Share

Jebakan

Penulis: Riri Rfa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-02 21:05:17

Azyea bersusah payah menghindari serangan demi serangan dari Venthura. Meski ilmu pedangnya jelas lebih tinggi dari adik Gordhova itu tapi, mau tak mau masalah pengalaman gadis suku Nevish itu masih tertinggal jauh dibandingkan dengan lawannya yang berusia hampir sama dengan sang ayah.

Arthen yang menyaksikan jalannya pertarungan jadi mendesah masygul, tampak sekali adik dari Sharoon itu sekuat tenaga mencoba bertahan bahkan, kini gadis itu terdesak hingga ke tepi sungai.

Pada satu kesempatan, saat Venthura membuat gerakan melingkar diikuti kibasan jubah hitamnya tetiba Azyea terpekik saking terkejut melihat pakaiannya di bagian bahu robek besar, gadis itu melompat keluar dari arena pertarungan. Ia menyentuh bahu dan menatap pias ke arah lawannya yang malah mengumbar senyum.

Di sini Azyea baru sadar bahwa, serangan demi serangan tadi tidak diniatkan untuk membunuh, jika saja Venthura mau tentu bukan

Riri Rfa

Maafkan updatenya ngaret, Riri masih dalam suasana duka. Ramadhan kemarin Ummah Riri dipanggil Allah, doakan Ummah diterima di sisi-Nya dan doakan Riri kuat ya. Terima kasih šŸ˜ŠšŸ˜ŠšŸ˜Š

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Kabar Perang

    Rayna melompat turun dari punggung Zenus saat mereka tiba di lorong barat, ini kali ketiga Rayna masuk ke dalam istana bawah tanah melalui tempat ini. Akses lorong di sebelah barat ini memang digunakan untuk keluar masuk menggunakan kuda. Pintu masuk lorong barat merupakan batu besar yang ditumbuhi lumut dan akar-akar liar, untuk membuka pintu jelas harus menggeser batu tersebut. Gadis muda itu meletakkan batu sebesar kepalan tangan ke dalam lubang yang terdapat di permukaan batu besar, letaknya tersembunyi karena ditutupi oleh tetumbuhan merambat. Batu besar itu bergeser membuka, senyap, tanpa menimbulkan suara sama sekali. Rayna memasuki lorong diikuti oleh Zenus, setelah tiba di dalam, gadis belia tersebut menggerakan tuas untuk membuat batu besar penutup lorong kembali ke tempat semula. Obor-obor dari gas alam langsung menyala saat batu kembali menutupi lorong, Rayna naik ke punggung tunggangannya dan meminta b

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Varo Valerius

    Tempat ini sunyi, pohon-pohon pinus berjajar rapi. Seperti sengaja ditata oleh tukang kebun ternama, semak belukar tampak cantik dengan bunga-bunga merekah. Tempat apa ini?Aku berdiri di bawah salah satu pohon pinus, memandang sekitar dengan waspada, entah mengapa, padahal tak ada yang patut dicurigai, kecuali hanya suasana lengang tanpa seorang pun di sini.Apakah aku terlempar ke zaman dimana para Dinosaurus mendiami Bumi? Bukankah tadi Nyla mengajak bermain jam pasir?Barangkali ... ah, tidak! Tidak mungkin begitu! Memangnya ini negeri dongeng, yang hanya dengan bermain jam pasir, seseorang bisa terlempar ke masa lalu? Konyol!Rasa penasaran membuat langkah terayun setapak demi setapak menyusuri tempat ini, tenang. Tak meragu harus ke mana kaki melangkah. Entahlah.Insting menuntunku mengikuti jalan setapak berkerikil halus, cukup lama. Belum ada tanda-tanda terdapat manusia.Tanpa sadar, aku tiba di

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-21
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Putri Yang Dilarikan

    "Ada telepon dari Bibi Gea, kau diminta menemuinya di rumah."Kata-kata Nyla menyambut telinga Rayna saat ia tiba di kontrakan, gadis itu melepas sepatu lalu masuk, menaiki tangga dan hilang di balik pintu kamar.Nyla mengernyit, "Rayn kau hujan-hujanan? Cepat mandi dan ganti baju lalu turun ke bawah, biar kubuatkan bubur dan teh hangat."Tak ada sahutan. Gadis berambut sebahu itu segera naik ke atas untuk melihat kondisi sahabatnya."Rayn?"Nyla mengguncangkan bahu sahabatnya yang telungkup di karpet dengan seragam basah."Rayn, cepat mandi!"Rayna beranjak, menyambar handuk dan bersungut-sungut ke kamar mandi.Nyla sudah seperti ibu kedua baginya. Cerewet.***"Ini bubur daging dan teh hangat, agar kau tidak kedinginan lagi."Nyla meletakan semangkuk bubur daging dan segelas teh hangat di meja kecil atas karpet."Terima kas

