Share

Bab 57

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 20:11:38

"Lebih cepat lagi bisa Ron?" tanya Kalingga tak sabar.

"Jalannya rame begini, Bos. Kalo nabrak, malah makin lama kejebak di sini," jawab Roni santai.

Setelah mendapatkan peringatan dari Kakek Ageng, Kalingga tidak mau lagi menunda-nunda waktu untuk menjemput Luna.

Ternyata, masalah yang mereka hadapi tidaklah sesederhana itu. Kelakuan Arjuna yang membuat Luna lumpuh dijadikan sebagai alasan oleh Ethan Wilson, keponakan Noah Wilson, untuk menyerang keluarga Wisnuwardhana.

"Sejak awal, Kakek tidak sesantai seperti yang kamu kira, Nak. Ada banyak harga yang harus kakek bayar untuk mempertahankan perusahaan yang kakek rintis dari nol. Termasuk mengasuh Luna. Tapi sayang, kakek terlalu sibuk dengan perkembangan pesat perusahaan, sampai-sampai kakek lalai terhadap Luna," ucap Kakek Ageng sebelum Kalingga menyusul Luna.

"Si Wahyu sama Firman udah ngasih kabar lagi belum? Laki-laki Rusia itu belum ketemu Luna kan?" tanya Kalingga dengan hati was-was.

Mereka kini memasuki jalan tol. Roni menam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Asyikkkk hamil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 58

    Renata menggigil ketakutan mengingat sorot mata abu-abu dingin yang seakan-akan hendak membekukannya. Pria kaukasoid yang entah siapa tiba-tiba datang dan hanya mengucapkan beberapa kalimat, namun mampu meruntuhkan segala keangkuhan yang selama ini menjadi ciri khasnya."Semua perbuatan ada konsekuensinya. Tapi balasan yang kamu tanggung, akan berkali-kali lipat lebih menyakitkan..." Pria itu berucap, lalu mencondongkan tubuhnya. "Daripada sekedar goresan di lengan perempuan yang kamu anggap pengganggu."Brak!Renata memekik ketakutan sambil menutupi kepalanya. Dia meringkuk di pojokan sel. Setelah kedatangan pria berkulit putih itu, tiba-tiba saja Renata dipindahkan ke kamar lain yang lebih sempit dan hanya dihuni oleh dirinya dan satu orang lain.Satu orang napi dengan wajah dingin dan judes, seorang wanita yang lebih muda dari Renata, terlihat seperti ingin memakannya hidup-hidup."Seharusnya kamu menggunakan otakmu sebelum bertindak. Katanya kamu lulusan S2?" Wanita itu mendengkus

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 59

    Luna tidak mengerti kenapa dia sangat merindukan Kalingga, padahal dia begitu membenci laki-laki itu. Dia tidak mau terus-terusan memikirkan pria bajingan yang telah menabrak ayahnya sampai meninggal, tapi hatinya tidak bisa berbohong.Semakin dia membenci Kalingga, semakin dia merasa rindu pada pria itu. Apakah dia termasuk masokis? Padahal Kalingga telah menghina dan merendahkannya."Mas Lingga...hiks...aku kangen," gumamnya di sela-sela mimpinya.Dia bermimpi bertemu dengan pria itu. Sejak kemarin malam setelah pulang dari mall, Luna terus menangis karena perasaan yang tidak dia mengerti. Rasanya rindu, tapi juga benci. Tapi dia ingin dipeluk oleh lelaki itu. Kenapa ribet sekali?Dalam mimpi itu, Kalingga begitu baik dan murah senyum. Berbeda sekali dengan aslinya yang dingin dan cuek. Benar-benar menyebalkan. Luna menyambut Kalingga versi mimpi dengan senang hati. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, karena dia bisa berbuat sesuka hati tanpa perlu dimarahi atau dibentak-bentak.Ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 60

    Baru kali ini Luna merasa malu bukan main. Wajahnya memerah sampai ke telinga. Dia terus menunduk dan enggan menatap ke arah Kalingga yang tengah menatapnya dengan senyum menggoda meskipun wajahnya mulai bengap.Jadi...jadi percintaan mereka itu bukanlah mimpi? Ternyata memang benar terjadi, namun Luna dengan bodohnya malah menganggap itu semua cuma mimpi. Dia menggigit bibir bawahnya karena malu luar biasa. Teringat betapa liar dan nakalnya dia terhadap tubuh Kalingga.Dia bahkan masih ingat betul dengan kata-kata kotor yang dia ucapkan ketika pria itu memasuki tubuhnya. Siapa sangka? Ternyata Luna diam-diam begitu nakal dan tak segan-segan untuk memuji barang berukuran ekstra itu..."Kamu tetap nggak bisa lagi menyentuh adikku. Aku melarangmu untuk mendekatinya lagi!" ucap Nathan untuk yang kesekian kalinya."Lho, kan Luna yang minta. Aku tadi cuma menuruti keinginan dia yang minta dipeluk sampai nangis-nangis semaleman. Ya aku turutin lah. Terus dia yang minta dikelo...""Mas Lingg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 61

