Share

BAB 30 A

Author: ET. Widyastuti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hari itu, Fahira sudah kembali pada rutinitas biasa. Usai dari bandara dia langsung ke kampus. Tak ada waktu lagi untuk melow dan memikirkan Bayu. Fahira mensugesti dirinya sendiri, toh Bayu hanya memikirkannya saat ada di sampingnya. Jika tidak, tentu Bayu lebih fokus pada istri barunya. Bukannya dulu saja, saat dia masih bersama, Bayu juga fokus pada sang mantan?

“Bayu sudah pulang?” Suara Faisal yang tiba-tiba mensejajari langkahnya menuju parkiran sepeda membuat Fahira menoleh. Lalu ia mengangguk sebagai tanda membenarkan ucapan Faisal.

Sementara, Faisal memang sengaja memantau Fahira. Dari jadwal kampus yang bisa diakses secara online, dia tahu jam kuliah serta ruangan kuliah Fahira. Bukan karena nama mahasiswa yang bisa diakses, namun karena dia sudah mengamati dari awal, Fahira mengambil mata kuliah apa saja di semester ini, hingga dia bisa mencocokkan dengan jadwal yang ada.

Sore itu belum waktunya jam pulang. Tentu saja parkiran sepeda masih sangat penuh. Meskipun ada rak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Aidah Ismail
sbnar bayu itu cinta tpi ndatahu macamana meluahkan rasa perasaan....dgn nabila jgak nda ada hbgn lebih......
goodnovel comment avatar
nurdianis
bayu ndak tegas, ndak mau menentukan pilihan...
goodnovel comment avatar
Isabella
Bayu sendiri juga Ling lung
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 30 B

    Bayu keluar dari bandara di Jakarta sekitar jam 10 pagi. Dia tak perlu antri menunggu bagasi karena hanya membawa tas punggung. Pagi itu, dia langsung menuju ke kantor mengingat jatah cutinya yang sudah habis. Dia hanya memanfaatkan libur akhir pekan yang kebetulan bersamaan dengan tanggal merah. Tak peduli harga tiket membubung tinggi. Paling tidak, keputusannya menemui Fahira untuk membuktikan keseriusannya kembali pada istri pertamanya, agar mamanya tenang. Sedangkan kepada Nabila, dia hanya pamit akan menginap di rumah mamanya beberapa hari. Karena Bayu tidak membalas pesannya beberapa hari, Nabila memutuskan untuk pergi ke rumah mertuanya sekaligus ingin memberi kejutan kepada mama mertuanya. Nabila berharap kedekatannya dengan mertua terjalin kembali. Tak lupa, Nabila pun menyiapkan makanan untuk mama mertuanya yang dia masak sendiri, seperti yang dilakukan Fahira kala itu.“Tunggu, Mbak,” seru Bi Darni saat membuka pintu rumah orang tua Bayu. Dia menahan Nabila agar tidak m

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 30 C

    “Bi, mama sama mbak Wulan mana?” tanya Bayu saat masuk rumah sepulang kerja. Pandangannya mengedar ke penjuru ruangan. Rumah orangtuanya sepi. Bergegas dia menuju kamar. Mama dan kakaknya tidak ada di sana. Bi Darni menatap Bayu dengan takut-takut. Bayu yang melihatnya roman muka Bi Darni, semakin merasa cemas. “Ada apa, Bi?” tanya Bayu penasaran. Kedua tangannya memegang pundak Bi Darni yang masih terdiam. Mata Bayu menatap bi Darni yang masih menunduk. “Mama Mas Bayu dibawa ke rumah sakit, Mas. Tensinya naik,” ujar Bi Darni lirih. Tanpa komando, Bayu segera melempar tas kerjanya dan kembali menuju mobilnya. Dibelahnya lalu lintas yang padat karena masih jam kerja menuju rumah sakit yang sudah menjadi langganan berobat keluarganya. Ditelponnya kakaknya untuk memberitahukan dimana posisi mamanya. Kemacetan jalanan membuat emosi Bayu menjadi naik. Bayu segera berlari menuju ruang perawatan dimana mamanya di rawat. “Mama kenapa, Mbak?” tanya Bayu saat melihat Wulan yang henda

