Share

15. Stress

Author: AYAS
last update Last Updated: 2023-06-25 13:15:11

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Bianca duduk di depan meja riasnya, mematut penampilannya di cermin sementara Junie menyisir rambutnya dan memberikan ia pijatan ringan di kepala. Mungkin karena Bianca sudah menghapus makeup di wajahnya dan hendak tidur, kantung matanya yang tertutup concealer sepanjang hari, menjadi sangat kentara di cermin. Ini memalukan. Bahkan di hari-hari ketika ia kerap berdebat dan berujung dipukul oleh Warren, penampilan Bianca tidak pernah seterpuruk ini.

'Haruskah aku pergi ke spa?' Bianca memikirkan solusi untuk tubuhnya yang terasa begitu tegang belakangan ini. Selama ia membiarkan Junie bermain dengan rambutnya, ia dikejutkan oleh dobrakan di pintu kamarnya. Untuk kesekian kalinya, pikir Bianca, sosok yang tidak tau sopan santun itu lagi-lagi mendobrak kamarnya. Bianca terkejut pada bunyi keras yang pria itu ciptakan, tapi tidak terkejut sama sekali kalau Gerald lah yang datang.

"Junie, bisa kau tinggalkan kam
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   16. Tidak Begitu Buruk

    "Mengapa kau masih di sini?" adalah pertanyaan yang keluar dari bibir Bianca begitu ia memperhatikan Gerald menghampiri tempat tidurnya sambil menyeret bangku dari meja riasnya. "Aku adalah suamimu, bukankah adalah kewajaran kalau aku berada di sisimu ketika kau lemah tak berdaya seperti sekarang, istriku tercinta?" Jawaban Gerald lebih seperti sindiran, Bianca memijit hidungnya dengan kejengkelan. "Aku tidak tau kau adalah suami yang perhatian, aku mau menangis." "Jangan menangis. Kau tidak punya energi yang cukup untuk itu." Kendati suaranya seperti cebikan, Gerald mengatakan kebenaran. Bianca seharusnya tidur saja sekarang. Kenapa gadis itu malah terjaga dan mengajaknya berdebat? "Gerald Lagrave..." Bianca berucap sambil menatap kepada Gerald yang kini duduk di bangku yang dia bawa. Pria itu duduk di samping tempat tidurnya, bersilang kaki sambil memperhatikan Bianca. Sebuah buku berada di pangkuannya, hendak ia baca andai saja

    Last Updated : 2023-06-26
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   17. Syok

    Olliver sedang menuju kamar Bianca ketika ia menemukan Junie keluar dari kamar nonanya tersebut. Melihat kedatangan Olliver, Junie pun menyapanya dengan gestur hormat dan sopan. "Selamat pagi, tuan Olliver." "Hmm, selamat pagi. Di mana Bianca? Apa dia sudah bangun?" "Oh..., Miss. Bia masih beristirahat sekarang." "Haruskah aku membangunkannya?" Ide itu muncul di benak Olliver begitu saja. Ia membayangkan kalau Bianca akan sangat tersipu bila dibangunkan olehnya. "Maafkan aku, tuan Olliver." Junie segera membatasi langkah Olliver. "Aku tidak bermaksud melarangmu, tapi..., tuan Gerald mengatakan untuk tidak membiarkan siapa pun masuk." "Gerald?" "I-iya." "Apa Gerald di dalam?" "Begitulah." "Sejak kapan?" "Tadi malam." "Tadi...., malam? Apa Gerald sudah berada di sini sejak tadi malam? Dia..., tidur di sini?" "Oh..., uhh, begitulah." Olliver agak terkesiap setelah me

    Last Updated : 2023-06-27
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   18. Mengapa?

    Menurut Gerald, dirinya yang menjaga Bianca ketika gadis itu jatuh sakit adalah sebuah kewajaran. Itu adalah tindak kemanusiaan, tidak lebih dan tidak kurang. Gerald tidak pernah menganggap kalau membantu Bianca adalah suatu aksi fenomenal yang perlu membuat seluruh anggota keluarganya, termasuk Erina, menjadi terpana. "Aku hanya membantu Bianca karena dia sakit malam itu. Aku tidak tau kenapa kalian bereaksi berlebihan." Gerald menyuarakan ketidak-nyamanannya setelah Melisa dan Olliver terus menggodanya mengenai topik yang sama. Demi Tuhan, tiga hari sudah berlalu, mereka tidak perlu begitu terpaku pada masalah sepele! "Masalahnya, kau yang 'membantu' orang lain adalah kelangkaan, kan? Hmmm, aku mencium aroma musim semi datang lebih awal untuk adikku." "Haruskah Ibu mempersiapkan kamar untuk cucu Ibu?" "Itu ide yang bagus, Ibu...," "Pfft..." Gerald terkekeh besar, "Kalian terlalu delusional, bukan? Cucu? Itu lelucon yang me

    Last Updated : 2023-06-28
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   19. Pembelajaran.

