Yasmin buru-buru mengelap tubuhnya sebelum memakai jubah mandi.Dia berjalan keluar dengan rambut basah, kemudian dia melihat Martin berada di dalam kamarnya dan sedang melipat kedua lengannya di depan dada."Aku kira kamu bersiap-siap untuk mandi semalaman."Wajah Yasmin sudah tidak sepucat tadi karena dia baru mandi, melainkan tampak halus dan mulus.Yasmin menuju ke sofa untuk duduk sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk."Untuk sementara waktu, apa yang terjadi di internet nggak bisa dihentikan," kata Martin."Terserah," ucap Yasmin dengan cuek. "Pokoknya, ini adalah tujuan Daniel. Biarkan dia merasa bangga.""Daniel benar-benar sinting," ucap Martin.Dalam hati Yasmin berpikir, 'Kamu nggak jauh berbeda darinya.'Bagaimanapun juga, mereka dari keluarga yang sama."Masalah seperti ini susah ditangani untuk saat ini." Martin berkata, "Aku hanya bisa mencari berita viral lain untuk menggantikannya dan menghabiskan duit untuk menyewa penulis konten. Tapi, Irene pasti punya pengala
Saat ini, Klara sedang bertelepon dengan Dahlia.Suasananya penuh ketegangan.Dahlia yang berada di ujung telepon berteriak seperti orang yang sudah kehilangan akal sehat, "Klara, ada masalah dengan otakmu, ya? Demi membalas dendam, kamu bisa mengatakan hal-hal yang nggak benar. Kamu kira akan ada orang yang memercayaimu? Kamu bisa melakukan apa pun demi bisa kembali dengan Andy!""Kalau kamu nggak percaya, untuk apa kamu seemosional ini?" Dibandingkan dengan Dahlia, Klara jauh lebih tenang.Hanya dia yang tahu penderitaan macam apa itu."Kamu bilang pada Andy, kalau dia nggak percaya, dia boleh melakukan tes DNA. Bagaimana kalau aku saja? Aku akan mengirimkannya kepada kalian setelah hasil tesnya keluar." Tanpa menunggu Dahlia menjawabnya, Klara langsung menutup telepon.Awalnya dia ingin cepat-cepat pergi bersama Yasmin.Alhasil, malah terjadi kejadian seperti ini.Semalam Klara sudah menonton video di internet itu.Dia tidak tidur sepanjang malam, lalu dia telah membuat keputusan.K
Kalau memang begitu, itu terlalu ironis dan mengecewakan.Terutama saat Yasmin mengingat Andy meneleponnya semalam.Andy jelas tahu kalau Yasmin adalah anaknya, tapi Yasmin malah dicurigai.Ya, menurut semua orang, bagaimana dia bisa dibandingkan dengan anak orang kaya?Bahkan orang tua kandung akan pilih kasih.Yasmin paham.Kalau begitu, dia akan lanjut pura-pura tidak tahu ....Dering ponselnya berhenti, kemudian Yasmin melempar ponselnya ke samping.Martin yang dari tadi di dalam kamar melihat ponselnya dan berkata, "Hanya dalam waktu singkat, semua pencarian terpopuler sudah menghilang. Kakakku sungguh hebat. Seharusnya dari semalam aku menyeret Keluarga Suharly.""Aku pulang dulu. Terima kasih sudah membiarkanku menginap di sini semalam." Yasmin mengambil pakaiannya di meja samping tempat tidur sebelum memasuki kamar mandi.Ketika dia keluar, dia telah mengenakan pakaiannya yang semalam."Aku nggak punya pakaian wanita di sini." Maksud Martin adalah tidak ada wanita yang pernah m
Setelah Yasmin sampai rumahnya, dia duduk di sofa dengan lemas dan menutupi wajahnya dengan tangan.Ayah pertamanya suka kekerasan, sedangkan ayah keduanya suka berjudi.Menurut Yasmin, ayah adalah pemikiran yang sangat jauh.Dia tidak berani memikirkannya, jadi dia tidak memikirkannya.Akan tetapi, itu bukan berarti dia tidak iri dengan ayah orang lain.Dia bahkan pernah membandingkan dirinya dengan Irene ....Kalau bukan karena Irene, sekarang Klara dan Andy barulah suami istri dan mempunyai keluarga yang normal.Apa dia merasa kebahagiannya telah direbut Irene?Tidak. Apa salah seorang ayah menyayangi putrinya? Terlebih lagi, saat itu Andy tidak tahu kalau Klara hamil.Yasmin hanya bisa berkata dia tidak cukup beruntung untuk menikmati kasih sayang ayah ....Pencarian terpopuler di internet sudah dihapus.Tidak pernah muncul lagi.Terkadang Andy akan meneleponnya untuk mengobrol sebentar.Tidak sering dan pas-pasan.Yasmin menemani ketiga anaknya yang riang dan bersembunyi dalam jan