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-22
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Negeri Bernama Azzario

    Rayna memerhatikan Nyla, sahabatnya tengah berbicara dengan pemuda berambut coklat di depan kontrakan. Serius sekali tampaknya, sampai tak sadar dirinya berdiri di depan pagar.Sesaat kemudian pemuda itu mengangguk kemudian meninggalkan Nyla, berjalan ke luar pagar dan kini berdiri di hadapan Rayna.Mata coklat terangnya tampak menilai Rayna, sebelum kemudian tersenyum ramah."Saya permisi. Mari."Gadis berambut keperakan yang sudah kembali dicat hitam itu memerhatikan, mengikuti langkah si pemuda dengan matanya."Rayn kau sudah kembali? Kenapa tidak mengabari? Harusnya aku sudah mencoba resep baru sambil menikmati hari libur ini." Nyla mendekat."Ah, maaf. Ibuku pamit hendak keluar kota maka dari itu kemarin aku disuruh pulang," sahut Rayna berbohong.Tak ada sahutan lagi dari Nyla, gadis itu hanya tersenyum lalu mengamit lengan sahabatnya memasuki kontrakan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-23
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Pemilik Takhta Yang Sah

    ā€œGenggaman pada pedangmu lemah, Azyea! Perkuat!ā€Gadis yang diingatkan segera mempererat pegangan pedangnya.ā€œLihat gerakan-gerakan lawan!ā€Azyea mengikuti instruksi sang kakak, ā€œAwas kepalamu, Sharoon!ā€Sharoon mengelak kemudian melompat keluar dari arena latihan, menyarungkan pedang lalu menggantungnya di punggung. Pemuda tampan dengan garis wajah tegas itu mengusap rambut gondrongnya yang sedikit berantakan.ā€œIlmu pedangmu meningkat pesat, Zye,ā€ pujinya tulus.Gadis berambut panjang diikat satu itu tersenyum, menggantung pedangnya di punggung lalu menghampiri sang kakak.ā€œItu juga berkat bantuanmu.ā€ā€œTanpa usaha, bantuanku tak berarti apa-apa.ā€ā€œSatu lagi ilmu yang kupelajari darimu, Sharoon.ā€ā€œApa itu?ā€ā€œKerendahan hati. Kau tak pernah sombong meski ilmu pedangmu begitu hebat.ā€Pemuda berjubah merah itu tersenyum mendengar pujian sang adik, ā€œKita tak boleh sombong, suka tak suka masih ada yang lebih hebat la

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-23
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Penobatan

    Dua buah guci besar samping singgasana pecah berkeping, setelah kaki jenjang Gordhova menghantamnya, wanita berparas jelita dengan gaun hitam bersulam mutiara dan kalung berlian itu mengamuk saat menerima laporan dari tangan kanannya yang baru sembuh.ā€œJadi Valerius berhasil melarikan gadis dari suku Edelyn itu?ā€ā€œBenar, Ratu.ā€ā€œBodoh kau, Arren! Menangkap anak kecil saja tak becus!ā€ā€œMaafkan saya, Ratu. Tapi, dia dilindungi oleh Varo, Dylon dan Vioren.ā€Ratu kegelapan menatap tangan kanannya tajam, ā€œCari mereka! Bawa ke hadapanku dalam keadaan hidup atau mati. Akan kucabik-cabik wajah keturunan suku Edelyn itu. Hmm ... apa dia lebih cantik dariku, Arren?ā€ā€œTentu tidak, Ratu. Bagiku, Ratulah yang tercantik.ā€Arren tidak berbohong, ia mencintai Gordhova, di matanya, wanita itulah yang tercantik. Sayang ... Ratu kegelapan tak pernah mau melihat bersihnya cinta si pemuda, meski tak dipungkiri, pemuda berambut pirang itu memiliki kekejaman laksa

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-23
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Ibu Kandung Sang Ratu

