Share

BAB 14B

Author: ET. Widyastuti
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dia segera mengeluarkan satu paket makanan dalam kemasan kertas yang berisi burger dan mengangsurkannya padaku.

Anehnya, kini dia tidak mendekatiku lagi. Mas Bayu memilih menjaga jarak.

“Mbak Wulan dulu saat hamil, persis kayak kamu gitu. Tidak mau didekati oleh suaminya.” Aku urung menggigit burger gara-gara ucapannya.

Mbak Wulan adalah kakak perempuan Mas Bayu yang sekarang tinggal di luar kota. Akupun hanya bertemu dengannya saat lebaran. Konon saat Mbak Wulan hamil anak pertama, memang tinggal di rumah orang tuanya.

Tiba-tiba perasaanku menjadi campur aduk. Burger yang aromanya menggoda itu, kini tak dapat membuatku selera untuk menggigitnya.

Bagaimana jika dugaan Mas Bayu kalau aku sedang hamil itu benar?

“Kok malah bengong ... Nanti keburu nggak enak. Aku juga beli ayam gorengnya, nih.” Mas Bayu mengeluarkan dus berisi paketan chicken wings.

Mataku mengikuti langkah Mas Bayu yang beranjak ke wastafel untuk mencuci tangan dengan perasaan tak karuan.

Usai mencuci t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
nurdianis
Selamat ya ra, tebakan mas bayu benar. kalian akan jadi orang tua.
goodnovel comment avatar
Darren Elton
terlalu gampang di taklukkan, klo mmng msh bs menerima suaminya ngapain pergi jauh2....ach itulah cerita
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
selamat Fahira kmu akan jadi calin ibu .kmu harus tau bhw Bayu sangat mencintai mu dn badan nya samoe kurus utu selalu mencari kmu .db Nabila malah d cuekin .dia menyesal duain kmu ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 15A

    “Selamat, ya. Kamu sudah jadi calon ibu.”Entah sejak kapan Mas Bayu sudah berdiri di belakangku yang berdiri membelakangi pintu toilet. Dia memeluk pinggangku dengan dagu yang diletakkan diatas bahuku. Dua benda ini masih di tangan. Dia bisa melihat hasilnya dengan jelas meski aku tak menunjukkan padanya. Serta merta kurenggangkan pelukannya. Hatiku masih bimbang. Normalnya, aku bahagia. Mungkin begitu juga Mas Bayu melihat hasil ini. Siapapun, yang sudah menikah, pasti menantikan buah hati. Tapi, posisiku kini berbeda. Aku yang berlari ingin melepaskan diri, seolah terperangkap kembali. Ini sama sekali tak terduga. Ingatanku kembali pada pembahasan dengan Mayang tentang pembalut. Saat itu aku anggap normal saja belum datang tamu bulanan selama dua bulan. Bahkan, semalam saat Mas Bayu membeli testpack, aku masih menganggapnya sebagai guyonan. Tapi, kini? Dengan benda ni menunjukkan tanda postif dan dua merek yang berbeda menunjukkan hasil yang sama, apakah aku harus meragukan ak

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 15B

    Meski ada tanda tanya besar di kepalaku, namun aku tetap pada pendirianku. Aku harus kuat. Aku tak boleh rapuh. Aku berusaha tidak menghiraukan lagi kata-katanya. Aku bukan Fahira yang dulu yang hanya bisa mengalah dan mengalah. Mas Bayu masih mematung saat aku meninggalkannya di parkiran sepeda. Tempat kuliahku sebenarnya hanya di sebelah apartemen. Aku sengaja membawa sepeda, agar nanti kalau mendadak ada keperluan, aku tak repot balik ke apartemen. Meski berusaha tak menggubris Mas Bayu, si*alnya, sepanjang kuliah, justru aku tak bisa berkonsentrasi. Ada rasa sesal telah tak mengacuhkannya. Padahal statusku masih istrinya. Aku jadi teringat pesan ayah dan ibu. Kalau aku harus mendapat ridho jika ingin hidupku berkah. “Aku lihat tadi Mas kemaren mencarimu. Sekarang masih menunggu di depan gedung tempat tinggal kita.” Aku bertemu Rian di dekat coffee machine. Setiap 45 menit jam perkuliahan biasanya kita diberi break sepuluh menit untuk sekedar ke toilet atau mengambil minu

