"Asisten?" Howard tiba-tiba mencibir, “Yah, kamu emang udah lakuin semua yang kamu perlu karena kamu asisten dia, tapi dia tetep gak peduli sama kamu. Kalau nggak gak mungkin kan kamu sampai buang makanan ini ke tempat sampah.”Ekspresi Xena tampak tidak wajar saat ini. Dia malu, merasa seolah-olah rahasianya telah terungkap. Namun, dia masih berusaha menyelamatkan martabatnya dan dengan susah payah dan menjelaskan, “Presiden Zachary ingin makan di luar, jadi tentu saja, dia tidak butuh makanan ini.”"Kenapa kamu nggak diajak tadi?" Howard masih memiliki setengah senyum di wajahnya.“Aku…aku cuma asisten dia, gak pantes—”“Kamu pantes. Kita semua tahu bahwa kamu bukan cuma asisten biasa. Kamu kadang-kadang panggil Penelope 'Bibi' dan panggil Simon dengan namanya. Sekarang udah selesai jam kerja, jadi kenapa dia nggak ajak makan?” Howard memotong kalimat XenaHati Xena sudah benar-benar kesal. Setelah mendengar kata-katanya, bahkan lebih sulit sekarang untuk menghilangkan amarahny
Sharon dan Simon sedang duduk di restoran dan baru saja memesan makanan mereka. Begitu pelayan itu pergi, sesosok secara panik menyerbu masuk dan bergegas menuju Sharon.“Siena, bilang sama aku! Apa kamu yang biarin Fern masuk ke perusahaan hiburan sialan?!” Eugene tiba-tiba muncul di hadapan mereka dengan wajah cemberut.Ketika Sharon dihadapkan dengan pertanyaan ini, seolah-olah dia telah mempersiapkan diri secara mental dan sama sekali tidak cemas tentang hal itu. Dia hanya memberi isyarat kepada kakaknya untuk duduk dan bertanya, “Kamu udah makan, kak? Sini gabung sama kita, ayo makan.”Eugene melirik Simon. Adik ipar, katanya? Hmph, dia belum memberikan persetujuannya dulu!Dia masih duduk, tetapi dia tidak ada rencana ikut makan. Dia terus menanyai Sharon, "Kamu harus jelasin semuanya ke aku...""Iya bener, aku bantu pacar kamu tanda tangan kontrak sama perusahaan hiburan Simon dan dapetin dia agensi terbaik yang bisa dia dapatkan di industri ini. Sekarang perusahaan akan k
Kamu pasti pacar Nona Thompson, bukan, anak muda?" wanita dari tempat penitipan anak bertanya sambil tersenyum.Eugene tidak mengakui atau menyangkalnya. Dia hanya mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya padanya, berkata, “Ini kartu nama aku. Kalau kamu khawatir anak ini di aku, silahkan telepon aku kapan saja. ”Wanita dari tempat penitipan anak mengambil kartu itu dan memperhatikan bahwa dia dari keluarga Newton!Di kota ini, siapa yang belum pernah mendengar tentang keluarga Newton?“Aku nggak khawatir sama sekali. Silahkan kalau mau antar Rue pulang,” Kata wanita yang lebih tua sambil tersenyum.Eugene membawa Rue ke dalam mobil dan membawanya keluar untuk makan malam.“Mau makan apa?” Eugene dengan lembut bertanya pada gadis kecil yang duduk di kursi penumpang saat dia menggerakkan kemudi.Rue meletakkan ranselnya ke samping dan memasang sabuk pengaman saat dia duduk tegak di kursi. Kemudian, setelah berpikir keras tentangnya, dia berkata, Aku lihat iklan pizza di TV
Saat itu waktu makan malam dan jadi restoran pizza hampir penuh dengan pelanggan.Eugene masuk dengan Rue di pelukannya dan mereka berdua menarik banyak perhatian untuk waktu yang lama.Pria itu tingginya hampir 1,9 meter dan memiliki wajah yang tampan. Celana bermereknya yang berkualitas sangat baik melilit kakinya yang panjang dan terlihat seperti seorang model. Namun, auranya yang seperti bangsawan sama sekali tidak sebanding dengan model biasa lainnya.Bagian paling menawan dari dirinya adalah cara dia menggendong gadis kecil seperti boneka itu di tangannya. Seluruh pemandangan itu terlalu mempesona bagi mata siapapun yang melihat.Banyak wanita yang hadir mengagumi pemandangan itu, mereka hampir berteriak dengan keras."Wow! Lihatlah pria yang menggendong gadis kecil itu! Cantik banget ya? Sungguh boneka yang beruntung memiliki ayah ganteng begitu!” Wanita muda di sebelahnya tidak bisa menahan napas karena kagum. Dia mengharapkan bisa punya putri secantik itu..“Pasti ayah i
