•Bad Antagonist•
-Dia siapa?-30 July 2k21
"Untuk diriku sendiri. Terima kasih telah sekuat dan bertahan sejauh ini"
-o0o-
"Lo mau mati, hah!" bentaknya saat mengetahui jika gadis yang ia anggap gila adalah sepupu dari Kevin--Kay.
Akh!
Secara spontan ia memegang lengan pemuda itu dengan mulut yang tak henti-hentinya meringis menahan sakit membuat empat orang yang tadinya berada di atas motor turun dengan tergesa-gesa. Sedikit tersentak melihat keadaan gadis yang harusnya mereka jaga dengan baik.
"Ken--"
Perkataan Kevin terpotong saat tubuh Kay limbung ke depan. Tepat dalam pelukan Reyvin.
"Cepat suruh yang lain bawa mobil!" teriak Reyvin. Raut wajah paniknya tak dapat ia sembunyikan dengan baik hingga membuat para sahabatnya kalang kabut.
Reyvin berdecak kesal saat anak buahnya justru lambat di saat genting seperti ini. Tanpa menunggu lama ia menggendong tubuh Kay ala koala kemudian menaiki motornya dengan Kay yang duduk di atas tangki bensin. Ia menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi membuat para sahabatnya melongo tak percaya.
"Iku Reyvin, Yok?" tanya Delfano menepuk punggung Iyok berkali-kali membuat sang empu meringis kesakitan.
"Loro, cok!" umpatnya menyingkirkan tangan penuh dosa milik pemuda bermarga Jawa itu.
"Cabut!" titah Kevin yang sudah menjalankan motornya membuat Iyok, Delfano, dan slaah satu anggota lainnya kalang kabut saat ditinggal di tengah hutan lebat.
Disisi lain Reyvin yang lebih dulu sampai di RS Husada, membohongi tubuh Kay dengan tergesa-gesa. Mulutnya tak berhenti mengeluarkan teriakan kencang hingga membuat seluruh atensi pengunjung ke arahnya.
"Dokter! Cepat periksa teman saya!"
"Cepat! Atau saya bakar Rumah sakit ini!"
Lontaran teriakan itu membuat beberapa dokter dan perawat kalang kabut. Siapa yang tak mengenal pemuda itu. Reyvino Adijaya, selain ketua geng yang terkenal dengan kebringasannya, ia juga terkenal d ngan kekayaan yang luar biasa. Bisa melakukan apa pun tanpa memikirkan banyak resiko.
Setelah ia merebahkan Kay di brankar pasien, suster mengiringnya untuk keluar dengan alibi akan memeriksa pasien lebih lanjut. Entah kenapa hal itu membuatnya menggeram marah. Ia tak rela jika harus berjauhan dengan Kay saat kondisi gadis itu tak baik-baik saja.
Menghela napas berat ia melangkahkan kakinya keluar ruangan Kay. Bertepatan dengan kedatangan Kevin bersama Delfano dan Iyok. Kevin meminta beberapa anggota yang sempat ingin ikut untuk menjaga markas.
"Gimana, Kay?" Kevin bertanya dengan raut wajahnya khawatir.
Reyvin menepuk dua kali bahu pemuda itu, menenangkan. "Dia masih di periksa," jawabnya.
Delfano dan Iyok menghela napas lega. Begitu juga Kevin, meski rasa khawatir masih mendominasi hatinya. Ia berusaha mencoba berpikiran positif jika Kay akan baik-baik saja.
"Kamu, kepo, gak? Opo'o Kay nak pinggir dalan?" bisik Delfano membuat Iyok mengangguk mengiyakan.
"Positif thinking ae, meren dee gabut." Mendengar jawaban absurd Iyo dengan bahasa Jawa dicampur Sunda membuat Delfano memukul kencang kepalanya hingga membuat sang empu menjerit keras.
"Jangan berisik, bego!" tegurnya menutup mulut Iyok dengan tangannya.
Iyok hanya bisa amengangguk pasrah kemudian menatap Delfano penuh intimidasi membuat si empu mengernyit bingung.
"Opo?" Ia menunjuk tangan Delfano yang masih membekap mulutnya membuatnya susah untuk bernafas.
Delfano menarik kembali tangannya dari mulut Iyok kemudian menyengir tak jelas.
"Mambu terasi," cetusnya sebal. Membuat sang empunya tangan mencium tangannya kemudian menatap Iyok dengan tangan menggaruk tengkuknya.
"Sepurane," lirihnya.
-o0o-
Kay tersentak kaget. Tiba-tiba ia berada di rumah dengan anggota SEKTA yang berkumpul di ruang tamu kediaman Kevin. Matanya mengedar melihat betapa banyak anggota geng yang dipimpin oleh Reyvin ini.
