Share

Bab 757

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 18:00:00
"Aku tahu. Tapi, kenapa kamu bersikeras ingin bekerja sama denganku? Perusahaanku termasuk perusahaan kecil, sedangkan Grup Samson selalu bekerja sama dengan perusahaan besar." Yasmin tidak bisa menyembunyikan perasaan waspadanya.

"Bukankah aku sudah bilang karena kita satu keluarga? Selain itu, masih ada satu alasan penting ...." Evan melirik Lauren yang sedang meletakkan cangkir kopi di depannya.

"Apa itu?" tanya Yasmin.

"Ayahku sudah nggak sesehat dulu. Aku ingin menggunakan kerja sama ini untuk mendekatkan ayahku dan kakakku. Tak peduli bagaimana kamu membelah ayahmu dulu, bagaimana kamu bisa tahu isi hati mereka? Mungkin mereka hanya perlu satu kesempatan," ujar Evan.

"Ayahku sudah kecelakaan mobil dan sedang koma. Mau kesempatan seperti apa lagi baru bisa membuat kakek yang nggak pernah aku bertemu muncul?" sindir Yasmin.

"Orang tua memang keras kepala. Maka itu, sekarang aku ingin menjadi penengah mereka." Evan terlihat sangat tulus. "Selain itu, dia nggak tahu kalau kecelakaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 758

    Lauren tercengang, kemudian dia tanpa sadar melirik ke arah Yasmin. Setelah dia melihat ekspresi terkejut Yasmin, dia tahu kalau bukan Yasmin yang menyebarkannya.Jadi, Lauren menyangkal, "Nggak. Aku nggak menerima bulu babi dari Bu Yasmin."Raffie lanjut mengejek, "Bagaimana mungkin nggak? Bukankah kamu yang memberitahuku kalau Bu Yasmin memberikanmu bulu babi?"Bagaimana mungkin Lauren memberitahunya? Dia langsung paham kalau orang ini sedang memfitnahnya. "Kapan aku memberitahumu?""Kemarin setelah kita pulang kerja.""Di mana? Apa aku ada bertemu denganmu? Atau ingatanku yang buruk? Bagaimana kalau kita mengecek rekaman CCTV perusahaan?" kata Lauren sambil membagikan dokumen."Ingatanmu benar-benar buruk. Kita berpapasan di stasiun kereta."Setelah Lauren selesai membagikan dokumen, dia duduk dan berkata, "Jalan ke stasiun kereta ada kamera CCTV. Kita bisa mengeceknya.""Ngapain kamu serius sekali? Nggak ada yang akan merebutnya darimu. Kamu pergi ke stasiun kereta sambil membawa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 759

    Irene menatap Yasmin dengan tajam. "Orang baik? Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya kamu menceramahiku? Walaupun aku jahat, Daniel juga hanya menginginkanku! Kamu cuman mainannya Daniel. Hidup kupu-kupu malam pun lebih baik daripadamu, setidaknya mereka dibayar. Sedangkan apa yang kamu dapatkan? Karena kamu nggak berharga sepeser pun! Selain itu, beberapa malam ini aku akan menginap di Taman Royal. Lebih baik kamu jangan menggangguku dan Daniel."Setelah Irene selesai berbicara, dia pergi.Yasmin tahu siapa dia bagi Daniel, tapi di masa depan dia tidak akan membiarkan Daniel menyentuhnya lagi.Karena Irene akan menginap di Taman Royal, Yasmin boleh membawa keluar anak-anak!Sore hari, dia pergi ke Taman Royal untuk menjemput anak-anak. Lalu, mereka pergi ke rumah Klara.Yasmin tidak ingin anak-anak berada di dekat Irene dan mereka bisa mengalihkan fokus Klara agar Klara tidak selalu memikirkan Andy.Dia melihat anak-anaknya bermain dengan gembira bersama nenek mereka, lalu dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 760

    Pagi hari, Yasmin memasuki kantornya.Ketika dia melihat pria yang sedang duduk di sofa itu, dia tercengang. Lalu, Yasmin berjalan ke meja kantornya dengan ekspresi normal dan duduk di kursinya.Dia bertanya, "Apa kamu mau segelas air?"Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Kalau Yasmin benar-benar ingin memberikannya segelas air, Yasmin tidak akan bertanya. Jelas sekali kalau dia hanya beromong kosong.Dan hanya wanita sialan ini yang berani memprovokasinya!"Di mana anak-anak?""Di rumah ibuku. Mereka ingin lebih lama menginap di sana. Kamu nggak usah buru-buru menjemput mereka pulang, 'kan?" Yasmin merasa Daniel sengaja menanyakan itu. Dia tidak percaya Daniel tidak tahu di mana anak-anak."Jangan keterlaluan."Yasmin memanyunkan bibirnya, tapi dia masih belum berani terlalu melawan Daniel. Yasmin malah berkata dengan polos, "Mereka ingin bercerita tentang pengalaman mereka di laut kepada Nenek. Sepertinya mereka akan pergi menjenguk Kakek nanti sore. Apa yang keterlaluan dengan itu?