Eugene menghela nafas lega. Ternyata anak itu tadi cuma terlalu gelisah, bukan ketakutan. Ditambah lagi, sepertinya dia tidak berencana untuk menolaknya.Dia mengangguk dan berkata, "Ya.""Lalu ... aku bisa panggil kamu 'Ayah' sekarang?" Dia selalu menginginkan seorang ayah.Ayah? Yah, itu terdengar jauh lebih baik daripada 'Godfather', jadi dia langsung setuju. "Boleh. Kalau gitu kamu bisa panggil aku 'Ayah' mulai sekarang. ”Rue senang bahwa dia segera memanggilnya."Ayah!"Ketika Eugene mendengar gadis kecil seperti boneka itu memanggilnya 'Ayah', hatinya meleleh menjadi genangan emosi yang membingungkan. Ternyata punya anak perempuan bisa membuat perasaan yang aneh dan luar biasa.Ketika Fern menemukan mereka, dia kebetulan mendengar putrinya memanggil Eugene dengan sebutan ayah. Ada keraguan di hatinya dan dia merasa ketakutan."Hah? Kamu panggil dia apa tadi?” Dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan dan keterkejutan di matanya. Dia menunjuk ke Eugene, tetapi matanya tertu
Suara Eugene memang tidak keras, tetapi Fern masih tersedak oleh nada dinginnya.Dia memelototinya tanpa membuat suara, tetapi kemarahannya tertahan di dadanya.Rue tidak mengerti mengapa mereka tiba-tiba mulai bertengkar, jadi dia dengan hati-hati menarik lengan baju ibunya dan berkata dengan lembut, “Jangan marah, Bu. Ini kesalahan aku. Aku yang minta Paman untuk bawa aku makan. Jangan salahin dia untuk itu."Eugene menatap gadis kecil itu. Bahkan pada titik ini, dia masih mengucapkan kata-kata yang baik untuknya dan menyalahkan dirinya sendiri. Dia sangat perhatian, jadi bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai gadis kecil ini?Fern sangat paham kepribadian putrinya. Tapi, Eugene kan baru undangan mereka makan dua kali, kok bisa bisanya dia membelanya?Dia tidak ingin berdebat dengan Eugene di depan putrinya, jadi dia hanya berbalik dan pergi bersamanya. Dia tidak memperhatikannya lagi.Pria itu benar-benar tak terduga!Namun, begitu dia melangkah maju, Eugene tiba-tib
“Aku sudah pernah tanya kamu dulu, apa yang akan kamu lakuin kalau kamu hamil anak kamu? Kamu bilang kamu akan minta aku aborsi karena kamu benci anak-anak. Sekarang kenapa kamu pura-pura baik sama anak aku? “Udah gitu kamu kan mau ngilang dari aku, kenapa tanggung-tanggung? Kenapa muncul lagi dan datang-datang malah kritik hidup aku? Perilaku kamu emang bener-bener bikin jijik!”Eugene bisa merasakan tubuhnya menjadi tegang. Saat dia berkata jijik, dia benar-benar bisa melihat kebencian dan jijik di mata Fern. Dia tahu dia berharap dia akan segera menghilang.Mungkin karena dia mengingat kepahitan dan kebencian masa lalu, jadi matanya tiba-tiba memerah. Dia akhirnya menemukan sesuatu yang dia suka lakukan, tetapi Eugene datang dan merusak semuanya!Bagaimana dia bisa bertemu dengan pria tak berperasaan seperti itu?Ketika Eugene melihat matanya yang memerah dan bahkan air mata terlihat berkedip-kedip di dalamnya, dia merasakan putaran yang keras di dalam hatinya!Dia tiba-tiba
Sharon tidak mengunjungi ibunya selama beberapa hari sekarang. Namun, dia punya waktu luang hari ini, jadi dia membawa beberapa bunga segar dan makanan lezat untuk menemuinya.“Sini, anjing kecil bodoh. Aku bawa makanan untuk kamu.” Sharon berbagi beberapa makanan ringan yang dia bawa dengan anjing kecil itu.Anjing kecil itu mulai mengenalinya dan mengibaskan ekornya begitu dia tiba. Sekarang dia memberinya makanan, anjing itu bahkan lebih bahagia dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat tangannya.Sharon tidak tahan dengan anjing yang mesra dan mengusap kepalanya sambil berkata, "duduk di sini dan makan ini."Setelah memberi makan anjing itu, dia pergi ke rumah sambil memegang bunga dan melihat ibunya sibuk membuat parfum."Aku datang untuk jenguk kamu, Bu," kata Sharon sambil berjalan ke arahnya."Jangan datang dan jangan ganggu aku." Namun, Autumn fokus pada pekerjaannya.Sharon tidak punya pilihan lain selain berdiri di tempat dan menonton Autumn saat dia membuat parfumnya.