    Hati Gerald terasa begitu lapang tat kala Bianca yang sempat meringkuk tak berdaya di dekapannya, kini telah berdiri dengan kedua kakinya sendiri, kembali memamerkan ekspresi arogan yang menjengkelkan dan kembali menciptakan permasalahan yang tidak perlu di sana-sini. Gerald merasa lega, setidaknya, ia tidak perlu membenci gadis itu dengan perasaan bersalah mencubit dadanya, ia tidak perlu merasa berdosa karena Bianca bukan gadis baik-baik yang pantas menerima simpatinya. Seperti pagi ini saja, tepat ketika ia kembali hadir di antara mereka, gadis itu langsung menciptakan masalah pada Erina. Dia membuat seolah-olah dirinya tak berdosa, dan membuat Erina seperti penjahat. Padahal, Erina bukan gadis yang seperti itu. Erina adalah malaikat dalam wujud manusia. Dia mungkin salah dalam cara penyampaian ucapannya, tapi itu tidak berarti dia berniat melukai Bianca dengan kata-katanya. 'Gadis itu benar-benar..., jika aku tidak ada di sini, apa dia akan membully Erina lagi?' Gerald membatin

    Last Updated : 2023-06-29
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   20. Makan Malam Harmonis

    Pesta makan malam untuk menyambut Warren Dawson sebagai bagian keluarga Lagrave akhirnya tiba. Seperti perjamuan untuk menyambut raja, meja makan panjang di ruang makan dipenuhi oleh beragam makanan mewah yang menggiurkan. Saliva Bianca berkumpul di mulutnya begitu ia memperhatikan satu-persatu menu dibariskan rapi ke atas meja oleh pelayan di sana. "Apa ada yang tidak kau sukai, Miss?" Junie bicara sambil memperhatikan nonanya yang hadir lebih jelita dari biasanya. Surai hitamnya yang panjang terjalin manis ke belakang, dihias oleh aksesoris pita berwarna biru, menyesuaikan warna gaun malam yang ia kenakan. Bibir ranumnya tersapu oleh warna merah muda tipis yang membuat wajahnya lebih natural dan muda, perona di pipinya, eyeshadow di matanya, Bianca sudah seperti mahakarya. Junie kagum pada karyanya, kagum pada keindahan Bianca yang mampu membuat bakat makeup Junie menjadi tidak sia-sia. "Semuanya sempurna, Junie. Aku sampai merinding." Ketika situasi berjalan terlalu baik, bukan

    Last Updated : 2023-07-04
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   21. Makan Malam Harmonis (2)

    Hubungan Warren Dawson dan Roman Lagrave adalah hubungan simbiosis mutualisme. Mereka adalah dua orang yang bekerja sama demi memperoleh keuntungan besar bersama. Sebuah hubungan timbal-balik yang memberikan mereka keuntungan setara. Mereka mempunyai tujuan yang sama, dan buruknya, ego yang sama pula.Terima kasih pada ego mereka yang setinggi langit dan seluas samudera, berdiri di posisi yang setara adalah sebuah posisi yang hina bagi mereka. Warren dan Roman menginginkan dominasi di dalam hubungan kerja sama itu. Sebagai pengusaha naik daun yang mendobrak naik ke posisi atas, Warren ingin menunjukkan kalau dirinya adalah keberadaan luar biasa yang wajib ditakuti. Sementara itu, Roman adalah pebisnis lama yang sudah mempertahankan posisinya di puncak menara, ingin menunjukkan alasan mengapa ia berada di atas sana sejak lama.Meskipun sekarang mereka terikat dalam hubungan kekeluargaan, Warren dan Roman masih berusaha keras, secara implisit, menunjukkan sisi alpha mereka. Warren menca

    Last Updated : 2023-07-05
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   22. Makan Malam Harmonis (3)

