Hiks hiks... Suara tangis menggema sepanjang lorong mansion, menuju sebuah kamar mewah. Terdapat seorang wanita yang sedang terisak dengan mengenakan sebuah gaun mewah dan riasan cantik."Dengar, tangisanmu tidak akan berarti. Jadi , tersenyumlah Celina, sebelum aku merobek mulut jalangmu itu!" Bentak seorang pria sembari mencengkeram rahang yang merupakan tunangan wanita muda bernama Celina.Knock...knock..."Permisi tuan, tuan Mikhael sudah tiba." Ucap salah seorang bawahan pria laknat, yang merupakan tunangan dari Celina."Celina, dengarkan aku baik-baik, inilah kesempatan terakhirmu. Jadi, jangan sia-siakan tubuhmu ini." Ucapnya tanpa perasaan, kemudian bergegas menemui tamu yang dimaksud.Menutup kembali pintu kamar, dan"Selamat datang, tuan Mikhael, wanita istimewa itu sudah menanti di dalam." Ucapnya dengan bangga.Sebuah cek senilai lima juta dollar di lemparkan begitu saja ke wajah pria laknat itu. "Segera pergi, dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi." Tegas
Celina harus menjalani kehidupan yang pahit, setelah wafatnya kedua mendiang ayah dan ibunya. Celina kehilangan kehidupan sebagai keturunan keluarga bangsawan, akibat fitnah keji dari keluarga tunangannya. Meski itu hanyalah hasil dari perjodohan, tunangan keji yang tega menjual Celina pada seorang pria bangsawan juga. Karena jika Celina tidak menuruti keinginan Deego si tunangan laknat, maka saudara laki-laki Celina akan berada dalam bahaya besar.Mengingat Celina hanya memiliki Calven, hal itu membuat Celina tidak memiliki pilihan yang lain.Calven, seorang anak laki-laki remaja yang sedang menempuh pendidikan tingkat atas di sebuah sekolah yang cukup bergengsi.Kedua orang tua Celina wafat dalam sebuah kejadian tragis, dan semenjak itulah kehidupan Celina berubah drastis. Celine dituduh bersekokongkol untuk melakukan pengkhianatan dengan kedua mendiang orang tuanya. Karena mereka adalah bangsawan, tentu hal itu sangat berbahaya dan fatal.Tak cukup sampai di situ saja, Cel
Ugh.. Lenguh Celina, tatkala mendapati ada begitu banyak bekas tanda kepemilikan yang ditinggalkan oleh Mikhael."Setidaknya, dengan tubuh ini, aku masih berguna bagi Grand Duke.." gumam Celina.Seperti biasanya, Mikhael langsung beranjak dari tempat tidur tanpa sepengetahuan Celina. Mikhael kembali bersikap acuh, dan Celina juga sudah mulai terbiasa dengan semua itu. Tak peduli, meski dirinya hanya sebatas pemuas nafsu bagi Mikhael.Beberapa hari berlalu, Celina pun pergi berkeliling area duchy sebagai pelepas rasa jenuh.Baru saja menghirup udara segar, Celina pun harus berhadapan dengan persoalan baru.Celina berpapasan dengan seorang wanita muda dengan gaun mewah dan dua pelayan pribadi yang mengikuti dari arah belakang."Hei! Berani sekali kau melewati tempat ini, bahkan tanpa sopan santun!" Bentak wanita muda itu dengan sorot mata merendahkan Celina."Ah, akhirnya ketenanganku pun mulai terusik.." batin Celina."Maaf, bukankah aku sudah memberikan hormat melalui gerakan
°Mansion Utama Kediaman Mikhael De Gonzalez°"Selamat malam, tuan Grand Duke, ada laporan dari Kediaman Nyonya Celina." Ucap si kepala pelayan sembari memberikan hormat."Ya, katakan." Ucap Mikhael yang masih saja terlihat sibuk dengan pekerjaannya."Nyonya sedang demam tinggi, dan sudah berlangsung sejak pagi hari.""Lantas, apakah hal sekecil itu harus kalian sampaikan padaku. Bukankah itu bisa dengan mudah untuk kalian atasi?""Ah, maafkan aku, Tuanku, mungkin ini terdengar lancang.. Aku hanya ingin tuan lebih memperhatikan keadaan nyonya.""Kepala pelayan, kau memang sudah sangat lama mengabdikan diri pada keluarga Gonzalez, namun bukan berarti kau bisa bersikap begini pada seseorang yang bahkan belum lama kau kenal!""Namun, bukankah nyonya bukan hanya sekadar tamu yang menumpang saja, tuanku?"Sontak ucapan dari kepala pelayan membuat Mikhael terdiam.Sebenarnya, apakah yang telah terjadi diantara Mikhael dan Celina?"Aku akan pergi setelah menyelesaikan pekerjaan terakhir ini."