    ā€œSilakan, Ratu.ā€ Audrin membukakan daun pintu ruang pemerintahan saat Rayna datang.Beberapa menteri dan petinggi lainnya segera berdiri begitu mengetahui sang ratu telah tiba.ā€œMaaf, apakah aku terlambat cukup lama?ā€ tanya gadis itu seraya duduk di singgasananya.ā€œTidak, Ratu. Kami baru saja berkumpul.ā€Lelaki berpakaian coklat tua yang duduk di samping penasihat menjawab, Rayna belum pernah melihat dia sebelumnya.ā€œBaiklah.ā€ Ratu muda tersebut menyapukan pandangan ke arah para petinggi yang hadir, ā€œApa yang akan kita bahas?ā€ā€œSoal Gordhova, Ratu. Anda harus tahu siapa orang yang akan menjadi lawan Yang Mulia. Tapi, sebelum itu perkenalkan, ini Tiezer dia adalah kepala prajurit.ā€Rayna mengangguk saat Varo memperkenalkan pria paruh baya berpakaian coklat di sebelah penasihat, ā€œSelamat datang kembali, Paman,ā€ sambutnya ramah, ā€œceritakanlah tentang Gordhova.ā€

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Zenus

    Philip mendadak menghentikan lari membuat Rayna nyaris terjatuh dari punggungnya, gadis itu cepat memeluk leher kuda tunggangannya.ā€œAda apa, Phil?ā€ā€œMaafkan hamba, Yang Mulia. Dia di depan.ā€Rayna menatap ke depan, di sana Arren berdiri dengan seringai buas membuat sang gadis sedikit terkejut. Tangan ratu Azzario itu meraba pedang tipis yang tergantung di pinggang.ā€œArren,ā€ desis gadis itu.ā€œSudah di sini rupanya calon ratu Azzario euh, atau sudah menjadi ratu?ā€ Pemuda itu mengumandangkan tawa sejenak kemudian wajahnya sudah berubah kembali menjadi bengis, ā€œRakyatmu yang bodoh akan berduka, Almarine. Mereka akan kehilangan ratu mereka!ā€ā€œKau tidak akan bisa menyentuh junjunganku!ā€Philip menghardik dengan geram, kuda jantan itu membungkuk untuk mempersilakan sang ratu turun dari punggungnya.Rayna segera turun dari punggung kuda tunggangannya, tan

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-28

Bab terbaru

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Kabar Perang

    Rayna melompat turun dari punggung Zenus saat mereka tiba di lorong barat, ini kali ketiga Rayna masuk ke dalam istana bawah tanah melalui tempat ini. Akses lorong di sebelah barat ini memang digunakan untuk keluar masuk menggunakan kuda. Pintu masuk lorong barat merupakan batu besar yang ditumbuhi lumut dan akar-akar liar, untuk membuka pintu jelas harus menggeser batu tersebut. Gadis muda itu meletakkan batu sebesar kepalan tangan ke dalam lubang yang terdapat di permukaan batu besar, letaknya tersembunyi karena ditutupi oleh tetumbuhan merambat. Batu besar itu bergeser membuka, senyap, tanpa menimbulkan suara sama sekali. Rayna memasuki lorong diikuti oleh Zenus, setelah tiba di dalam, gadis belia tersebut menggerakan tuas untuk membuat batu besar penutup lorong kembali ke tempat semula. Obor-obor dari gas alam langsung menyala saat batu kembali menutupi lorong, Rayna naik ke punggung tunggangannya dan meminta b

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Jebakan

    Azyea bersusah payah menghindari serangan demi serangan dari Venthura. Meski ilmu pedangnya jelas lebih tinggi dari adik Gordhova itu tapi, mau tak mau masalah pengalaman gadis suku Nevish itu masih tertinggal jauh dibandingkan dengan lawannya yang berusia hampir sama dengan sang ayah. Arthen yang menyaksikan jalannya pertarungan jadi mendesah masygul, tampak sekali adik dari Sharoon itu sekuat tenaga mencoba bertahan bahkan, kini gadis itu terdesak hingga ke tepi sungai. Pada satu kesempatan, saat Venthura membuat gerakan melingkar diikuti kibasan jubah hitamnya tetiba Azyea terpekik saking terkejut melihat pakaiannya di bagian bahu robek besar, gadis itu melompat keluar dari arena pertarungan. Ia menyentuh bahu dan menatap pias ke arah lawannya yang malah mengumbar senyum. Di sini Azyea baru sadar bahwa, serangan demi serangan tadi tidak diniatkan untuk membunuh, jika saja Venthura mau tentu bukan