    Warren Dawson melenggang tenang mengikuti Bianca yang melangkah di hadapannya. Karena Warren meminta untuk berbicara empat mata dengan Bianca, Bianca pun membawa ayahnya tersebut ke kamarnya. Ke dalam ruangan yang mampu menyembunyikan mereka dari segala mata yang memandang. Setelah sampai di kamar Bianca juga, ketika pintu tertutup di belakang mereka dan menyisakan keheningan di udara, ketika Bianca berbalik menghadap ayahnya..., dan PLAKKK!!! Satu tamparan mendarat di pipi Bianca. Keras tamparannya memecah keheningan, membuat Bianca terhuyung mundur dengan telinga berdengung. Bianca sudah menduga ini akan terjadi, tapi sialan, ia masih tidak terbiasa dengan sakit pukulan ayahnya. "Siapa kau pikir dirimu sampai berani-berani menginterupsi ucapanku?" Warren menapak satu langkah ke hadapan Bianca, telunjuknya naik lagi dan menoyor kening puterinya. Satu kali, dua kali, sampai hatinya puas. "Saat aku sedang mengajar keluarga Lagrave untuk menghormatimu, kau malah menyelaku? Apa kau an

    Last Updated : 2023-07-06
  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   23. Tiket Emas

    "Apa salah Erina padamu sampai kau dan ayahmu bersekongkol untuk menyingkirkannya dari sini?"Ketika Bianca mengira ia akan menemukan ketenangan setelah ayahnya pulang, Gerald mendobrak masuk ke kamarnya dan langsung mencecarnya dengan pertanyaan yang menjengkelkan. Untung saja lampu di kamar itu sudah dimatikan, pikir Bianca, ia tidak mau Gerald melihat jejak tamparan Warren di pipinya. Bianca tidak mau memperoleh simpati dari si bajingan yang tidak tau cara mengetuk pintu itu!"Sebelum kau mempertanyakan salah Erina, bagaimana kalau kau bertanya apa yang salah dari ucapan ayahku tadi sampai kau marah-marah begini?" Bianca duduk di bibir ranjang, tangan tersilang di dada. Cahaya samar dari rembulan di luar kamarnya, masuk dan mencetak bayangan karpet di lantai."Kau masih bertanya?" Gerald terpana."Tentu saja. Soalnya aku tidak merasa apa yang ayahku katakan adalah kesalahan. Baiklah, dia memang agak frontal, tapi poin-poin yang dia ucapkan sangat masuk akal.""Jadi menurutmu, menyi

    Last Updated : 2023-07-07

Latest chapter

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   64. Dilema

    "Apa?" tanya Bianca, delikan matanya menyerang Gerald yang nampak kesusahan menahan senyuman.Iya, Gerald Lagrave yang terkenal dingin dan tak berperasaan itu sekarang cekikikan di sampingnya, meliriknya dengan tatapan jenaka yang menggoda. Jika saja Bianca tidak sedang kesal dengan Gerald, dia mungkin akan menganggap ekspresi pria itu begitu menawan dan memukaukan sekarang. Namun...Namun...Kekesalannya terhadap pria itu lebih mendominasinya, dan kekesalan tersebut bukan muncul tanpa alasan.Gerald Lagrave, suaminya yang memiliki energi dan stamina layaknya binatang buas di hutan sabana, sudah mengerjainya kemarin pagi, kemarin sore, kemarin malam dan oh, jangan lupakan tadi pagi juga. Dia terlalu bersemangat, demi Tuhan, dan semangatnya itu menakutkan.Permainan yang awalnya menyenangkan bagi Bianca, sesuatu yang menurutnya luar biasa, sekarang berubah menjengkelkan dan sangat melelahkan. Itu berubah menakutkan.Bianca jengkel setengah mati karena Gerald susah dibuat berhenti!Apa

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   63. Apa?

    "Kalian dari mana?"--merupakan pertanyaan yang menyambut Bianca dan Gerald begitu mereka sampai di rumah. Si penanya--Erina--berdiri di ruang tamu, menyambut mereka dengan penampilan yang begitu segar dan mengagumkan. "Kami baru saja selesai berjalan-jalan," Gerald berujar sambil merangkul Bianca rapat ke arahnya. Rangkulan itu pula membuatnya berujung disikut. Bianca masih kurang nyaman melakukan kontak fisik dengan Gerald, ia merasa nyalinya melunak dan jantungnya akan meledak. "Awww, kalau aku tau kalian akan berjalan-jalan, aku akan ikut." Erina mengerucutkan bibir. "Aku sangat suka jalan-jalan pagi." "Kau masih bisa jalan-jalan," Bianca menimpali. "Sekarang masih jam setengah tujuh, bukan? Gerald..., kau mau menemani Erina?" "Huh?" reaksi Gerald menyiratkan keterkejutan dan sedikit..., penolakan? Dia nampak tidak menyukai ide tersebut. "Aku baru saja berjalan-jalan denganmu. Aku berencana tidur kembali setelah ini." "Tidur lagi?" "Aku kurang tidur semalam." Semalam, ya? O

