Share

BAB 25

Penulis: Favreaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-28 11:15:18

Yaya menggandeng tangan bocah cilik itu menuju ke ruang kerja atasannya. Saat sampai di depan ruang itu, Yaya mengetuknya. Hingga terdengar suara sahutan barulah gadis itu masuk. Di dalam ruangan tampak Joe sedang sibuk dengan laptopnya.

Gadis itu tersenyum dengan Joe dan Bima. Dia lalu mendekati meja kerja atasannya itu.

"Pak, Ara minta di antarkan ke ruang ini."

"Ya, Yaya. Sekali lagi aku minta maaf karena telah merepotkan kamu," ucap Bima.

"Tak perlu minta maaf, Pak. Ara tak ada mengganggu saya," balas Yaya.

Bima berdiri dari duduknya dan mendekati Arabella lalu menggendong. Yaya tersenyum melihat itu. Dipikirnya sang bocah pasti sudah mau di tinggalkan. Dia lalu pamit.

"Pak, kalau begitu saya pamit dulu," ucap Yaya.

"Ya, Yaya." Bima hanya menjawab dengan singkat.

Yaya lalu berbalik dan berjalan menuju pintu keluar, tapi menjelang sampai diambang pintu terdengar teriakan Arabella. Dia menangis minta ikut. Gad
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • BATAL NIKAH   BAB 26

    Yaya akhirnya memutuskan pulang kampung. Bersyukur juga dia bisa menenangkan Arabella. Bocah itu tak merengek lagi minta ikut karena dijanjikan akan bertemu lagi besok dan seterusnya setelah pulang sekolah.Bima memberikan cuti seminggu. Kebetulan Yaya memang telah satu tahun bekerja di perusahaannya.Yaya termenung dalam bus yang membawanya pulang. Satu tahun sudah dia meninggalkan kampung halamannya. Hari raya saja dia tak pulang.Ketika hampir sampai di kampung, gadis itu menarik napas dalam untuk menenangkan gejolak dalam dadanya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Dia gugup, walau telah satu tahun berlalu luka itu belum sembuh dengan sempurna.Yaya memang memberikan nomornya pada salah satu tetangga. Tujuannya memang untuk bertanya tentang ayah. Walau sebesar apa pun kecewanya pada sang ayah, tapi tak bisa menutupi rasa cintanya.Sampai di terminal, Yaya langsung menuju rumah dengan menggunakan ojek. Dia hanya membawa tas kecil dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • BATAL NIKAH   BAB 27

    Yaya akhirnya mendapat izin masuk walau sebenarnya jam besuk telah selesai. Dia meletakan tas di bangku tunggu. Berjalan masuk dengan perlahan.Ketika dia masuk ke ruangan itu, dia hampir tidak bisa mengenali ayahnya. Wajahnya pucat dan lesu, terhubung dengan berbagai alat yang membuatnya tampak rapuh dan rentan. Tangis Yaya tak dapat lagi dia tahan. Air mata jatuh membasahi pipinya."Ayah, bangunlah. Aku tak sanggup melihat ayah begini. Walau ayah tak menyayangiku, itu lebih baik dari pada melihatmu begini," rengek Yaya sambil mengusap matanya yang berair.Tiba-tiba, ayahnya Yaya terlihat bergerak perlahan. Matanya yang terpejam sepertinya mencoba membuka sedikit demi sedikit. Yaya langsung mendekatinya."Ayah, maafkan aku," ucap Yaya terisak.Ayahnya Yaya tampak berusaha tersenyum. Tangannya terangkat perlahan seperti ingin bersalaman. Gadis itu meraihnya dan menggenggamnya. Dia lalu menciumnya."Maaf, karena aku baru bisa pulang," ujar Yaya dengan suara terbata karena menangis.Air

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • BATAL NIKAH   BAB 28

    Yaya mengangkat wajahnya dan melihat Arabella berlari mendekati. Di belakang bocah itu ada Bima dan Joe. Gadis itu merentangkan tangannya agar sang bocah masuk dalam pelukannya. Saat ini dia memang butuh pelukan walau hanya dari anak kecil. Tangis Yaya pecah saat Arabella telah berada dalam pelukannya. Membuat bocah itu ikut menangis. "Mami bohong. Mami mau tinggalin aku'kan?" tanya Arabella di sela tangisnya. "Mami ada perlu, Sayang," jawab Yaya di sela Isak tangisnya. Tadi siang, sepulang sekolah, gadis cilik itu meminta bertemu Yaya sesuai janji Oma dan papinya. Saat dibilang Yaya tak ada di perusahaan karena pulang kampung dia tantrum dan tak mau makan. Hingga malam tak juga menyentuh nasi. Akhirnya Bu Rangga, meminta sang putra mengantar cucunya bertemu Yaya. Pria itu terpaksa mencari tahu alamatnya dari file di perusahaan. Jam sepuluh malam mereka berangkat. Bu Rangga tak mengizinkan dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • BATAL NIKAH   BAB 29

