Daniel jelas-jelas sedang memberi pelajaran.Yasmin mundur beberapa langkah.Daniel terlalu kejam. Dia bahkan berani menyerang wanita.Kezia ketakutan dan panik, tapi dia masih berani melangkah maju. "Kak Daniel, ada yang mau kuberi tahu kamu. Yasmin pergi mencari pria itu, pria yang sebelumnya kita lihat di restoran. Aku kebetulan melihat mereka dan mengambil beberapa foto. Pergi ambilkan ponselku."Kezia menyuruh salah satu selebritas wanita yang gemetar.Yasmin tidak berani bergerak sedikit pun. Saat mata tajam Daniel tertuju padanya, Yasmin merinding.Selebritas wanita itu kembali, lalu berkata, "Aku nggak melihat ponselmu!""Astaga. Kak Daniel, aku akan pergi mengambilnya ...." Kezia hanya bisa mencarinya sendiri, tapi dia juga tidak menemukan ponselnya. Ketika dia keluar, dia bertanya pada Yasmin, "Apa kamu mengambil ponselku?""Jelas-jelas kamu hanya memfitnahku. Kamu boleh periksa CCTV untuk melihat siapa yang mengambil ponselmu," jawab Yasmin dengan berani.Kezia tidak bisa me
Ketika Sofia berjalan keluar dari kompleksnya, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depannya dan mengejutkannya.Klara keluar dari kursi belakang mobil, lalu dia berkata dengan kasar, "Berapa banyak uang yang kamu mau agar kamu bersedia meninggalkan Yasmin? Katakan saja, aku akan memberikannya padamu!"Sofia tidak menyangka Klara akan mencarinya lagi. Dia menolak, "Aku nggak mau uangmu.""Nggak usah berpura-pura di depanku." Klara mengeluarkan sebuah kartu sambil berkata, "Di dalam ada dua miliar. Cukup?""Aku sudah bilang, aku nggak mau uangmu."Klara tertawa. "Apa kamu nggak merasa munafik? Zaman sekarang siapa yang nggak suka uang?"Ekspresi Sofia tetap datar."Selagi aku sedang baik, cepat ambil uang ini dan pergi. Kalau nggak, kamu bahkan nggak akan mendapatkan dua miliar."Sofia melihat kartu tersebut sambil melangkah mundur. "Aku nggak perlu uangmu. Aku hanya ingin bersama Yasmin. Kamu tenang saja, aku pasti nggak akan mengungkapkan rahasiamu! Bisakah kamu mengasihaniku?"Raut waj
"Oke! Aku mau tidur bersama Adam!" Julian sangat senang."Aku juga nggak ingin pulang!""Apa seterusnya kami boleh tinggal di sekolah?" tanya Julius.Yasmin tersenyum. Dia mengira mereka tidak akan terbiasa, tapi sekarang mereka malah tidak ingin pulang?Setelah anak-anak tidur, Yasmin keluar dari koridor dan melihat Raymond sedang berjalan ke arahnya."Pak, belum pulang?" tanya Yasmin."Naik mobil. Aku akan mengantarmu," ucap Raymond"Aku ...." Yasmin hendak menolak, tapi kemudian dia tampak terkejut."Ada apa?" Raymond menoleh. Dia melihat seseorang yang tinggi berjalan keluar dari kegelapan. Tubuh orang itu memancar aura yang berbahaya. Di bawah cahaya lampu jalan, wajahnya tidak terlihat jelas dan seperti iblis.Yasmin tanpa sadar melangkah mundur."Apa yang kamu lakukan di sini?" Daniel tidak melihat Raymond. Matanya yang tajam hanya tertuju pada Yasmin.Apa yang dia lakukan? Wajah Yasmin memucat dan benaknya kosong. Dia seakan-akan tidak bisa berpikir."Sepertinya kamu nggak meng
Daniel menatap Yasmin yang sedang cemberut. Lampu dari luar jendela menyinari wajah Yasmin dan membuat kulitnya yang lembut terlihat kabur.Lidah Daniel masih bisa merasakan kemanisan Yasmin.Tubuh Daniel pun menjadi tegang.Saat ponselnya bergetar, Daniel menekan perasaannya. "Apa?""Orang kompleks berkata Sofia ditangkap Klara.""Jemput dia kembali. Nggak usah bersikap sopan kepada mereka." Setelah Daniel memberi perintah, dia melempar ponselnya.Yasmin bertanya, "Apa kamu sudah menemukan ibuku?""Karena aku sudah menemukan ibumu, bukankah kamu perlu membalasku?" Mata Daniel bersinar dalam kegelapan.Yasmin mengenali tatapan mata itu. Dia pun menelan ludah dengan gugup.Dia melihat ke luar jendela dengan gelisah.Meskipun dia menolak, dia tidak bisa melakukan apa-apa, 'kan?Anak buah Daniel langsung pergi ke rumah Keluarga Guntur. Begitu mereka masuk, mereka menghancurkan semua barang di dalam.Orang-orang yang tidak tahu apa-apa mungkin mengira mereka adalah mafia.Klara yang ketaku
