aat sedang berjalan-jalan di taman bunga, Mila harus dipertemukan dengan Luna, yang kini sudah menyandang gelar Grandduchess."Ah, aku sedang bosan, dan ingin sedikit bermain.." ucap Luna, dan dengan sengaja menabrak tubuh Mila yang sedang membawakan pot bunga.Ahk.. "Dasar tidak punya mata! Kau gunakan dimana kedua matamu itu, brengsek!" Bentak Luna, seketika keributan pun terjadi."Maafkan saya, yang mulia, saya tidak sengaja.." ucap Mila memohon ampun sembari menunduk."Oh, ternyata kau adalah pelayan dari jalang itu.. Pantas saja kelakuan rendahan kalian saling menular. Kau harus diberikan disiplin." Bentak Luna, dan memerintah kedua dayangnya untuk menyeret paksa Mila ke mansion utama."Yang mulia, saya mohon ampuni saya.." ucap Mila terus memohon."Kau masih berani bicara padaku!"Plakk...plakhh... Luna menampar wajah Mila dua kali kiri kanan hingga terlihat merah. Lalu menjambak rambut Mila."Kau tidak berhak memohon padaku, sadari posisimu hanyalah pelayan rendahan." Cuihh.
Setelah pemberian gelar Marquess untuk Calven, posisi Celina di kalangam sosialita pun mulai naik daun. Celina bahkan di gadang-gadang menjadi wanita kesayangan Grand Duke."Kak, kerajaan wilayah Selatan juga merupakan andil dibalik tewasnya ayah dan ibu. Jadi, kakak harus jauh lebih memperkuat posisi, aku percaya kakak mampu bertahan. Karena ini sudah menjadi pilihan kakak." Ucap Calven, ketika sedang berdua dengan Celina."Semua pengalaman penderitaan dimasa lalu, cukup kita kubur saja. Sudah saatnya, kita buktikan kemampuan kita." Ucap Celina."Aku harap, suatu saat kakak akan menemukan kebahagiaan. Terima kasih, atas segala pengorbanan kakak hingga detik ini. Aku bersumpah, akan menjadi yang terbaik dan naik hingga ke puncak.""Ya. Aku percaya padamu, Calven."Calven pun pergi menuju March, atau wilayah kekuasaannya sebagai Marquess.Celina juga tinggal di mansion ke tiga, karena mansion kedua sudah dihuni oleh Grandduchess.°Mansion Kediaman Selir Lady Celina Bellroze°"Nyonya, a
°Mansion Kediaman Selir Celina Bellroze°"Nyonya hari ini sangat cantik, Yang mulia pasti semakin terpesona setiap hari." Ucap Mila, sembari memberikan sentuhan terakhir lada rambut Celina."Mila, aku sangat menyayangimu, dan aku sudah bertekat, aku tidak akan membiarkan kita berada di dalam kesulitan." Ucap Celina, menyentuh kedua pipi Mila."Nyonya, aku berharap nyonya akan selalu menjadi wanita yang jauh lebih tangguh. Aku sangat yakin, nyonya akan mampu menyambil kembali kehormatan keluarga.""Mila, apa kau ingin melanjutkan kembali sekolahmu ke perguruan tinggi?""Tapi, akukan harus melayani nyonya." "Mila, kau bisa mengikuti kelas eksekutif pada malam hari atau pada waktu yang kau bisa. Kau tidak harus masuk kelas setiap hari.""Nyonya, aku memang memiliki impian besar, untuk melanjutkan sekolah kecantikanku yang sempat terputus, pada saat orang tua kita pergi ke medan perang.." ucap Mila, yang seketika itu menangis di hadapan Celina."Mila, hari ini sebelum kita menghadiri pes
Duchy De Gonzalez°"Yang mulia, dalam sepekan Kaisar kerajaan Selatan akan datang berkunjung kemari?" tanya Ian dengan wajah serius."Ya, sepertinya begitu.""Yang mulia, bagaimana anda bisa setenang ini? Tidakkah, kedatangan Kaisar ada hubungannya dengan rumah tangga Yang mulia bersama Duchess?"Mikhael melipat kedua tangan di atas meja dan menyenderkan dagunya. "Sungguh merepotkan. Ian, sebelum kedatangan Kaisar Christians, lebih baik atur jadwal keberangkatan Celina bersama dayang dan Knight yang mendampinginya.""Kemana tujuan yang akan dituju, Yang mulia?" Ian pun terlihat siaga dengan buku catatan dan pena yang selalu ia bawa."Pulau bersalju, pastikan mereka pergi dengan perasaan gembira.""Pulau Salju di wilayah perbukitan Barat. Baiklah, malam ini saya akan segera menyampaikannya.""Pastikan, tidak akan ada gangguan. Jika Celina bertanya, jawab saja seperlunya.""Baik, Yang mulia."•••Mansion Kediaman Selir Celina°"Nyonya, pulau salju wilayah Barat itu?" tanya Mila."Benar