    Jenazah ayah terbaring di tengah ruang tamu. Yaya masih terus menangis. Arabella yang selalu berada di samping gadis itu selalu menghapus air matanya. Sambil sesekali mencium pipinya.Banyak tetangga memandangi gadis itu. Mungkin dalam hati mereka bertanya, siapa gadis cilik yang nempel dengannya. Sementara itu Bima dan Joe duduk di halaman rumah Yaya di bawah tenda sederhana.Dengan berjalan perlahan Ellen mendekati dua pria itu. Dia membawa baki berisi dua gelas teh hangat dan kue."Silakan minum, Mas. Pasti capek perjalanan menuju ke sini," ucap Ellen dengan centilnya.Bima tak menanggapi ucapan Ellen, justru membuang muka. Hanya Joe yang mencoba tersenyum."Terima kasih," ucap Joe."Apakah Mas tak ingin masuk?" tanya Ellen. Joe menjawab dengan gelengan kepala.Saat ini jenazah sedang di mandikan. Setelah tu kembali di bawa ke ruang tamu. Saat kain kafan akan ditutup, Yaya mendekati jenazah. Dia meninggalkan Arabella sebentar. Untung bocah itu mau di tinggal."Ayah, ini terakhir ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • BATAL NIKAH   BAB 30

    Bima terdiam mendengar pertanyaan ibu Maura. Tak tahu harus menjawab apa. Jika berkata jujur, pasti nama Yaya yang akan jelek. Apa lagi dia sudah tahu bagaimana perilaku sang ibu tiri. Tadi Joe telah menyelidiki dengan bertanya pada beberapa tetangga mereka."Apa Nak Bima dan Yaya telah menikah?" Kembali ibu Maura mengajukan pertanyaan.Yaya yang baru datang dengan Arabella setelah mengantar makanan untuk tetangganya yang telah baik dan memberikan kabar, langsung tersenyum sinis mendengar pertanyaan ibu tirinya itu."Kenapa Ibu ingin tau, apakah itu ada pengaruhnya buat kehidupan Ibu? Menikah atau pun belum, aku tak pernah minta tolong dengan Ibu, jadi berhenti ingin tau tentang kehidupanku!" seru Yaya.Ibu Maura cukup terkejut mendengar ucapan Yaya. Dia pikir gadis itu akan diam saja seperti di rumah sakit. Dia ingin menarik perhatian Bima setelah melihat mobil dan royalnya pria itu. Buat ustad sekelas kampung saja dia memberikan uang jutaan."Jangan berkata begitu, Yaya. Walau aku i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • BATAL NIKAH   BAB 1

    Yaleora Yaya atau yang lebih akrab di panggil Yaya, sedang sibuk dengan persiapan pernikahannya yang sudah di depan mata. Satu bulan lagi dia dan Rian akan naik ke pelaminan. Persiapan sudah hampir tujuh puluh persen.Hari ini Yaya janjian bertemu dengan kekasih atau calon suaminya itu saat pulang kerja. Dia ingin mengajak Rian mengambil undangan yang baru saja selesai di cetak.Seluruh tabungan hasil kerjanya selama tiga tahun ini telah terkuras untuk persiapan pernikahan mereka. Yaya tak pernah menuntut Rian untuk membayar semuanya. Dia lebih banyak menggunakan uang pribadi. Baginya pernikahan untuk berdua dan dengan uang berdua juga."Sayang, kamu nanti yang jemput aku atau kita bertemu di percetakan aja?" tanya Yaya saat menghubungi sang kekasih."Maaf, Sayang. Sepertinya hari ini aku tak bisa menemani kamu. Pekerjaanku sedang banyak. Aku harus lembur," jawab Rian di seberang sana."Kalau begitu biar aku saja yang jemput sendiri. Kamu jangan terlalu capek dan ingat makan, Mas," uj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • BATAL NIKAH   BAB 2

