Share

Kumpul Keluarga

"Assalamualaikum--"

"Roy!" Refleks aku langsung meninggalkan Mama dan mengikuti Alid memeluk tubuh lelaki itu. Namun, baru saja merentangkan tangan, telunjuknya yang menahan dahi ini, langsung membuatku tersadar.

"Tahan, Bestie! Liat sekeliling lu, kita bukan mahram." Roy senyam-senyum ke arah Papa, Mama, Bang Khalid, dan dua tamu yang tak diharapkan.

"Eh, iya. Maaf." Aku membungkuk sungkan ke arah Mama dan Papa. Karena terlalu senang sampai tak sadar situasi. "Kapan dateng?"

"Ya, ini pan baru dateng." Aku memutar bola mata mendapati jawabannya yang selalu di luar nalar.

"Maksud gue dari Lumanjangnya, Kimoci!" Aku meluruskan.

"Oh, yang spesifik, dong kalau nanya--Subuh tadi, terus ikut salat ied di sekitar bandara, lanjut dah perjalanan ke sini."

Senyumku mengembang, jujur aku benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa senang. Kalau tak ada dua mertuaku dan dua benalu serta suamiku, mungkin tubuh Roy sudah habis kucubiti saking gemasnya.

"Kenapa pas banget hari H, nya, sih?" Tak mampu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Naily Mahmuda
semangat nindi,jangan mudah putus asa...
goodnovel comment avatar
miss calla
Double up dong thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status