Share

Bab 58

“Maaf si Mbok mengganggu.” Mbok Asih telah berdiri di ambang pintu dengan pandangan yang menunduk.

Wanita paruh sepuh itu senyum-senyum sendiri ketika melihat Alvaro yang biasanya tegas dan dingin menjadi salah tingkah ketika kepergok dirinya. Biasanya Alvaro tak akan lama berbicara pada wanita yang telah lama mengabdi pada keluarganya tersebut.

“Si Mbok hanya ingin memberitahu jika makan malam sudah siap. Saya juga sudah siapkan makanan spesial kesukaan Mbak Nayla,” ujar wanita itu dengan nada sungkan.

Nayla memundurkan badannya. Rasanya tidak nyaman berdekatan dengan Alvaro jika ada orang lain yang melihat. Benarkah dia juga sama seperti Alvaro yang merindu, tapi gengsi mengakui?

“Saya akan turun sebentar lagi, Mbok.” Nayla tersenyum setelah berkata.

“Kalo begitu si Mbok permisi dulu, Mbak.” Mbok Asih akan segera pergi dengan menutup pintu kamar.

Namun, sebelum pintu tertutup. Nayla kembali bersuara membuat wanita sepuh itu mengurungkan niatnya.

“Mbok, ada yang tertinggal,” cegah Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status