Share

Bab. 25

Penulis: Jiwasen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Vasya kembali mengangguk, sungguh tangannya sekarang gemetaran. Armin memang bukan miliknya tapi kenapa ia merasa tak nyaman di posisi ini. Kenapa Armin demikian jika ia tak mau mengakhiri hubungannya dengan Amanda.

"Ini sulit Sya, ayahku mau putera dari grup Kapital."

Dan Armin orangnya?

Mungkin memang Vasya yang salah karena baper padahal jelas ia harusnya paham sehumble apa si Armin ini. Saat jalan berdua harusnya ia paham jika status mereka benar benar berbeda.

"Kamu mau jemput dia kan Sya?"

Sambil menghembuskan nafas Vasya menatap Amanda yang penuh harap padanya.

"Bantu aku sekali lagi, bisakah kamu mengambilnya."

"Armin mencintaimu bukan aku."

Amanda memasang tampang melas, gadis bucin itu tetap menyebut nama Vino yang jelas jelas jauh sekali dengan chaebol tampan nan tajir yang sekarang sedang mbolang di prindapan.

"Sya buat dia jatuh cinta bisa?"

Mission imposible itu membuat Vasya hampir menangis, bukannya Armin yang terjebak malah ia yang berhasil di buat baper.

"Amanda suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 26

    Ceklek...Pintu itu mulai terbuka sedikit demi sedikit tapi gadis itu malah tampak kebingungan, ia lalu membuka pintu itu lebar lebar dan tidak ada siapa siapa."Kok bisa?"Benar benar hanya udara kosong tapi ia mendengar dengan jelas bahwa ada seseorang yang mengetok pintu, belum selesai keheranannya ia kembali di kejutkan dengan suara teriakan dari arah kamar yang tadi Vasya tempati.Secepat kilat Manda menutup pintu lalu langsung berlari menuju kamar, ia membuka pintunya dan mendapati Vasya sedang tegang sambil melihat ke arah jendela."Kenapa Sya?"Amanda panik sendiri melihat nafas temannya ngos ngosan. Vasya hanya menggeleng tapi ia meremas dadanya hingga kemejanya kusut. "Tenang, tenang."Vasya hanya berguman samar, ia menoleh ke arah sahabatnya lalu mengatakan sesuatu yang tak masuk akal."Bisakah kamu beritahu Armin yang sebenarnya?"*Menit sebelumnya saat Amanda memasuki kamar mandi, perlahan mata Vasya terpejam lalu mengantarkannya ke alam bawah sadarnya. Ia mulai berjala

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 27

    "Jaga mulut kamu ya!!""Lha terus kenapa kok sekarang nggak mau nemuin Armin lagi, pasti alasannya itu!""Amanda!""Kamu pasti sudah beberapa kali tidur kan sama pak Jaden."Vasya ingin sekali mengkrues mulut rombeng wanita jahanan itu, ia mengepalkan tangannya mencoba meredam amarahnya sendiri."Jangan keterlaluan, Jaden tidak ada hubungannya dengan semua ini.""Emang masuk akal?""Kamu dulu santai saja kenapa sekarang nggak, pokoknya temuin Armin!!""Kamu yang harus nemuin Armin bukan aku!""Syaa Armin buat kamu aja!""Emang Armin barang apa? lagian emang aku butuh? dia jelas jelas suka sama kamu!"Suminten kloningan itu tetep kekeh mengucapkan bahwa Armin sekarang milik Vasya, helo siapa yang tenang kalau dapat sampah dari temannya sendiri. Vasya pening, ia memikirkan Armin yang kasihan sekali karena mencintai perempuan gila macam Amanda."Aku akan jujur dan bilang semuanya!"Hening.Amanda hanya bisa melotot, ia kesal dan langsung pergi begitu saja tanpa menoleh sedikitpun. Sedang