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 31 A

    [Kamulah penyebab mama Bayu masuk rumah sakit, puas?] Sebuah pesan masuk ke ponsel Fahira, membuatnya mendesah lalu dihembuskannya nafas berkali-kali untuk mengurangi rasa sesak dalam dadanya. Pesan itu bukan yang pertama diterimanya, namun entah kesekian kalinya. Fahira tak perlu mencari tahu. Dari nada kalimatnya dia dapat menebak, seperti tebakan-tebakan sebelumnya. Daripada menanggapi, Fahira memilih diam. Dari jendela kamarnya, Fahira menatap lurus ke depan. Langit biru dan sinar matahari cerah namun tak juga memanaskan paginya. Suasana cerah tak lalu menggambarkan suhu udara yang sebenarnya. Lalu, mata Fahira memandang ke jalanan di sebelah apartemennya. Dari ketinggian lantai empat yang ditinggalinya, dia bisa menatap lalu lalang mahasiswa yang bergerak ke kampus, atau pun kembali. Meski hari sudah sore, mahasiswa masih saja ada yang ke kampus, karena belajar di perpustakaan jauh lebih mendukung dibanding di kamar. Perpustakaan kampus buka hingga tengah malam. Dan biasa

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 31B

    Mendengar Mama Bayu masuk rumah sakit kembali, Ayah dan Ibu Fahira bergegas untuk membezuknya. Meskipun sakit hati dengan perlakuan anaknya, tak harus membuat persahabatnya menjadi terputus. Bahkan, ada rasa kawatir dan penyesalan pada hati kedua orang tua Fahira, andaikan semua ini, sakitnya Mama Bayu, disebabkan kesalahannya. Kesalahan karena telah mendatangi keduanya saat Papa Bayu masih ada, yang kemudian disusul dengan meninggalnya papa Bayu. “Mbak, segera sehat ya,” ujar ibu Fahira sambil mengenggam tangan Mama Bayu.Tubuh Mama Bayu semakin kelihatan ringkih dan kurus. Sepertinya semakin banyak beban yang dipikirkannya sepeninggal Papa Bayu.“Jangan banyak pikiran. Mas Arman sudah tenang di sana. Bayu dan Wulan juga sudah bahagia,” sambung Ibu Fahira lagi sambil mengusap punggung tangan Mama Bayu. Mama Bayu menatap wajah Ibu Fahira. Matanya berkaca-kaca. “Soal Fahira, nggak perlu dipikirkan,” lanjut Ibu Fahira. Bulir bening serta merta menetes di sudut mata wanita yang telah

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 32 A

    “Makasih ya, Kak.” Wajah Fahira sumringah setelah mendapatkan penjelasan salah satu mata kuliah yang tidak dipahaminya dari Faisal. Pria tampan itu menatap Fahira sambil menyunggingkan senyum. Dia sangat merasa berharga bisa membantu Fahira. Gadis keras kepala yang sering merasa bisa melakukan segalanya tanpa bantuan.Hari itu memang Fahira terpaksa menemui Faisal karena banyak hal yang tidak dimengertinya. Fahira merasa buntu. Sudah mencoba bertanya ke dosen, tetap tidak paham. Lama-lama merasa malu dan rendah diri. Untung ada Faisal yang merupakan mahasiswa PhD selalu bersedia membantunya. Mereka berdua berada di salah satu hall dimana di sana banyak bangku-bangku berderet. Tempat itu disediakan untuk para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. Awalnya Fahira sungkan untuk meminta bantuan Faisal. Tapi, demi tak ingin mengulang mata kuliah dan artinya membuat masa studinya molor, akhirnya Fahira memberanikan diri. Toh, Faisal tak pernah macam-macam dan dia dengan senang hat

