Share

CHAPTER 61

Beberapa waktu berlalu, akhirnya Erlando kembali dengan lengan bekas infus.

“Bagaimana Erlando? Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Latifa sembari berlari mendekati Erlando.

Erlando hanya mengangguk sebagai jawabannya, namun sebetulnya ada banyak pertanyaan yang muncul di benak Erlando.

Namun karena waktu belum tepat untuk ia tanyakan, akhirnya ia memilih untuk diam.

“Sini Nak, sepertinya kau pusing karena donor darah itu” ucap Haidah sembari menuntun Erlando untuk duduk di kursi tunggu.

“Maaf yah Nak, kamu jadi seperti ini karena harus mendonorkan darah cukup untuk Tiara” ucap Herman kepada Erlando.

“Iya Om, saya pun merasa senang, bisa berguna untuk menolong putri kecil Tiaraku” ucap Erlando sembari menekan kata ‘Tiaraku’ dan juga ia memandang Latifa dengan tatapan tajam yang langsung membuat Latifa mengalihkan pandangannya ke arah lain.

‘Ya Allah, aku harus apa setelah ini’ ucap Latifa dalam hatinya.

Dan Haidah yang peka akan kondisi Awkward tersebut membuat ia segera me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status