Share

TERIKAT 2

Penulis: Mystique
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mata Lingga masih melihatku sambil ia berbicara pada teleponnya.

"Gracia, Bunga Azalea ini telah memecahkan vas langka milikku jadi ia harus membayarnya!"rupanya orang yang ia telepon adalah Gracia.

"Sekarang kamu buatlah sebuah kontrak yang berisi, pihak pertama Bunga Azalea harus mengganti vas giok langka yang telah di pecahkannya kepada pihak kedua yaitu aku Raden Lingga Kartanagara. Pihak Kedua memberikan batas waktu pembayaran semampu pihak pertama untuk membayar namun dengan sebuah jaminan yaitu pihak pertama harus bekerja kepada pihak kedua dengan melakukan apapun sesuai yang di inginkan oleh pihak kedua hingga ia bisa membayar ganti rugi dari giok langka tersebut. Tulis juga disana berapa tahun pihak pertama harus bekerja kepada pihak kedua sebagai jaminan, harga dari vas giok langka tersebut adalah 11 miliar, hitung dari gaji satu bulan yang di dapat oleh pihak pertama sehingga tahu harus berapa lama pihak pertama bekerja pada pihak kedua. Dan berikan gaji kep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUNGA ABADI   SISI JAHAT

    Aku mengubah posisi dudukku menghadap ke arahnya. Kini aku telah berhadapan dengannya. Begitu dekat dan jelas. Wajah tampan yang semula sangat kukagumi itu memang sungguhlah tampan. Namun wajah itu tak lagi bisa membuat hatiku berdebar - debar. Hanya amarah yang menumpuk di dadaku hingga begitu keras."Ayoo suapi aku tehnya!" perintah Lingga dengan terus menatapku.Tak bisakah laki - laki ini melihatku biasa saja. Ingin sekali aku membuat permohonan untuk membuat laki - laki ini memalingkan wajahnya. Aku selalu merasa bahwa laki - laki ini akan menerkamku. Sedekat ini dengannya membuatku lebih jelas memandang wajahnya. Bola mata itu berwarna coklat terang,kukira sekarang dia tidak hanya keturunan Raja tapi juga keturunan vampir. Karena matanya terlihat seperti Edward cullen, vampir ganteng di film senja yang terkenal sampai lima episode itu."Kenapa kamu hanya menatapku? Wajah tampanku ini rugi dilihat wajah biasa sepertimu," ucapnya lagi

  • BUNGA ABADI   SISI JAHAT 2

    Sejak bertemu Lingga entah kenapa semua hal yang terjadi padaku buruk. Sungguh aku rasa aku mulai membencinya. Begitu lelah kaki ini berjalan. Namun lelah di hatiku lebih dalam. Aku tidak bisa membayangkan apa saja yang akan Lingga lakukan padaku besok, tanpa kontrak saja dia bisa melakukan apa pun, apalagi sekarang setelah aku menandatangani kontrak hidupku itu.Sepanjang jalan aku hilang dalam lamunan. Memikirkan kenapa semua hal di dunia ini seolah menuruti keinginannya. Contohnya saja, aku bukanlah orang ceroboh tapi kenapa hari ini aku memecahkan vas giok itu.Seolah vas Giok itu mencegahku pergi.Sekarang aku menjadi merinding mengikat kalimat jika kamu bisa pergi. Bagaimana bisa pergi,bahkan aku menjadi terikat.Akhirnya aku telah sampai di rumah. Kubaringkan sesaat badanku di ranjang kasur putihku yang bersih, setelah jalan begitu jauh rasanya kakiku ini mau patah. Denga

  • BUNGA ABADI   SESUAI KEINGINANNYA

    Setiap hari menjadi jelek sungguh tidak apa - apa, dari pada menjadi pelepasan nafsunya saja. Aku tersenyum sepanjang perjalanan. Kurasa kini aku tahu bagaimana caranya agar dia berhenti menyentuhku."Turun!" Perintah Lingga kepadaku."Lohhh, kenapa tidak ke kantor Pak?" tanyaku."Iyaa kamu jelek banget, buat aku gak bisa mikir," jawabnya jahat banget."Ohh orang ini, ingin sekali kuberi sianida di kopinya nanti biar langsung out," balasku dalam hati.Lingga berjalan memasuki sebuah butik yang dari luar saja tampak mewah. Aku mengikutinya dari belakang. Pelayan toko langsung membukakan pintu untuknya sambil menundukkan kepala. Dibalik pintu itu berjejer baju - baju mewah hasil design sendiri si pemilik butik.Dinding berwarna dominan putih dengan selingan warna biru navy di beberapa sisi. Lampu gantung mewah dan besar terpasang di tengah - tengah. Aroma ruangan yang sangat wangi dan tenang. Di sisi kanan baju model casual digantung rap