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   62. Refleksi

    "Ugh..."Langit masih gelap di luar sana ketika Bianca terbangun dari tidurnya. Waktu menunjukkan pukul 5. Ketika ia seharusnya kembali memejamkan mata, tidur dan membiarkan hangat selimut dan lengan Gerald melingkupinya, Bianca malah memutuskan bangun.Ia beranjak perlahan-lahan dari posisi berbaringnya, berusaha lepas dari dekapan Gerald tanpa membangunkan singa tidur tersebut.'Sialan,' pikir Bianca. Nyeri di ototnya, merah di kulitnya, membuat Bianca bertanya-tanya kegilaan macam apa yang sudah terjadi semalam? Apa yang sudah ia lakukan sampai memancing Gerald menciumnya dan menuntun mereka ke dalam pergelutan buas yang kalau Bianca ingat-ingat kembali, sangat memalukan?'Gerald adalah binatang,' Bianca sangat yakin sekarang.Pria itu mungkin mempunyai wujud manusia dengan raut tampan yang memukau dan mempesona. Namun, di balik ketenangan yang rautnya tunjukkan, ada binatang bersemayam di tubuhnya. Dia begitu liar dan tidak tau kapan harus berhenti. Tidak, mungkin dia memang tidak

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   61. Cokelat dan Wine

    Mungkin karena terlalu asik dengan dunia menggambarnya, Bianca tidak menyadari sesosok pria yang kini berdiri di depan pintu kamarnya, memantaunya. Atau, mungkin karena musik yang menyumpal kupingnya juga, Bianca tidak mendengar dan menyadari kedatangan pria itu.Pria itu--atau tepatnya--Gerald Lagrave."Dan di sini aku menembus badai salju karena mencemaskannya sendirian." Gerald menghela napas panjang.Di hatinya, ia merasa lega melihat Bianca baik-baik saja sendirian di kamarnya. Sebelum ini, Gerald mencemaskan Bianca, takut gadis itu akan diliputi kesedihan karena kesepian. Habisnya, siapa yang bisa berbahagia ketika di hari orang-orang berparade di pusat kota dengan senyum sumringah ceria, dia malah terjebak sendirian di kamarnya tanpa teman untuk diajak bicara.Setelah mendengar kabar Bianca tidak pergi kemana-mana, Gerald segera meninggalkan pesta alumninya. Perjalanannya pulang sempat terhambat karena salju yang menumpuk tebal di jalanan. Ia tidak mempunyai pilihan lain selain

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   60. Tahun Baru

    Pergantian tahun tinggal hitungan jam lagi. Ketika orang-orang kerap berkumpul di pusat kota, merayakan tahun baru dengan kembang api yang menghiasi angkasa, berkumpul dengan keluarga, pergi ke restoran dan menikmati beragam hiburan, Bianca Lagrave--malangnya--terjebak di mansion keluarga Lagrave karena badai salju yang terjadi di luar.Alih-alih bergembira dan berpesta, ia terjebak di kamarnya, menatap langit-langit kamar dengan satu mug cokelat panas tergeletak di atas meja. Sendirian tanpa Junie, karena pelayannya itu mengambil cuti akhir tahun.Di luar kamarnya pun, mansion keluarga Lagrave begitu sunyi karena Melisa dan Roman Lagrave berangkat ke Newyork untuk merayakan tahun baru bersama kolega bisnis mereka di sana. Olliver, Erina dan Gerald di sisi lain, menghadiri selebrasi tahun baru yang dirayakan teman alumni sekolah mereka.Bianca--sebenarnya--bisa saja menempeli Gerald dan ikut menunjukkan wajahnya di pesta tersebut. Namun, demi mengikuti rencananya yang ingin menjadi 'i

