"Belajar yang rajin ya sayang! Nanti sepulang sekolah mami jemput." Kata Eliana kepada putrinya saat mengantarnya ke depan pintu sekolah. Putri kecilnya itu hanya mengangguk dan berjalan menuju kelasnya dengan kesal dan cemberut.
Gadis cantik yang baru genap 4 tahun itu bernama Selene Cintami Rosmalia. Dialah putri dari Surya Kencana dan Eliana Haris yang terkenal sebagai pebisnis konvensi. Anak perempuan itu bahkan digadang-gadang akan menjadi pewaris tunggal dari Kencana Group dan PT HZ milik ibunya.
Dan kini si cantik Cinta tengah duduk sendiri di bangku taman kanak-kanak. Dia memandang jauh ke depan, dimana teman-temannya saat ini sedang bermain.
"Kenapa kamu disini?" tanya seorang anak laki-laki yang kemudian duduk di sebelah Cinta.
"Aku hanya sedang merasa bosan." jawab Cinta dengan lesu.
"Apakah kamu mau coklat?" tawarnya.
"Apakah aku boleh memakannya?" tanya Cinta yang diangguki oleh anak laki-laki itu. Kemudian Cinta menerima coklat itu dan memakannya.
"Namaku Biru. Apakah sekarang kita bisa berteman?" tanya Biru.
"Ya tentu saja," jawab Cinta sambil tersenyum manis. "Aku Cinta, mulai hari ini kita berteman ya!"
Dari sejak saat itulah Cinta dan Biru menjadi teman dekat. Setiap hari Biru akan menunggu Cinta didepan pintu gerbang sebelum masuk ke kelas. Dimana ada Cinta pasti akan ada Biru disana yang menjaganya. Apalagi disaat Cinta dijaili oleh teman-temannya pasti Biru akan membela dan menenangkan Cinta yang menangis. Kedua anak kecil itu selalu bermain bersama. Dimata Cinta, Biru adalah sosok penjaganya yang selalu ada untuknya saat di sekolah. Dan perbedaan usia Biru dengan Cinta yang terpaut hanya satu tahun, membuat Biru lebih bersikap dewasa diusianya.
Namun sebenarnya Elganneo Kalibiru Azura adalah seorang anak pendiam. Berbeda dengan kakaknya Elbara Kala Azura yang selalu jail kepada adiknya. Selain itu Biru juga sosok anak yang mandiri. Putra ke dua dari Samuel Andreas Azura dan Kalina Rukmana itu juga termasuk kategori anak yang pintar. Paras Biru yang tampan dan imut selalu sukses membuat semua orang yang melihatnya menjadi gemas.
*******
Beberapa bulan kemudian.
"Sayang apakah kamu senang tinggal disini?" tanya Kalina kepada sang putra.
"Iya aku sangat senang ma, apalagi ada Cinta yang selalu bermain denganku di sekolah." jawab Biru.
"Bagaimana kalau suatu hari nanti Cinta pergi atau pindah ke sekolah lain nak?" tanya Kalina kembali.
"Aku akan sangat sedih ma, karena dialah satu-satunya temanku disini." kata Biru sambil cemberut.
"Tapi aku dan Cinta sudah berjanji ma." kata Biru dengan mata berbinar.
"Oh iya, kalian memiliki janji apa sayang?" tanya Mama Biru.
"Kami akan menjadi sahabat selamanya." jawabanya.
Kemudian Kalina hanya tersenyum mendengar cerita putranya itu. Tapi sebenarnya dalam hati ibu dua anak itu sedang merasa gundah dan sedikit sedih. Karena tak lama lagi mereka akan pergi ke Belanda. Kalina hanya takut, putra kesayangannya itu akan merasa sedih dan kembali menjadi pendiam.
Bila kebanyakan anak akan selalu suka bermain, berbeda halnya dengan Biru yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Dia juga lebih suka berolahraga untuk menghabiskan waktu luangnya. Jauh dari kata anak kecil yang suka menghabiskan waktu dengan bermain game.
Sejauh yang Kalina tahu, setelah Biru berteman dengan Cinta. Putra kesayangannya itu setiap hari sangat antusias saat menceritakan kegiatannya disekolah bersama dengan Cinta. Biru juga berkata sudah berjanji akan menjaga Cinta dari teman-temannya yang nakal.
"Semoga kamu tak akan sedih nak, saat tahu kita akan kembali ke Belanda!" kata Kalina dalam hati.
Sementara di kediaman Surya Kencana tengah ramai karena kehadiran kakek dan nenek Cinta dari pihak sang ayah yang baru saja datang berkunjung. Mereka adalah Tomas Kencana dan Marlinda. Sebagai cucu satu-satunya dari keluarga ningrat, Cinta selalu diajarkan tata krama dan sopan santun yang ketat. Seperti halnya hari ini, Cinta tengah diajarkan bagaimana cara seorang wanita keturunan darah biru mengenakan busana Jawa. Dia nampak cantik dengan sanggul dan juga kebaya mini yang dijahit khusus oleh neneknya.