Setelah pertengkaran yang terjadi diantara Mikhael dan Celina. Celina benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran dari Mikhael. Marah tanpa sebab yang jelas dan berucap kalimat yang begitu menusuk, hingga ke jiwa Celina sedikit terguncang karenanya.°Mansion Kediaman Celina°Setelah beberapa minggu kemudian, Celina akhirnya di ijinkan untuk melangkah keluar. Setelah satu minggu lebih dilarang keluar dari kamarnya."Bagaimana kondisi nyonya, apakah sudah cukup membaik?" tanya Mila cemas, karena Mila juga dilarang untuk melayani Celina semenjak kejadian malam itu.Maid Mila"Aku baik-baik saja, namun bagaimana dengan Sir Arnold?""Ah, Sir Arnold dikirim ke perbatasan untuk menghadapi serangan pemberontakan digarda depan." Ucap Mila dengan wajah sendu."Tidak mungkin.. Lantas, bagaimana kondisi Sir Arnold saat ini?" tanya Celina cemas."Sir Arnold saat ini sedang mendapatkan perawatan eksklusif di belakang mansion, tempat para kesatria, nyonya.""Bisakah kau mengantarkan aku
Suatu saat, Celina pergi berlibur bersama Calven di pulau seberang. Namun, tak hanya mereka saja melainkan Mikhael pun turut serta dalam liburan tersebut.°Pulau Seberang Barat°"Kakak tidak perlu mencemaskan aku, aku mendapatkan pendidikan terbaik di akademi militer. Itu semua karena kemurahan hati dari yang mulia Grand Duke." Ucap Calven yang sedang mengayuh sampan berdua bersama Celina."Aku turut bahagia, jika kau begitu menikmati pendidikanmu. Aku harap, kau memiliki masa depan terbaik.""Tentu saja kak, setelah pendidikan militerku berakhir, aku akan segera menjemput kakak dari duchy milik yang mulai Grand Duke." Ucap Calven antusias, tanpa tahu, jika Celina bahkan tak bisa pergi kemanapun tanpa seijin dari Mikhael."Ah, kakak, beberapa bulan yang lalu, aku bertemu dengan Deego. Ternyata dia sudah menjadi seorang Viscount.""Deego?" sontak aliran darah Celina terasa begitu mendidih. Tatkala mengingat mantan tunangan laknat yang telah menjadikannya jaminan hutang pi
Pada suatu pagi, terjadilah suatu kehebohan. Di mana, ada seseorang wanita datang ke duchy De Gonzalez. Tak hanya sekadar kedatangannya saja, namun apa yang wanita ini perbuatlah yang membuat kehebohan terjadi.°Mansion Utama Kediaman Grand Duke Mikhael De Gonzalez°"Aah, apakah sepertiini cara kalian menyambut calon Grand Duchess De Gonzalez!" Ucap seorang wanita dengan warna rambut merah menyala, dan tampilan seorang putri.Putri Laluna Christians, dari kerjaan Selatan. Putri dari seorang Kaisar."Maafkan kami, Tuan Putri , kami hanya mematuhi peraturan dari yang Mulia Grand Duke." Ucap salah seorang kesatria Duchy."Katakan pada Grand Duke, putri Luna Christians dari Kerjaan Selatan sudah tiba." Titahnya dengan gaya yang cukup angkuh."Baik, Tuan Putri. Silakan, menuju mansion utama."Huh.. "Aku sudah cukup rindu dengan calon suamiku." Ucap Luna, sontak membuat kesatria tersebut terkejut. Mengingat, bahwa Celina sudah ada di sana dan bahkan menjadi wanita istimewa bagi