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 16 A

    POV FaisalApakah cinta harus selalu memiliki? Mungkin ini pertanyaan klise lagi b*doh!Namaku Faisal. Sudah lama aku tertarik pada gadis bernama Fahira, adik angkatan saat kuliah dulu. Mungkin dia tak pernah tahu siapa aku. Tepatnya, tak mau tahu siapa aku. Siapa yang tak kenal Faisal. Selain aku seorang aktivis organisasi kampus, para mahasiswi mengakui bahwa aku termasuk jajaran mahasiswa yang layak dicari perhatiannya, alias tampan! Boleh dong aku sombong. Buktinya jaman mahasiswa, banyak mahasiswi yang tergila-gila padaku. Kecuali satu, FAHIRA!Aku heran, kenapa dia tak menunjukkan sedikit saja ketertarikannya padaku. Tidak seperti gadis lain yang matanya tak terkontrol saat melihatku. Ini juga yang menjadikan aku penasaran. Sayangnya, hingga aku lulus kuliah, aku tak pernah mendapatkan jawabannya. Selepas S1 aku mendapatkan beasiswa ke luar negeri karena selain prestasi akademik, juga ditunjang aktivitas organisasiku. Apakah aku melupakan Fahira? Tentu tidak. Dia adalah satu

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 16 B

    Bagaimana bisa di jaman yang serba canggih begini, dia tak dapat menemukan Fahira? Ya, aku akui dia sungguh b*doh. Aku saja dengan cepat bisa mengetahui di mana dia berada. Mungkin juga karena aku mabok cinta oleh pesona Fahira, sehingga aku tak pernah bisa melepaskan hal-hal tentang dia sejenak saja. Saat aku tahu Bayu kehilangan Fahira, yang kulakukan hanya satu, mencarinya memakai search engine yang ada di internet. Masukkan saja hal-hal yang masuk akal tentangnya. Jika kamu tidak menemukannya, buka saja akun medsos kamu. Kebetulan aku punya banyak teman yang punya koneksi langsung dengan Fahira. Tak butuh waktu lama, aku menemukannya foto Fahira di antara deretan mahasiswa baru yang sedang menghadiri acara penyambutan di salah satu kampus di belahan benua biru. Bayu memang teramat lemah untuk mencari hal-hal yang berbau logika. Karena nalarnya sudah mati karena cinta. Berkali aku mengatakannya, jika aku sanggup mencarinya dan dia akan menyesal selamanya. Tapi gertakanku t

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 17 A

    ---POV Fahira--- Begitu dosen menutup perkuliahan, aku tak memedulikan teman-teman yang masih sibuk konsultasi dan bertanya ini-itu. Aku langsung meninggalkan ruang kelas. Pikiranku satu. Aku harus bertemu dengan Mas Bayu sebelum ia meninggalkan Indonesia. Aku memang b*doh. Hatiku plin-plan. Kadang ingin menyudahi hubungan ini, namun tak mudah menghilangkan rasa sayangku pada pria yang pertama kali mengisi hatiku itu. Benci dan cinta nyatanya seperti tak berbatas. Meski aku tahu dia sudah berkhianat, kenapa hatiku masih sulit mengurai ikatan dengan Mas Bayu? Sepanjang perjalanan dari kampus hingga stasiun, hatiku dipenuhi oleh kebimbangan. Apakah aku akan melepas atau menahannya. Hari belum terlalu sore. Tandanya para pekerja kantoran yang pergi dengan kereta belum pulang, sehingga cukup sulit mencari parkiran sepeda di stasiun. Tiga slot ruang parkir yang disediakan, nyatanya masih terisi penuh. Aku harus berputar beberapa kali untuk menemukan ruang tersisa untuk sepedaku.

