Alunan lagu milik Fourtwnty berjudul Zona Nyaman, mampu memberikan rasa nyaman di pagi yang dingin ini. Derasnya hujan terasa begitu indah dibumbui nikmatnya kopi panas yang tersedu dalam cangkir di tangannya. Perlahan bibirnya mulai menyeruput minuman berkafein tersebut.
Ia gadis penikmat segala macam kopi terlebih suasana yang sangat mendukung membuatnya terasa benar-benar bebas. Bergelung dalam selimut dengan tatapan fokus pada rintik hujan yang dapat ia lihat dari jendela kamarnya. Namun, hal nyaman itu tak bertahan lama saat suara langkah kaki tergesa memasuki kamarnya.
Pemuda tampan dengan napas ngos-ngosan berjalan menghampirinya kemudian dengan tak berdosanya melemparkan sebuah buku dengan sampul galaksi ke arahnya. Beruntung refleknya bagus sehingga ia bisa menghindari timpukan benda keras itu.
"Apaan?” tanyanya terkesan cuek. Tangannya menyimpan cangkir yang sejak tadi ia pegang, meletakan benda itu di samping kasurnya kemudian menatap buku bersampul galaksi yang ternyata sebuah novel berjudul 'Moonlight'
"Baca novel terbaru gue, setelah itu review hal yang menurut lo jelek dan alurnya gimana?” titahnya tak terbantahkan. Pemuda itu ikut berbaring di sampingnya, "gue bangun lo udah harus selesai." Lanjutnya mampu membuat rahang gadis itu jatuh.
"Mana bisa gitu, Bang? Ah, anjir lah," keluhnya kesal.
"Bisa, Lif. Coba dulu, gue mau tidur. Ingat! Itu novel perdana gue yang bakal disebarluaskan bulan depan. Jadi, jangan sampai lecet atau hilang." Mendengar suara pemuda yang ber-status sebagai Abang sepupunya itu berhasil membuat mood-nya buruk.
"Nyenyenye."
Tangannya mulai membuka lembar novel tersebut, mengabaikan dengkuran halus yang mengganggu pendengarannya saat itu. Bahkan derasnya hujan tak mampu meredam dengkuran dari Abang laknatnya itu.
"Apaan anjir. Masa halaman judul harus seramai ini." Ia mulai mengomentari hal-hal yang menurutnya ribet dan berhasil membuatnya sakit mata.
"Ini lagi, kenapa pemeran utama wanitanya gini banget, sih? Masih mending polos, lah? Ini, udah bego, penakut, sok baik lagi. Cih!" Ia menatap malas Abangnya itu. Merasa jengkel karena telah membuat female lead yang begitu biasa.
"Sumpah! Kenapa pemeran utama cowoknya begitu lebay. Mana plin-plan lagi. Harusnya kalau dari awal cuek dan dingin sampai ending juga harus gitu, jangan pas udah jatuh cinta sifatnya berubah jadi alay bin lebay gini." Kembali menyerukan pendapatnya dengan begitu menggebu bahkan mengigit bantal karena berhasil membuat adegan baper yang terasa sangat nyata baginya seolah ia melupakan beberapa pendapat buruknya tadi.
"Wah gila! Gak nyangka gue ternyata sahabatnya yang jadi penghianat. Ini lagi, antagonisnya keren banget sumpah. Gue suka gaya lo! Dia tahu apa yang harus di lakukan," celotehnya tersenyum sendiri.
Dua jam berlalu, Alif yang sejak tadi berkali-kali dibuat jengkel oleh novel buatan sang Abang secara tiba-tiba menggebrak meja membuat pemuda yang memejamkan matanya itu membuka mata secara tiba-tiba.
"Apaan sih, anjir? Gue kaget, bego!" umpatnya kesal. Ia menduduki dirinya di samping Alif. Memperhatikan sang adik yang kembali fokus pada bacaannya menghiraukan pria yang berdecak kesal di sampingnya.
"Gimana ceritanya?”
Mendengar pertanyaan yang terlontar dari Abangnya membuat Alif menoleh sebal ke arahnya. Beruntung ia telah menyelesaikan bacaannya. Menarik napas panjang sebelum mengungkapkan hal-hal yang menurutnya tak masuk akal juga menyelaraskan kata dan kalimat yang tak tepat menurutnya.
Sang Abang hanya bisa mendengarkan sambil mengangguk meski ia sedikit jengkel pada adiknya itu. Matanya melotot saat mendengar ucapan Alif yang mengatakan bahwa karakteristik tokoh juga latar belakangnya kurang kuat. Hei! Apakah gadis itu tak tahu jika ia sudah berulang kali riset pada beberapa temannya tentang masa remaja mereka.
"Gue masukin lo ke dalam novel, mampus!" gumamnya menatap penuh dendam gadis itu.