    "Ini hasil tes DNA kamu sama ayah kita. Aku mengetesnya waktu kita di rumah sakit Jogja," ucap Nathan sambil menyerahkan hasil tes itu pada Luna."Jangan banyak gerak dulu napa? Bandel banget sih dibilangin?" sentak Sofia sambil menutulkan kapas yang sudah diberi alkohol pada luka-luka di wajah Nathan."Tidak usah mengobatiku! Sana pergi!" sentak Nathan balik sambil menatap Sofia tajam.Luna menatap interaksi mereka dengan heran. Kenapa dua orang itu terlihat seperti bermusuhan? Perasaan Sofia baru mengenal Nathan waktu di rumah sakit dulu.Mengedikkan bahu, dia membuka amplop berlogo rumah sakit di Jogjakarta dengan jantung berdebar. Dia sudah tahu wajah dari Noah Wilson dan Lena Andreeva, orangtua Nathan. Bahkan dia juga sudah melihat foto mereka berempat, di mana Luna waktu itu masih berusia 4 tahun dengan kalung berbandul tulisan namanya.Wajah Luna kecil memang mirip dengan Luna yang sekarang. Sama-sama bermata coklat seperti Lena. Berbeda dengan Nathan yang memiliki warna mata a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 62

    "Kak, kamu pake parfum apa sih? Kok nggak enak banget?" tanya Luna sambil menutup hidungnya.Nathan mencium ketiaknya. "Parfum seperti biasanya. Harum begini kok.""Nggak, baunya nggak enak banget!" Luna menghirup aroma itu dan mendekati Fajar yang duduk di sebelah Nathan yang sedang mengemudi. Perutnya langsung mual. "Ih, Mas Fajar bau banget! Kak, berhenti! Aku mau muntah!"Fajar melotot sambil mencium ketiaknya bergantian. "Nggak bau kok."Nathan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dan Luna langsung membuka pintu mobil sebelum muntah dengan hebat di tanah dekat trotoar."Perasaan Mas Fajar tetep wangi kayak biasanya deh. Luna aneh-aneh aja," kata Sofia sambil mendekati Fajar."Serius, Mbak? Tapi kok kata Luna saya bau?" Fajar langsung merasa insecure. Bayangkan saja, dikatai bau oleh seseorang yang disukainya tentu saja membuat Fajar langsung minder."Ck, nggak usah dengerin dia. Kamu tetep wangi kok."Sofia menyusul Luna yang masih muntah-muntah hingga lemas. Nathan memijit le

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 63

    Luna sangat menyesal kenapa dia menolak tawaran kakaknya untuk didampingi. Pikirnya, dia akan menghabiskan waktu lagi bersama Kalingga seperti ketika di rumah Rita tadi. Oh, berapa naifnya kamu, Luna.Laki-laki seumuran Kalingga tentulah memiliki banyak pengalaman soal wanita. Apalagi dengan kekayaan dan status keluarga Wisnuwardhana, tentu saja pria seperti Kalingga tidak akan hanya duduk diam menjaga diri agar tetap suci.Mereka hidup di kota metropolitan! Sudah menjadi hal yang biasa seorang eksekutif muda menghabiskan waktu dengan bersenang-senang di luar sana, bukan? Luna hanya sedang menghibur dirinya sendiri."Seharusnya aku tahu diri. Aku masih kecil. Tentu nggak cukup buat dia," gumamnya dengan suara bergetar sambil melangkah dengan cepat.Setelah ini, dia akan kembali menggugat cerai Kalingga. Alasannya bisa dipikirkan. Lalu dia akan meminta Nathan untuk kembali menyembunyikannya...."Sayang, aku bisa jelasin! Apa yang kamu lihat nggak seperti yang kamu pikirkan." Tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 64