  • BUNGA ABADI   SESUAI KEINGINANNYA 2

    Norma baik tetap norma baik. Sopan santun tetap sopan santun. Harga diri harus dijunjung tinggi. Karena itu aku menjaga tubuhku ini agar bernilai lebih dimata suami dan Tuhanku. Tetapi manusia di depanku ini sedikit demi sedikit ingin merusaknya."Pak, jangan disini, di luar banyak orang!" kataku gugup berharap kali ini saja dia mau mendengarku. Aku sungguh malu di mata para pelayan tadi. Mereka juga adalah wanita, bagaimana aku menghadapi diriku yang sudah tidak ada harganya di mata mereka."Owhhh berarti di kantor boleh yaa? Tenang saja, tidak ada orang disini!" jawab Lingga santai sambil memegang daguku dan mengangkatnya hingga melihat dirinya.Berharap apa aku pada orang ini. Sudah pasti dia tidak akan mendengarkanku. Di ruang ganti ini memang tidak ada orang lain tapi di luar, pelayan sebanyak itu memangnya bukan orang. Sungguh manusia ini. Lingga kemudian mengecup bibirku sekilas lalu menghadapkan tubuhku ke depan kaca dengan posisi Lingg

  • BUNGA ABADI   LEBIH MENGERTI

    "Kalau kita menabrak justru tidak bisa sarapan," ucapku, lalu akhirnya Lingga memelankan laju mobilnya."Kamu benar," jawabnya sambil melihatku dengan tersenyum."Kita sarapan sekarang saja!" ucapnya lagi sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan.Azalea menjadi gugup karena Lingga sekarang sudah menatapinya tajam. Perlahan tatapan itu semakin dekat. Wajah tampan yang menyeramkan itu semakin mendekati tubuh Azalea. Semakin dekat hingga membuat Azalea memejamkan matanya. Mulut Lingga yang sexy kini sudah 5cm dekat dengan bahu Azalea yang menggoda, hembusan nafas dari hidungnya membuat tubuh Azalea semakin gemetar. Lingga membuka mulut tersebut, memperlihatkan gigi yang tersusun rapi dengan sedikit taring. Semakin dekat hingga akhirnya gigi taring tersebut menggigit bahu Azalea."Aaaaaaaaa" teriak Azalea."Cuma bercanda," cetus Lingga sambil tertawa.Azalea membuka mata sambil mengelus bahunya yang di gigit oleh Lingga. Terdapat bekas gigi

  • BUNGA ABADI   SEMAKIN MENGERTI

    "Pembalasanku lebih berharga!" jawabnya. Lingga mendekatkan wajahnya kepadaku. Semakin dekat hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Tok.. Tok.. Tok..Suara orang mengetuk pintu. "HahhhH, buruanku lepas!" ucapnya sambil meniup wajahku. Sekarang dia merasa sedang berburu dan aku adalah kelinci perburuannya. Laki - laki ini memang unik. "Masuk!" jawabnya. Setelah pintu terbuka Pak Pram muncul dari balik pintu. Aku dan Lingga dengan posisi berhadapan di samping tembok melihat ke arah pintu, sedangkan Pak Pram juga melihat terus ke arahku dan Lingga. Entah kenapa aku merasa malu dengan posisi seperti ini dilihat oleh Pak Pram. Mungkin karena sebelumnya Pak Pram pernah melihat leherku penuh dengan kissmark jadi aku merasa Pak Pram berpikir bahwa sepagi ini aku dan Lingga telah melakukan hal tidak pantas di ruangan ini. "Paman," sapa Lingga dengan tersenyum lembut lalu melangkah ke arahnya mencium punggung tangan laki - laki