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 32 B

    Akhirnya, Nabila mulai bekerja. Dia bekerja sebagai asisten direktur di salah satu perusahaan milik salah satu kenalan Bayu. Setelah seminggu, Nabila mulai merasa betah, meski awalnya canggung. Ternyata mulai bekerja di usia yang bukan fresh graduate tak semenakutkan yang dibayangkan sebelumnya. Sikap Nabila yang mudah bergaul, membuat atasannya cepat akrab. Tak heran jika dia sering diajak oleh bosnya makan di luar. Aneka restoran mewah kembali dia sambangi, yang sejak menikah dengan Bayu sudah tak pernah lagi dikunjunginya. “Jadi, kamu sama Bayu hanya menikah siri?” tanya Bagas, sang atasan, saat keduanya sedang keluar makan siang di sebuah restoran bernuansa Sunda. Masakan Sunda pun ditawarkan di rumah makan itu. Keduanya duduk lesehan berseberangan sambil menikmati air mancur yang berada di depan gazebo.“Aku tak habis pikir. Pria seperti Bayu bisa sanggup punya istri dua.” Pria bernama Bagas itu mengenal Bayu dengan baik. Kebetulan dalam beberapa pekerjaan, kantor Bayu sering

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 33A

    Bayu menatap Nabila dingin saat istri sirinya itu masuk ke rumah.Papa dan mama mertuanya juga sudah duduk di sofa ruang tamu. Berulang papa mertuanya minta maaf kepada Bayu atas apa yang dilihatnya siang tadi. Tapi, hati Bayu seolah sudah mati. Antara sakit hati dan marah bercampur menjadi satu. “Papa, besok sudah bisa mulai bekerja,” ujar Bayu datar. Pemuda itu masih ingin memastikan bahwa papa mertuanya tidak mengurungkan niatnya untuk bekerja. Bagaimanapun, Bayu tidak tega jika harus meninggalkan keluarga ini tanpa pegangan apapun.“Iya, Nak. Terimakasih. Papa akan bekerja dengan baik. Percayalah. Kamu tak akan malu sudah merekomendasikan papa kerja di sana. Papa hanya ingin menghabiskan masa tua dengan tenang tanpa lilitan hutang,” sahut Papa Nabila. Sementara, Nabila langsung melenggang masuk ke kamarnya, tanpa memedulikan orang tuanya dan Bayu yang sedang mengobrol serius. Dia paham, kalau bergabung di sana, pasti papanya masih menyimpan murka.Bayu memilih menemui Nabila di

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 33B

    Faisal dengan sengaja mensejajari langkah Fahira yang sedang berjalan menuju parkiran sepeda. “Kata Mayang kamu lagi nyari apartemen?” tanya Faisal saat sudah berjalan di sebelah Fahira. Fahira menghentikan langkahnya. ‘Duh, Mayang kenapa ember, sih?’ batin Fahira. “Aku baca di grup. Dia posting nyari rumah. Aku tebak, pasti buat kamu,” tutur Faisal seperti memberi jawab penasaran Fahira. Faisal tahu, kalau tidak diklarifikasi, pasti Fahira akan memarahi sahabatnya itu. Sedikit banyak, Faisal mulai memahami Fahira yang makin tertutup untuk urusan pribadinya. Perut Fahira sudah mulai membuncit. Fahira ingin segera pindah tempat tinggal di saat kandungannya belum terlalu besar. Dia memilih mencari tempat tinggal di dekat centrum yang mudah akses kemana-mana. Membeli barang kebutuhan sehari-hari dekat. Apalagi jarak centrum ke kampus hanya sekitar 1 km. Bisa ditempuh jalan kaki jika dia sudah tak kuat bersepeda. Bukankah itu bagus untuk kehamilannya? “Cari yang satu kamar saja sih