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 28

    Tatapan hyena betina itu seakan menusuk ke tulang tulang Vasya. Sementara Jaden berjalan ke depan untuk menghalangi pandangan skeptis itu mengarah pada Vasya."Ia Vasya salah satu pegawaiku.""Kalau ada orang bicara di jawab!"Vasya menelan ludah, ia merasakan perasaan semrawut yang tak karuan ujungnya ia gugup."Saya Vasya bu..""Kenapa tak sopan sekali?""Maaf bu saya tidak melakukan apa apa, saya sudah menjawab.""Berani ya kamu!""Telat jawabnya, kukira kamu tadi bisu. Dasar tak sopan!"Bagian mana yang tak sopan memangnya, wanita itu hendak bicara lagi tapi keburu di hardik oleh Jaden agar tidak berlebihan. Sementara Vasya sudah berkeringat dingin, ia benar benar pucat sekali."Ia hanya pegawai dan kamu salah paham saja.""Apa?!""Udah sis, ayo kita makan saja."Mendengarnya Siska luluh begitu saja lalu ia mulai bermanja manja kembali sambil mengatakan ia ingin bebek peking yang letaknya tak jauh dari tempat mereka sekarang."Oke, oke ayo kita kesana."Vasya memandang gadis itu s

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 29

    Vasya mengerjapkan matanya ia terus mempertajam perkataan Jaden barusan, reflek gadis itu melirik ke jendela dan Jadenpun sudah tak ada di restoran seberang."Kamu dimana?""Di caffe Strawberry.""Jangan kemana mana aku akan kesana."Setelahnya telepon terputus begitu saja, Vasya memandang dessertnya sekali lagi dengan tangan yang sekarang gemetaran. Vasya gelisah sekali, berulang kali ia celingak celinguk untuk memastikan keadaan.Gadis itu memeriksa ponselnya dan melihat story WA teman temannya yang tidak ada sesuatu mencurigakan di upload di sana. Apa yang sebenarnya terjadi, dari tadi yang menelponnya juga hanya Jaden."Herry menangkap siapa sebenarnya?""Amanda kan pergi entah kemana."Siapa yang di serang kalau begitu. Akhirnya Vasya menelpon Amanda untuk memastikan yang terjadi. Lama tiada sahutan di seberang, pikiran Vasya sudah parno, ia menggigit jemarinya sambil menanti sahutan yang jelas akan membuatnya lega. Tapi sayang Amanda tak mengangkat teleponnya.Mungkinkah Amanda

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 30

    Setelah mendengar nama Armin ia ingin menangis, kenapa hidupnya macam guguk begini. Armin takkan menyelesaikan masalah, ia malah akan menambahinya. Circle pertemanannya amat sangat rumit, astaga kepala Vasya benar benar pening."Sampai akhir bulan ini.""Armin pulang di akhir bulan ini kan."Sepertinya Vasya memang harus mengungsi di bulan atau Mars sekalian kalau begini caranya. Fyi Armin pulang kelihatannya untuk menemui Amanda, kedua orangtua mereka sudah sepakat untuk serius dan mulai mempersiapkan pernikahan anak anak mereka. See, Vasya sudah tak ada kesempatan lagi.Biarpun Armin kembali ke indo situasi Vasya takkan makin membaik malah tambah ruwet dengan bocah tantrum yang benerapa jam lalu marah marah lalu pergi.Amanda takkan mau.Mengungkit Armin malah membuat Vasya makin kasihan tapi ia juga kasihan dengan dirinya sendiri karena ia terlibat dengan kekacauan ini. Cinta segitiga yang tak presisi amat sangat memusingkan tapi kenapa ia pusing kan harusnya ia santai santai saja

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 31

    Gadis bodoh itu pasti mencuri polpennya!Makanya ia bisa kenal sekali dengannya.Mulut Vasya tersenyum getir, ia mencoba menyembunyikan perasaan yang kini menderanya. Kenapa sebenarnya dengan Jaden dan semua ceritanya, kenapa mereka mengusik Vasya. Gadis itu terdiam dan masih memandangi Jaden yang terus terusan menceritakan sosok Ranita.Ini Fix no debat Ranita itu pasti copet yang suka maling polpen di saat jam istirahat. Bener kan saking pronya dari polpen hilang lalu hati juga perlahan ikut ikutan di curinya.Ranita cinta pertama Jaden."So sad ya cinta pertama kamu"Lelaki itu tertegun sebentar tapi ia diam saja tak berani menjawab padahal Vasya sudah berbicara lantang agar lelaki itu mengatakan yang sebenarnya."Bukan, dia pacar Armin terdahulu.""Alaaah alesan deh, Kenapa kamu fasih sekali seolah mengenalnya kalau ia adalah pacar Armin?"Jaden diam lagi, ia melirik Vasya sebentar. Vasya sendiri bersandar sambil memejamkan mata. Pikirannya tak tenang dan hatinya berkecamuk entah

