Share

Bab 95. Berlibur

"Mas, hati-hati." Teriak aku ketika sebuah mobil jeep berkecepatan tinggi hampir saja menyerempet sepeda motor yang sedang dikenderai mas Bayu.

Jantung rasanya mau lepas saja dari tubuh ini. Aku sangat bersyukur karena Allah masih melindungi kami. Padahal jika bergoyang sedikit saja mungkin tubuh kami sudah masuk ke dalam kolong mobil jeep tadi.

"Woi. Pelan-pelan," hardik mas Bayu. Belum pernah aku melihat lelakiku semarah itu. Wajar mas Bayu marah karena nyawa kami tidak pernah dihargai oleh supir jeep tersebut.

"Ya Allah. Hampir saja kita kesenggol mobil jeep ya Mas. Gemetar membayangkannya," ujarku. Dari tadi aku tutup mata rapat - rapat dan berusaha memeluk mas Bayu kuat-kuat dan tidak aku lepaskan sedetikpun.

Tak sanggup rasanya membayangkan jika seandainya itu terjadi. Bagaimana nasib anakku.

Sesampai di toko pak Sembiring aku hanya duduk dikursi malas untuk menenangkan pikiran. Biar saja mas Bayu yang berbicara dengan pak Sembiring mengenai berapa kira-kira biaya yang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status