"Ah, pemandangan yang indah." Ucap Luna, dan menahan Mikhael agar tetap berada di sisinya.Mikhael mengepal tangannya, dan rasanya ingin sekali memukul wajah Petra, pikirnya kala itu."Tidakkah kau berpikir, bahwa saudaraku sangat serasi dengan Celina? Satunya anak haram, satunya lady bangsawan rendahan bahkan telah jatuh. Bukankah perpaduan yang sempurna?" Ucap Luna, dan masih terus merangkul Mikhael."Permisi, yang mulia. Yang mulia Kaisar ingin berbicara dengan tuan dan tuan putri Luna." Ucap Ian, Asisten pribadi Mikhael.Karena hal tersebut, mereka pun berlalu dari sana, dengan Mikhael yang masih menaruh rasa kesal.•••Di sebuah ruangan tamu kehormatan Kaisar."Salam hormat untuk matahari kekaisaran." Ucap Mikhael dan Luna."Silakan duduk, Grand Duke dan Tuan Putri." Ucap Kaisar Edward De Romeos, ayah dari pangeran Jozavat."Terima kasih atas kesediaan kalian untuk datang memenuhi undangan yang mendadak ini.""Permisi, yang mulia, Tuan Grand Duke Petra Christians sud
Setelah kunjungan ke kerajaan Barat, Celina bersama Knox juga Moreel beserta rombongan lainnya pun kembali lagi ke kerajaan Timur.Kerajaan Wilayah Timur°Istana Kaisar Jhonsou Raphael•"Baginda, saya bersama Putri akan kembali ke wilayah perbatasan Timur. Kami harap, Baginda selalu berada di dalam perlindungan dewa suci." Ucap Knox, sembari menggenggam tangan Celina."Pangeran Knox, apakah kau tidak ingin tetap tinggal di kekaisaran?" ucap Kaisar Jhonsou cemas."Tidak, Baginda. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, saya ingin menghabiskan waktu berharga saya bersama keluarga. Namun, jika Putra Mahkota akan dinobatkan sebagai Kaisar baru, tentu kami akan datang berkunjung.""Pangeran Knox, aku tidak pernah terobsesi dengan kekuasaan ini, bahkan mendiang ibu juga mengatakan bahwa semua ini ialah milikmu. Meskipun aku yang lebih dulu terlahir, itu tidak akan mengubah fakta.""Putra Mahkota, aku tidak ingin membahas hal itu lagi, semua sudah berlalu. Aku juga ingin hidup damai di w
"Yang mulia, maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk berbohong darimu.. Kejadian itu terjadi begitu saja, tanpa bisa kuhindari.." ucap Celina yang terhuyung di pelukan Knox."Baiklah, aku memahami keresahan hati Grand Duke. Walau bagaimanapun, kau pernah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun. Kepergianmu bahkan disebabkan oleh fitnah keji dari seorang duchess. Namun, bukan berarti aku akan diam saja, jika kejadian ini terjadi lagi. Aku tidak bisa membayangkan, tangan yang sama untuk menyentuhmu, akan berlumuran darah.." Ucap Knox, gemetar ketika sedang menyentuh wajah Celina."Terima kasih... Terima kasih, suamiku.. Aku sungguh beruntung, menjadi bagian dalam hidupmu." Lirih Celina."Ya, istriku.. Sudah cukup aku melihat penderitaan mendiang ibuku, itulah sebabnya aku bertekat. Jika aku menemukan seorang istri, aku akan menyayanginya dengan segenap hidupku." Ucap Knox, lalu mengecup bibir Celina.Masalah malam hari itu pun terselesaikan dengan baik, dan Knox berusaha untuk
Istana kekaisaran Barat - Edward De Romeos°Semua orang benar-benar dibuat heboh, ketika mengetahui yang datang bersama rombongan kekaisaran ialah Celina.Tepat di ruang pertemuan resmi, anggota pejabat tinggi kekaisaran Barat.Di sebuah meja persegi panjang, dan masuklah Celina, Knox, Moreel serta asisten masing-masing dari mereka."Selamat datang di Istana kami, Yang mulia Putra Mahkota, Pangeran dan Putri." Ucap salah seorang pimpinan pertemuan.Di sana juga sudah ada Mikhael, yang langsung membulatkan