Ramsey menjawab apa adanya. “Ya, aku bahkan sudah punya anak.”Caroline mendengus tipis, bibirnya agak manyun. “Oh.” Setelah melempar pandangannya ke arah pantai, lalu dia menjawab, “Wajar saja kalau Tuan Ramsey sudah punya istri dan anak. Aku rasa, Tuan ingin membiarkan keluarga Tuan hidup tenang di Blue Beach. Aku percaya itu. Ada banyak pria yang membawa keluarganya ke sini, tetapi aku terlalu sering melihat pria yang sudah punya cucu, usia mereka biasanya lebih dari lima puluh. Aku cukup heran karena Tuan Ramsey masih sangat muda. Aku rasa, Tuan usianya tidak lebih dari tiga puluh.”“Kau benar, Caroline. Usiaku belum tiga puluh. Mentang-mentang aku masih muda, apa aku tidak layah mengeluarkan uang dua puluh juta dollar dalam sehari?” Ramsey menoleh beberapa detik sebelum membelokkan mobil sedikit ke kiri.“Tidak ada pengaruhnya dengan usia, Tuan Ramsey. Jadi, aku hanya menyimpan kagum pada mu. Aku salut, di usia yang masih sangat muda, Tuan bisa membel
Sesuai tadi apa kata Ramsey, maka mereka pun segera menuju satu-satunya mall yang ada di sini, yakni Latya Mall. Meskipun tidak sebesar mall yang ada di kota-kota besar, Latya Mall memang didesain tidak besar karena penduduk di pulau ini memang sangat sedikit, tidak lebih dari lima puluh ribu jiwa, tetapi semuanya orang kaya.Ramsey memberikan satu jas cokelatnya agar Caroline bisa menempelkan jas tersebut untuk menutupi bagian belakang anderoknya yang robek tadi, setelah itu mereka pun memasuki mall. Meski hari biasa, suasana di dalam mall mewah ini tidak pernah sepi, karena bagi orang kaya, setiap hari merupakan hari berlibur.“Tuan Ramsey, aku tidak meminta pada mu agar membelikan aku satu anderok baru, tetapi kau sendiri yang menawarkan. Maaf, karena telah merepotkan kau.” Caroline berjalan alon, walaupun dalam kondisi yang tidak nyaman, sebisa mungkin dia tetap berusaha anggun, di mana pun.“Anggap saja sebagai hadiah perkenalan dan juga kau
Dia adalah ibu kandung Caroline. Saat ini, janda tua itu memang sedang susah karena selain hidup serba keterbatasan, dia juga sedang sakit, dan menahan diri untuk tidak pergi berobat, alasannya klasik : Uang.Janda tua yang sudah bungkuk itu marah. “Seharusnya kau sudah punya suami biar bisa bantu ekonomi keluarga kita. Satu adik laki-laki mu sedang kuliah. Hanya kau yang menjadi harapan kami, Caroline, tapi kau malah menghabiskan waktu dengan pria asing. Aku sebagai ibu, sangat kecewa pada mu.” Lalu dia pun masuk ke dalam rumah dan tidak mau bicara lagi.Caroline menunduk dan berkata dengan nada sedih. “Ibuku sedang sakit dan seharusnya dia mendapatkan perawatan di rumah sakit, tapi kami tidak punya biaya. Adikku kuliah dan juga freelancer, tapi uang yang dia hasilkan hanya bisa menutupi sebagian biaya kuliah, aku pun harus menutupi sebagian yang lain.”Pada intinya, keluarga Caroline sedang dirundung permasalahan finansial. Gaji pokok Caroline di kantor
Carlos dan Adrian sukses melaksanakan tugasnya. Mereka mendapatkan informasi bahwa pada pagi hari ini Hugo dan sejumlah orang di dalam rumah akan pergi ke sebuah acara di Pulau Latya, maka hanya akan ada satu atau dua orang saja di dalam rumah tersebut.Ramsey segera menemput Caroline, kemudian tancap gas menuju rumah Hugo. Selama dalam perjalanan, Ramsey menanyakan tentang apa rencana Caroline nantinya sehingga mereka berdua bisa masuk ke dalam rumah yang memang sedang agak sepi tersebut.“Pagi ini adalah waktu yang pas. Jadi, apa rencana mu, Caroline?” “Mereka tahu kalau aku bekerja di kantor Blue Beach. Tidak sulit bagiku untuk bisa masuk ke rumah mereka.” Kemudian Caroline melihat penampilan Ramsey. “Pakaian formal dan cukup rapi, Tuan Ramsey menuruti apa yang aku mau. Tuan akan menjadi rekan juniorku saja. Aku akan bilang kepada orang di sana bahwa akan ada pemeriksaan rutin oleh petugas kantor. Saat aku sibuk berbincang dengan mereka, Tuan Rams
Adrian dan Carlos tetap melakukan penyamaran seperti biasa, berpura-pura menyapu jalanan dan halaman rumah-rumah di sekitar. Wajah mereka tidak bisa dikenali satu sama lain. Ketika sedang bersantai sembari menunggu kehadiran Hugo dan rombongannya, mereka pun berbincang.Adrian mengernyitkan kening, mengawas dengan pandangan penasaran. “Carlos, apa kau sudah tahu siapa Ramsey sebenarnya?”Carlos mengangkat bahuya sekali. “Aku sudah cukup sering menanyakan hal itu, tetapi Ramsey selalu tidak mau berterus terang. Prediksiku, Ramsey merupakan kepala mafia juga. Bisa jadi, Ramsey adalah musuh utama Mafia Darky. Mungkin, Ramsey sedang memperebutkan kekuasaan di Daire York dan sekitarnya.”“Ramsey merupakan pimpinan mafia? Dia berafiliasi dengan Mafia Morgan? Menjadi musuh utama Mafia Darky? Ingin menjadi penguasa?” Adrian menggaruk kepalanya yang tak gatal. Suara deburan ombak dan hembusan angin di belakang punggungnya jadi seperti tak ada karena kepalanya bera
Dengan bermodalkan senjata dari pemberian Mathieu, Ramsey dan empat orang lainnya akan melawan Hugo beserta tujuh anak buahnya, langsung menyambangi rumah Hugo itu sendiri. Ramsey memilih waktu malam hari karena pada saat melakukan pengintaian melalui kamera CCTV, Hugo dan lainnya tidak akan keluar rumah dan justru mereka mau mengadakan private party bersama para gadis.“Setelah mereka mabuk parah dan sebagian mereka sedang bercinta dengan gadis di sana, kita langsung menggerebek mereka,” ujar Ramsey sambil memasukkan magazine full amunisi di AK-12 di tangannya.Sementara itu, Adrian, Carlos, Zion dan dua anak buahnya juga telah dipersenjatai secara lengkap.Adrian duduk di samping Ramsey sambil memasukkan pistol di balik jaket kulit hitamnya. “Ramsey, kenapa kita tidak melibatkan pihak kepolisian?”Ramsey menjawab dengan tenang dan tanpa keraguan. “Aku memastikan Hugo telah membayar polisi agar diberikan keamanan, padahal, dia menyandera ist
Ramsey yang memimpin penyergapan itu secara langsung. Ketika sudah berada di ruang depan, Ramsey langsung menekan tombol otomatis untuk memutus aliran listri yang ada di rumah Hugo Lander.Dep!Suara musik pun ikut mati, kemudian terdengar suara ocehan para para dan wanita di lantai dua. Ada suara gemuruh amarah, keluhan, bahkan sampai rintihan ketakutan karena khawatirnya telah terjadi sebuah hal yang mengerikan di dalam rumah.Dua orang pria turun ke lantai dasar. Di tangga yang sangat gelap, Carlos dan Adrian sudah bersiap melakukan penyergapan. Tiba-tiba ada cahaya senter yang menerangi dari lantai dua, benar saja, dua pria turun, berjalan terhuyung-huyung karena pengaruh alkohol.Pada saat dua orang itu memijakkan kaki di anak tangga terakhir, Carlos dan Adrian langsung membekap mulut mereka, menyeret mereka sampai ke bawah tangga. dua anak buah Zion sigap mengikat dua orang itu dengan menggunakan tali.“Aman!” gumam Carlos.
Ramsey melompat dan jungkir balik, menghindari dua tembakan itu. Jika tidak gesit, dua peluru itu pasti sudah menembus anggota tubuhnya, namun semua peluru hanya menghantam lantai yang licin.Mengetahui kehadiran Hugo, Adrian yang paling bersemangat untuk mengejarnya, sementara Carlos, Zion beserta dua anak buahnya masih terlibat perkelahian dengan tangan dan kaki, tanpa menggunakan senjata.Empat anak buah Hugo pada akhirnya harus menyerah. Zion sebagai salah satu andalan Mafia Morgan terlalu OP untuk dilawan. Apalagi Carlos sudah menodongkan pistolnya ke arah kepala mereka. Total tujuh anak buah Hugo pun berhasil ditaklukan.Zion beserta dua anak buahnya mengikat empat orang tersebut, lalu menggabungkan total tujuh orang itu dalam satu tempat, dan menjaganya agar tidak kabur.Zion jongkok di hadapan mereka. “Kalau bukan karena perintah Tuan Ramsey, aku sudah pasti membunuh kalian semua, tapi Tuan Ramsey masih berbaik hati. Berhentilah menja
Adrian tidak mungkin lupa dengan peristiwa bersejarah itu, mengingat kalau saja dia tidak kalah main poker sama Ramsey, sangat besar kemungkinan dia masih berkubang dalam lumpur setan dunia hitam perjudian, narkoba, dan seks bebas. “Aku tahu kalau kau adalah saudaraku, Adrian. Aku tidak rela jika ada satu keluarga Rock yang sengsara.” Ramsey melepaskan pelukan hangat itu. Adrian kian hanyut dalam perasaan haru dan bahagia. Namun dia pun bingung dengan cara apa dia membalas semua kebaikan Ramsey selama ini. Ketika memandang kecantikan Annita dan kepolosannya, Adrian kian tersentuh hatinya. “Ramsey, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantu mu.” Ramsey ingin mengatakan kepada Adrian agar Adrian berusaha mencarikan di mana sekarang anaknya berada. Namun, Ramsey tidak mengatakannya sebab selain tugas itu sangat berat, Ramsey juga tidak mau memberikan beban yang merepotkan Adrian nantinya. “Kau tidak perlu berbuat apa pun padaku, Saudaraku. Aku hanya meminta pada mu
Di saat Levon lengah dan banyak oceh, saat itulah Zion melepaskan satu tembakan pas mengarah ke batok kepala Levon. Lalu, Levon langsung mati di tempat. Zion, Quinn, dan lainnya bergegas menyelamatkan Ramsey, melepaskan ikatan yang melilit tangan dan tubuhnya. Setelah lepas, Ramsey lantas jongkok di hadapan mayat Levon yang tergolek tak bergerak. “The Darky ternyata tidak sekuat yang aku kira. Cuh!” Ramsey meludahi wajah sampah itu, lalu bangkit berdiri. “Bawa mayat bajingan ini menuju kediaman Olsen Rock. Kita punya kado istimewa buat Adrian di hari pernikahannya.” *** Sore hari ini, rombongan Adrian baru saja pulang dari acara pernikahannya. Baru saja mereka beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan atas kedatangan sepuluh mobil Jeep hitam di halaman rumah mereka. “Ramsey! Ada apa ini?” Adrian berlari-lari kecil dan mendekati Ramsey. “Apa yang terjadi?” Ramsey memeluk Adrian seraya berkata dengan nada ringan dan tegas. “Orang yang selama ini kita cari ternyata kakak mu sendiri
Terdengar suara tembakan dari luar. Levon langsung gelabakan. “Apa yang terjadi?” Ramsey yang tadi berusaha berdiri, kini terduduk lagi, tidak ada celah untuk melepaskan ikatan tangan di kursi ini. Sementara itu, di luar sana, lebih dari lima puluh pasukan yang dibawa oleh Zion dan Quinn telah tiba di lokasi. Roy telah melakukan blunder besar, jika saja dia tidak membebaskan dua bodyguard-nya Qiarra, Zion dan Quinn serta pasukannya tidak mungkin datang ke sini. Dor! Dor! Terjadi baku tembak yang tidak seimbang antara pasukan Zion dan Quinn melawan pasukan Roy. Begitu anak buah Roy melihat lawannya memegang AK-12 dan M4, mereka merinding ketakutan, keringat dingin keluar dari kening dan tengkuk mereka. “Aku menyerahkan diri!” “Ya, ampuni kami!” Satu per satu anak buah Roy pun mengangkat tangan dan berjalan menunduk keluar rumah, menyerahkan diri mereka yang tak berdaya kepada Zion dan Quinn. Mereka dibayar seribu lima ratus dollar untuk tugas hari ini dan itu tentu saja tidak
“Kau tidak usah berpura-pura tidak tahu, Levon! Kau telah bekerja sama dengan pengkhianat Mafia Morgan, lalu menyuruh anak buahmu juga untuk menculik anakku.”Levon berjalan mondar-mandir, mengitari Ramsey yang berada di tengah-tengah ruangan. Sengaja dia memberikan kesan agar Ramsey merasa terancam dan bingung. Dia menikmati setiap tarikan cerutunya yang mahal, semakin jahat.“Oh, aku ingat!” Levon jongkok di hadapan Ramsey. “Serius kau mau melihat anak mu, Ramsey? Ya, tentu saja! Haha. Aku tahu kau datang ke Daire York dan menyamar hanya untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan anak mu. Hebatnya, kau datang ke tempat dan orang yang tepat. Kau datang ke Luxor secara kebetulan dan bertemu denganku. Sebuah kebetulan yang mengesankan, bukan?”Levon berdiri, lalu kembali berjalan memutari Ramsey, terus memberikan tekanan dingin dan mengerikan.“Kau sekarang sudah tahu semuanya, Levon. Sekarang, cepat katakan di
Levon Sanrock adalah orang yang menculik anaknya Ramsey.Levon Sanrock adalah orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Richard Swan.Levon Sanrock adalah orang yang ingin menculik Qiarra Winsor.Levon Sanrock adalah The Darky!Mafia Darky sebenarnya tidak ada. Hanya saja Levon bisa mengontrol semuanya hanya dengan uang. Levon membuat seolah-olah Mafia Darky itu ada padahal sebenarnya tidak ada. Max Rodri, Roy, dan lainnya merupakan orang-orang suruhannya dan dia membayarnya. Sekali lagi, Levon tidak pernah sekali pun membentuk Mafia Darky berikut struktur organisasinya.Levon tertawa terbahak-bahak. “Ciptakan kebohongan besar, ulangi secara terus menerus, lalu mereka akan percaya!”Levon sangat cerdik dalam merekayasa kejadian dan mengolah propaganda. Sejatinya, Mafia Darky tidak ada, tetapi Levon membuatnya seperti ada. Dia bekerja sama dengan para polisi korup untuk menutupi identitas dirinya yang sebenarnya sehingga dia sep
“The Darky!” gumam Ramsey menyeringai marah.The Darky sadar bahwa keberadaan Ramsey sangat berbahaya dan sering menggagalkan semua rencananya. Oleh karena itu, kematian Ramsey adalah hal yang sangat penting.Ramsey meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan lagi dengan Adrian. Baru kali ini Ramsey agak tergesa-gesaa dan dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang meledak di dadanya namun sebisa mungkin dia tetap tenang meskipun berada dalam situasi yang begitu mencekam.Baginya, nyawa Qiarra sangat penting.Tiga puluh menit kemudian, saat dia telah tiba di sebuah halaman rumah tua yang berada di ujung kota, Ramsey turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangan, ada beberapa mobil terparkir dan memang benar itu mobil yang pernah dia bawa ketika mengantar jemput Qiarra.Ponsel Ramsey berdering.“Ya, aku sudah sampai.”“Baik. Tunggu sebentar.”Tidak lama berselang, pintu rumah itu pun terbuka. Qi
Tepatnya di sebuah villa yang cukup mewah. Qiarra sengaja mengundang teman-teman sekelasnya untuk merayakan kemenangan besarnya, yakni bisa lulus masuk Daire University dan satu lagi, bisa membalaskan dendamnya terhadap Zoe dan Rya.Taruhannya waktu itu adalah jika Qiarra gagal, dia akan mentraktir semua teman-teman satu kelas dan meskipun dia lulus, dia tetap memberikan traktiran. Pesta kecil itu berlangsung cukup meriah dan semarak.Di pengujung acara, Qiarra mengangkat telapak sepatunya sedikit ke atas ketika dia berada di atas meja besar. “Rya, Zoe, dan kita semua tidak lupa dengan omongan kalian berdua. Jika aku lulus, kalian berdua akan menjilat telapak sepatuku.”Jansen, Gerry, Lita, dan lebih dari tiga puluh orang lainnya tidak mungkin lupa dengan taruhan itu.Dengan sangat berat hati, Zoe dan Rya terpaksa melakukannya. Sebelum itu, Qiarra membersihkan telapak sepatunya dengan tisu biar agar sedikit bersih.“Silakan!&rdquo
Sembari menikmati anggur termahal, Levon duduk dengan begitu gagahnya. Sekarang, dia benar-benar yakin bahwa di hadapannya merupakan seorang Rocky yang berasal dari Gloriston sebab begitu dia menawarkan minuman, Ramsey menolaknya.“Aku bekerja untuk Tuan Robert Winsor selama beberapa minggu. Semua orang tidak mau menganggur,” Ramsey menjawab apa adanya, menutupi pesan sebenarnya yang dia tutupi selama ini.Namun, Levon peka dan tidak pula bodoh. Dia akhirnya tahu untuk apa Ramsey bekerja dan tentu ada korelasinya dengan Mafia Darky, hanya saja Levon berpura-pura tidak tahu. Ingat, Levon menjamin karir yang bagus bagi Ramsey di Luxor tetapi kenapa malah mau menjadi seorang bodyguard dengan bayaran rendah?Saat ini juga akhirnya terbayang sejumlah kejadian-kejadian aneh yang pernah Levon ketahui, seperti di Hotel Seven Stars, dikalahkannya Mafia Vox, lalu Ramsey sering mendapatkan bantuan dari para pria asing, belum lagi uang Ramsey yang sangat banyak,
Levon menjawabnya dengan cukup antusias. “Ya, kau tahu sendiri aku merupakan CEO Luxor, perusahaan perhiasan terbesar dan paling populer di seluruh dunia. Aku sangat sibuk, Ramsey.”Menyadari bahwa di hadapannya sekarang bukan orang sembarangan, Levon perlahan menelan ludahnya yang pahit, berusaha untuk tetap tenang dan terkesan bingung apalagi kalah sedikit pun. Bagaimana pun, dia merupakan CEO dan Ramsey merupakan mantan sopir ekspedisi yang bekerja di Luxor. Dia selalu merasa tinggi.Padahal, di bagian kepalanya yang lain, dia tidak bisa memungkiri bahwa dominasi Ramsey yang sesungguhnya jauh lebih besar. Seisi Luxor tidak ada apa-apanya sama sekali jika dibandingkan dengan Glorisium yang terpendam di bawah tanah milik Keluarga Ramsey di Gloriston. Levon sadar bahwa sejatinya dia masih kalah jauh dari Ramsey, hanya saja dia tidak ingin tampak rendah sekarang.Levon menepuk pundak Ramsey beberapa kali, karena tidak bisa dan bahkan tidak mungkin mem