    Luna terbangun karena suara ribut di sekitarnya. Dia mendengar Sofia membentak-bentak seseorang. Matanya terbuka dan hidungnya mencium bau khas rumah sakit. "Biarin dia ngomong sama Luna. Kamu ikut aku. Ada hal penting yang harus kita bicarakan." Suara Kalingga terdengar tegas.Pria itu menyeret Sofia keluar dari ruangan dan meninggalkannya sendirian bersama wanita yang tadi dilihatnya di hotel. Ada rasa tercubit di hatinya. Dia kecewa kenapa Kalingga seolah-olah lebih membela perempuan itu daripada dirinya.Apakah selama ini dia terlalu percaya diri hanya karena Kalingga tidak mau bercerai darinya setelah dia sembuh dari lumpuh? Dia terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan. Perempuan muda seperti dirinya masih belum mengerti dengan pikiran kompleks orang dewasa. Di depan bilang maaf dan ingin memperbaiki kesalahan, tapi di belakang masih memiliki hubungan dengan wanita lain."Hai, kamu Luna kan? Akhirnya kita bertemu juga," ucap wanita itu sambil tersenyum.Tanpa sadar Luna menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 65

    Luna membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Tidak tahu harus menjawab apa. Dia sendiri tidak pernah bertemu dengan ayah kandungnya, bagaimana bisa dia diminta untuk membujuk pria itu?Dari cerita Nathan saja dia sudah bisa menyimpulkan bahwa ayah kandungnya bukanlah seorang pria baik hati yang penyayang. Noah Wilson tega membuangnya sejak dia berusia 4 tahun, demi Tuhan!Apalagi yang bisa disematkan pada nama pria itu selain brengsek dan bajingan? Mana ada seorang ayah kandung yang tega membuang putrinya sendiri dengan alasan yang entah apapun itu?"Kak, perlu kamu tahu. Aku sendiri baru tahu kalau aku bukan anak kandung ayah sama ibuku yang udah meninggal. Bahkan aku sendiri masih antara percaya dan tidak waktu Nathan bilang kalau aku adalah adiknya yang selama ini hilang. Aku benar-benar nggak ngerti apa-apa, apalagi soal perusahaan kalian atau apapun itu," jelas Luna.Wajah Anjani terlihat kecewa sekaligus putus asa. Luna sebenarnya tidak tega melihatnya, tapi dia sendiri juga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 101

    "Sudah kubilang berkali-kali, aku nggak peduli kalau aku harus melepaskan seluruh kekayaan keluarga Wisnuwardhana dan mengembalikannya pada Tuan Noah. Aku tetap memilih Luna. Aku bisa menghidupinya dengan uangku sendiri," ucap Kalingga dengan sorot mata tajam."Kau tidak boleh membawa sepeserpun uang dari perusahaan, bahkan kendaraan, apartemen, rumah, dan seluruh kartu yang kau miliki." Ethan menekankan."Aku. Nggak. Peduli. Aku bukan laki-laki bodoh dan pemalas asal kamu tahu. Aku bisa menghidupi Luna dengan caraku sendiri," jawab Kalingga ikut menekankan.Lena melihat kedua pria itu dengan bingung."Ethan, kamu bilang sudah memindahkan seluruh aset perusahaan Wisnuwardhana menjadi atas namaku dan Luna. Kenapa jadi begini?""Tidak semudah itu, Tante. Aku hanya berbohong pada Irfan agar dia dan Ageng ketakutan. Mereka berdualah yang justru berkali-kali ingin mengalihkan aset perusahaan menjadi atas nama mereka," jawab Ethan.Lena menyugar rambutnya ke belakang. Dia mulai panik, tapi

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 100

    Rasa sakit menjalar di sekujur tubuh Kalingga, terutama di bagian punggung, ketika Kalingga membuka matanya. Dia mengerang. Tubuhnya terasa seperti remuk. Setiap inchinya tidak lepas dari rasa nyeri dan perih di beberapa bagian."Jangan banyak gerak dulu, Mas. Aku panggilin dokter ya."Kalingga tidak begitu fokus pada siapa yang mengajaknya bicara, karena rasa sakitnya memang luar biasa. Dia dikeroyok oleh anak buah Aleksei sampai tubuhnya babak belur. Setelah selesai, dampaknya baru terasa."Aarrgghhh, sakit sekali.""Ck, kamu ini kenapa sih pake nantangin Alek segala? Rencana awalnya kan nggak gitu, Mas. Kamu cuma mancing dia aja biar jadi umpan. Biar Alek merasa kalau aku sendirian dan gampang diculik. Kenapa ujung-ujungnya malah babak belur begini?"Ah, ternyata istri kecilnya yang sedang mengomel. Dia kira Devi. Dia sempat merasa malas dan muak kalau wanita itu masih saja ikut campur ke dalam hidupnya."Aku kan cuma improvisasi, Yang. Biar dia makin percaya," jawabnya, sesekali m