kedua matanya, ketika melihat Celina berpasangan dengan seorang pangeran dari kerajaan Timur."Terima kasih, atas sambutan yang luar biasa ini." Ucap Moreel.Mereka pun duduk berbaris, tatapan Celina lurus tanpa menunduk bahkan berkedip sedikitpun. Menunjukkan bahwa, betapa bermartabatnya Celina saat ini.Semua pasang mata menatap ke arah Celina, seakan hendak melahapnya hidup-hidup."Kami sangat berterima kasih, atas kunjungan dari anggota kaisar, meskipun hal ini cukup mendadak." U
"Apakah kalian sudah menemukan keberadaan lady Bellroze?" tanya Mikhael yang kini dirundung kegelisahan."Maafkan kami, Yang mulia. Namun, menurut informasi terkait, kepergian Lady Bellroze dan dayang Mila sangat tertutup. Ditambah lagi, peraturan dari kekaisaran Barat sangatlah ketat dan disiplin.""Ian, kau sudah berapa lama bekerja denganku, dan performamu justru kian merosot, hanya dalam hal ini.." Ketus Mikhael. Sosok Mikhael yang kini sudah jaih lebih arogan. Kembali ke sosoknya di masa lalu, penuh ketegasan dan arogansi.Ian hanya menunduk, merasa dirinya begitu payah, dan apa yang Mikhael katakan tidak sepenuhnya salah."Seharusnya, sejak awal, Celina kukirimkan ke wilayah lain, yang jauh dari jangkauan Luna. Namun, aku terlalu cemas, jika saja wanitaku akan berpaling dariku. Namun, kali ini, kupastikan akan membawanya kembali." "Yang mulia, maaf jika ini terdengar lancang. Namun, mengapa anda begitu terobsesi pada Lady Bellroze? Bukankah, lady Bellroze juga berhak mendapatka
Sudah beberapa tahun berlalu, dan Celina pun mulai membuka hatinya kembali bagi Knox. Namun, rasa trauma masa lalu, membuat Celina kembali bimbang dan memilih untuk berserah pada takdir mereka kelak.Celina juga telah menceritakan semua kepedihan masa lalunya pada Knox. Bukannya menjauh dan berpikir ulang. Knox justru semakin ingin melindungi Celina. Untuk mewujudkan harapan itu, Knox pun tentu harus memiliki kekuatan. Istana Kaisar Jhonsou Raphael°"Baginda, inilah wanita pilihanku dan aku juga sudah mengatakan segalanya pada Baginda." Ucap Knox, memohon restu dari Kaisar."Baiklah, pangeran Knox. Namun, keputusanmu untuk menetap di ujung perbatasan wilayah, apakah sudah bulat?""Benar, Baginda. Saya akan hidup sebagai masyarakat biasa, bersama lady Celina." Ucap Knox, yang kini sudah menganggap Celina sebagai seorang wanita bangsawan juga, setelah mengetahui semua kisah hidup Celina."Knox, kau adalah pangeran di kekaisaran ini, dan jika kau begitu ingin pergi, maka aku akan melepa
Cellia Store•Cellina sedang sibuk dengan tokonya yang sudah makin ramai pengunjung, dan juga Cellina menyelesaikan pembukuan bulanannya."Selamat siang, apakah benar toko ini milik nona Celina?" tanya seorang pria muda, dan bernampilan sebagai seorang kesatria."Ya, benar Sir. Apakah ada yang bisa saya bantu?" balas Celina, yang langsung mengetahui bahwa pria itu ialah seorang kesatria."Saya ingin memilih beberapa asesoris untuk anak gadis yang beranjak remaja. Apakah nona bisa memilihkannya untuk saya?""Baik, Sir. Silakan." Celina pun membiarkan kesatria itu untuk memilih. "Nona ini sangat ramah dan memang begitu menarik. Pantas saja Yang mulia terus memperhatikannya.." batin si pria, yang ternyata sedang melakukan tugas dari anggota kerajan.***Istana Kaisar Jhonsou Raphael°"Selamat sore, Baginda. Saya telah berkunjung ke toko milik dari nona yang bernama nona Celina." Ucap kesatria yang siang hari ini datang ke toko milik Celina."Apakah benar seperti yang selama ini kudengar
