Share

Bab 88

Author: Chestnut
Di lantai dua, Tuan Besar Guntur menatap wanita yang sedang duduk sendirian itu. Kemudian, dia berkata, "Dia cantik."

Hans berpikir sejenak sebelum berkata, "Maksud Tuan Besar ...."

"Nggak peduli apa yang mereka pikirkan, Keluarga Guntur nggak boleh terlibat. Itu adalah batasku."

"Ya. Keluarga Guntur bisa berjaya berkat Anda. Tapi, Tuan Muda Daniel sangat kuat ...." Dalam beberapa hari saja, Daniel dapat menghancurkan fondasi yang telah Tuan Besar Guntur bangun seumur hidupnya.

Hans tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi Tuan Besar Guntur mengerti.

"Dia membenciku ..." ucap Tuan Besar Guntur sambil memandang ke kejauhan.

"Apa Tuan Muda Daniel akan datang?" Begitu Hans selesai berbicara, terdengar suara beberapa mesin mobil yang mendekat.

Tuan Besar Guntur menjawab, "Bukankah dia sudah datang."

Setelah Yasmin melihat matahari terbenam dan langit menggelap, dia baru berjalan kembali.

Sebelum dia mencapai rumah, dia melihat seorang pelayan sedang buru-buru berjalan ke belakang rumah sambil
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 89

    Daniel mempunyai aura yang kuat. Walaupun seseorang tidak melakukan kesalahan, orang itu pasti akan merasa panik ketika ditatap Daniel.Itulah yang dirasakan Yasmin saat ini. Dia tidak punya jalan keluar karena ada dinding di belakangnya.Tuan Besar Guntur yang mendengar suara berisik di luar pun keluar. "Apa yang terjadi?"Keheningan di antara kedua orang itu pun pecah.Seorang pengawal berlari kemari, lalu mengangguk dengan hormat. "Tuan Daniel, setelah wanita itu tertembak, dia melompat ke danau. Kami sedang mencarinya dan akan memakan waktu yang lebih lama.""Siapa?" Tuan Besar Guntur masih bingung.Mata sinis Daniel tertuju pada Yasmin. "Masuk ke dalam mobil."Yasmin tersadar, lalu berkata, "Aku ambil tasku dulu." Dia membungkuk kepada Tuan Besar Guntur dengan sopan sebelum memasuki rumah.Daniel melihat Yasmin mengambil tasnya, kemudian naik mobil. Setelah itu, dia baru berkata, "Ada yang ingin diam-diam membunuhku. Sayangnya, aku sangat beruntung. Orang di balik pembunuhan itu p

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 90

    Seseorang sedang duduk di sofa sambil memegang segelas anggur. Dia terus menggoyangkan gelas tersebut, tapi tidak meminumnya.Di kegelapan, layar ponsel menyala dan bergetar.Martin mengambil ponselnya, lalu mengangkat telepon. "Halo?""Gagal." Napas wanita itu terdengar sedikit memburu."Bisa-bisanya kamu gagal." Martin langsung tertawa. Tubuhnya berguncang sampai anggur di dalam gelasnya tumpah."Maaf. Semuanya salah Yasmin. Kalau bukan karena dia, Daniel sudah mati.""Kamu gagal karena itu masalahmu," ucap Martin kepada wanita itu."Ya, tapi lain kali Daniel pasti nggak akan seberuntung itu lagi."Martin tidak mengatakan apa-apa, melainkan bertanya, "Kamu terluka?""Lenganku tertembak, tapi pelurunya sudah keluar. Jangan khawatir.""Rawat lukamu." Setelah mengatakan itu, Martin langsung mengakhiri panggilan.Saat dia hendak minum, dia menyadari semua anggurnya sudah tumpah ke lantai. Dia pun melempar gelasnya dengan emosi.Saat perjalanan ke tempat kerja, Yasmin menerima panggilan d

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 91

    Setelah mengantar seorang pelanggan keluar, seorang rekan kerja meregangkan otot-ototnya sambil berkata, "Aduh, hari ini melelahkan sekali!""Pasti lelah, dong! Nggak seperti seseorang yang cuman masuk kerja beberapa hari dalam satu bulan, tapi dapat mengambil gaji normal. Iri sekali, loh!""Tinggal tidur dengan atasan saja."Mereka sedang menyindir Yasmin bersikap sombong karena dia telah tidur dengan atasan.Terakhir kali Yasmin dipanggil eksekutif senior, semua orang mengira eksekutif senior tersebut menyukai Yasmin.Hanya Stella yang tahu kebenarannya.Meskipun dia tidak berani berbuat apa-apa pada Yasmin, dia selalu menatap Yasmin dengan sinis.Yasmin hanya bisa mengabaikan mereka.Lagi pula, dia memang tidur dengan "atasan".Meskipun dia dipaksa.Yasmin pernah melihat Kezia datang ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita beberapa kali.Dia pernah memergoki Stella dan Kezia sedang berbicara. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Kezia menatap Yasmin dengan sangat sinis.Tanpa perlu ber

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 92

    Bagaimana mungkin Raymond mau menjadi ayah tiri dari tiga anak? Dia adalah pria yang berkualitas. Tidak ada orang waras yang bersedia!Ketiga anak itu tidak berbicara lagi dan sedang berpikir.Besok paginya, Yasmin yang sedang tidur sambil memeluk anak-anak terkejut saat dirinya diguncang bangun. Kalimat pertama yang didengar Yasmin adalah, "Mama, Kepala Sekolah sudah setuju menjadi papi kami!"Kalau ada kaca, Yasmin pasti bisa melihat wajahnya yang bengong.Setelah itu, dia tidak menganggap serius kalimat itu. Itu hanya ucapan anak kecil.Hanya saja, si kepala sekolah mulai sakit kepala karena diganggu terus.Akan tetapi, bagaimana Yasmin memberi tahu anak-anak kalau seorang ayah tidak boleh asal dipilih?Saat hampir waktu pulang kerja, Yasmin berpikir untuk menjemput anak-anak. Namun, kemudian ponselnya yang di dalam lemari berdering.Yasmin menerima pesan teks.Ini dari nomor yang tidak dikenal.Ketika dia melihat foto yang terlampir dalam pesan, tubuhnya langsung berkeringat dingin