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   59. Kepingan

    "Mau bagaimana lagi," adalah gumaman Bianca begitu ia masuk ke kamarnya dan menemukan pot pemberian Liam sudah pecah di lantai.Junie berada di lokasi pecahan tersebut, mata bergetar gugup. Setelah Bianca datang, Junie langsung bersimpuh di kakinya penuh drama, memohon ampun karena sudah tidak sengaja memecahkan hadiah natal Bianca."Aku tidak sengaja menyenggolnya ketika sedang membersihkan meja, Miss. Bia. Aku sudah bersalah. Maafkan aku, aku tidak tau mengapa aku bisa selalai ini dalam bekerja. Aku benar-benar berdosa..."Bianca ingin marah, sebenarnya. Mengingat pot tembikar pemberian Liam adalah sebuah mahakarya yang hanya ada sedikit di dunia.Pot tersebut mungkin berharga puluhan juta dan sangat berarti bagi Bianca juga, karena itu adalah hadiah dari sahabatnya. Namun, bagaimana bisa ia menyalahkan Junie ketika wanita itu mengaku tidak sengaja?Ketidak-sengajaan bukanlah kesalahan. Terkecuali ia melakukannya berulang-ulang, dan ini adalah kali pertama Junie melakukan kesalahan.

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   58. Surat Cinta

    Gerald berniat mengajak Bianca makan siang bersama di luar hari ini.Di pikiran Gerald, atau lebih tepatnya, dari jawaban yang ia temukan di internet, Gerald menemukan jawaban kalau keakraban dapat terjalin tergantung seberapa sering dua orang menghabiskan waktu bersama, bertukar obrolan dan terbuka pada satu sama lain.Bukan berarti Gerald adalah pribadi tolol yang tidak tau cara bersosialisasi. Namun, bersosialisasi dalam bentuk formalitas dan bersosialisasi untuk mendekati wanita adalah dua hal yang berbeda.Gerald ingin menerapkan pengetahuannya tersebut pada proyek yang akan ia jalankan mulai hari ini. Sebuah proyek yang ia namakan sebagai 'Meruntuhkan tembok pertahanan Bianca', sebuah awal dari masa depan mereka yang sudah berdamai.Gerald berniat mengajak Bianca keluar, tapi ketika ia masuk ke kamar Bianca, ia dihadapkan pada realita yang tidak berjalan sesuai ekspektasinya. Bianca, dalam keadaan bertiarap di tempat tidur, terlelap tanpa melepaskan mantelnya. Surai hitam ikalny

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   57. Tidak Seperti Itu

    'Akhirnya...'Suara batin Bianca tertuang jelas dalam ekspresinya. Kelegaan menyeruak di dadanya, terima kasih pada pemandangan mansion keluarga Lagrave yang kini berada di depan hidungnya. Akhirnya, pikir Bianca, ia bisa kembali ke kamarnya pribadi, jauh-jauh dari suaminya yang bersikap unik dan terus-terusan menggodanya.'Hanya karena kami menghabiskan malam panas bersama...' Bianca membatin lalu ingin membentur kepalanya ke dinding. Tidak peduli seberapa keras ia ingin menyepelekan perihal itu dengan melabelinya sebagai 'Hanya'. Ingatan ketika ia merintih gerah di bawah Gerald muncul di benaknya, mempermalukannya. Bagaimana bisa bersikap sevulgar itu?"Gerry..., kalian akhirnya kembali." Menyambut Gerald dan Bianca, Erina muncul dengan cengiran manis yang menyegarkan mata. Bianca segera menapak selangkah lebih jauh dari Gerald yang sejak tadi menempeli punggungnya. Ia merasa risih memamerkan kemesraan yang hei, apa ini kemesraan?Bianca tidak tau apa pun, demi Tuhan. Ia hanya tidak

  • (BUKAN) ISTRI IDAMAN   56. Sudah Terjadi!

    Sebelum Bianca bertemu muka dengan Gerald, pria yang dirumorkan akan menjadi calon suaminya, reputasi pria itu sudah mencapai telinga Bianca terlebih dahulu. Bahwa, Gerald Lagrave adalah pematah hati wanita, balok es yang mengambang di lautan antartika, ketampanannya mengintimidasi, tatapannya membekukan nyali.Bianca--sejak awal--selalu memandang Gerald berdasarkan imej pria itu.Setelah mereka menikah pun, Bianca menyadari kalau reputasi Gerald bukan sekedar omong besar orang-orang. Gerald memang pria dingin dan paling menyebalkan, dia juga pria bengis dengan sikap mengiritasi.Gerald adalah pria minim ekspresi dengan kepribadian yang tidak menyenangkan. Bianca sudah tidak meragukan itu lagi. Tidak sampai ia melihat pria itu tertawa riang begitu tubuhnya melayang di udara, melakukan bungee jumping dengan senyuman lebar mekar di paras batunya.Bianca berpikir, 'Oh, Gerald ternyata bisa tertawa juga!'. Lalu, ia memperhatikan kedekatan Gerald dan Erina, Bianca melihat Gerald kerap ters

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status