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 99

    Alek menatap wajah Luna yang terlihat tenang di atas ranjang rumah sakit. Benaknya terus memutar ulang bagaimana obsesinya terhadap gadis di hadapannya itu hampir saja membuatnya merusak Luna, yang ternyata memang benar adalah adiknya.Rasa jijik dan mual mulai menyerangnya. Bagaimana bisa dia membayangkan Luna berbuat tak senonoh padanya dan sialnya dia juga terangsang? Kenapa dia begitu menjijikkan? Bahkan ayahnya tidak akan melakukan hal serendah itu terhadap saudaranya sendiri."Maafkan aku," gumamnya lirih.Dia baru sadar bahwa wajah Luna memang sedikit mirip dengannya di beberapa bagian. Gadis itu seperti perpaduan antara ketiga kakaknya. Dia, Nathan, dan Ethan. Dan Alek begitu jijik pada dirinya sendiri karena pernah berangan-angan ingin menjadikan Luna sebagai pemuas nafsunya.[Lena memang ibumu, Nak. Anastasia hanyalah pengasuhmu. Selama ini aku membiarkannya berbuat sesuka hati di mansion, bahkan berpura-pura menjadi nyonya besar, karena aku ingin Lena tahu siapa yang telah

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 98

    Lena mengernyitkan alisnya semakin dalam. Tidak mengerti dengan reaksi Alek yang berlebihan."Kenapa kau bereaksi seperti itu, Nak? Selama ini, dia selalu memberiku kabar tentangmu. Kita bahkan beberapa kali bertemu ketika Dimitri membawamu ke Amerika. Dari dia juga, aku akhirnya tahu bahwa Dimitri melakukan hal gila dengan menculik Irina, nenekmu, untuk menggertakku agar kembali padanya. Sayangnya tidak berhasil.""Irina? Menculik? Tidak ada wanita bernama Irina dan ayahku tidak pernah menculik siapapun. Dia hanya melakukan pertunangan antara aku dan Luna saat kakeknya membawanya ke mansion." Kali ini giliran Alek yang kebingungan.Mereka saling pandang dengan banyak pertanyaan memenuhi kepala masing-masing. Tangan Lena gemetar ketika memegang ponsel dan berusaha untuk menelpon seseorang. Sayangnya, telepon itu tidak terhubung.Sampai ketika dia hampir menyerah, seseorang di seberang sana mengangkat panggilannya."Kau tahu ibuku tidak pernah diculik selama ini?" tanya Lena dengan sua

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 97

    Darah Alek langsung mendidih dan ingin meledak saat itu juga. Pemandangan yang dilihatnya membuatnya benar-benar ingin membunuh Renata."Apa yang kau lakukan, b1tch! Kau ingin membunuh Luna?" hardiknya dengan suara menggelegar.Renata terlihat syok. Sepertinya tidak menyangka bahwa pisau itu justru mengenai punggung Kalingga yang entah sejak kapan berada di depan Luna. Wanita itu melotot dan berjalan mundur."Kamu menusuk Mas Kalingga? Awas kamu habis ini!" teriak Luna dengan wajah berang dan berlinang air mata.Tanpa banyak bicara, Alek langsung menarik Renata menjauh dari Luna dengan kasar dan menampar wajah wanita itu. "Kau benar-benar pengganggu!" desis Alek dengan wajah dingin. "Seharusnya aku melenyapkanmu."Tangannya meraih pistol dari celana bagian belakang dan membidikkannya pada kepala Renata."Alek! Alek, aku mohon jangan bunuh dia!" teriak Desi dengan wajah pucat dan ketakutan."Kau! Kau yang menyodorkan sampah ini padaku. Kau harus bertanggungjawab."Desi mengangguk-angg