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 761

    Ketika bahayanya terus meningkat, Daniel melepaskan Yasmin. Dia menegakkan punggungnya, lalu berkata dengan nada memerintah, "Antar anak-anak pulang ke Taman Royal sebelum kamu pergi ke Kota Greya."Setelah itu, terdengar suara pintu ditutup.Daniel pergi tanpa meminum airnya.Yasmin menatap pintu yang tertutup itu, lalu sekujur tubuhnya menjadi rileks.Dia akan perlahan-lahan tentang anak-anak.Dia tidak berharap Daniel benar-benar akan berpisah dengan Irene karena hal seperti itu. Daniel juga bukannya sangat menginginkan Yasmin. Dia hanya sangat frustrasi karena dia tidak dapat menemukan wanita lain.Selain itu, Daniel adalah orang yang sangat suka mengontrol orang, tapi tidak suka dikendalikan.Bagaimana mungkin dia akan peduli pada ancaman Yasmin?Yasmin tiba-tiba mengungkit itu mungkin akan membuat Daniel benci padanya dan ke depannya akan memilih untuk mengabaikannya.Pokoknya, Yasmin hanya peduli pada anak-anak.Kalau anak-anak dekat dengan kedua orang tua, membesarkan anak sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 762

    "Asistenmu menggemaskan. Pada kami sudah pernah makan bersama, tapi dia masih takut padaku," ujar Evan sambil menyunggingkan seulas senyuman.Yasmin terkejut. "Kalian pernah makan bersama sendirian?" Lauren tidak pernah memberitahunya, itu berarti hal pribadi."Mobilku pernah hampir menabraknya, jadi aku mentraktirnya untuk meminta maaf," jawab Evan dengan santai.Yasmin paham. Hanya saja, dia tidak menyangka pamannya yang mengurus seluruh Grup Samson dan bahkan ekonomi Kota Greya akan begitu murah hati.Lalu, dia memikirkan Daniel. Mereka berdua adalah pria yang berkuasa, tapi sifat mereka terlalu berbeda!Mereka sudah tiba di rumah Evan.Rumahnya terlihat mewah, dikelilingi taman dan sangat luas.Ia memiliki tiga lantai yang masing-masing ada balkon.Itu adalah kelas yang berada di luar jangkauan orang biasa.Yasmin pun tinggal di rumah Evan, sedangkan Lauren dan yang lainnya tinggal di hotel.Sejujurnya, ini tidak efisien.Namun, ada mobil khusus untuk membawa Yasmin pulang dan perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 763

    "Benar-benar nggak perlu. Terima kasih, Tuan Evan. Aku kembali ke ruangan dulu." Setelah Lauren mengatakan itu, dia membungkuk pada Evan sebelum berjalan ke ruang pribadi dengan kepala ditunduk.Evan berjalan ke wastafel untuk melihat dirinya di cermin. Dia menyesuaikan kacamatanya sampai dia puas.Karena sekarang siang hari, semua yang pandai minum baik-baik saja. Yang tidak pandai minum hanya mabuk sedikit, seperti Yasmin.Setelah Lauren kembali ke ruangan pribadi, dia berhenti minum.Evan membantu melindunginya dengan berkata jangan menindas asisten keponakannya.Orang lain pun tidak memberikan Lauren minum lagi.Ketika Lauren bangun, dia menyadari ada yang aneh dengan kamarnya.Sepertinya ini bukan kamar hotel. Kamar ini luas dan dekorasinya mewah. Ini lebih terlihat seperti kamar pribadi.Lauren mengingat setelah dia keluar dari restoran, dia naik mobil bersama Yasmin. Kemudian, dia tidak mengingat apa-apa lagi ....Lauren turun dari tempat tidur, lalu keluar dari kamar.Dia melew

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 764

    Ketika Juan Samson melihat gadis itu, ekspresinya berubah.Tentu saja dia tahu siapa gadis di depannya ini. Evan sudah memberitahunya dan dia sudah mempersiapkan diri.Namun, ketika mereka benar-benar bertemu, Juan merasa sangat emosional."Ayah," panggil Evan. "Ini Yasmin, putrinya Kakak. Yasmin, ini kakekmu."Yasmin tahu seharusnya dia memanggil Juan kakek, tapi dia tidak bisa mengeluarkan suaranya.Juan menunjuk di sebelahnya dan berkata, "Duduklah."Setelah Yasmin duduk, Juan menatapnya sambil berkata, "Kamu nggak mirip dengan ayahmu."Ketika Juan bertemu dengan cucu kandungnya, dia malah tidak bisa bersikap ramah dan mengatakan sesuatu yang seperti itu.Yasmin juga tidak tersinggung. Dia bertanya, "Apa kamu masih mengingat bagaimana wajah ayahku?"Mereka sudah tidak berbicara selama puluhan tahun, seharusnya Juan sudah melupakan wajah Andy."Dia putraku. Meskipun bertahun-tahun sudah berlalu, aku nggak akan melupakannya." Juan berkata, "Aku tahu kamu membenciku karena masalah ayah

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 765

    Eric tercengang dan buru-buru keluar. Kemudian, dia mengejar Daniel. "Tuan Daniel, ada apa?""Ada yang menaruh obat ke dalam gelasku. Suruh orang menyelidikinya," Suara Daniel terdengar seram. Dia akan membuat orang yang berani memberikannya obat menyesal!"Apa?" Eric terkejut. Dia segera memerintahkan pengawal di belakang untuk pergi ke ruangan pribadi itu dan menyelidikinya. Setelah itu, dia menelepon sopir untuk pergi mengambil mobil.Ketika dia barusan menutup telepon, mereka berpapasan dengan Irene yang datang kemari bersama teman-temannya.Begitu Irene melihat wajah Daniel, dia langsung tersenyum dengan lembut. "Daniel, kamu juga makan di sini?""Iya." Daniel sedang menekan rasa tidak nyaman di tubuhnya, jadi dia tidak ingin berbicara lama dengan Irene.Akan tetapi, Irene hanya fokus pada Daniel. "Apa kamu sudah mau pulang? Sebenarnya nggak apa-apa meskipun aku nggak makan. Aku akan pulang bersamamu.""Nggak perlu. Aku mau kembali ke perusahaan."Eric tidak mengerti. Kalau tebaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status