"Wah ternyata cucu eyang cantik sekali." kata Sang eyang.
"Iya cantik seperti eyang." jawab Cinta dengan tersenyum manis.
"Hemm manis sekali kata-katamu nak!" balas eyang sambil tertawa.
Diusia Cinta yang masih kecil, dia sangat menikmati masa kecilnya yang indah. Lahir dari keluarga kaya nan terpandang, dengan semua fasilitas yang tak terbatas lantas tidak membuat Cinta sombong. Kedua orang tuanya selalu mengajarkan kepada Cinta untuk hidup sederhana dan apa adanya. Bahkan dia juga dituntut untuk dapat berbagi kepada sesama.
"Eyang apakah aku cantik?" tanya Cinta kepada neneknya.
"Cantik.... Sangat cantik nak." balas Merlinda nenek Cinta.
"Oh iya apakah Biru juga akan memujiku? Katanya aku akan jelek bila aku menjadi gemuk karena banyak makan coklat!" celoteh Cinta.
"Siapa itu Biru?" tanya sang eyang.
"Dia adalah pelindungku." terang Cinta " Biru adalah sahabat baikku eyang."
"Oh ya, sebaik apa dia?" tanya eyang lagi.
"Sangat baik sekali eyang dan aku sangat menyayanginya." jawab Cinta.
Eyang hanya tersenyum mendengar cerita cucu kesayangannya itu. Merlinda kemudian menjadi pendengar setia Cinta yang masih berantusias menceritakan tentang Biru. Biru yang dianggapnya sebagai seorang pelindung dan sahabat terbaiknya. Karena bagi Cinta semua teman laki-laki di sekolahnya selalu menakalinya dan Biru yang selalu menolongnya.
"Apakah Biru adalah anak laki-laki yang tampan?" tanya Eyang.
"Iya dia sangat tampan eyang, wajahnya seperti orang bule." jawab Cinta sambil terkekeh geli. Merlinda dibuat geleng-geleng kepala oleh jawaban cucu kesayangannya itu.
"Biru juga sudah berjanji akan menjaga Cinta eyang dari teman-teman yang suka jailin Cinta." lanjutnya.
"Apakah kamu sering dijaili teman-temanmu Cinta?" tanya Merlinda.
"Hanya beberapa orang saja eyang, tapi Biru selalu menolong Cinta." jawab bocah kecil itu.
"Biru itu adalah Super Heroku, sama seperti papi, eyang kakung dan opa." katanya lagi.
Bagi Merlinda, Cinta kecil adalah permata hatinya. Alasan terbesar Merlinda sangat menyayangi cucunya karena perjuangan sang menantu yang cukup besar saat akan mengandung Cinta.
Pasalnya Surya Kencana dan juga Eliana Haris harus menunggu selama 10 tahun untuk menantikan kehadiran buah hati mereka lahir ke dunia ini. Mereka juga harus melakukan beberapa kali proses bayi tabung akibat kondisi rahim Eliana yang lemah. Dan betapa bahagianya keluarga besar Surya Kencana saat akhir Cinta hadir kedunia ini. Kasih sayang yang penuh dari keluarga itu yang membuat Cinta selalu bahagia.
"Baiklah sayang, waktunya untuk les piano!" kata eyang "Belajarlah yang giat ya agar kamu bisa menjadi seorang pianis yang handal!"
"Baik eyang." jawab Cinta dengan senyum penuh yang mengembang dipipinya.
