Share

Bagi Warisan

“Jadi gimana lanjutan hubungan anak kita, Teh Aas? Aku nggak mau loh kalau rencana kita gagal.“

Kata seorang perempuan yang kuyakini Ibunya Yanti.

“Iya nih Teh Aas, Yanti ampe bela-belain perawatan wajah, gemukin badan. Pokoknya harus sampe jadi. Yanti nggak mau usaha Yanti sia-sia,“ sahut Si Janda Menor.

“Aduh gimana ya, Saya juga sudah berusaha sekuat tenaga. Sudah minta bantuan Abah Mumuh juga, tapi masih belum terlihat hasilnya.“

Kali ini Mamah yang menyahut. Siapa Abah Mumuh? Kenapa Mamah minta bantuannya?

“Kalau nggak berhasil terus mah, gampang Teh.“ Nuri membuka suara.

“Gampang gimana?“ tanya Mamah.

“Tinggal pasang susuk. Jadi deh,“ jawab Nuri.

“Susuk itu haram, Nuri!“ seru Rika. Terdengar tawa Nuri berderai.

“Ning punya ide, Mah,“ kata Ningrum.

“Apa?“

“...“

***

Aku menendang botol bekas air mineral agar obrolan mereka berhenti. Benar saja, obrolan berhenti dan mereka lantas menoleh. Setelah itu lekas lari bersembunyi di dekat lemari pajang.

“Teh Hanna, lagi n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status