tahanannya tadi pagi. Dari hasil penyelidikan, diduga Ricky bunuh diri,"*****Setelah mendapat kabar meninggalny

  • BURONAN   79. RAHASIA DIBALIK FOTO KELUARGA

    Ini adalah hari pertama Sammy mulai bekerja di perusahaan milik Norman.Lelaki itu terlihat gagah dalam balutan jas hitam kantor dan dasi yang terpasang rapi di depan dadanya."Sepertinya, mulai sekarang aku harus belajar cara memasang dasi," gumam Rheyna saat dia membantu Sammy berpakaian.Sammy kembali memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Entah kenapa, dia merasa aneh dengan penampilannya yang tampak rapi begini."Aku merasa, pakaian ini tidak cocok untukku Rheyna," serunya masih dengan tatapan mengarah ke cermin.Rheyna melingkarkan kedua tangannya di perut Sammy, memeluknya dari belakang. "Memang benar, kamu tidak cocok berpakaian seperti ini," balas Rheyna sambil tertawa kecil.Sammy membalikkan badan. "Bagaimana jika aku membatalkan saja rencana untuk bergabung di perusahaan Ayah?""Lalu, kamu mau bekerja apa?"Sammy menatap Rheyna lekat seraya menarik kuat pinggul Rheyna, sehingga kedua perut m

  • BURONAN   78. BERSAMA-SAMA MENUJU SURGA

    Menikah adalah satu momen sakral dalam kehidupan seorang manusia.Menikah adalah fase di mana kita akan menentukan siapa yang akan menjadi pendamping kita menjalani hari-hari di sisa usia.Semua seperti mimpi bagi Rheyna dan Sammy.Ketika mereka terbangun, dan membuka mata hari ini, tepatnya di hari pernikahan kedua mereka yang akan dilangsungkan dengan acara yang meriah.Hari-hari berat di mana keduanya harus hidup terpisah sebentar lagi akan berlalu karena selepas menikah nanti, Rheyna dan Sammy berjanji akan terus bersama mengarungi masalah apapun yang akan terjadi di depan.Kehadiran Sammy dalam hidup Rheyna mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Rheyna dalam hidup Sammy mampu merubah segala-galanya.Sammy sudah berjuang hingga titik darah penghabisan dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Lelaki itu sudah duduk di tengah-tengah masjid tempat di mana akan berlangsungnya akad n

  • BURONAN   77. OBSESI BERBAHAYA

    Kasus penusukan yang terjadi terhadap Stella Adhiguna, yang merupakan anak dari salah satu pejabat tersohor di Indonesia menjadi perbincangan publik setelah beritanya kini tersebar di berbagai media.Dalam berita kriminal hari ini, Polisi berhasil menangkap seorang perempuan bernama Anna yang memang menjadi tersangka atas kasus penusukan tersebut.Barang bukti berupa pisau, serta sidik jari pelaku dan sebuah ponsel yang terjatuh menjadi bukti akurat bahwa Anna lah pelaku penusukan terhadap Stella.Meski awalnya, pihak keluarga Anna mengatakan tidak mungkin Anna pelakunya.Sikap Anna yang memang terkesan normal dan sangat baik di hadapan Handini akhirnya berhasil mengelabui semua orang. Termasuk Fadli dan Sammy.Semua orang percaya padanya bahwa Anna normal. Tidak betulan mengidap gangguan jiwa.Hingga pada akhirnya, Handini dan Fadli mencari tahu kebenarannya dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa tempat di mana Anna pernah disembuny

  • BURONAN   76. SURAT

    "Kak, aku baru mendapat kabar dari Dokter Anita..." Fadli mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya."Dokter Anita mengatakan, Rheyna sudah siuman..."Secercah senyuman terbit di wajah tampan Sammy.Lelaki itu lekas beranjak menuju ruangan ICU diikuti Fadli di belakang.Langkahnya terasa semakin ringan karena beban yang menggantung di pundaknya perlahan runtuh tak bersisa.Terlebih saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Rheyna di ruang ICU.Melihat Rheyna yang sudah membuka mata dan memulas senyum tipis kepadanya.Hati Sammy berbunga-bunga.Allah telah mendengar doanya dan mengabulkannya.Memberinya harapan baru untuk terus melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi, bersama satu-satunya perempuan yang dia cintai.Yaitu Rheyna...*****Hari mulai gelap.Seorang perempuan muda berjalan lurus di tepi trotoar pejalan kaki yang sepi.Dia sudah ber

  • BURONAN   75. PASIEN GILA

    "BANGUN RHEYNA! BANGUN! BANGUN! KAMU TIDAK BOLEH MATI! KAMU TIDAK BOLEH MATI! BANGUUUUUUUUUNNNN!"Sammy membuka mata.Melihat bingung ke sekeliling ruangan.Beberapa orang tampak memperhatikannya.Lalu tatapannya bertemu dengan tatapan Rakha yang sempat mengguncang tubuhnya beberapa kali ketika Sammy terus meracau dalam tidurnya.Lelaki itu mengigau.Dia ketiduran usai menunaikan shalat Isya.Sudah hampir dua hari dia tidak tidur sejak kondisi Rheyna semakin memburuk."Sepertinya kamu butuh istirahat Langit, kembalilah tidur, saya temani kamu di sini," ucap Rakha saat itu.Sammy mengusap wajahnya gusar.Mimpinya tadi sungguh menakutkan.Tubuh Rheyna yang kaku di dalam mimpinya terus membayang di pelupuk mata, membuatnya frustasi."Maafkan saya Ustadz, saya memang merasa sangat lelah, tapi saya ingin tetap menunggu operasi Rheyna selesai," jawab Sammy menolak halus saran dari R

  • BURONAN   74. KAMU TIDAK BOLEH MATI!

    "Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar

  • BURONAN   73. MENEMUI RHEYNA

    Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand

DMCA.com Protection Status