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Venthura

    Para petinggi istana membungkuk hormat saat Rayna masuk ke ruang rapat diikuti oleh Audrin, mereka kembali duduk setelah dipersilakan.Ratu Azzario itu duduk di tempatnya lalu memandang satu demi satu orang di ruangan tersebut.ā€œNexus,ā€ ujarnya sembari memandang pemuda berambut kebiruan yang duduk di samping Sharoon.ā€œHamba, Yang Mulia.ā€ā€œPerbanyak mata-mata kita, selidiki pertahan kota Edden juga cari tahu di mana Gordhova menyekap kedua ibuku.ā€ā€œBaik, Yang Mulia.ā€Rayna mengangguk, pandangannya menoleh ke arah lelaki tua berpakaian putih di samping Varo.ā€œKakek, kau tentu sudah mendengar tentang apa yang terjadi padaku. Bagaimana Arren berusaha membunuhku, andai saat itu Zenus tak datang mungkin saja aku tak ada lagi. Bagaimana pendapatmu?ā€Kakek Velix memberi hormat, ā€œKita perkuat pertahanan kita, Yang Mulia. Lambat laun Gordhova pasti menemukan tempa

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Zenus

    Philip mendadak menghentikan lari membuat Rayna nyaris terjatuh dari punggungnya, gadis itu cepat memeluk leher kuda tunggangannya.ā€œAda apa, Phil?ā€ā€œMaafkan hamba, Yang Mulia. Dia di depan.ā€Rayna menatap ke depan, di sana Arren berdiri dengan seringai buas membuat sang gadis sedikit terkejut. Tangan ratu Azzario itu meraba pedang tipis yang tergantung di pinggang.ā€œArren,ā€ desis gadis itu.ā€œSudah di sini rupanya calon ratu Azzario euh, atau sudah menjadi ratu?ā€ Pemuda itu mengumandangkan tawa sejenak kemudian wajahnya sudah berubah kembali menjadi bengis, ā€œRakyatmu yang bodoh akan berduka, Almarine. Mereka akan kehilangan ratu mereka!ā€ā€œKau tidak akan bisa menyentuh junjunganku!ā€Philip menghardik dengan geram, kuda jantan itu membungkuk untuk mempersilakan sang ratu turun dari punggungnya.Rayna segera turun dari punggung kuda tunggangannya, tan

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Ibu Kandung Sang Ratu

    ā€œSilakan, Ratu.ā€ Audrin membukakan daun pintu ruang pemerintahan saat Rayna datang.Beberapa menteri dan petinggi lainnya segera berdiri begitu mengetahui sang ratu telah tiba.ā€œMaaf, apakah aku terlambat cukup lama?ā€ tanya gadis itu seraya duduk di singgasananya.ā€œTidak, Ratu. Kami baru saja berkumpul.ā€Lelaki berpakaian coklat tua yang duduk di samping penasihat menjawab, Rayna belum pernah melihat dia sebelumnya.ā€œBaiklah.ā€ Ratu muda tersebut menyapukan pandangan ke arah para petinggi yang hadir, ā€œApa yang akan kita bahas?ā€ā€œSoal Gordhova, Ratu. Anda harus tahu siapa orang yang akan menjadi lawan Yang Mulia. Tapi, sebelum itu perkenalkan, ini Tiezer dia adalah kepala prajurit.ā€Rayna mengangguk saat Varo memperkenalkan pria paruh baya berpakaian coklat di sebelah penasihat, ā€œSelamat datang kembali, Paman,ā€ sambutnya ramah, ā€œceritakanlah tentang Gordhova.ā€