    Dengan penuh semangat dan senyum yang selalu merekah di bibir, Yaya masuk ke kafe yang telah dijanjikan Rian, untuk mereka bertemu. Dari jauh dia sudah melihat kehadiran kekasihnya itu.Yaya mempercepat langkahnya. Dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan pria itu. Sampai dihadapan Rian, dia langsung duduk di samping sang kekasih."Kamu mau pesan apa?" tanya Rian, begitu Yaya sudah duduk dengan sempurna di kursi."Aku baru sampai, bukannya tanya kabar, atau tanya yang lain. Kenapa langsung tanya pesananku. Seperti tergesa-gesa saja," jawab Yaya.Rian tersenyum simpul mendengar jawaban gadis itu. Dia mengusap kepalanya dengan lembut."Aku takut kamu sudah lapar. Makanya mau pesan makanan langsung," jawab Rian dengan lembut.Yaya tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Pria itu selalu memberikan perhatian khusus untuknya. Dia juga selalu bertutur kata lembut, tak pernah sekalipun Rian membentaknya atau bersuara keras."Kalau begitu, aku pesan makanan dulu," balas Yaya.Yaya lalu memanggi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • BATAL NIKAH   BAB 3

    Rian mengejar Yaya yang telah keluar dari kafe. Ditahannya tangan gadis itu agar tak berjalan lebih jauh lagi."Tunggu, Yaya. Kita belum selesai bicara," ucap Rian.Yaya mencoba menepis tangan Rian, tapi kekuatannya tak sebanding dengan pria itu.Sehingga dia akhirnya mengalah.Rian mengajak Yaya duduk di bawah sebuah pohon yang berada di parkiran. Namun, gadis itu tak mau. Dia memilih tetap berdiri.Akhirnya Rian mengalah."Yaya, jika aku boleh memilih, pasti aku akan memilih menikah denganmu. Aku masih sangat mencintaimu. Aku khilaf. Sekali lagi maafkan aku" ucap Rian. "Apa kamu pikir dengan kata maaf semua akan kembali. Semua sudah terjadi, tak ada yang bisa merubahnya!" seru Yaya dengan suara sedikit meninggi.Rian menarik napas dalam. Tak tahu harus mengatakan apa lagi. Semua stok kata seolah habis. Dia tahu, semua kata-kata yang keluar dari bibirnya tak akan bisa membuat Yaya percaya lagi. Namun, dia masih berharap jika gadis itu bisa menerima keputusannya menikahi Ellen."Yaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • BATAL NIKAH   BAB 30

    Bima terdiam mendengar pertanyaan ibu Maura. Tak tahu harus menjawab apa. Jika berkata jujur, pasti nama Yaya yang akan jelek. Apa lagi dia sudah tahu bagaimana perilaku sang ibu tiri. Tadi Joe telah menyelidiki dengan bertanya pada beberapa tetangga mereka."Apa Nak Bima dan Yaya telah menikah?" Kembali ibu Maura mengajukan pertanyaan.Yaya yang baru datang dengan Arabella setelah mengantar makanan untuk tetangganya yang telah baik dan memberikan kabar, langsung tersenyum sinis mendengar pertanyaan ibu tirinya itu."Kenapa Ibu ingin tau, apakah itu ada pengaruhnya buat kehidupan Ibu? Menikah atau pun belum, aku tak pernah minta tolong dengan Ibu, jadi berhenti ingin tau tentang kehidupanku!" seru Yaya.Ibu Maura cukup terkejut mendengar ucapan Yaya. Dia pikir gadis itu akan diam saja seperti di rumah sakit. Dia ingin menarik perhatian Bima setelah melihat mobil dan royalnya pria itu. Buat ustad sekelas kampung saja dia memberikan uang jutaan."Jangan berkata begitu, Yaya. Walau aku i

  • BATAL NIKAH   BAB 29

    Jenazah ayah terbaring di tengah ruang tamu. Yaya masih terus menangis. Arabella yang selalu berada di samping gadis itu selalu menghapus air matanya. Sambil sesekali mencium pipinya.Banyak tetangga memandangi gadis itu. Mungkin dalam hati mereka bertanya, siapa gadis cilik yang nempel dengannya. Sementara itu Bima dan Joe duduk di halaman rumah Yaya di bawah tenda sederhana.Dengan berjalan perlahan Ellen mendekati dua pria itu. Dia membawa baki berisi dua gelas teh hangat dan kue."Silakan minum, Mas. Pasti capek perjalanan menuju ke sini," ucap Ellen dengan centilnya.Bima tak menanggapi ucapan Ellen, justru membuang muka. Hanya Joe yang mencoba tersenyum."Terima kasih," ucap Joe."Apakah Mas tak ingin masuk?" tanya Ellen. Joe menjawab dengan gelengan kepala.Saat ini jenazah sedang di mandikan. Setelah tu kembali di bawa ke ruang tamu. Saat kain kafan akan ditutup, Yaya mendekati jenazah. Dia meninggalkan Arabella sebentar. Untung bocah itu mau di tinggal."Ayah, ini terakhir ka