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 E

    EPILOG Setelah beberapa bulan ikut bekerja di tempat Pak Ahmad, Bayu akhirnya memberanikan diri membuka sendiri usaha pencucian motor di dekat kampus tempat Fahira bekerja. Bayu terlebih dahulu meminta izin pada mantan atasannya itu. Dia juga melakukan pengembangan dengan ide-ide yang dimilikinya. Beruntung, Pak Ahmad tidak keberatan. Malah dia merasa bangga ada anak buahnya berhasil mengembangkan idenya. Bahkan Pak Ahmad mengijinkan tanpa harus memberi bagi hasil apapun terkait ide bisnis tersebut. Bayu menyewa tempat di dekat kampus Fahira. Dia pun merekrut para mahasiswa yang memang merupakan ide awal bisnisnya. Dia ingin membantu para mahasiswa yang membutuhkan uang tambahan dengan memberi kesempatan sistem part time. Bayu memberi kelulasaan waktu bekerja meskipun ada jadwal dan insentif khusus, yang membuat bisnisnya tetap berjalan, tanpa terganggu dengan sistem yang dia bangun. Pada awalnya memang sepi. Bayu harus memutar otak untuk memberikan promo-promo di awal pembukaan

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 D

    "Mas Bayu! Mas! Bangun, Mas!" pekikku saat kulihat dia tergeletak di karpet. Sementara tangan kanannya mengenggam erat sebuah buket bunga. Segera kuletakkan Nayla di atas karpet. Kulepas juga kain gendongan Nayla dari tubuhku.Kutepuk-tepuk pipi Mas Bayu. Aku langsung meraba nadinya. Nafasnya masih teratur. Hanya wajahnya pucat sekali. Aku teringat dengan kejadian di Belanda saat itu. Segera jendela ruang depan ini aku buka lebar agar udara segar masuk. Lalu kuambil minyak angin. Bantal kuletakkan untuk menyangga kepala Mas Bayu. Tak lama matanya dia mulai mengerjap. “Ra…”panggilnya. Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku bersyukur. Mas Bayu sudah sadar. “Minum, Mas…” Aku sudah menyiapkan segelas air putih di dekat Mas Bayu. Kulihat dia langsung menegak habis minum itu setelah aku membantunya untuk duduk. “Aku lupa alamat rumah ini. Aku kemarin habis kerja, beli ini.” Mas Bayu menunjukkan buket bunga dan memberikannya padaku.Seketika aku terharu. Buket bunga yang cantik. Entah

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48C

    Aku terduduk di depan depot yang masih tertutup itu sambil menggendong Nayla. Untungnya, Nayla tidak rewel. Wajah imutnya dan damai, membuatku makin teriris saat memandanginya. Maafkan Mamamu ini, Nak. Yang tak mampu menjaga papamu untuk terus bersamamu, gumanku. Sudut mataku tak sadar mengeluarkan air mata. Hatiku makin nelangsa. Namun, aku segera tersadar. Aku nggak boleh lemah. Jika iya, Nayla pun akan turut menjadi lemah. Dia harus tumbuh menjadi anak yang kuat. Biasanya, akhir pekan aku pulang ke rumah orangtuaku. Awalnya, aku pun berencana ke sana jika Mas Bayu sudah pulang. Pasti Ayah dan Ibu akan senang jika tahu Mas Bayu kini sudah bekerja. Meski bekerja apa saja, aku rasa, orang tuaku tak akan pernah mempermasalahkan. Tapi, justru kini ia kembali menghilang.Ada apa denganmu, Mas? Gumanku. Kembali ponselku bergetar. [Ndhuk, kamu nggak ke sini?] Rupanya pesan singkat dari Ibu.Aku tahu, ibu pasti cemas karena aku sama sekali tidak memberinya kabar kalau tidak ke sana. [N