Daniel sedang duduk di sofa seperti seorang raja. Kaki panjangnya disilangkan dan auranya terasa sangat kuat.Ada seorang wanita berlutut di depannya. Bajunya yang koyak menunjukkan lengannya yang terluka dan belum sembuh.Di belakang wanita itu berdiri empat pengawal yang siap menggunakan kekerasan kapan saja.Yasmin tahu ketika Daniel bertindak, dia tidak akan peduli dengan jenis kelamin lawannya.Ketika Yasmin bingung haruskah dia turun atau kembali ke kamar, Daniel yang sedang tidak melihat ke arahnya memerintah, "Turun."Daniel mengambil keputusan untuk Yasmin dengan paksa.Yasmin hanya bisa turun dengan pasrah. Dia berhenti satu meter dari Daniel dan dapat melihat wajah wanita itu di balik rambutnya yang berantakan dengan jelas.Wajah asing itu tampak ketakutan."Apa itu dia?" tanya Daniel.Yasmin tahu Daniel sedang bertanya padanya. Dia melihat wajah wanita itu, lalu tubuh wanita itu sebelum berkata dengan tidak yakin, "Saat itu aku nggak melihat wajahnya."Daniel mencondongkan
Ternyata Daniel masih belum melepaskannya!"Kenapa Yasmin pergi ke sekolah untuk mencarimu?" tanya Daniel. "Dia pergi ke sana untuk mencarimu atau untuk hal lain?"Yasmin menggigit bibirnya sambil menatap ekspresi gugup ibunya.Bagaimanapun juga, alasan sebenarnya tidak boleh dikatakan!Kalau tidak, Yasmin akan mati!Daniel tidak melihat Sofia. Mau itu bertanya ataupun menunggu jawaban, matanya hanya fokus pada Yasmin.Napas Yasmin menjadi berat karena tekanan yang dirasakan.Kegelisahannya membuat kepalanya sedikit pusing.Apalagi ibunya."Aku ... aku ingin bekerja di sekolah, memasakkan makanan untuk anak-anak." Rasa takut mencengkeram hati Sofia karena dia tidak tahu apakah yang dikatakannya benar atau salah.Ekspresi Yasmin tetap datar, tapi hatinya sudah terasa lebih ringan.Daniel mengalihkan pandangannya dari wajah Yasmin, lalu memerintah, "Tony, siapkan mobil untuk mengantar mereka pulang." Setelah itu, Daniel pergi."Baik."Yasmin dan Sofia naik mobil pulang.Di dalam mobil, m
Yasmin merasa jauh lebih tenang setelah dia dapat mengetahui keberadaan Daniel.Seperti saat kamu tersesat di hutan yang menyeramkan, mengetahui di mana binatang buas lebih baik daripada tidak tahu apa-apa.Kapan Daniel muncul dan kapan dia akan menyerang, Yasmin jadi bisa memprediksinya.Daripada menunggu Daniel menerkam dan menggigit lehernya, Yasmin hanya bisa mati.Setelah memiliki pelacak, apa Yasmin bisa pergi dari Kota Imperial?Tentu saja ada yang sulit.Pertama, Yasmin tidak bisa mengambil paspor untuk ke luar negeri.Daniel sudah pernah menangkapnya sekali, jadi Yasmin pasti akan diawasi lebih ketat.Terlebih lagi, mengetahui keberadaan Daniel bukan berarti Yasmin bisa melakukan segalanya.Semua pengawal Daniel adalah profesional.Hanya bisa dibilang, ada beberapa aspek yang membaik.Setelah apa yang terjadi, Yasmin merasa dia perlu berbicara dengan tantenya.Dia pun menelepon tantenya.Terdengar suara lembut Klara yang berkata, "Yasmin, ada apa kamu menelepon Tante? Apa kamu
David dan putranya sedang makan di meja makan.Martin sedang mendengar ayahnya mengeluh, "Sejak tahu Daniel adalah pemilik Grup Naga, sekarang kakekmu mulai pilih kasih terhadap Jason. Kalau begini terus, sepertinya semua bisnis Keluarga Guntur sudah mau diserahkan kepada Jason. Saat itu tiba, kita nggak akan punya apa-apa!"Martin memasukkan nasi ke dalam mulutnya."Dalam hal kemampuan, bagaimana bisa Jason dibandingkan denganku? Padahal bisnis Keluarga Guntur sudah mau menjadi milikku, tapi malah terjadi hal tak terduga. Bagaimana aku bisa nggak marah?"Martin lanjut memakan nasinya.David melihat putranya dan menjadi makin marah. "Sejak kecil, kamu di bawah kakakmu. Bagaimanapun kamu berusaha, kamu selalu kalah sedikit dalam aspek belajar. Meskipun kamu bisa melampauinya, sekarang kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa."Ekspresi Martin datar, dia seakan-akan sudah terbiasa dibandingkan dengan Daniel. Dia mengelap mulutnya dengan tisu, lalu berkata, "Meskipun sekarang kamu memiliki bi