Share

Chapter 25

"Halo. Eliza?"

"Halo Bos. Maaf, saya tadi tidak tahu kalau Anda menghubungi saya. Seharian ini saya tidak memegang ponsel." Eliza yang merasa takut akan bosnya yang mungkin merasa kecewa langsung membuat rentetan penjelasan.

"Tidak, sayalah yang seharusnya minta maaf. Saya telah memberimu waktu cuti tapi saya malah mengganggumu. Maafkan saya."

"Tidak Bos. Saya tidak merasa terganggu. Ngomong-ngomong, apa Bos sedang butuh bantuan saya?"

Reiz tiba-tiba gelagapan untuk mencari alasan. Alasannya menghubungi Eliza tadi bukan karena ada sebuah pekerjaan yang urgent untuk dikerjakannya. Namun, ada rasa yang dinamakan rindu telah menyelimuti hatinya.

Reiz tahu itu tidak masuk akal. Bisa disebut cinta pandangan pertama mungkin. Namun Reiz pun tidak akan berkata jujur secepat itu. Dia khawatir, Eliza justru lari dan tidak bersedia bekerja bersamanya.

"Ah ya. Aku tadi hanya ingin memberitahu bahwa malam ini ada pesta grand launching aplikasi perusahaan kita. Awalnya aku ingin hadir bersamamu se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status