Share

Bab 128

”Sharon…” Simon memanggil namanya lembut, suaranya bergetar. Ia mengerti kalau Sharon tidak sadarkan diri, ia hanya ingin Sharon untuk bangun dan membuka matanya.

Ia langsung membuka ikatan Sharon dan melepaskan jaketnya untuk membalut pergelangan tangannya untuk membuat pendarahannya berhenti. Sharon sudah kehilangan banyak darah, bau besi menyebar ke seluruh ruangan.

Pelaku itu sungguh tidak berperasaan. Mereka melukai pergelangan tangannya dan membuatnya mati kehabisan darah pelan-pelan!

Simon membungkus pergelangan tangannya dan mengangkatnya dengan lengannya, dengan cepat kembali ke mobil. Saat ia sudah menempatkannya di kursi penumpang dan memasang sabuk pengaman, ia melihat wajah pucatnya dan merasakan sakit hati. Sebelum ia menyadarinya, ia mengelus wajahnya. “Kamu nggak boleh mati tanpa persetujuanku!” Lalu, ia menyalakan mobilnya dan pergi menuju rumah sakit di kota dengan kecepatan tinggi.

Para suster keluar masuk ruang gawat darurat. Suasananya sangat menegangkan.

S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status