Share

50 Anak yang pandai

David dan keluarga barunya akhirnya tiba di rumah. Vinza lekas mandi. Sementara Rufy, mandi dengan David. Hari yang penuh dengan segala buru-buru hingga terasa melelahkan. Selesai berganti baju, Vinza keluar kamar karena pelayan memanggilnya. “Tuan David menunggu anda untuk makan, Nyonya,” jelas pelayan itu.

Vinza ikuti ke ruang makan. Di sana ia sudah melihat David dan Rufy duduk. “Wah, banyak sekali makanannya.”

“Iya banak! Kata Ayah bial Upi bica pilih. Ya, ‘kan?” Rufy berpaling pada David.

“Iya. Rufy bisa pilih mana yang Rufy suka sekali, Ayah beliin ini semua biar Rufy cepat besar, ya?” jawab David yang langsung dibalas anggukan Rufy.

Mereka sempatkan makan bersama. Seperti biasa, Vinza akan menyuapi Rufy lebih dulu. Kali ini ada yang berbeda. David menunggu sampai Vinza makan. Hal yang langsung mengundang banyak pertanyaan di otak Vinza.

Waktu mereka berdua habiskan dengan mengajak Rufy bermain dan belajar baik mengaji dan mengenal huruf dan angka. “Ni iyoy tiga,” jawab Rufy sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status