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 96

    "Kita ini saudara anjing..."Perkataan Luna terus terngiang di kepala Aleksei. Dia meminum vodka langsung dari botolnya dengan perasaan campur aduk. Apa maksud dari perkataan Luna? Saudara anjing? Maksudnya bagaimana?Ingatannya berganti dengan pemandangan yang membuatnya geram bukan main. Setelah Luna menamparnya karena melihat kondisi Kalingga, dia memang keluar untuk melampiaskan amarahnya. Dia kembali ke hotel untuk menenangkan diri agar tidak kebablasan.Rasa cemburu membuatnya menghajar Kalingga tanpa ampun. Saat di rumah sakit dulu, dia memang kalah karena dia sendirian. Tapi ketika pria itu datang padanya dan berbicara omong kosong mengenai pernikahan, Alek menyuruh anak buahnya untuk mengeroyok Kalingga."Saling mencintai, heh? Cinta itu tidak ada. Yang ada hanyalah nafsu," gumamnya sebelum mendengkus sinis dan kembali menenggak vodka.Alek tidak percaya pada cinta. Cinta hanya membuat manusia menderita dan bertingkah konyol. Rela berbuat di luar logika demi orang yang dicint

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 95

    Seorang perempuan berusia 30-an memasuki kamar yang dihuni oleh dua manusia berlainan jenis kelamin dengan mengendap-endap, sesekali melihat ke sekelilingnya untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang tahu.Begitu situasi aman, dia langsung menutup pintu itu dan menguncinya dari dalam. Perempuan itu, Renata, menatap Luna dengan senyum sinis terukir di bibirnya. Hatinya merasa bahagia melihat kesedihan di wajah perempuan itu, meskipun pria yang dicintainya harus dikorbankan."Jalang menjijikkan." Renata mendengkus.Dia sangat membenci Luna karena berhasil mengalihkan perhatian Kalingga darinya. Seharusnya dulu dia tidak mau putus dari lelaki itu dan tidak pernah pergi ke luar kota selama dua tahun gara-gara Kalingga dipaksa untuk menikah oleh si tua Ageng itu.Renata terlalu percaya diri. Dia mengira bahwa cinta Kalingga begitu besar padanya, dilihat dari perhatian lelaki itu selama ini. Dia yakin, Kalingga tidak akan mencintai Luna. Dan memang itu yang dilakukan oleh pria itu se

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 94

    Nathan sama sekali tidak bersimpati ketika melihat ayahnya syok dan terduduk dengan wajah pucat. Dia merasa sangat kecewa sekaligus marah. Selama 30 tahun hidup di dunia ini, dia sama sekali tidak tahu mengenai rahasia sebesar ini.Sejak wanita bernama Angelica itu datang ke dalam keluarga Wilson dan menikah dengan Paman Josep, Nathan memang tidak menyukai wanita itu meskipun dia masih sangat kecil waktu itu.Instingnya mengatakan bahwa wanita itu tidak baik. Sorot matanya selalu berbeda setiap kali melihat ibunya. Terlihat sangat akrab dan ramah di luar, tapi sorot mata itu selalu menatap Lena dengan kebencian yang terpendam.Lalu Ethan? Ya Tuhan, dia selama ini menganggap bahwa anak itu adalah adik sepupunya. Dia begitu dekat dengan Ethan dan menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Tapi kenyataan menghantamnya dengan begitu keras. Siapa sangka bahwa Ethan memang adik seayahnya?"Tidak usah berpura-pura lagi, Tuan Wilson. Kau adalah direktur FBI. Anak buahmu tersebar dimana-mana, bahk

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 93

    Lena menatap Irfan dengan tajam begitu pria itu tertangkap basah tengah mengirimkan pesan pada seseorang."Kamu pikir sudah hebat selama ini?"Irfan gelagapan dan buru-buru menyembunyikan ponselnya, namun Lena langsung merebut benda itu. Begitu pria itu hendak meraihnya, bodyguard yang menyertai Lena langsung mencekal lengan Irfan."Lena telah berbuat ulah. Dia mengancam kakek Ageng di perusahaan." Lena mendengkus membaca pesan yang dikirimkan pada Noah.Dia melihat riwayat percakapan Irfan dengan Noah sebelumnya. Semuanya dilaporkan pada suaminya, termasuk pengkhianatan Ethan. Sudut bibir Lena terangkat."Kamu tahu, Nak? Aku memang mencintai suamiku. Tapi itu dulu. Sebelum dia tidur dengan pelacur itu." Lena terkekeh geli. "Laki-laki itu seringnya bodoh. Mengira istrinya gampang ditipu dan akan tetap setia setelah tahu perselingkuhannya. Kami tidak setolol itu."Dia menghela nafas panjang. Pandangannya beralih pada langit mendung di luar sana."Aku juga bertahan bukan karena anak. Ya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status