Gerimis rintik-rintik nampak membasahi bumi di kala pagi menyambut indahnya esok hari. Membuat para insan enggan untuk bergegas meninggalkan ranjang empuk milik mereka. Sementara anak lelaki yang sangat tampan tengah bersiap dengan sweater dan juga syal di lehernya untuk menuju ke bandara. Hari ini Kalabiru bersama dengan keluarganya akan meninggalkan Indonesia untuk pindah ke Belanda. Pada awalnya biru sangat menolak untuk pergi, dia juga bersikeras untuk tetap tinggal di sini meskipun hanya dengan para pengasuh di rumahnya. Tapi mama dan papanya tidak mengizinkan untuk Biru tetap tinggal di Indonesia sendiri. "Kenapa kita harus pindah ke Belanda? Aku ingin di sini mah!" tanya Biru kepada ibunya. "Tapi nak perusahaan papamu membutuhkan dia di sana." jawab ibu Biru. "Biarkan papa saja yang disana, kenapa kita harus ikut kesana mah?" ujar Biru kembali. "Tidak bisa sayang, di mana papamu menetap kita harus mengikutinya." jawab Kalina. Ka
15 tahun kemudianSalene Cintami Rosmalia tahun ini sudah genap berusia 19 tahun. Dia pun sekarang sedang menjadi mahasiswa semester 4 di sebuah universitas ternama di Jakarta dengan mengambil jurusan design."Nak setelah makan malam, ada yang ingin papi dan mami sampaikan." kata Eliana."Baik mi..." jawab Cinta.Dan kini setelah menyelesaikan makan malam, Cinta beserta kedua orang tuanya duduk di ruang keluarga. Agaknya ada hal yang sangat penting yang akan mereka bicarakan."Sayang papi rasa kamu sekarang sudah besar." ucap Surya membuka pembicaraan."Kamu juga tumbuh menjadi wanita yang cantik nak." saut Eliana."Jadi maksudnya mami dan papi apa ya?" tanya Cinta penuh selidik."Begini sayang, papi sedang menjalin kerjasama dengan rekan papi." Surya menjeda kata-katanya dan menarik nafas dalam-dalam "Kamu pasti kenal dengan om Julian Iskandar?""Om Julian papanya Sultan kan ya pi?" tanya Cinta memastikan."Iya s
Sore ini kediaman Surya Kencan terlihat sangat ramai. Para bibi dan juga pengurus rumah lainnya tengah sibuk membersihkan rumah dan menata sebagian ruangan. Bukan tanpa alasa mereka melakukan kegiatan tersebut. Itu semua dikarenakan sang tuan rumah akan melakukan perjamuan makan malam dengan sosok tamu spesial. Dan juga sekaligus untuk lamaran sang putri tercinta. Meskipun cinta belum menyetujui tentang perjodohan tersebut, tapi mami dan papinya bersikeras agar Cinta dapat menerimanya."Sayang... Apakah kamu ada di dalam?" tanya mami Cinta sambil mengetuk pintu kamar putrinya."Ya mi...masuk aja, pintu nggak aku kunci kok!" jawab Cinta."Cobalah lihat nak, mami telah mengambil sebuah gaun cantik dari butik untukmu!" kata Eliana sambil menyodorkan paperbag kepada Cinta."Gaun ini untuk apa mi?" tanyanya."Apakah kamu lupa nak? Malam ini Om Julian akan datang kemari untuk makan malam bersama kita," terang mami Cinta "Jangan lupa untuk dandan yang can
"Cinta jangan lupa nak, hari ini kamu ada fitting baju di butik untuk acara besok lusa!" kata Eliana mengingatkan sang putri yang telah pergi berlalu meninggalkannya untuk berangkat ke kampus."Iya mami..." jawab Cinta sambil masuk kedalam mobilnya.Hanya butuh waktu 15 menit Cinta telah sampai di kampusnya. Gadis cantik yang baru genap 19 tahun itu pun kemudian memarkirkan mobilnya dan menuju ke kelasnya.Setelah jam mata kuliahnya usai, Yuliana Christie sahabat Cinta menghampirinya untuk makan di kantin. Mereka terlihat sangat asyik mengobrol."Pulang kampus kita nonton yuk!" ajak Yulia."Nggak bisa, aku nanti harus ke butik buat fitting baju untuk acara besok lusa." jawab Cinta."Apa kamu sudah serius dengan keputusanmu?" tanya Yulia meyakinkan sahabatnya itu."Sepertinya..." jawab Cinta kembali."Baiklah Salene jika itu sudah menjadi keputusanmu. Aku hanya bisa mendoakan saja." kata Yulia.Mereka pun melanjutkan maka
"Cinta jangan lupa nak, hari ini kamu ada fitting baju di butik untuk acara besok lusa!" kata Eliana mengingatkan sang putri yang telah pergi berlalu meninggalkannya untuk berangkat ke kampus."Iya mami..." jawab Cinta sambil masuk kedalam mobilnya.Hanya butuh waktu 15 menit Cinta telah sampai di kampusnya. Gadis cantik yang baru genap 19 tahun itu pun kemudian memarkirkan mobilnya dan menuju ke kelasnya.Setelah jam mata kuliahnya usai, Yuliana Christie sahabat Cinta menghampirinya untuk makan di kantin. Mereka terlihat sangat asyik mengobrol."Pulang kampus kita nonton yuk!" ajak Yulia."Nggak bisa, aku nanti harus ke butik buat fitting baju untuk acara besok lusa." jawab Cinta."Apa kamu sudah serius dengan keputusanmu?" tanya Yulia meyakinkan sahabatnya itu."Sepertinya..." jawab Cinta kembali."Baiklah Salene jika itu sudah menjadi keputusanmu. Aku hanya bisa mendoakan saja." kata Yulia.Mereka pun melanjutkan maka
