Share

Bab 122

Sharon melihat Penelope pergi dari ruang makan. Ia sudah mengira Penelope akan bereaksi seperti ini.

Sejak ia pulang, ia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi Penelope. Tidak akan ada yang mengusir ia dengan mudah kali ini.

Setelah makan malam, Douglas membawa Sebastian untuk bermain Catur Cina, sementara Simon sedang menelepon di koridor.

Sharon naik keatas untuk membereskan kopernya. Baju-baju yang sudah dipindahkan ke kondominium pribadi Simon sebelumnya sudah sampai di rumahnya.

Di tangga, ia bertemu dengan Penelope yang sedang turun ke bawah. Jalannya sempit sehingga mata mereka bertemu dan suasana menjadi tegang.

“Kakak Penelope.” Saat Penelope melihat ke Sharon, Sharon menyapanya ramah.

“Jangan panggil aku Kakak! Aku bukan Kakakmu!” Penelope berteriak tanpa ampun.

Sharon dengan tenang menutup mulutnya. “Kamu nggak perlu anggap aku adik iparmu, tapi aku akan tetap memanggilmu Kakak.”

Mata Penelope penuh dengan rasa hina. “Nggak punya malu ya? Nggak heran kamu pul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status