Share

Bab 38

Hmmm … tapi kalau bukan itu masalahnya, apa, ya? Kenapa Papa Hutama tiba-tiba sampai manggil pengacara juga?

Sekitar satu jam, pengacara Papa Hutama baru datang. Hanya saja, dia memintaku dan Mama Rida keluar ruangan. Mama Rida tampak kesal. Namun, dia tetap menurut pada suaminya itu. Kami tengah duduk di depan ruangan rawat inap ketika tiba-tiba ponsel Mama Rida berdering.

Wajahnya yang sedang ditekuk dan kusut, semakin semrawut. Aku baru melihat ekspresi aktor yang biasanya ulung ini terlihat tertekan.

Jemari Mama Rida lekas menekan tombol tolak. Namun, tak lama sepertinya pesan masuk. Sepasang mata Mama Rida membeliak. Lalu bahunya melorot. Tak lama, ponselnya berbunyi lagi.

“Uangnya sudah saya kasih kemarin? Kurang apa lagi, hah?!” bentaknya. Dia menahan suaranya dan berjalan menjauh. Namun, mendengar penggalan kalimat itu, jujur, aku jadi penasaran. Aku pun menoleh ke dalam kamar rawat Papa Hutama. Di dalam hanya berdua. Aku pun berjalan mencari keberadaan Mama Rida. Hampir ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status