"Kalian saudara kandung. Sebagai kakak, seharusnya dia menunjukkan toleransi. Makan bersama bisa menyelesaikan segalanya," ujar Andy.Yasmin mendengarkannya, tapi hatinya menolak.Kalau dia benar-benar menerima ajakan Andy, hanya ada satu alasan. Setelah masalah mereka selesai, Yasmin tidak akan ditindas lagi.Termasuk perihal Yasmin tinggal di Kota Imperial.Meskipun dia sudah tahu siapa ayah kandungnya dan ayah kandungnya ingin mengakuinya sebagai anak, Yasmin tidak peduli.Baginya, anak-anak adalah yang terpenting.Yasmin tidak memberi tahu Klara kalau dia pergi makan bersama Keluarga Suharly. Dia tidak memberi tahu siapa-siapa.Dia pergi sendiri.Ketika dia memasuki ruangan pribadi, dia tidak menyangka akan ada Daniel.Daniel menatapnya dengan tajam. Tekanan itu pun membuat Yasmin menundukkan kepalanya.Benar juga. Ini acara keluarga dan sekarang Daniel adalah tunangan Irene.Seharusnya Yasmin memanggil Daniel "Kak Ipar".Dari "kakak" beralih menjadi "kakak ipar". Ini sungguh seper
Dahlia tidak mengungkit kata "aborsi", tapi itu langsung membuat orang memikirkan hal itu.Yasmin pun datang tanpa berpikir dia tidak akan diserang sama sekali. Karena Dahlia sudah mengungkitnya, lebih baik Yasmin mengungkapkan pikirannya. "Aku ingin meninggalkan Kota Imperial dan berkembang di tempat lain. Tapi, sekarang tekanannya terlalu besar, jadi aku nggak bisa pergi." Dia mengangkat kepalanya untuk bertatapan dengan mata tajam Daniel yang seperti elang. "Kak, sekarang kamu adalah kakak iparku, apa kamu bisa membantuku?"Tubuh Daniel mengeluarkan aura yang kuat dan dia menatap Yasmin dalam diam.Suasana dalam ruangan yang hening ini terasa sangat berat.Semua orang menunjukkan ekspresi yang berbeda.Andy tidak menyangka Yasmin akan mengungkit hal ini.Sebagai ayahnya, dia tidak berharap Yasmin pergi dan menginginkan Yasmin tinggal di sisinya.Makan bersama sekarang adalah awal yang baik.Irene adalah orang pertama yang bersuara. "Bukankah lebih baik tinggal di Kota Imperial? Di s
Yasmin tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi setelah dia mengetahui kebenarannya, dia merasa kasihan pada Klara.Dia juga merasa kasihan pada dirinya sendiri.Ayah dan ibunya ada di depan mata, tapi mereka tidak bisa menjadi satu keluarga yang utuh.Ini seperti situasi orang tua bercerai, lalu salah satu dari mereka menikah lagi.Sedangkan Yasmin berkeliaran di luar tanpa daya.Kalau ke depannya Klara menikah lagi, itu tidak bisa dihindari."Apa kamu masih menyukai ibuku?" tanya Yasmin.Andy tidak menyangka Yasmin akan menanyakan hal itu. Untuk sesaat dia terdiam dan tidak bisa menjawab.Yasmin melihat tampang Andy yang terdiam, kemudian bertanya, "Kamu menikah lagi demi Irene, 'kan?"Andy masih tidak bersuara.Yasmin mengerti.Martin memberitahunya adalah satu hal, tapi memastikannya secara langsung adalah hal lain.Bagaimanapun juga, Andy beruntung.Saat itu Klara tidak memberi tahu Andy kalau dia hamil, jadi Andy tidak perlu memilih.Yasmin juga tidak akan bertanya pada Andy kalau