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 93

    Kezia sedang duduk di sofa sambil melihat Yasmin bekerja sebagai pelayan dengan tatapan mengejek.Beraninya orang seperti Yasmin dibandingkan dengannya? Yasmin bahkan ingin naik ke tempat tidur Daniel? Mimpi!Saat Kezia mendengar Yasmin menggoda Daniel di kantor dari Stella, kalau Kezia adalah orang yang kurang berpendidikan, dia akan langsung mencakar wajah Yasmin."Pelayan, ambilkan buah!" perintah Kezia."Ya, ambil lebih banyak. Kalau tanganmu sudah nggak bisa menampung, ambil dengan baju murahmu! Hahaha!"Suara tawa beberapa wanita itu terdengar sangat memekakkan telinga.Dengan ekspresi datar, Yasmin pergi mengambil makanan untuk mereka. Dia menaruh buah-buahan di sebuah piring.Kemudian, dia meletakkan piring tersebut di meja depan mereka.Saat Yasmin membungkuk, entah siapa melempar buah ke kepalanya.Mereka tertawa lagi.Yasmin menggertakkan giginya dan bersabar."Bukankah dia terlihat seperti orang bodoh? Dia bukannya menghindar. Apa dia menunggu ditampar?" Seorang selebritas

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 94

    Daniel jelas-jelas sedang memberi pelajaran.Yasmin mundur beberapa langkah.Daniel terlalu kejam. Dia bahkan berani menyerang wanita.Kezia ketakutan dan panik, tapi dia masih berani melangkah maju. "Kak Daniel, ada yang mau kuberi tahu kamu. Yasmin pergi mencari pria itu, pria yang sebelumnya kita lihat di restoran. Aku kebetulan melihat mereka dan mengambil beberapa foto. Pergi ambilkan ponselku."Kezia menyuruh salah satu selebritas wanita yang gemetar.Yasmin tidak berani bergerak sedikit pun. Saat mata tajam Daniel tertuju padanya, Yasmin merinding.Selebritas wanita itu kembali, lalu berkata, "Aku nggak melihat ponselmu!""Astaga. Kak Daniel, aku akan pergi mengambilnya ...." Kezia hanya bisa mencarinya sendiri, tapi dia juga tidak menemukan ponselnya. Ketika dia keluar, dia bertanya pada Yasmin, "Apa kamu mengambil ponselku?""Jelas-jelas kamu hanya memfitnahku. Kamu boleh periksa CCTV untuk melihat siapa yang mengambil ponselmu," jawab Yasmin dengan berani.Kezia tidak bisa me

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 95

    Ketika Sofia berjalan keluar dari kompleksnya, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depannya dan mengejutkannya.Klara keluar dari kursi belakang mobil, lalu dia berkata dengan kasar, "Berapa banyak uang yang kamu mau agar kamu bersedia meninggalkan Yasmin? Katakan saja, aku akan memberikannya padamu!"Sofia tidak menyangka Klara akan mencarinya lagi. Dia menolak, "Aku nggak mau uangmu.""Nggak usah berpura-pura di depanku." Klara mengeluarkan sebuah kartu sambil berkata, "Di dalam ada dua miliar. Cukup?""Aku sudah bilang, aku nggak mau uangmu."Klara tertawa. "Apa kamu nggak merasa munafik? Zaman sekarang siapa yang nggak suka uang?"Ekspresi Sofia tetap datar."Selagi aku sedang baik, cepat ambil uang ini dan pergi. Kalau nggak, kamu bahkan nggak akan mendapatkan dua miliar."Sofia melihat kartu tersebut sambil melangkah mundur. "Aku nggak perlu uangmu. Aku hanya ingin bersama Yasmin. Kamu tenang saja, aku pasti nggak akan mengungkapkan rahasiamu! Bisakah kamu mengasihaniku?"Raut waj

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 96

    "Oke! Aku mau tidur bersama Adam!" Julian sangat senang."Aku juga nggak ingin pulang!""Apa seterusnya kami boleh tinggal di sekolah?" tanya Julius.Yasmin tersenyum. Dia mengira mereka tidak akan terbiasa, tapi sekarang mereka malah tidak ingin pulang?Setelah anak-anak tidur, Yasmin keluar dari koridor dan melihat Raymond sedang berjalan ke arahnya."Pak, belum pulang?" tanya Yasmin."Naik mobil. Aku akan mengantarmu," ucap Raymond"Aku ...." Yasmin hendak menolak, tapi kemudian dia tampak terkejut."Ada apa?" Raymond menoleh. Dia melihat seseorang yang tinggi berjalan keluar dari kegelapan. Tubuh orang itu memancar aura yang berbahaya. Di bawah cahaya lampu jalan, wajahnya tidak terlihat jelas dan seperti iblis.Yasmin tanpa sadar melangkah mundur."Apa yang kamu lakukan di sini?" Daniel tidak melihat Raymond. Matanya yang tajam hanya tertuju pada Yasmin.Apa yang dia lakukan? Wajah Yasmin memucat dan benaknya kosong. Dia seakan-akan tidak bisa berpikir."Sepertinya kamu nggak meng

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status