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 B

    “Di minum, Mbak…” ujar si ibu penjual es kelapa.Aku mengangguk. Pandanganku tetap tak lepas pada lelaki itu.“Bu, saya nitip sebentar,” ujarku.Tanpa menunggu persetujuannya, aku menyeberang mendekat ke depot cucian motor itu. Sayangnya, belum sempat aku mendekat. Pria yang hendak kudekati menyadari kehadiranku. Diletakkannya alat pembersih yang ada di tangannya. Lalu dia berlari ke dalam. Aku hanya diam mematung di depan depot itu, hingga seorang pria berusia empat puluhan dengan perawakan tambun mendekat ke arahku. “Mencari siapa, Mbak?” sapa pria itu menyentakkan lamunanku. “Mas…ee…Mas tadi yang lagi nyuci…yang masuk ke dalam…” ujarku sedikit gelagapan. Pria itu tersenyum simpul, lalu bertanya penuh selidik.“Mbak saudaranya?”Aku menghela nafas. Ada degup jantung penuh harap dengan pertanyaan pria itu. Aku berharap dia betul Mas Bayu. “Apakah dia bernama Bayu?” Aku mencoba meyakinkan sebelum menjawab pertanyaannya. Pria itu mengangguk, lalu mengajakku menjauh dari depotnya,

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48A

    Kutanyakan ke tetangga sebelah dan depan rumah, adakah yang melihat Mas Bayu. Semua menggeleng. Meskipun Mas Bayu hanya di rumah, setiap sholat lima waktu selalu ke masjid. Tentu saja tetangga banyak yang tidak asing dengannya. Aku pun bertanya pada marbot masjid, katanya sejak sholat dhuhur sudah tidak ke masjid. Deg! Kemana Mas Bayu? Kususuri jalanan di sekitar perumahan tempat kami tinggal hingga sekitar kampus di mana aku mengajar. Tiga bulan lamanya kami tinggal di kota ini, aku jarang mengajak Mas Bayu jalan-jalan. Sesekali setiap akhir pekan aku hanya mengajak Mas Bayu dan Nayla pulang ke rumah orang tuaku. Jadi, mustahil Mas Bayu kenal baik daerah sini. Apalagi, dia tak punya teman di sini. Pikiranku menjadi kalut. Kemana Mas Bayu pergi? Kalau dia tidak tahu jalan, bagaimana? Karena Mas Bayu sekarang bukanlah Mas Bayu yang dulu. Mas Bayu yang baik-baik saja. Belakangan, setelah kepergian Mama Mertua, Mas Bayu hanya banyak diam dan melamun. Tak bisa disebut normal jik

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 47 B

    “Mas, kamu sudah sadar?” Fahira mendekatkan wajahnya ke wajah Bayu saat mendengar lenguhan suara suaminya itu. Orang tua Fahira beserta kakaknya langsung pulang. Hanya Fahira yang berjaga. Baju milik Fahira dan Bayu sudah dibawakan saat mereka datang membezuk. Sementara Nayla diasuh oleh Wulan di rumah Bayu. Terlalu kecil untuk di bawa ke rumah sakit. Bayu membuka matanya. Raut wajahnya menunjukkan penolakan atas kehadiran Fahira. Matanya mencari-cari kalau-kalau ada kakaknya di sana “Mas, hanya aku yang di sini. Aku yang akan merawatmu. Bukan Mbak Wulan,” ujar Fahira seolah tahu isi pikiran Bayu. Fahira menggenggam tangan Bayu. Punggung tangannya terbalut verban. Bayu menatap Fahira. Matanya berkaca-kaca. Lalu ia berkata, “Ra, kamu tidak seharusnya di sini. Aku tak pantas buatmu.” Suara itu terdengar lirih dan putus asa. Fahira menggeleng. “Siapa bilang kamu tak pantas. Justru, seharusnya akulah yang mengurusmu. Bukan Mbak Wulan. Aku berhutang banyak pada Mbak Wulan. Mbak Wulan