Akhirnya, Celina pun resmi diasingkan dari kerajaan Barat. Celina bahkan tidak diperkenankan untuk membawa barang berharga sebagai jaminan hidupnya. Bisa dikatakan, Celina dibuang dan dicampakkan dengan kejam.Wilayah kerajaan Timur°Sampai tibalah Celina dan Mila di kerajaan Timur."Nyonya bagaimana bisa? Bukankah, kita akan di cegat oleh petugas?" icap Mila, cemas."Sebelumnya, aku sudah mempersiapkan semua ini. Semenjak Luna berulah, aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk.""Nyonya benar-benar hebat. Apakah, kita sudah bisa dikatakan sebagai masyarakat kerajaan Timur?""Ya, dengan sedikit lagi proses. Aku beruntung, karena keberadaanku di kediaman Yang mulia tidak terlalu disorot media masa.""Benar, nyonya. Kerajaan Barat sangat tidak terbuka dengan popularitas. Pihak kerajaan lebih bangga dengan kemakmuran negara, dibandingkan harus ikut serta dalam pemberitaan media luar.""Mila, bukankah kau sudah resmi lulus dari akademi kecantikan?""Benar, nyonya. Apakah bisa kukembang
Mansion Kediaman Grandduchess De Gonzalez°Ugh.. Huekk... Luna terus mual sejak dini hari dan terus saja seperti itu sepanjang hari."Nyonya, apakah perlu kita panggil saja dokter?" tanya Jean."Dasar bodoh! Kau sudah tahu, namun kau masih saja bertanya!" Bentak Luna, kasar seperti biasanya."Baik, nyonya. Tunggulah sebentar lagi."Jean pun memanggil dokter keluarga, dan dokter tersebut segera tiba di mansion kediaman duchess.Di dalam kamar milik Luna, Luna terbaring lemas akibat cairan tubuhnya yang terus terkuras."Selamat, nyonya. Anda sedang mengandung. Untuk memastikan usia kandungan, anda dapat memeriksa langsung ke dokter kandungan." Ucap si dokter."Aku hamil! Yes!" Ucap Luna girang, dan merasa rencana berjalan mulus seperti yang diharapkan."Cepat beritakan hal ini pada Yang mulia Grand Duke." Ucap Luna pada si dokter."Baik, nyonya. Saya mohon pamit."Tak butuh waktu lama, berita mengenai hamilnya Luna pun tersebar luas. •••Mansion Utama Kediaman Grand Duke Mikhael De Go
Siang hari itu, Celina bersama dayang Mila dan sir Arnold pergi k toko pakaian khusus bagi wanita bangsawan."Hari ini, pergilah bersantai ke taman hiburan. Bagaimana?" ucap Celina pada Mila dan Arnold."Apa kita akan menyamar lagi, nyonya?" tanya Mila."Ya, aku ingin menikmati suasana hari yang baik." Ucap Celina.Mereka bertiga pun pergi ke taman hiburan, bermain beberapa wahana permainan dan tentunya dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Hanya petugas yang mengetahui identitas mereka dan diminta untuk tetap bersikap biasa saja."Nyonya, apakah nyonya menyukai Yang mulia Grand Duke?" tanya Mila tiba-tiba, saat sedang menikmati kuliner setempat."Mengapa kau tiba-tiba memberikanku pertanyaan seperti itu, Mila?""Tidak, nyonya. Aku hanya ingin memastikan saja.""Apa kau cemas, jika aku akan cemburu pada sikap orang-orang di mansion?""Aku sangat tahu, jika Yang mulia hanya mencintai nyonya dan bukan wanita iblis itu!" Ucap Mila dengam sedikit emosional."Mila, apapun yang akan terjadi