  • BATAL NIKAH   BAB 28

    Yaya mengangkat wajahnya dan melihat Arabella berlari mendekati. Di belakang bocah itu ada Bima dan Joe. Gadis itu merentangkan tangannya agar sang bocah masuk dalam pelukannya. Saat ini dia memang butuh pelukan walau hanya dari anak kecil. Tangis Yaya pecah saat Arabella telah berada dalam pelukannya. Membuat bocah itu ikut menangis. "Mami bohong. Mami mau tinggalin aku'kan?" tanya Arabella di sela tangisnya. "Mami ada perlu, Sayang," jawab Yaya di sela Isak tangisnya. Tadi siang, sepulang sekolah, gadis cilik itu meminta bertemu Yaya sesuai janji Oma dan papinya. Saat dibilang Yaya tak ada di perusahaan karena pulang kampung dia tantrum dan tak mau makan. Hingga malam tak juga menyentuh nasi. Akhirnya Bu Rangga, meminta sang putra mengantar cucunya bertemu Yaya. Pria itu terpaksa mencari tahu alamatnya dari file di perusahaan. Jam sepuluh malam mereka berangkat. Bu Rangga tak mengizinkan dia

  • BATAL NIKAH   BAB 27

    Yaya akhirnya mendapat izin masuk walau sebenarnya jam besuk telah selesai. Dia meletakan tas di bangku tunggu. Berjalan masuk dengan perlahan.Ketika dia masuk ke ruangan itu, dia hampir tidak bisa mengenali ayahnya. Wajahnya pucat dan lesu, terhubung dengan berbagai alat yang membuatnya tampak rapuh dan rentan. Tangis Yaya tak dapat lagi dia tahan. Air mata jatuh membasahi pipinya."Ayah, bangunlah. Aku tak sanggup melihat ayah begini. Walau ayah tak menyayangiku, itu lebih baik dari pada melihatmu begini," rengek Yaya sambil mengusap matanya yang berair.Tiba-tiba, ayahnya Yaya terlihat bergerak perlahan. Matanya yang terpejam sepertinya mencoba membuka sedikit demi sedikit. Yaya langsung mendekatinya."Ayah, maafkan aku," ucap Yaya terisak.Ayahnya Yaya tampak berusaha tersenyum. Tangannya terangkat perlahan seperti ingin bersalaman. Gadis itu meraihnya dan menggenggamnya. Dia lalu menciumnya."Maaf, karena aku baru bisa pulang," ujar Yaya dengan suara terbata karena menangis.Air

  • BATAL NIKAH   BAB 26

    Yaya akhirnya memutuskan pulang kampung. Bersyukur juga dia bisa menenangkan Arabella. Bocah itu tak merengek lagi minta ikut karena dijanjikan akan bertemu lagi besok dan seterusnya setelah pulang sekolah.Bima memberikan cuti seminggu. Kebetulan Yaya memang telah satu tahun bekerja di perusahaannya.Yaya termenung dalam bus yang membawanya pulang. Satu tahun sudah dia meninggalkan kampung halamannya. Hari raya saja dia tak pulang.Ketika hampir sampai di kampung, gadis itu menarik napas dalam untuk menenangkan gejolak dalam dadanya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Dia gugup, walau telah satu tahun berlalu luka itu belum sembuh dengan sempurna.Yaya memang memberikan nomornya pada salah satu tetangga. Tujuannya memang untuk bertanya tentang ayah. Walau sebesar apa pun kecewanya pada sang ayah, tapi tak bisa menutupi rasa cintanya.Sampai di terminal, Yaya langsung menuju rumah dengan menggunakan ojek. Dia hanya membawa tas kecil dengan

  • BATAL NIKAH   BAB 25

    Yaya menggandeng tangan bocah cilik itu menuju ke ruang kerja atasannya. Saat sampai di depan ruang itu, Yaya mengetuknya. Hingga terdengar suara sahutan barulah gadis itu masuk. Di dalam ruangan tampak Joe sedang sibuk dengan laptopnya.Gadis itu tersenyum dengan Joe dan Bima. Dia lalu mendekati meja kerja atasannya itu."Pak, Ara minta di antarkan ke ruang ini.""Ya, Yaya. Sekali lagi aku minta maaf karena telah merepotkan kamu," ucap Bima."Tak perlu minta maaf, Pak. Ara tak ada mengganggu saya," balas Yaya.Bima berdiri dari duduknya dan mendekati Arabella lalu menggendong. Yaya tersenyum melihat itu. Dipikirnya sang bocah pasti sudah mau di tinggalkan. Dia lalu pamit."Pak, kalau begitu saya pamit dulu," ucap Yaya."Ya, Yaya." Bima hanya menjawab dengan singkat.Yaya lalu berbalik dan berjalan menuju pintu keluar, tapi menjelang sampai diambang pintu terdengar teriakan Arabella. Dia menangis minta ikut. Gad