Yasmin terdiam.Yasmin mematung sambil melihat pria berbahaya di depannya. Mata tajam pria yang seperti elang itu tampak menakutkan.Saat pria itu melangkah maju, dia melangkah mundur.Iblis itu bergerak dengan anggun, lalu berhenti di depan Yasmin. Bayangannya menutupi seluruh tubuh langsing Yasmin.Melahap semuanya.Yasmin menatapnya dengan gugup dan waspada, "A ... ada apa kamu kemari?""Daniel adalah kakak iparnya" terus berputar di dalam benak Yasmin, termasuk percakapan Andy dengan Irene."Kamu terlihat senang," kata Daniel dengan nada yang membuat Yasmin tidak bisa menebak perasaan Daniel.Aura Daniel saja sudah cukup membuat Yasmin sesak.Yasmin merasa seperti sedang tenggelam di dalam laut dan dipukul oleh arus.Dia hampir tidak bisa bernapas.Mata Yasmin berkilau. Apa maksud Daniel?"Kamu nggak benar-benar mengira kamu akan aman hanya karena ada Andy?" tanya Daniel sambil tersenyum sinis.Yasmin mundur ketakutan. "A ... apa yang telah kalian bicarakan?""Aku berjanji padanya
Setidaknya itu karena Yasmin tahu orang yang ingin dibunuh Daniel bukan dia, melainkan Daniel menyelamatkannya tadi ....Helikopter lebih cepat daripada mobil. Sepuluh menit kemudian, helikopter mendarat di atap rumah sakit. Daniel menggendong Yasmin turun, lalu langsung menuju ke UGD.Yasmin dipukul selama 20 menit, tapi tidak ada patah tulang di tubuhnya.Dia tahu kalau saat itu dia tidak melindungi perutnya, semua tulang rusuknya akan patah.Saat Helen memeriksa luka di wajahnya, Yasmin menertawakan dirinya sendiri.Benar, dia sudah berpengalaman dipukul orang.Lengkungan bibir Yasmin sangat kecil, tapi Daniel masih melihatnya.Daniel pun menatap Yasmin dengan lekat seolah-olah untuk melihat lebih banyak.Namun, setelah senyuman tipis itu, Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun lagi.Setelah Helen mengobati luka di wajah Yasmin dan menutupinya dengan kain kasa, dia berkata, "Lukamu nggak serius. Lebih baik aku pergi ke Taman Royal untuk mengganti balutan lukamu, ya? Ini agar kamu
Yasmin mundur dengan panik, lalu dia tersandung. "Ah!"Saat dia menoleh, dia melihat itu mayat yang sepertinya sopir tadi.Rachel membunuhnya.Yasmin ingin berdiri, tapi energi di tubuhnya sepertinya sudah terkuras habis. Dia gelisah dan takut. Dia melihat Rachel terus berjalan mendekat, tapi Yasmin tidak tahu apa yang harus dilakukannya.Kenapa Rachel belum mati?Kenapa?Kemudian, dia melihat Rachel menjatuhkan pisaunya dan mengeluarkan pistol dari pinggangnya.Yasmin membelalakkan matanya. Sorot matanya yang penuh rasa takut itu melihat mulut pistol membidiknya.Mulut pistol itu bergetar. Rachel berusaha membidik Yasmin, lalu ingin menarik pelatuknya ....Yasmin menggelengkan kepalanya. Siapa yang akan menyelamatkannya? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?Tolong .... Dia belum mau mati ....Rachel memegang pelatuknya, lalu .... Dor!"Aa!" Yasmin meringkuk, tapi dia tidak merasakan rasa sakit di tubuhnya. Sepertinya peluru tidak mengenainya?Dia pelan-pelan mendongak.Rachel telah t
Rachel di sebelah menikmati ekspresi kesakitan Yasmin.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia berkata, "Walaupun begitu, aku nggak akan memberitahumu di mana Martin."Saat Rachel mendengar itu, dia menjadi gelisah. "Di mana Martin?""Kenapa aku harus memberi tahu pembunuh sepertimu?" tantang Yasmin. "Di mata Martin, kamu hanyalah sampah yang menjijikkan ....""Omong kosong!" Rachel menampar muka Yasmin. Lalu, amarahnya seakan-akan belum terlampiaskan, jadi dia menarik kerah baju Yasmin dan mengangkatnya.Sekarang!Menggunakan momentum dia tiba-tiba ditarik bersama sedikit kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Yasmin menusukkan batang bambu yang berada di tangannya ke aorta Rachel dengan kuat!"Ugh!" Sekujur tubuh Rachel menjadi tegang. Dia membelalakkan matanya dan darahnya langsung menyembur keluar dari leher.Yasmin menggertakkan giginya dan memegang batang bambu tersebut dengan erat. Kekuatan perlahan-lahan menghilang dari tubuhnya.Sedikit lagi, lebih kuat sedikit lagi. Kalau dia tid