"Anjir! Kenapa nih cerita jadi belibet, sih. Harusnya kalau mau bikin scene gue itu harus rundingan dulu biar gue gak kaget kalau misalnya tiba-tiba ada ditempat berbeda tiap jamnya," gumamnya merasa kesal.
Ia mencoba mengingat kembali adegan saat ini. Mulutnya terus bergumam dengan otak yang berpikir keras. Berusaha agar tak membuat otaknya ngebug.
"Di rumah Kevin. Anggota SEKTA semua kumpul. Membahas balapan. Ah, anjit gue inget. Nanti malam SEKTA dan BRAPTA bakal balapan. Trus SEKTA kalah dan gak Terima atas ledekan anggota BRAPTA. akhirnya baku hantam deh. Anjir gue malah spoiler. Eh, tapi seru juga kalau gue nontonin mereka," gumamnya heboh sendiri kemudian memekik senang membayangkan banyak hal yang akan ia lakukan nanti malam.
Kevin dan Reyvin sejak tadi memperhatikan kelakuan Kay. Gadis itu sedikit aneh menurut mereka, tepatnya sejak bangun dari Rumah Sakit tempo hari. Lihatlah, sekarang ia seperti gadis bar-bar yang terlalu cuek dengan keadaan. Mengoceh tak jelas diakhiri pekikan senang serta senyum yang mengembang membuat kedua pemuda itu menoleh, saling pandang kemudian tersenyum canggung. Bingung dengan sikap Kay belakangan ini.
"Argggh!" teriak Kay mengacak rambutnya frustrasi. Hal itu membuat seluruh atensi pemuda menatap bingung ke arahnya.
Kay hanya mampu menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan mimik wajah lucu membuat seluruh pemuda menghela napas berat kemudian melanjutkan aktifitas masing-masing.
"Vin," panggilnya membuat sang empunya nama menoleh. Bertanya dengan satu alis terangkat.
"Gue ikut, ya?" mohonnya mengedipkan mata lucu. Hal itu mampu membuat Reyvin tersedak ludah.
Apa-apaan wajah imut itu? batinnya menatap Kay dengan menahan segala kegemasan.
"Hah!" Respon Kevin justru terkejut. Bagaiman tidak. Seluruh anggota SEKTA sudah dibungkam dengan makanan dan ancaman agar tidak memberi tahu jika nanti malam mereka akan pergi ke tempat balapan. Namun, sepertinya usaha mereka sia-sia menyembunyikan ini dari gadis yang sudah mereka anggap seperti Queen.
"I-ikut ke mana?" tanyanya setengah gugup. Ia bahkan mengalihkan pandangan saat menatap wajah memelas Kay. Sejak dulu Kay selalu melarang merek suntuk balapan dengan alasan tak ingin semuanya memiliki luka fatal dan cedera.
"Ikut kalian balapan."
Uhhuk!
Seluruh anggota SEKTA tersedak ludah mereka sendiri. Hei, sejak kapan Kay ingin menonton balapan di tengah malam. Bahkan dulu saat Kevin juga Reyvin mengajaknya gadis itu lebih memilih untuk rebahan di kamar nyaman miliknya.
"Kata siapa kita mau balapan? Lagi pula lo juga biasanya gak pernah mau ikut kita, iya 'kan?" gugup Kevin meminta pendapat yang lain.
"Iya!"
Kay mendengus mendengar jawaban kompak para anak buah Reyvin itu. Ia melirik sang ketua yang bahkan melengos tak peduli. Berdiri dari duduknya kemudian mendaratkan bokongnya di tengah-tengah kecin dan Reyvin.
"Please," pintanya merangkul lengan kiri Kevin dan lengan kanan Reyvin. Membuat kedua orang itu saling pandang lalu menghela napas berat. Hal itu berhasil membuat seorang Kaylofia memekik kegirangan. Tanpa aba-aba ia berlari menuju kamaranya.
"Dia beneran Kay?"
