Share

Bab 67

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-21 18:00:00
Hanya Daniel yang dari tadi memasang ekspresi datar, seakan-akan semua ini tidak ada kaitannya dengannya.

Daniel memeluk pinggang Yasmin, kemudian menariknya.

"Em!" Yasmin pun terjatuh ke atas tubuh Daniel. Dia tidak bisa berdiri dan lengan yang melingkari pinggangnya seerat rantai besi.

"Sudah selesai menonton?" Daniel pelan-pelan menggigit kuping Yasmin.

Sekujur tubuh Yasmin gemetar. Dia memejamkan matanya dan tidak berani memberontak.

Tentu saja Stella sudah mengerti setelah melihat adegan itu.

Ada orang yang naik ke tempat tidur Daniel lebih cepat darinya!

Kebetulan itu adalah orang yang paling dibencinya, Yasmin!

"Ambil kopimu dan pergi!" kata Daniel dengan tajam.

Wajah Stella pun memucat. Dia menggunakan pakaian untuk menutup tubuhnya dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lagi untuk mengangkat kopi. Dengan penampilan yang menyedihkan, dia membuka pintu, lalu keluar.

Dia juga tidak peduli apa penampilannya akan dilihat oleh orang atau tidak di luar.

"Kamu ... membuatku punya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 68

    "Ibu masak apa?" Yasmin mendekat dan melihat ibunya sedang menggoreng telur menjadi bentuk kepala hewan kecil. Sangat menggemaskan. Yasmin pun tersenyum, "Nggak usah begini repot. Mereka sangat rakus dan nggak pilih-pilih makanan.""Aku nggak peduli, tapi aku ingat melihat wajah gembira mereka."Hati Yasmin terasa hangat. Dia senang dia telah memaafkan ibunya.Tidak ada ibu yang tidak menyayangi anaknya. Pasti ada alasan yang tidak bisa dihindari.Terlebih lagi, Yasmin bukannya tidak tahu bagaimana kehidupan orang tuanya ketika mereka masih bersama. Ayahnya adalah seorang tiran yang tidak memedulikan kesulitan istrinya dalam menjaga anak dan keluarga. Ayahnya adalah seorang penjudi. Dia akan minum sampai mabuk ketika dia kalah. Ketika dia mabuk, dia akan memukul orang. Ayahnya bahkan menggunakan uang membeli beras untuk pergi berjudi.Ibunya pernah menghentikan ayahnya beberapa kali, tapi sang ayah akan memukuli ibunya sampai kepala berdarah dan tubuh penuh dengan memar.Yasmin yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 69

    "Kalau nggak ada apa-apa, aku tutup ...."Klara segera bertanya, "Apa kamu masih ingat bagaimana William meninggal?"Sofia melirik ke arah anak-anak dengan panik. Tangannya menggenggam tepi meja dan dia mencoba menenangkan dirinya. "Dia ... sudah mati? Aku nggak tahu.""Malam itu gelap dan berangin. Di puncak Gunung Utomo. Apa kamu benar-benar nggak ingat?"Wajah Sofia langsung memucat. "Kamu ....""Sayangnya, aku melihatnya hari itu.""Apa ... apa maumu?""Bukankah sudah jelas sekali? Menjauhlah dari Yasmin, lebih jauh lebih baik. Jangan pernah kembali lagi untuk selamanya! Sofia, aku beri kamu tiga hari. Kamu mau pergi atau masuk penjara, pilihan di tanganmu."Setelah panggilan berakhir, Sofia masih bengong.Setelah ingatan itu terbenam beberapa tahun, dia mengira dia telah menyembunyikannya dengan baik.Dia tidak menyangka ada orang yang tahu dan orang itu malah Klara ....Apa yang harus dilakukan Sofia? Pergi?Sofia melihat anak-anak yang sedang bermain, kemudian matanya pun berkac

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 70

    Stefani menerimanya, kemudian meletakkannya di meja kantor.Raymond Gunawan menaikkan kacamatanya sambil berkata, "Aku nggak terima sogokan.""Apa itu sogokan?" tanya Julian.Yasmin berbisik, "Sapa Pak Raymond ....""Halo, Pak!" kata anak-anak dengan serentak."Menjilat lebih nggak berguna." Raymond menopang dagu dengan tangannya yang sedang memegang pen. Sambil memutar pen itu, dia bertanya, "Apa tingkat pendidikan Ibu? Apa pekerjaan Ibu? Berapa pendapatan keluarga?""Sa ... saya nggak lulus kuliah. Sekarang saya bekerja di Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Pendapatan saya nggak sampai 20 juta ...." Yasmin tahu bahwa kekurangannya sangat banyak.Namun, ini bukan mewawancarai anak-anak, melainkan orang tua ....Raymond mengernyit dan bertanya, "Di mana ayah anak-anak ini?""Ayah anak-anak ... sudah tiada ..." jawab Yasmin."Ibu kuliah di universitas mana?""Hambridge."Raymond berpikir kenapa Yasmin tidak lulus di universitas yang begitu bagus? Apa dia tidak sedang membual?"Syarat Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 71

    "Bu, kalau kamu pergi, nggak ada orang membantuku menjaga anak-anak ..." kata Yasmin."Bukankah kamu bilang meskipun orang tua nggak menjemput anak-anaknya, sekolah tetap akan menjaga mereka?"Yasmin bersandar ke dinding untuk mencari pendukung. "Apa Ibu begitu nggak menginginkanku?""Yasmin, maaf ...."Panggilan terputus.Yasmin tidak bisa menerima ini.Kenapa ibunya mau pergi? Kenapa ....Yasmin mengingat kartu yang diberikan ibunya semalam.Jangan-jangan karena dia sudah tidak punya uang, jadi dia pergi bekerja?Bukan. Ada yang aneh.Ibunya sangat menyayangi anak-anaknya, kenapa malah mau pergi?Yasmin meminta cuti dengan Supervisor, lalu pergi ke rumah Sofia.Ketika dia masuk, rumahnya kosong.Baju-baju di dalam lemari masih ada.Yasmin menelepon Sofia, tapi tidak ada yang mengangkat telepon.Ada apa ini?Apa ... telah terjadi sesuatu?Setelah langit menggelap, Yasmin harus pergi menjemput anak-anak.Dia tidak boleh meninggalkan anak-anak di sekolah pada hari pertama.Anak-anak aka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 72