•Bad Antagonist•-Memulai Takdir Baru-Gresik, 24 Juli 2k21"Hidup itu banyak cobaan, tapi ini kebanyakan. "-o0o-Sirius sepertinya sedang jatuh hati pada candra sehingga tak ingin berada jauh darinya. Lihatlah bagaimana sang bintang paling terang itu berada begitu dengan dengan bulannya seolah mereka sedang mengambil alih langit malam itu.Udara dingin membuat gadis yang menatap langit malam lewat jendela kamar inapnya itu menghela napas berat. Beberapa jam setelah ia sadar hal-hal aneh mulai ia rasakan. Mulai dari membuka mata ia sudah dikejutk
•Bad Antagonist•-Kepulangan Yang Rusuh-Gresik, 24 Juli 2k21"Sebesar apa pun masalah lo, selagi itu bukan masalah gue. Bodo amat!"-o0o-Petrikor menguar menyeruak masuk ke dalam indra penciuman seorang gadis yang sedang memandangi jingga yang secara berani menyatu dengan sinar orange dari matahari sore, bahkan menghiraukan langit yang mulai menggelap.Seminggu berlalu setelah ia terbangun dari koma. Hari ini adalah hari terakhirnya berada di Rumah sakit. Selepas senja ia akan kembali ke rumah milik Kevin, tentu
•Bad Antagonist•-Memulai Sebuah Rencana-25 Juli 2k21"Training dulu nge-gosthing doi. Biar nanti kalau di ghosting balik gak kaget."-o0o-BRAPTA sedang diambang kekesalan. Beberapa anggota inti dari mereka memandang sinis kapten yang sedang duduk di sudut ruangan bersama seorang gadis. Bahkan ia mengabaikan diskusi penting yang harusnya mereka rundingkan bersama anggota BRAPTA lainnya."Lo udah makan?" tanyanya pada gadis yang duduk di sampingn
•Bad Antagonist•-Bertemu Tokoh Utama-26 Juli 2k21"Melupakan itu mudah, yang susah itu melepaskan. Karena semua akan menjadi sia-sia saat kita merasa benar-benar kehilangan."-o0o-Mentari masih malu-malu menunjukan sinarnya. Membuat sang fajar masih enggan pergi dari cakrawala. Cahayanya begitu menggemaskan di mata seorang gadis yang sedang duduk di atas boncengan pemuda berjaket hitam. Ia memeluk erat perut sepupunya itu dengan mata yang terpejam seolah tengah menikmati udara pagi ini.
•Bad Antagonist•-Drama Apa ini?-27 Juli 2k21"Stay Calm, ini hanya sebuah ekspetasi bukan realita. Hanya sebuah kehaluan bukan kenyataan."-o0o-Brukk!Semesta sepertinya tak merestui rencana buruk gadis antagonis itu. Niatnya ingin menyalakan sang pemeran utama justru ia yang terkenal sial.Aih! Lihatlah, baru saja hendak melangkah dengan segala rencana busuk yang tercipta kini ia harus menanggung akibat pe
•Bad Antagonist•-Teleportasi?-28 Juli 2k21"Enggak, cuman mau bilang 'saingan lo bukan cuman gue dan dia, tapi kita dan mereka' sampai sini paham?"-o0o-Langit berputar begitu cepat. Kay yang awalnya ingin menghabiskan waktu di susut perpustakaan. Kini harus memaksakan kakinya untuk melangkah keluar ruangan tersebut. Berjalan santai ke arah rumah kelasnya sebelum pergi meninggalkan sekolah.Langkahnya menyusuri koridor yang mulai sepi. Mene
•Bad Antagonist•-Dia siapa?-30 July 2k21"Untuk diriku sendiri. Terima kasih telah sekuat dan bertahan sejauh ini"-o0o-"Lo mau mati, hah!" bentaknya saat mengetahui jika gadis yang ia anggap gila adalah sepupu dari Kevin--Kay. Kay yang mendengar bentakan itu menunduk takut dengan tubuh yang bergetar. Ia terus memejamkan matanya bukan karena tak berani menatap sang pemilik motor. Hanya saja rasa pusing tiba-tiba melanda kepalanya.Akh!Secara spontan i
•Bad Antagonist•-Perihal Waktu dan Perasaan-July 2k21"Menang kalah itu biasa. Hidup terlalu monoton jika semesta selalu memihak kita. Ingat! Poros kehidupan itu bukan kamu saja."-o0o-Galaksi sedang cerah malam ini. Cahaya bulan mampu menyinari tempat gelap membuat suasana malam semakin terasa aesthetic, begitulah menurut pendapat absurd Kaylofia Pelita. Ia duduk di atas kap mobil dengan kepala mendongak ke atas. Memperhatikan milyaran bintang. Ia ingin menyatukan bintang tersebut hingga menjadi sebuah rasi. Nyatanya itu tak mungkin terjadi karena hamparan bintang di l