-o0o-
•Bad Antagonist•-Perihal Waktu dan Perasaan-July 2k21"Menang kalah itu biasa. Hidup terlalu monoton jika semesta selalu memihak kita. Ingat! Poros kehidupan itu bukan kamu saja."-o0o-Galaksi sedang cerah malam ini. Cahaya bulan mampu menyinari tempat gelap membuat suasana malam semakin terasa aesthetic, begitulah menurut pendapat absurd Kaylofia Pelita. Ia duduk di atas kap mobil dengan kepala mendongak ke atas. Memperhatikan milyaran bintang. Ia ingin menyatukan bintang tersebut hingga menjadi sebuah rasi. Nyatanya itu tak mungkin terjadi karena hamparan bintang di l
•Bad Antagonist• -Kena Prank?-August 2k21"Mau seberapa keras kamu merubah takdir, jika sudah jalan keadaan pun tetap sama."-o0o-Markas SEKTA terlihat lebih ramai dari biasanya. Sore ini mereka mendapat tantangan dari musuh abadi mereka yakni BRAPTA. kabar yang Faros dapatkan dari adik kelasnya tentang penyerangan yang dilakukan geng tersebut di sekolahnya akan dituntaskan sore ini juga."SEKTA!""DEKAT. KUAT. SEMANGAT!" seruan pa
•Bad Antagonist•-9 cara menghindari malaikat maut-August 2k21"Seberapa jauh kau melangkah, jika tempat pulangmu aku. Percuma!"-o0o-1. Menghindari dari tokoh utama2. Menjauh dari alur novel yang sebenarnya. 3. Memiliki misi untuk memisahkan dua tokoh utama dengan tujuan agar ia bisa hidup di akhir cerita. 4. Bersekutu dengan antagonis lain untuk memisahkan dua tokoh utama. 5. Menjauh dari male lead setelah misi ketiga dan keempat berhasil.
Alunan lagu milik Fourtwnty berjudul Zona Nyaman, mampu memberikan rasa nyaman di pagi yang dingin ini. Derasnya hujan terasa begitu indah dibumbui nikmatnya kopi panas yang tersedu dalam cangkir di tangannya. Perlahan bibirnya mulai menyeruput minuman berkafein tersebut.Ia gadis penikmat segala macam kopi terlebih suasana yang sangat mendukung membuatnya terasa benar-benar bebas. Bergelung dalam selimut dengan tatapan fokus pada rintik hujan yang dapat ia lihat dari jendela kamarnya. Namun, hal nyaman itu tak bertahan lama saat suara langkah kaki tergesa memasuki kamarnya.Pemuda tampan dengan napas ngos-ngosan berjalan menghampirinya kemudian dengan tak berdosanya melemparkan sebuah buku dengan sampul galaksi ke arahnya. Beruntung refleknya bagus sehingga ia bisa menghindari timpukan benda keras itu."Apaan?” tanyanya terkesan cuek. Tangannya menyimpan cangkir yang sejak tadi ia pegang, meletak
•Bad Antagonist•-Memulai Takdir Baru-Gresik, 24 Juli 2k21"Hidup itu banyak cobaan, tapi ini kebanyakan. "-o0o-Sirius sepertinya sedang jatuh hati pada candra sehingga tak ingin berada jauh darinya. Lihatlah bagaimana sang bintang paling terang itu berada begitu dengan dengan bulannya seolah mereka sedang mengambil alih langit malam itu.Udara dingin membuat gadis yang menatap langit malam lewat jendela kamar inapnya itu menghela napas berat. Beberapa jam setelah ia sadar hal-hal aneh mulai ia rasakan. Mulai dari membuka mata ia sudah dikejutk
•Bad Antagonist•-Kepulangan Yang Rusuh-Gresik, 24 Juli 2k21"Sebesar apa pun masalah lo, selagi itu bukan masalah gue. Bodo amat!"-o0o-Petrikor menguar menyeruak masuk ke dalam indra penciuman seorang gadis yang sedang memandangi jingga yang secara berani menyatu dengan sinar orange dari matahari sore, bahkan menghiraukan langit yang mulai menggelap.Seminggu berlalu setelah ia terbangun dari koma. Hari ini adalah hari terakhirnya berada di Rumah sakit. Selepas senja ia akan kembali ke rumah milik Kevin, tentu
•Bad Antagonist•-Memulai Sebuah Rencana-25 Juli 2k21"Training dulu nge-gosthing doi. Biar nanti kalau di ghosting balik gak kaget."-o0o-BRAPTA sedang diambang kekesalan. Beberapa anggota inti dari mereka memandang sinis kapten yang sedang duduk di sudut ruangan bersama seorang gadis. Bahkan ia mengabaikan diskusi penting yang harusnya mereka rundingkan bersama anggota BRAPTA lainnya."Lo udah makan?" tanyanya pada gadis yang duduk di sampingn
•Bad Antagonist•-Bertemu Tokoh Utama-26 Juli 2k21"Melupakan itu mudah, yang susah itu melepaskan. Karena semua akan menjadi sia-sia saat kita merasa benar-benar kehilangan."-o0o-Mentari masih malu-malu menunjukan sinarnya. Membuat sang fajar masih enggan pergi dari cakrawala. Cahayanya begitu menggemaskan di mata seorang gadis yang sedang duduk di atas boncengan pemuda berjaket hitam. Ia memeluk erat perut sepupunya itu dengan mata yang terpejam seolah tengah menikmati udara pagi ini.