Setelah mengetahui segalanya, Celina seakan tak lagi semangat untuk menjalani kehidupan. Namun, tak banyak yang dapat Celina perbuat, dikarenakan jika salah bertindak Calven akan mendapatkan dampak buruk.Sementara itu di Kekasisaran wilayah Barat I°Tepatnya di duchy De Gonzalez."Grand Duke, putriku sudah sekian lama menjadi Grandduchess, namun kau belum juga menggaulinya!" Bentak Kaisar Christans, ayah dari Petra dan Luna."Mengapa anda begitu terburu-buru, ayah mertua?" balas Mikhael dengan ekspresi santai."Apakah karena lady Bellroze itu!""Jangan sangkut pautkan orang lain ke dalam permasalahn internal kita, Yang mulia Kaisar.""Mikhael, apa yang ayah katakan itu benar, semua ini pasti gara-gara jalang rendahan itu, bukan!" Timpal Luna dengan penuh emosi."Duchess, bersikaplah sopan layaknya seorang istri bagiku. Mengapa kau berani menaikan nada bicara pada suamimu, sementara ini berada si forum internal duchy?" Tegas Mikhael, tanpa pandang bulu."Maafkan aku, Yang mulia Grand
Mansion Kediaman Selir Celina Bellroze°Di silsilah keluarga kerajaan, hanya istri sahlah yang mendapatkan nama gelar keluarga penguasa. Jika hanya bertatus selir, maka tetap menggunakan nama keluarga semula."Dimana selir jalang itu, cepat panggil!" Bentak Luna pada para pelayan mansion."Maaf yang mulia Duchess, jika ingin bertemu nyonya rumah, anda harus melakukan janji temu." Ucap salah seorang kepala pelayan mansion selir."Lancang!"Plakhh... Luna dengan tindakan membabi buta pun dengan ringan tangan mendaratkan pukulan pada si kepala pelayan."Aku sangat tahu, bagaimana miskinnya keluargamu, jadi hanya karena kau sudah menjadi kepala pelayan, kau mulai berani pada nyonya satu-satunya!" Bentak Luna."Silakan anda marah, namun saya hanya menjalankan peraturan dari Yang mulia Grand Duke." Ucap si kepala pelayan tak bergeming.Ketika sedang meributkan hal sepele itu, Mila pun datang."Ada apa, kepala pelayan?" tanya Mila dengan gaya nan anggun."Ah, ini dia dayang jalang dari selir
Mansion Kediaman Selir Celima Bellroze°Ketika Mikhael tiba, semua pelayan hanya menunduk tak berani menatap wajah sang tuan besar mereka."Jika terus seperti ini, aku cemas jika Yang mulia akan kembali ke amarah yang dulu.." ucap kepala pelayan pada Ian, yang kala itu duduk di ruang tamu."Ya, aku pun begitu, bibi. Yang mulia sudah cukup bersabar dengan semua sikap dari duchess." Balas Ian.Kepala pelayan sudah berada disisi Mikhael, bahkan sejak Mikhael masih di dalam kandungan Mrs. Gonzalez. Karena keluarga Jimitrie, merupakan pelayan turun temurun dan terbaik. Sementara Ian, sudah mengenal Mikhael sejak mereka masih kanak-kanak. Orang tua Mikhael dan Ian merupakan rekan yang baik hingga ke generasi Mikhael. Ia juga turut serta dalam perang bersama Mikhael. Sementara di dalam kamar Celina,"Mengapa kau hanya diam saja dengan semua tindakan kejam dari Luna, Celina?" tanya Mikhael penuh kecemasan, sembari terus menggenggan tangan Celina."Aku hanya tidak ingin pekerjaan tuan tergan
Kekaisaran Wilayah Barat II°°Mansion Kediaman Grand Duke Petra Christians°"Selamat datang, di mansion kediaman Yang mulia Grand Duke, Lady Bellroze." Ucap salah seorang kepala pelayan."Terima kasih telah menyambut kami, Tuan.""Lady, anda bisa langsung masuk ke ruang kerja Yang mulia. Nona dayang dan Sir kesatria bisa menunggu di ruang tamu kehormatan." Ucap si kepala pelayan.Celina pun memasuki ruang kerja pribadi milik Petra."Salam hormat untuk Yang mulia Grand Duke." Ucap Celina memberikan salam hormatnya pada Petra."Cel, selamat datang." Ucap Petra, menyambut hangat kedatangan Celina.Mempersilakan pelayan menyiapkan teh hangat disertai kudapan."Aku dengar, Luna berbuat hal kejam padamu. Apakah benar, Cel?""Ya, Luna sangat membenciku, karena menganggap aku menggangu hubungannya bersama Mikhael. Beberapa hari yang lalu, Luna menyiramku dengan air teh panas.""What? Wanita iblis itu.." ucap Petra dan terlihat begitu prihatin pada kondisi Celina."Semua bisa teratasi dengan b