Sore ini kediaman Surya Kencan terlihat sangat ramai. Para bibi dan juga pengurus rumah lainnya tengah sibuk membersihkan rumah dan menata sebagian ruangan. Bukan tanpa alasa mereka melakukan kegiatan tersebut. Itu semua dikarenakan sang tuan rumah akan melakukan perjamuan makan malam dengan sosok tamu spesial. Dan juga sekaligus untuk lamaran sang putri tercinta. Meskipun cinta belum menyetujui tentang perjodohan tersebut, tapi mami dan papinya bersikeras agar Cinta dapat menerimanya."Sayang... Apakah kamu ada di dalam?" tanya mami Cinta sambil mengetuk pintu kamar putrinya."Ya mi...masuk aja, pintu nggak aku kunci kok!" jawab Cinta."Cobalah lihat nak, mami telah mengambil sebuah gaun cantik dari butik untukmu!" kata Eliana sambil menyodorkan paperbag kepada Cinta."Gaun ini untuk apa mi?" tanyanya."Apakah kamu lupa nak? Malam ini Om Julian akan datang kemari untuk makan malam bersama kita," terang mami Cinta "Jangan lupa untuk dandan yang can
15 tahun kemudianSalene Cintami Rosmalia tahun ini sudah genap berusia 19 tahun. Dia pun sekarang sedang menjadi mahasiswa semester 4 di sebuah universitas ternama di Jakarta dengan mengambil jurusan design."Nak setelah makan malam, ada yang ingin papi dan mami sampaikan." kata Eliana."Baik mi..." jawab Cinta.Dan kini setelah menyelesaikan makan malam, Cinta beserta kedua orang tuanya duduk di ruang keluarga. Agaknya ada hal yang sangat penting yang akan mereka bicarakan."Sayang papi rasa kamu sekarang sudah besar." ucap Surya membuka pembicaraan."Kamu juga tumbuh menjadi wanita yang cantik nak." saut Eliana."Jadi maksudnya mami dan papi apa ya?" tanya Cinta penuh selidik."Begini sayang, papi sedang menjalin kerjasama dengan rekan papi." Surya menjeda kata-katanya dan menarik nafas dalam-dalam "Kamu pasti kenal dengan om Julian Iskandar?""Om Julian papanya Sultan kan ya pi?" tanya Cinta memastikan."Iya s
Gerimis rintik-rintik nampak membasahi bumi di kala pagi menyambut indahnya esok hari. Membuat para insan enggan untuk bergegas meninggalkan ranjang empuk milik mereka. Sementara anak lelaki yang sangat tampan tengah bersiap dengan sweater dan juga syal di lehernya untuk menuju ke bandara. Hari ini Kalabiru bersama dengan keluarganya akan meninggalkan Indonesia untuk pindah ke Belanda. Pada awalnya biru sangat menolak untuk pergi, dia juga bersikeras untuk tetap tinggal di sini meskipun hanya dengan para pengasuh di rumahnya. Tapi mama dan papanya tidak mengizinkan untuk Biru tetap tinggal di Indonesia sendiri. "Kenapa kita harus pindah ke Belanda? Aku ingin di sini mah!" tanya Biru kepada ibunya. "Tapi nak perusahaan papamu membutuhkan dia di sana." jawab ibu Biru. "Biarkan papa saja yang disana, kenapa kita harus ikut kesana mah?" ujar Biru kembali. "Tidak bisa sayang, di mana papamu menetap kita harus mengikutinya." jawab Kalina. Ka
"Belajar yang rajin ya sayang! Nanti sepulang sekolah mami jemput." Kata Eliana kepada putrinya saat mengantarnya ke depan pintu sekolah. Putri kecilnya itu hanya mengangguk dan berjalan menuju kelasnya dengan kesal dan cemberut.Gadis cantik yang baru genap 4 tahun itu bernama Selene Cintami Rosmalia. Dialah putri dari Surya Kencana dan Eliana Haris yang terkenal sebagai pebisnis konvensi. Anak perempuan itu bahkan digadang-gadang akan menjadi pewaris tunggal dari Kencana Group dan PT HZ milik ibunya.Dan kini si cantik Cinta tengah duduk sendiri di bangku taman kanak-kanak. Dia memandang jauh ke depan, dimana teman-temannya saat ini sedang bermain."Kenapa kamu disini?" tanya seorang anak laki-laki yang kemudian duduk di sebelah Cinta."Aku hanya sedang merasa bosan." jawab Cinta dengan lesu."Apakah kamu mau coklat?" tawarnya."Apakah aku boleh memakannya?" tanya Cinta yang diangguki oleh anak laki-laki itu. Kemudian Cinta menerima