    "Ah!" Yasmin yang tiba-tiba ditarik masuk ke kursi kulit merasa pusing."Kamu datang kapan pun aku memanggilmu. Mengerti?" ucap Daniel.Yasmin ketakutan ketika dia merasakan aura bahaya yang pekat dari tubuh Daniel."Ada apa?""Kamu sudah tahu jawabannya, untuk apa kamu bertanya?""Jangan ...." Yasmin tidak menyangka Daniel ingin langsung melakukannya di dalam mobil. Selain itu, di depan masih ada pengemudi.Daniel melirik ke arah pengemudi, lalu berkata, "Evan."Evan segera keluar dari mobil. Dia menutup pintu, kemudian berjalan ke seberang jalan.Yasmin menggigit bibirnya, lalu dia memejamkan matanya.Dia tahu untuk sementara Daniel tidak akan melepaskannya.Bagaimana dengan anak-anak di rumah?Tidak bisa!Yasmin membuka matanya. Dia duduk di pangkuan Daniel sambil memegang bahunya. Kemudian, dia mencium bibir Daniel dengan kuat.Daniel tercengang sejenak. Setelah itu, dia menekan balik bibir Yasmin. "Dasar aneh," katanya sambil tersenyum sinis.Yasmin tahu Daniel sudah mengetahui re

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 73

    "Ceritakan tentang tantemu."Yasmin tidak tahu polisi akan bertanya sedetail ini. "Tanteku adalah Klara Tanoto. Setelah dia menjadi menantu Keluarga Guntur, dia nggak menghubungi ayahku lagi. Pak, apa ada yang salah? Bagaimana mungkin ibuku membunuh orang? Pasti ada yang salah!""Sofia yang menyerahkan diri. Dia bahkan tahu di mana lokasi korban. Bagaimana mungkin salah?" Polisi itu bertanya, "Keluarga Guntur yang mana?""Yang paling kaya di Kota Imperial itu ..." kata Yasmin.Polisi itu berpikir sejenak, lalu ekspresinya menjadi panik.Serius? Dia harus melapor kepada atasan ....Setelah melakukan penyelidikan, Yasmin langsung pergi menemui Sofia.Sofia sudah memakai baju tahanan. Ketika dia melihat Yasmin, dia menundukkan kepalanya.Yasmin langsung menangis. "Apa yang terjadi? Bu, mana mungkin .... Bukankah Ibu sudah pergi?""Aku memang sudah pergi, tapi ayahmu menemukanku. Dia terus menggangguku dan meminta uang dariku. Kalau aku nggak memberikannya uang, dia memukulku. Aku nggak pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 74

    Selama Daniel pulang, Yasmin bisa bertemu dengannya.Namun, bagaimana dengan anak-anak?Yasmin terus menunggu sampai jam tujuh malam, tapi Daniel masih belum muncul.Yasmin juga mengkhawatirkan anak-anak.Pada akhirnya, dia keluar dari rumah untuk menelepon sekolah.Pihak sekolah tidak keberatan karena mereka memang punya tempat untuk anak-anak tidur.Yasmin lanjut menunggu.Jam sembilan ... sepuluh ... sebelas .... Yasmin duduk di sofa aula dengan lemas.Dia berpikir dengan putus asa, meskipun dia dapat bertemu Daniel, apa dia punya harapan?Akan tetapi, Yasmin sudah tidak punya pilihan lain.Ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk.Saat Yasmin melihat nomor Daniel, dia penuh harapan.Isi pesan adalah sebuah alamat sebuah kelab.Yasmin paham apa maksud Daniel. Dia pun segera keluar.Setelah berlari beberapa langkah, Yasmin menoleh dan memohon kepada Tony, "Apa kamu bisa mengantarku? Aku mau pergi bertemu Daniel."Sebuah mobil mengantarkan Yasmin ke kelab. Lalu, seorang staf men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 75

    "Kamu ingin pilihan lain?" Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Tatapannya tampak bahaya. "Yasmin, kamu nggak jujur."Yasmin sadar kalau dia telah salah bicara. Dia segera berkata, "Bukan ... bukan begitu maksudku.""Pergi ke kamar. Bersihkan dirimu dan tunggu aku."Yasmin paham maksud Daniel. "Baik ...." Setelah itu, Yasmin menundukkan kepalanya dan segera keluar dari ruang VIP sambil menahan rasa malu.Kelab ini mempunyai kamar pribadi Daniel.Yasmin pun dituntun ke presidential suite di Area B.Fasilitas kamar sangat mewah dan semuanya tersedia.Tidak ada pria dan wanita yang keluar dengan tangan kosong saat mereka kemari. Kelab ini penuh dengan uang dan hasrat.Yasmin memasuki ruang ganti dan melihat ada deretan piama seksi baru. Harganya masih tertera dan akan dikenakan biaya kalau dipakai.Yasmin merasa Daniel tidak akan mau masih ada helaian pakaian di tubuhnya.Setelah Yasmin mandi, dia naik ke tempat tidur dan berbaring di bawah selimut.Jelas-jelas tadi dia mandi air hangat, t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

DMCA.com Protection Status