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 17 B

    ---POV Author--- Papa Bayu sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Ayah dan Ibu Fahira sudah pamit kembali ke Yogya setelah mengetahui kondisi besannya sudah stabil. Meskipun ada amarah, rasa kemanusiaan mengalahkan semua itu. Di sudut ruangan, Faisal masih menatap dengan sorot ketidaksukaan pada Nabila, wanita yang telah melukai Fahira, sang pujaan hatinya. Enggan rasanya mendekati bibinya yang tengah duduk di sebelah Nabila. Nabila yang sedang menghibur mama mertuanya, di mata Faisal tampak seperti duri penghancur kebahagiaan Fahira. Ingin rasanya dia berkata kasar dan mengusir wanita itu dari ruang perawatan pamannya. Tapi, dia bisa apa. Bahkan, dia bukan siapa-siapa. Berada di tempat ini pun hanya kebetulan karena tadi bertandang ke rumah pamannya. Nabila, wanita seusianya yang sudah menikah dua kali itu, sama sekali tidak menarik di mata Faisal. Mungkin mata Bayu sudah rabun hingga bisa tergila-gila padanya. Tapi, dari gayanya, terlihat Nabila sedang tidak baik-baik saja. Fai

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 18A

    Bayu segera mendekat ke kerumunan saat menyadari Nabila sudah tak ada di kamar.Wajah Bayu seketika pias. Nabila terlihat olehnya sedang diamankan oleh petugas rumah sakit. Bayu menyibak kerumunan. Ia menghampiri Nabila tanpa mengindahkan tatapan aneh orang-orang yang berkerumun. “Nabila, kamu kenapa?” Bayu menyamakan tinggi kepalanya dengan kepala Nabila. Tangannya memegang dagu Nabila, memaksa istrinya itu agar melihat ke arahnya. Tapi, tatapan mata Nabila hanya sendu dan kosong. Bayu merengkuh mantan kekasihnya yang kini sudah menjadi istrinya. Rasa bersalah menyeruak begitu saja. Diakuinya memang dia abai sejak kehilangan Fahira. Hati Bayu dalam persimpangan. Sudut hatinya bahagia dengan kehamilan Fahira, namun dia sadar, selama ini tengah menyakiti Nabila dengan sikap abainya. Ada penyesalan dengan keputusan gegabahnya. Mengapa dahulu dia tak berfikir jauh. Jika kesenangan sesaatnya bisa menyakit dua wanita dalam waktu yang bersamaan. Menikah lagi bukan lah hanya urusan cin

    Last Updated : 2024-10-29
  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 18 B

    “Bay, apa kamu masih kecewa padaku?” ujar Nabila. Pandangannya tetap keluar jendela. Bayu memejamkan matanya. Dia gamang akan menjawab apa. Mungkin seandainya kejadiannya tidak bersamaan dengan perginya Fahira, mungkin dia tak pernah menjadikan masalah orang tua Nabila menjadi masalah besar. Bahkan, bisa jadi dia dengan sukarela menawarkan keduanya tinggal bersamanya. Kekecewaannya terjadi karena bersamaan dengan rasa bersalahnya terhadap Fahira, hingga semua terasa bercampur aduk jadi satu dalam dadanya. Bayu menghela napasnya dalam. Lalu diraihnya jemari Nabila. Wanita yang dulu pernah menjadi kekasih hatinya. Namun, tanpa disadarinya, sisi lain ruang hatinya sedikit demi sedikit telah terisi oleh keberadaan Fahira. “Bay, Fahira sudah meninggalkanmu. Kenapa kamu masih mengharapkannya. Bukankah kamu yang dulu bilang padaku, bahwa kamu tak pernah mencintainya?” ujar Nabila tanpa melepaskan padangan dari luar jendela yang ditatapnya. “Dia hamil anakku, Nabila. Aku tidak bisa me