Ini adalah pabrik pembekuan di dekat laut tempat para nelayan menyimpan ikannya setelah ditangkap.Daniel tidak bisa menemukan tempat ini dengan cepat.Rachel mengangkat sebuah kotak ikan lagi, lalu menaburkannya ke atas tubuh Yasmin dengan santai ....Satu ekor per satu ekor ikan, beserta dengan es, jatuh di atas tubuh Yasmin. Itu membuat tubuh Yasmin yang kesakitan tidak tahan.Di lantai juga ada air. Ketika Yasmin berbaring di lantai, dia merasa tubuhnya telah mati rasa. Darahnya juga sudah membeku. Saat dia bernapas, dia merasa udaranya dingin.Pandangannya agak kabur saat dia melihat ke depan, tapi dia juga melihat sebatang bambu setebal jari di antara pecahan es dan ikan beku. Seharusnya itu juga tumpah dari kotak ikan."Kenapa diam saja? Bagaimana kalau kamu memohon padaku?" Rachel terus menerus menendang pinggang Yasmin.Tubuh Yasmin terasa dingin, tapi itu bukan berarti dia sudah tidak bisa merasakan sakit.Kalau dia tidak merasakan sakit, itu berarti dia sudah mati.Yasmin di
Yasmin dipukuli sehingga seluruh tulangnya sakit-sakit.Pisau di wajahnya membuatnya tidak berani bergerak.Dia benar-benar tidak percaya Rachel begitu percaya diri pada dirinya sendiri."Rachel, kamu nggak pernah dicintai, 'kan?" Pertanyaan Yasmin yang mendadak membuat Rachel tertegun."Apa katamu?""Kamu nggak pernah dicintai, tapi kamu tiba-tiba menyukai orang, jadi kamu nggak tahu bagaimana mengungkapkannya. Kamu nggak bisa membedakan benar dan salah. Saat orang baik sedikit padamu, kamu langsung merasa sangat hangat. Kamu benar-benar kasihan.""Kamu ... kamu cari mati!" Rachel langsung menampar Yasmin.Yasmin terjatuh dan terasa pusing. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Kemudian, dia bergeming di lantai."Kenapa kamu diam saja? Kamu memprovokasiku hanya untuk mengulur waktu, 'kan? Kuberi tahu kamu, ketika mereka menemukan tempat ini, kamu sudah mati seperti ikan-ikan di sini!"Dingin, dingin sekali ....Udara dingin menembus ke dalam tubuhnya dan darahnya mulai menjadi di
Rumah ini dipenuhi dengan lemari es dan es serut. Di dalam es serut terdapat kotak-kotak berisi ikan beku.Ada termometer yang tergantung di dinding. Suhunya minus 20°C, tapi itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau amis di dalam rumah.Yasmin hanya mengenakan kemeja putih, rok span abu-abu dan sepatu flat. Dia berganti menjadi pakaian ini untuk berjalan-jalan dengan anak-anak.Meskipun itu musim dingin, cuaca tidak pernah mencapai minus 20°C. Yasmin yang tidak tahan dingin menyilangkan tangan dan menggosok lengannya. Asap putih keluar dari mulutnya.Ketika dia barusan mengambil beberapa langkah untuk mencari pintu keluar, dia merasakan sesuatu di belakangan.Begitu dia menoleh, sebuah kaki menendang perutnya."Ah!" Yasmin terjatuh. Perutnya sangat sakit untuk beberapa saat."Aku kira kamu nggak akan bangun." Aura membunuh memenuhi tubuh Rachel. Tangannya sedang memegang pisau.Yasmin menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit sambil mengangkat kepala. Saat dia melihat pisau, luka d
"Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun
"Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun
Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan