Share

Chapter 119

Sesuai tadi apa kata Ramsey, maka mereka pun segera menuju satu-satunya mall yang ada di sini, yakni Latya Mall. Meskipun tidak sebesar mall yang ada di kota-kota besar, Latya Mall memang didesain tidak besar karena penduduk di pulau ini memang sangat sedikit, tidak lebih dari lima puluh ribu jiwa, tetapi semuanya orang kaya.

Ramsey memberikan satu jas cokelatnya agar Caroline bisa menempelkan jas tersebut untuk menutupi bagian belakang anderoknya yang robek tadi, setelah itu mereka pun memasuki mall. Meski hari biasa, suasana di dalam mall mewah ini tidak pernah sepi, karena bagi orang kaya, setiap hari merupakan hari berlibur.

“Tuan Ramsey, aku tidak meminta pada mu agar membelikan aku satu anderok baru, tetapi kau sendiri yang menawarkan. Maaf, karena telah merepotkan kau.” Caroline berjalan alon, walaupun dalam kondisi yang tidak nyaman, sebisa mungkin dia tetap berusaha anggun, di mana pun.

“Anggap saja sebagai hadiah perkenalan dan juga kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status