  • BUNGA ABADI   SEMAKIN MENGERTI 2

    Iya aku baru ingat pertemuan pertamaku dengan Lingga. Berarti Lingga telah menyelamatkanku. Haruskah aku sekarang berterima kasih. Aku jadi tersenyum sendiri mengingat itu."Azalea, kenapa kamu senyum - senyum sendiri? Sudah gila yaa?" ucap Lingga mengagetkanku saja."Ahhh, tidak ada apa - apa Pak," jawabku."Kamu mau? " sahut Lingga lagi."Mau apa?" jawabku berpikir.Mau apa maksud laki - laki ini. Kemudian Lingga memegangi daun telinganya sambil senyum - senyum sendiri dan sesekali melihatku.Daun telinga? Hmm, dasar laki - laki mesum ini, masih sempat nya berpikir itu padahal yang sedang ia bahas adalah laki - laki mesum juga. Untung saja Pak Pram tidak menyadari apa yang dimaksud olehnya. Tapi karena itu juga sekarang Pak Pram jadi sedikit tersenyum.Hmmm, aku ingin lihat apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi Pak Surya. Lingga menyadari bahwa aku mengerti apa yang dia maksudkan dan sekarang ganti dia yang tertawa. Aku han

  • BUNGA ABADI   MEMAHAMINYA

    "Yang dilakukan Pak Surya adalah hal menjijikkan, dan aku melakukannya padamu, entah kenapa di dalam hatiku rasanya tidak enak, wanita - wanita yang telah di sentuhnya, apa yang mereka rasakan? Aku ingin tahu" tanya Lingga.Aku hanya mendengarkan saja semua yang ingin dikatakan oleh laki - laki ini. Sungguh ada apa dengan orang ini. Bukankah sudah jelas mereka sangat sakit karena merasa terhina dan ternodai."Azalea, percayalah aku hanya melakukan itu padamu saja. Sebelumnya Pak Pram pernah menjelaskannya padamu kan?" ucap Lingga lagi.Apa yang dia harapkan dariku dengan berkata begitu. Laki - laki ini sebenarnya manusia seperti apa?"Yang dirasakan wanita - wanita itu sama sepertiku, merasa terhina dan ternodai!" jawabku."Karena itu aku sekarang minta maaf padamu!" ucapnya membuatku sedikit terharu."Apakah setelah ini kamu tidak akan melakukannya padaku lagi? " tanyaku dengan senyum yang manis. Tidak apa - apa, melihatnya seperti in

Bab terbaru

  • BUNGA ABADI   RUMAH YANG SEDERHANA, ISTRI YANG CANTIK DAN CINTA YANG PENUH ( EPILOG )

    Saat pagi bersinar dengan begitu cerahnya. Lingga masih tertidur pulas setelah semalaman berjuang dengan pergulatan cinta yang tidak pernah membuatnya bosan.Srengg.. srengg.. srengg.. Suara Azalea sedang memasak makanan untuk sarapan. Aroma harum menyebar di seluruh ruangan hingga membangunkan Lingga dari tidur pulasnya.Lingga membuka matanya, meraba tempat di sebelah dengan tangannya. Tidak ada Azalea disana. Dari luar terdengar begitu berisik suara orang sedang beraktifitas. Lingga keluar untuk melihat apa yang sedang di lakukan Istrinya tersebut.Lingga berdiri bersandar di tembok melihat Istrinya sedang memasak sesuatu untuk mereka. Begitu berisik dan rumit. Namun ternyata itu hanyalah nasi goreng, tapi karena koki yang membuat itu adalah Azalea, maka bagi Lingga nasi goreng itu adalah nasi goreng paling special di dunia."Rajin banget sihh Istriku," ucap Lingga mengagetkan Azalea yang tengah fokus memasak."Ehhh.. sayang,&n

  • BUNGA ABADI   HARI PALING INDAH 2 ( END )

    "Sabar Pak Bos!" kata Azalea."Sudah bukan Pak Bos lagi, aku kan sudah jadi orang biasa, mulai sekarang panggil aku SAYANG, harus!" sahut Lingga."Waahhh.. bukan Pak Bos tapi tetap memerintah.""Gak peduli, gak dengar," balas Lingga memalingkan wajah berpura - pura tidak mengerti. Azalea tertawa melihat tingkah Lingga yang lucu itu. Tidak lama setelah itu pelayan membawa makanan yang telah mereka pesan."Yeaahhh.. akhirnya datang. Mas lama banget sih, aku ini mau buru - buru menyelesaikan tugas penting," ucap Lingga kepada pelayan. Azalea mencubit tangan Lingga."Maaf Pak, pesanannya masih antri dimasak," jawab Pelayan itu sopan."Gak apa - apa Mas, jangan di dengerin!" sahut Azalea dengan tersenyum.Setelah itu, pelayan itu pun pergi. Lingga memakan makanannya dengan sangat lahap dan terus senyum - senyum sendiri sambil melihat Azalea."Apaaa sih?" Azalea menatap heran."Hmm.. cepat makan makananmu terus kita pulang!" j