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 E

    EPILOG Setelah beberapa bulan ikut bekerja di tempat Pak Ahmad, Bayu akhirnya memberanikan diri membuka sendiri usaha pencucian motor di dekat kampus tempat Fahira bekerja. Bayu terlebih dahulu meminta izin pada mantan atasannya itu. Dia juga melakukan pengembangan dengan ide-ide yang dimilikinya. Beruntung, Pak Ahmad tidak keberatan. Malah dia merasa bangga ada anak buahnya berhasil mengembangkan idenya. Bahkan Pak Ahmad mengijinkan tanpa harus memberi bagi hasil apapun terkait ide bisnis tersebut. Bayu menyewa tempat di dekat kampus Fahira. Dia pun merekrut para mahasiswa yang memang merupakan ide awal bisnisnya. Dia ingin membantu para mahasiswa yang membutuhkan uang tambahan dengan memberi kesempatan sistem part time. Bayu memberi kelulasaan waktu bekerja meskipun ada jadwal dan insentif khusus, yang membuat bisnisnya tetap berjalan, tanpa terganggu dengan sistem yang dia bangun. Pada awalnya memang sepi. Bayu harus memutar otak untuk memberikan promo-promo di awal pembukaan

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 D

    "Mas Bayu! Mas! Bangun, Mas!" pekikku saat kulihat dia tergeletak di karpet. Sementara tangan kanannya mengenggam erat sebuah buket bunga. Segera kuletakkan Nayla di atas karpet. Kulepas juga kain gendongan Nayla dari tubuhku.Kutepuk-tepuk pipi Mas Bayu. Aku langsung meraba nadinya. Nafasnya masih teratur. Hanya wajahnya pucat sekali. Aku teringat dengan kejadian di Belanda saat itu. Segera jendela ruang depan ini aku buka lebar agar udara segar masuk. Lalu kuambil minyak angin. Bantal kuletakkan untuk menyangga kepala Mas Bayu. Tak lama matanya dia mulai mengerjap. “Ra…”panggilnya. Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku bersyukur. Mas Bayu sudah sadar. “Minum, Mas…” Aku sudah menyiapkan segelas air putih di dekat Mas Bayu. Kulihat dia langsung menegak habis minum itu setelah aku membantunya untuk duduk. “Aku lupa alamat rumah ini. Aku kemarin habis kerja, beli ini.” Mas Bayu menunjukkan buket bunga dan memberikannya padaku.Seketika aku terharu. Buket bunga yang cantik. Entah

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48C

    Aku terduduk di depan depot yang masih tertutup itu sambil menggendong Nayla. Untungnya, Nayla tidak rewel. Wajah imutnya dan damai, membuatku makin teriris saat memandanginya. Maafkan Mamamu ini, Nak. Yang tak mampu menjaga papamu untuk terus bersamamu, gumanku. Sudut mataku tak sadar mengeluarkan air mata. Hatiku makin nelangsa. Namun, aku segera tersadar. Aku nggak boleh lemah. Jika iya, Nayla pun akan turut menjadi lemah. Dia harus tumbuh menjadi anak yang kuat. Biasanya, akhir pekan aku pulang ke rumah orangtuaku. Awalnya, aku pun berencana ke sana jika Mas Bayu sudah pulang. Pasti Ayah dan Ibu akan senang jika tahu Mas Bayu kini sudah bekerja. Meski bekerja apa saja, aku rasa, orang tuaku tak akan pernah mempermasalahkan. Tapi, justru kini ia kembali menghilang.Ada apa denganmu, Mas? Gumanku. Kembali ponselku bergetar. [Ndhuk, kamu nggak ke sini?] Rupanya pesan singkat dari Ibu.Aku tahu, ibu pasti cemas karena aku sama sekali tidak memberinya kabar kalau tidak ke sana. [N

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48 B

    “Di minum, Mbak…” ujar si ibu penjual es kelapa.Aku mengangguk. Pandanganku tetap tak lepas pada lelaki itu.“Bu, saya nitip sebentar,” ujarku.Tanpa menunggu persetujuannya, aku menyeberang mendekat ke depot cucian motor itu. Sayangnya, belum sempat aku mendekat. Pria yang hendak kudekati menyadari kehadiranku. Diletakkannya alat pembersih yang ada di tangannya. Lalu dia berlari ke dalam. Aku hanya diam mematung di depan depot itu, hingga seorang pria berusia empat puluhan dengan perawakan tambun mendekat ke arahku. “Mencari siapa, Mbak?” sapa pria itu menyentakkan lamunanku. “Mas…ee…Mas tadi yang lagi nyuci…yang masuk ke dalam…” ujarku sedikit gelagapan. Pria itu tersenyum simpul, lalu bertanya penuh selidik.“Mbak saudaranya?”Aku menghela nafas. Ada degup jantung penuh harap dengan pertanyaan pria itu. Aku berharap dia betul Mas Bayu. “Apakah dia bernama Bayu?” Aku mencoba meyakinkan sebelum menjawab pertanyaannya. Pria itu mengangguk, lalu mengajakku menjauh dari depotnya,

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 48A

    Kutanyakan ke tetangga sebelah dan depan rumah, adakah yang melihat Mas Bayu. Semua menggeleng. Meskipun Mas Bayu hanya di rumah, setiap sholat lima waktu selalu ke masjid. Tentu saja tetangga banyak yang tidak asing dengannya. Aku pun bertanya pada marbot masjid, katanya sejak sholat dhuhur sudah tidak ke masjid. Deg! Kemana Mas Bayu? Kususuri jalanan di sekitar perumahan tempat kami tinggal hingga sekitar kampus di mana aku mengajar. Tiga bulan lamanya kami tinggal di kota ini, aku jarang mengajak Mas Bayu jalan-jalan. Sesekali setiap akhir pekan aku hanya mengajak Mas Bayu dan Nayla pulang ke rumah orang tuaku. Jadi, mustahil Mas Bayu kenal baik daerah sini. Apalagi, dia tak punya teman di sini. Pikiranku menjadi kalut. Kemana Mas Bayu pergi? Kalau dia tidak tahu jalan, bagaimana? Karena Mas Bayu sekarang bukanlah Mas Bayu yang dulu. Mas Bayu yang baik-baik saja. Belakangan, setelah kepergian Mama Mertua, Mas Bayu hanya banyak diam dan melamun. Tak bisa disebut normal jik

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 47 B

    “Mas, kamu sudah sadar?” Fahira mendekatkan wajahnya ke wajah Bayu saat mendengar lenguhan suara suaminya itu. Orang tua Fahira beserta kakaknya langsung pulang. Hanya Fahira yang berjaga. Baju milik Fahira dan Bayu sudah dibawakan saat mereka datang membezuk. Sementara Nayla diasuh oleh Wulan di rumah Bayu. Terlalu kecil untuk di bawa ke rumah sakit. Bayu membuka matanya. Raut wajahnya menunjukkan penolakan atas kehadiran Fahira. Matanya mencari-cari kalau-kalau ada kakaknya di sana “Mas, hanya aku yang di sini. Aku yang akan merawatmu. Bukan Mbak Wulan,” ujar Fahira seolah tahu isi pikiran Bayu. Fahira menggenggam tangan Bayu. Punggung tangannya terbalut verban. Bayu menatap Fahira. Matanya berkaca-kaca. Lalu ia berkata, “Ra, kamu tidak seharusnya di sini. Aku tak pantas buatmu.” Suara itu terdengar lirih dan putus asa. Fahira menggeleng. “Siapa bilang kamu tak pantas. Justru, seharusnya akulah yang mengurusmu. Bukan Mbak Wulan. Aku berhutang banyak pada Mbak Wulan. Mbak Wulan