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 47 A

    “Fahira?!” Kedua pria itu saling berpandangan. Bayu segera menyeka air matanya. Ia memastikan yang di depan matanya betul Fahira, wanita yang ditinggalkannya enam bulan lalu, di negeri asing belasan ribu kilometer dari Jakarta. “Mas Bayu?! Itu kamu, Mas? Kamu Mas Bayu?!” Fahira tak percaya dengan sosok lelaki di depannya. Wajahnya tirus, matanya cekung, jambang halus memenuhi sisi kanan kiri wajahnya. Rambutnya gondrong. Benar-benar jauh berbeda dengan enam bulan lalu, saat dia meninggalkan Fahira. Dua pria di depannya kembali saling berpandangan. Fahira tak terlalu memperhatikan Faisal. Fokusnya hanya Bayu. Lelaki yang pernah mengisi hari-harinya lalu pergi begitu saja. “Fahira, jangan ke sini. Biarkan aku pergi.” Mendadak, Bayu membalikkan badannya, lalu ia berlari menjauh. Seolah tak mempedulikan apa yang di depannya, hingga tiba-tiba Bayu sudah tiba di jalan raya yang ada di ujung gang. Faisal dan Fahira saling menatap, karena tak mengira Bayu akan kabur. Begitu menyadari Ba

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 46B

    “Aku malu, Sal. Aku tak punya muka lagi. Ini semua salahku, Sal. Aku yang membuat mama sakit. Aku yang membuat mama meninggal. Semua karena aku. Aku yang telah membuat papa meninggal. Aku yang telah membuat Nabila meninggal. Aku yang membuat Fahira pergi.Andai saja aku tak memaksa mama dan papaku menyetujui aku menikah lagi dengan Nabila. Andai saja aku bisa mengendalikan diriku untuk tidak bertemu Nabila. Andai saja aku tidak menutup hatiku dari Fahira saat itu….” Bayu tak dapat menahan uraian air matanya. Dia kembali tergugu dalam tangis penyesalannya. “Bay, semua sudah takdir…maut itu urusan Alloh. Bukan urusan kita sebagai manusia. Kamu sudah berusaha yang terbaik.” Faisal merangkul saudaranya, agar tenang. “Aku tidak mau Fahira merasa bersalah atas kepergian mama. Aku tak mau Fahira merasa bersalah atas kepergian papa. Aku ingin dia bahagia,” lanjut Bayu. Pandangannya kembali menerawang. Faisal menghela nafasnya, “Kembalilah ke Fahira. Dia wanita yang baik. Dia istri yang bai

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 46A

    “Faisal?!” guman Bayu. Mata Bayu melebar saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu ruang tamunya. Biasanya Bayu jarang keluar kamar. Hari ini, Wulan sedang keluar dengan Bi Darni. Setelah ketukan ke sekian, Bayu terpaksa beranjak dari kamarnya menuju ruang tamu dan membuka pintu. Dipindainya lelaki muda yang berdiri di depan pintu. Ya, dia yang selama ini menjadi rivalnya dalam merebut hati Fahira. Tapi, siapa wanita muda yang bersama Faisal. Bukan. Dia bukan adik Faisal. Bayu tahu siapa adik Faisal. “Bayu?!” Faisal tak kalah kaget saat melihat Bayu yang sangat berubah. Penampilannya sangat tak terurus. Matanya cekung, pandangannya terlihat kosong, pipinya tirus dengan jambang halus. Sementara rambutnya dibiarkan panjang hingga melewati bahu. Hampir dia tak mengenalnya. Tapi, mengapa, Bayu bisa berubah seperti ini. Kemanakah Fahira? Terakhir kali dia bertemu Fahira saat Fahira ujian tesis, tanpa Bayu. Setelahnya, Fahira seperti hilang ditelan bumi. Mayang satu-satunya yang

DMCA.com Protection Status