  • BATAL NIKAH   BAB 24

    "Ternyata bocah itu memang menyukaimu secara ugal-ugalan." ucap Laras sambil tersenyum.Yaya tersenyum ke arah Arabella. Bocah cilik itu langsung memeluk Yaya. Karyawan yang lain menatap ke arah gadis itu dengan heran, apa lagi melihat Bima dan mamanya yang berjalan di belakang sang bocah. Sudah pasti langsung terjawab pertanyaan mereka tentang siapa gadis cilik itu, tak lain dan tak bukan pasti keluarganya atasan mereka, walau tak tahu statusnya apa dengan sang bos.Akan tetapi tak seorangpun karyawan yang berani bergosip karena mata Bima yang menatap tajam ke arah mereka. Seperti ingin mengatakan, jika ada yang membicarakan tentang Yaya, maka berhadapan dengannya.Namun, bagi karyawan yang telah lebih dari lima tahun bekerja, tahu siapa bocah itu sehingga menatap Yaya dengan tatapan penuh tanya. Kenapa sang bocah memanggil mami?"Ara, Sayang. Apa kabar?" tanya Yaya dengan tersenyum."Mami, kenapa mami pergi kerja tak bangunkan aku dulu. Aku mau besok Mami tak pergi kerja sebelum aku

  • BATAL NIKAH   BAB 23

    Pagi harinya Arabella kembali berulah. Dia tak mau mandi dan makan. Hal itu membuat Rakha dan mamanya kewalahan. Begitu juga dengan Pak Rangga."Aku mau mami!" teriak Arabella di pagi buta. Dia mencari keberadaan Yaya di setiap sudut rumahnya. Ketika tak menemui keberadaan gadis itu, dia mengamuk dan berteriak."Itu bukan mami kamu, Ara!" ucap Bima dengan suara tak kalah kerasnya. Habis sudah kesabarannya."Mami kamu sudah pergi jauh, tak pernah ingat kamu!" seru Bima lagi.Ucapan Bima membuat Pak Rangga dan Bu Rangga marah. Dia menasehati putranya."Cukup Bima! Mana Ara mengerti dengan ucapanmu itu. Dia pasti akan menjadi sedih karena berpikir maminya tak ingat dia." ucap Mamanya Bima"Memang kenyataan jika maminya tak pernah menginginkan dia. Dan tak pernah ingat anaknya sekalipun. Tak ada keinginan untuk bertemu." balas Bima. "Bukan begitu caranya mengatakan pada anakmu. Dia begitu sejak di ledek temannya jika dia tak punya mami." ucap Pak Rangga.Pak Rangga lalu mencoba mendekati

  • BATAL NIKAH   BAB 22

    Yaya akhirnya berdiri dengan tetap menggendong Arabella. Bocah cilik itu tak mau sedikitpun melepaskan dirinya dari pelukannya.Yaya dan Laras di minta pindah ke meja keluarga. Awalnya mereka ragu, tapi Bu Rangga meyakinkan jika semua tak apa, apa lagi Arabella masih tak mau lepas dari Yaya.Saat sampai di meja keluarga, Yaya lalu mendudukkan Arabella di kursi. Bocah itu langsung memeluk lengan Yaya, takut lepas."Ara mau makan apa?" tanya Ibu Rangga begitu Yaya dan Laras duduk. Cucunya itu duduk dengan merapatkan tubuhnya ke gadis itu."Aku tadi sudah makan di suapin Mami." jawab Arabella.Bima menatap Yaya tanpa kedip mendengar ucapan bocah itu. Dia heran kenapa anaknya sampai memiliki pikiran jika itu maminya. Dan yang makin membuat dia heran karena sang bocah mau makan tanpa paksaan."Kamu makan sama Mami?" tanya Bima tak percaya. Arabella biasanya paling susah makan dan harus dengan rayuan maut barulah dia mau."Iya, Mami suapin dengan ikan," ucap Arabella dengan polosnya.Bu Ran

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status