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 47 A

    “Fahira?!” Kedua pria itu saling berpandangan. Bayu segera menyeka air matanya. Ia memastikan yang di depan matanya betul Fahira, wanita yang ditinggalkannya enam bulan lalu, di negeri asing belasan ribu kilometer dari Jakarta. “Mas Bayu?! Itu kamu, Mas? Kamu Mas Bayu?!” Fahira tak percaya dengan sosok lelaki di depannya. Wajahnya tirus, matanya cekung, jambang halus memenuhi sisi kanan kiri wajahnya. Rambutnya gondrong. Benar-benar jauh berbeda dengan enam bulan lalu, saat dia meninggalkan Fahira. Dua pria di depannya kembali saling berpandangan. Fahira tak terlalu memperhatikan Faisal. Fokusnya hanya Bayu. Lelaki yang pernah mengisi hari-harinya lalu pergi begitu saja. “Fahira, jangan ke sini. Biarkan aku pergi.” Mendadak, Bayu membalikkan badannya, lalu ia berlari menjauh. Seolah tak mempedulikan apa yang di depannya, hingga tiba-tiba Bayu sudah tiba di jalan raya yang ada di ujung gang. Faisal dan Fahira saling menatap, karena tak mengira Bayu akan kabur. Begitu menyadari Ba

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 46B

    “Aku malu, Sal. Aku tak punya muka lagi. Ini semua salahku, Sal. Aku yang membuat mama sakit. Aku yang membuat mama meninggal. Semua karena aku. Aku yang telah membuat papa meninggal. Aku yang telah membuat Nabila meninggal. Aku yang membuat Fahira pergi.Andai saja aku tak memaksa mama dan papaku menyetujui aku menikah lagi dengan Nabila. Andai saja aku bisa mengendalikan diriku untuk tidak bertemu Nabila. Andai saja aku tidak menutup hatiku dari Fahira saat itu….” Bayu tak dapat menahan uraian air matanya. Dia kembali tergugu dalam tangis penyesalannya. “Bay, semua sudah takdir…maut itu urusan Alloh. Bukan urusan kita sebagai manusia. Kamu sudah berusaha yang terbaik.” Faisal merangkul saudaranya, agar tenang. “Aku tidak mau Fahira merasa bersalah atas kepergian mama. Aku tak mau Fahira merasa bersalah atas kepergian papa. Aku ingin dia bahagia,” lanjut Bayu. Pandangannya kembali menerawang. Faisal menghela nafasnya, “Kembalilah ke Fahira. Dia wanita yang baik. Dia istri yang bai

  • BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA   BAB 46A

    “Faisal?!” guman Bayu. Mata Bayu melebar saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu ruang tamunya. Biasanya Bayu jarang keluar kamar. Hari ini, Wulan sedang keluar dengan Bi Darni. Setelah ketukan ke sekian, Bayu terpaksa beranjak dari kamarnya menuju ruang tamu dan membuka pintu. Dipindainya lelaki muda yang berdiri di depan pintu. Ya, dia yang selama ini menjadi rivalnya dalam merebut hati Fahira. Tapi, siapa wanita muda yang bersama Faisal. Bukan. Dia bukan adik Faisal. Bayu tahu siapa adik Faisal. “Bayu?!” Faisal tak kalah kaget saat melihat Bayu yang sangat berubah. Penampilannya sangat tak terurus. Matanya cekung, pandangannya terlihat kosong, pipinya tirus dengan jambang halus. Sementara rambutnya dibiarkan panjang hingga melewati bahu. Hampir dia tak mengenalnya. Tapi, mengapa, Bayu bisa berubah seperti ini. Kemanakah Fahira? Terakhir kali dia bertemu Fahira saat Fahira ujian tesis, tanpa Bayu. Setelahnya, Fahira seperti hilang ditelan bumi. Mayang satu-satunya yang

DMCA.com Protection Status