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Penobatan

    Dua buah guci besar samping singgasana pecah berkeping, setelah kaki jenjang Gordhova menghantamnya, wanita berparas jelita dengan gaun hitam bersulam mutiara dan kalung berlian itu mengamuk saat menerima laporan dari tangan kanannya yang baru sembuh.ā€œJadi Valerius berhasil melarikan gadis dari suku Edelyn itu?ā€ā€œBenar, Ratu.ā€ā€œBodoh kau, Arren! Menangkap anak kecil saja tak becus!ā€ā€œMaafkan saya, Ratu. Tapi, dia dilindungi oleh Varo, Dylon dan Vioren.ā€Ratu kegelapan menatap tangan kanannya tajam, ā€œCari mereka! Bawa ke hadapanku dalam keadaan hidup atau mati. Akan kucabik-cabik wajah keturunan suku Edelyn itu. Hmm ... apa dia lebih cantik dariku, Arren?ā€ā€œTentu tidak, Ratu. Bagiku, Ratulah yang tercantik.ā€Arren tidak berbohong, ia mencintai Gordhova, di matanya, wanita itulah yang tercantik. Sayang ... Ratu kegelapan tak pernah mau melihat bersihnya cinta si pemuda, meski tak dipungkiri, pemuda berambut pirang itu memiliki kekejaman laksa

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Pemilik Takhta Yang Sah

    ā€œGenggaman pada pedangmu lemah, Azyea! Perkuat!ā€Gadis yang diingatkan segera mempererat pegangan pedangnya.ā€œLihat gerakan-gerakan lawan!ā€Azyea mengikuti instruksi sang kakak, ā€œAwas kepalamu, Sharoon!ā€Sharoon mengelak kemudian melompat keluar dari arena latihan, menyarungkan pedang lalu menggantungnya di punggung. Pemuda tampan dengan garis wajah tegas itu mengusap rambut gondrongnya yang sedikit berantakan.ā€œIlmu pedangmu meningkat pesat, Zye,ā€ pujinya tulus.Gadis berambut panjang diikat satu itu tersenyum, menggantung pedangnya di punggung lalu menghampiri sang kakak.ā€œItu juga berkat bantuanmu.ā€ā€œTanpa usaha, bantuanku tak berarti apa-apa.ā€ā€œSatu lagi ilmu yang kupelajari darimu, Sharoon.ā€ā€œApa itu?ā€ā€œKerendahan hati. Kau tak pernah sombong meski ilmu pedangmu begitu hebat.ā€Pemuda berjubah merah itu tersenyum mendengar pujian sang adik, ā€œKita tak boleh sombong, suka tak suka masih ada yang lebih hebat la

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Negeri Bernama Azzario

    Rayna memerhatikan Nyla, sahabatnya tengah berbicara dengan pemuda berambut coklat di depan kontrakan. Serius sekali tampaknya, sampai tak sadar dirinya berdiri di depan pagar.Sesaat kemudian pemuda itu mengangguk kemudian meninggalkan Nyla, berjalan ke luar pagar dan kini berdiri di hadapan Rayna.Mata coklat terangnya tampak menilai Rayna, sebelum kemudian tersenyum ramah."Saya permisi. Mari."Gadis berambut keperakan yang sudah kembali dicat hitam itu memerhatikan, mengikuti langkah si pemuda dengan matanya."Rayn kau sudah kembali? Kenapa tidak mengabari? Harusnya aku sudah mencoba resep baru sambil menikmati hari libur ini." Nyla mendekat."Ah, maaf. Ibuku pamit hendak keluar kota maka dari itu kemarin aku disuruh pulang," sahut Rayna berbohong.Tak ada sahutan lagi dari Nyla, gadis itu hanya tersenyum lalu mengamit lengan sahabatnya memasuki kontrakan.

  • Azzario's HistoryĀ Ā Ā Putri Yang Dilarikan

    "Ada telepon dari Bibi Gea, kau diminta menemuinya di rumah."Kata-kata Nyla menyambut telinga Rayna saat ia tiba di kontrakan, gadis itu melepas sepatu lalu masuk, menaiki tangga dan hilang di balik pintu kamar.Nyla mengernyit, "Rayn kau hujan-hujanan? Cepat mandi dan ganti baju lalu turun ke bawah, biar kubuatkan bubur dan teh hangat."Tak ada sahutan. Gadis berambut sebahu itu segera naik ke atas untuk melihat kondisi sahabatnya."Rayn?"Nyla mengguncangkan bahu sahabatnya yang telungkup di karpet dengan seragam basah."Rayn, cepat mandi!"Rayna beranjak, menyambar handuk dan bersungut-sungut ke kamar mandi.Nyla sudah seperti ibu kedua baginya. Cerewet.***"Ini bubur daging dan teh hangat, agar kau tidak kedinginan lagi."Nyla meletakan semangkuk bubur daging dan segelas teh hangat di meja kecil atas karpet."Terima kas

DMCA.com Protection Status