  • BUNGA ABADI   HARI PALING INDAH 1 ( END )

    Di dalam rumah Azalea yang sederhana. Azalea sedang membersihkan sisa - sisa make up di wajahnya. Ia menaruh bunga melati hiasan dari sanggulnya itu di salah satu sudut meja riasnya sehingga aroma bunga itu menyebar mengharumkan seisi ruangan menjadikan kamar itu layaknya khas kamar pengantin baru. Lingga sudah beberapa kali melirik Azalea dengan senyum mesumnya yang khas. Ia melepas dasi kemudian jaz dan mengganti pakaiannya dengan kaos polos berwarna putih dan celana kain yang nyaman saat dipakai untuk bersantai. Lingga sedang duduk di belakang Azalea saat Azalea selesai menghapus riasan wajahnya dan akan mengganti bajunya. Azalea mengambil baju di lemarinya kemudian berjalan menuju kamar mandi."Azalea, kamu mau kemana?" tanya Lingga."Ganti baju lah, gak nyaman terus memakai baju ini Lingga," jawab Azalea dengan sederhana."Ganti baju dimana?" tanya Lingga lagi."Di kamar mandi lahh... kan ada kamu," jawab Azalea terus masuk ke dalam kamar mandi.

  • BUNGA ABADI   HARI BAHAGIA

    "Apa kamu bersedia hidup dengan sederhana bersamaku?" tanya Lingga."Aku tidak apa - apa hidup sederhana, aku terbiasa dengan itu tapi kamu kan tidak" jawab Azelea."Maaf karena aku tidak bisa memberimu hidup yang mewah tapi aku berjanji akan memberimu hidup yang baik dan aku sangat mencintaimu, karena itu hanya dengan bersamamu saja hidupku sudah indah, aku tidak membutuhkan apapun lagi," Lingga berkata dengan senyum bahagia.Semua yang ada disana mendengarkan pembicaraan Lingga dan Azalea. Bisma dan Arum terkejut dengan keputusan yang dipilih oleh Lingga. Bisma akhirnya mengerti kenapa Raden Arya dan Utari memilih jatuh ke jurang bersama - sama. Karena mereka tidak bisa hidup jika mereka terpisah. Cinta dalam hati mereka begitu kuat dan penuh. Hingga tidak ada yang lebih penting selain bersama dengan orang yang dicintainya.Wajah Raden Wisnu begitu datar mendengar percakapan Lingga dan Azalea, ia sudah membaca kisah antara Raden Arya dan Utari. Te

  • BUNGA ABADI   AWAL YANG BARU

    "Lakukan apapun yang membuat hatimu lega namun jangan pernah meninggalkan keluargamu, kamu tahu kan bahwa tidak baik meninggalkan keluarga sendiri, seburuk apapun mereka, mereka tetaplah keluarga," ingat Azalea."Aku tidak meninggalkan mereka, aku hanya tidak ingin bersama dengan mereka," jawab Lingga.Tringgg.. tringg.. tringg..Suara handphone Lingga berbunyi. Sebuah panggilan dari Raden Wisnu."Halo, Romo," Lingga berkata dengan nada yang begitu datar."Halo Lingga anakku, aku tahu engkau tengah bersedih tapi bisakah kamu datang untuk makan bersama nanti malam," ucap Raden Wisnu dalam telponnya."Aku tidak ingin Romo," jawab Lingga."Ini sebuah perintah, bukan permintaan, jadi nanti malam datanglah kerumah untuk makan malam bersama" balas Raden Wisnu memerintah."Jika begitu maka aku akan mengajak Azalea bersamaku," Lingga berkata dengan tegas."Terserah padamu, yang penting datanglah nanti malam!" Raden Wisnu lalu menu

