Share

Bab 94. Sadar Diri.

Hari ini seharian Aldo tidak mau berbicara denganku. Jika aku bertanya dia juga tidak mau menjawabnya. Marahlah ceritanya. Kadang aku tertawa melihat tingkah anak pak Abdi yang satu ini. Suka memaksakan kehendak dan selalu mau menang sendiri.

Dia tidak pernah mau tahu bagaimana perasaan ayahnya terhadap aku. Kenapa pula dia marah, seharusnya ayahnya lah yang dimarahi karena tidak pernah mengajak aku untuk menikah dengannya.

'Lho kok aku pula yang ngebet sama duda ganteng itu. Waduh bahaya ini."

"Mel, nanti kawani ibu belanja ke pasar ya. Stok bahan makanan di dapur sudah menipis. Kemaren ibu ajak kamu gak mau." titah wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini.

"Bukan gak mau, Bu. Kemaren Melly capek seharian mengantar anak-anak sekolah. Belum lagi pulangnya mengurus toko jadi, rasanya tubuh ini perlu istirahat sebentar," jawabku berusaha membela diri.

"Ah kau, Mel. Masih muda saja sudah lemah dan lesu begitu. Bagaimana jika seumuran ibu? Bisa-bisa tiduran saja kamu seharian. Lema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status