Share

BAB 15B

Meski ada tanda tanya besar di kepalaku, namun aku tetap pada pendirianku. Aku harus kuat. Aku tak boleh rapuh. Aku berusaha tidak menghiraukan lagi kata-katanya. Aku bukan Fahira yang dulu yang hanya bisa mengalah dan mengalah.

Mas Bayu masih mematung saat aku meninggalkannya di parkiran sepeda.

Tempat kuliahku sebenarnya hanya di sebelah apartemen. Aku sengaja membawa sepeda, agar nanti kalau mendadak ada keperluan, aku tak repot balik ke apartemen.

Meski berusaha tak menggubris Mas Bayu, si*alnya, sepanjang kuliah, justru aku tak bisa berkonsentrasi.

Ada rasa sesal telah tak mengacuhkannya. Padahal statusku masih istrinya. Aku jadi teringat pesan ayah dan ibu. Kalau aku harus mendapat ridho jika ingin hidupku berkah.

“Aku lihat tadi Mas kemaren mencarimu. Sekarang masih menunggu di depan gedung tempat tinggal kita.” Aku bertemu Rian di dekat coffee machine. Setiap 45 menit jam perkuliahan biasanya kita diberi break sepuluh menit untuk sekedar ke toilet atau mengambil minu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Siti Khotipah
apa gak jijik kalo Fahira balik lagi ,kan suaminya udah menikah lagi.kalo aku ogah dah
goodnovel comment avatar
Etti Trisnawati
cerita nya tdk memiliki ketegasan . hnya mengulang msa lalu sja . semestinya alur cerita nya d buat maju la mbak bkn mlah d buat tak memiliki k jasan unt s pembaca . biar s pembaca nyaman dlm mengikuti jln critanya . in mlahan ceritanya terllu berbelit2 .
goodnovel comment avatar
Utju Widaningsih
jadi buat apa2 jauh2 ke belanda....tdk ada solusi apa2....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status