  • BUNGA ABADI   HARI TERGELAP

    Setelah kepergian Paman Pram, keluarga Kartanagara menjadi dingin. Tidak ada mulut yang bersuara, Lingga tidak kembali ke rumahnya setelah acara pemakaman Paman Pram selesai. Selama beberapa hari ia berada di rumah Azalea. Lingga berpesan pada Romonya bahwa ia ingin menenangkan diri, ia begitu sedih dengan kepergian Paman Pram. Begitu juga dengan Raden Wisnu, adik satu - satunya yang selalu ia perintah dengan seenaknya, adik yang tidak pernah diperhatikan keadaannya. Yang Raden Wisnu tahu hanyalah bisnis keluarga berjalan lancar. Nama keluarga Kartanagara begitu tersohor. Ia tidak pernah berpikir bagaimana adiknya menjalani hidup, bagaimana anaknya menjalani hidup? Raden Wisnu yang mentitipkan Lingga kepada Raden Pramoedya dengan alasan agar Raden Praoedya tidak merasa kesepian karena tidak memiliki istri dan tidak memiliki anak.Kini semua kasih sayang Lingga tertuju pada Raden Pramoedya. Untuk Raden Wisnu hanyalah bentuk rasa hormat antara anak kepada Ayahandanya.Ra

  • BUNGA ABADI   INI SAKIT DAN SEDIH

    "Kalau aku lepaskan kesitu, Azalea jatuh Kakak. Kakak cepatlah kesini, kau harus melihatku saat bersama dengan cintamu ini," Bisma berkata dengan tertawa. Azalea terlihat menangis. Bisma menutup mulut Azalea dengan lakban."Kakak, aku berada di salah satu gedung milik kita, kau bisa lihat kan aku berada dimana?" Bisma memperlihatkan sekelilingnya agar Lingga tahu tempat dia berada.Lingga langsung mengetahui keberadaan Bisma. Lingga segera menelpon Paman Pramoedya untuk memberitahu keberadaan Bisma."Haloo, Paman Pram, Bisma ada di atap gedung C milik kita, sekarang aku sedang menuju kesana." ucap Lingga lalu menutup telponnya dan segera mengendarai mobil dengan cepat. Lingga begitu khawatir karena Bisma membawa Azalea di tempat ketinggian. Lingga sungguh khawatir bahwa Bisma akan menjatuhkan Azalea ke bawah seperti pada Utari.Tidak lama Lingga menyetir ia sudah sampai di gedung C, segera ia berlari menuju atap. Tidak lama juga setelah itu Paman Pram jug

  • BUNGA ABADI   INI SAKIT ?

    "Bagaimana mungkin itu terjadi? " gumam Azalea. Dan jika itu benar maka kita...?" ucap Azalea berhenti kemudian ia menangis.Lingga mengecup bibir Azalea sekilas."Tidak, itu tidak akan terjadi, aku akan melindungimu, aku memintamu untuk berani kali ini, jika ada sesuatu terjadi langsung carilah aku atau Paman Pram!" pinta Lingga."Sudah, sekarang kita harus berangkat kerja, tenanglah, semua akan baik - baik saja," ucap Lingga lagi lalu mereka berdua berangkat ke kantor. Setelah sampai di kantor, rupanya Paman Pram sudah berada disana lebih dulu."Selamat pagi Paman Pram," sapa Azalea dengan senyum yang sendu."Selamat pagi Azalea, apa kamu baik - baik saja?" tanya Paman Pram."Ya Paman, aku baik - baik saja," jawab Azalea dengan pelan."Dengar Azalea anakku, jangan takut! Paman akan menjagamu dan juga Lingga," ucap Paman Pram dengan senyum yang lembut.Azalea tersenyum dan mengangguk."Jika begitu apa yang perlu aku khawati

  • BUNGA ABADI   AKHIR YANG SEDIH

    "Utari, maafkan aku, aku tidak bisa melindungi cinta kita, aku berjanji padamu di kesempatan lain aku akan lebih berani, aku akan menjadi keras dan melindungi cinta kita, aku mencintaimu Utari," ucap Raden Arya tersenyum dan meneteskan air matanya. Wajahnya begitu sendu dan sedih. "Aku juga mencintaimu Raden Arya," jawab Utari dengan tersenyum sendu. "Aku tidak mengertii.. akkuuu.. tidak mengerti...," gumam Raden Admaja kemudian pegangan tangannya terlepas dan Raden Arya bersama dengan Utari jatuh ke dalam jurang. Raden Admaja terus melihat Kakang Masnya yang jatuh bersama dengan cintanya. Raden Arya juga melihat wajah adiknya yang menangis melihat ia jatuh. "Haaahhhh... hahhh.. haahhh.." Lingga bangun dari mimpinya ia begitu terkejut mengingat mimpi yang seolah nyata itu. Jantungnya berdetak tidak beraturan. Lingga mengambil air minum yang ada di mejanya. Ia sudah tahu bahwa itu adalah akhir dari Raden Arya dan Utari, itu tertulis di buku yang ia bac

DMCA.com Protection Status