Share

MENERIMA

"Semua orang mengharapkan pernikahanmu,"

Davar menghela napas melihat Pangeran Sofraz yang bungkam sejak dia kembali dari balai keratuan Ekspresi wajah sahabatnya itu mengingatkannya dengan kekosongan dan kehampaan di wajah adiknya.

"Kau adalah calon Raja, Pangeran. Aku tahu antara dirimu dan adikku ada ikatan yang lebih dari sekedar Mandara dan rajanya. Tapi, kau harus menepis kepentingan perasaanmu sendiri."

Pangeran Sofraz Angin Nava Satra melihat sahabatnya, lalu tersenyum dengan satu sudut bibir. Davar menggeleng-gelengkan kepalanya. dia berani bertaruh jika dia seorang wanita, maka dia akan jatuh cinta dengan sahabatnya itu. Angin Nava Satra adalah visualisasi rupa yang paripurna. Dengan senyuman miring itu, dia bahkan terlihat lebih manusiawi dibandingkan dengan ekspresinya yang selama ini begitu datar.

Sang Pangeran berdiri dari duduknya, membolang balingkan pedang di tangannya, dan menuju teras ruang pelatihan. Itu bahkan sudah jauh malam, tapi dia dan Davar masih bertukar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status