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 32

    Vasya mengendus dirinya sendiri tapi ia wangi kok, sudah mandi pula lha terus atasan kampretnya itu kenapa. Dan kemudian Jaden bertanya lagi, lagi lagi otaknya berputar lagi untuk menjawabnya."Kamu sembunyiin semua ini dari orang dekat kamu?"Apaan lagi nih drama, kenapa klimaksnya begini. Vasya jengah, ia pening sekali. Sekarang Jaden mengcengkram lengannya sekali lagi dan kekeh meminta jawaban. Kenapa ia kepo sekali harusnya ia mengurusi Siska saja bukannya disini."Syaaaaaa jawab!"Mendengarnya Vasya hanya bisa mengerjapkan matanya, ia benar benar abcde rasanya."Andri sampai tak tahu hubungan kamu?"Eh,Matilah sudah!"Memang kak Vasya ada hubungan apa dengan Armin?"Jaden mengerjapkan matanya, ia menatap Andri dengan serius seolah meneliti bahwa lelaki itu mungkin bercanda."Armin dari dulu menyukai kak Amanda kan kak."Vasya langsung cegukan mendengar celotehan adiknya yang tak tahu situasi tersebut dan lalu senyum mengerikan Jaden muncul begitu saja.Great!Troll sudah kembali

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 33

    "Memangnya siapa legenda yang suka membully kakakku?"Andri menoleh ke arah Jaden yang sedang fokus menyetir. Lelaki itu menatap Jaden penuh emosi."Kenapa memandangiku seperti itu?""Kak Jaden pasti tahu kalian kan satu sekolah?"Buru buru Jaden menggeleng, ia tak tahu maksut membully karena ia bukan pembully."Kalau di pikir pikir lagi kakak selalu pulang dengan berderai air mata dan kadang badannya putih semua.""Putih?""Iya, macam di bully di lempari tepung."Jaden tertegun, ia tak tahu kalau Vasya di bully oleh seseorang. Andri bercerita lagi kalau kadang bukan tepung, lumpur pernah, telur juga pernah. Jaden mendengarkan dengan seksama."Awalnya kukira kakak ulangtahun tapi bukan karena kejadian itu sering terjadi.""Sering?""Ya hampir seminggu 3 kali kalau tidak salah."Jaden berpikir lagi, kenapa ia bisa tak tahu hal demikian terjadi pada Vasya. Perasaan mereka selalu pulang bersama. Perasaan Jaden menjadi tak karuan, ia menginjak pedal gas berharap segera menemui Vasya dan m

Bab terbaru

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 139

    "Brukk!!!"Tubuh wanita paruh baya itu terpental jauh karena ditabrak kontainer yang sedang mengantarkan makanan ringan. Mamanya Vasya langsung tak sadarkan diri karena saking syok juga sakit tak karuan. Baju warna peach yang ia pakai bersimbah darah apalagi bagian kepalanya yang nampaknya menghantam pinggiran jalan. Semua oranh berusaha mendekat dengan kepo dan ada yang lain menelpon ambulance segera*Di kamarnya yang nyaman Andri masih tertidur pulas, di sore itu ia sama sekali tak ingin melakukan apa apa bahkan ponselnya sudah berjauhan darinya sejak 2 jam yang lalu. Tentu saat pihak rumah sakit menelponnya ia tak kunjung merespon karena Andri pikir itu telepon iseng. Tapi untung rasa lapar membangunkannya dan membuatnya menatap layar ponselnya dengan seksama.Disitu ia langsung panik tentu saja, Vasya tak ada di dekatnya dan sekarang ibunya malah masuk rumah sakit. Dengan dandanan ala kadarnya ia langsung pergi ke rumah sakit tanpa angan angan apa apa, yang ia tahu mungkin penyak

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 138

    Dan mamanyapun langsung bangun dari mimpinya, ia melihat sekeliling kamarnya dengan mata lesu, Mimpi barusan membuatnya berkeringat dengan jantung yang masih berpacu liar sampai sekarang. Vasya kamu dimana? Seketika telponnya berbunyi dan mamanya merasa seperti dejavu, dia melihat layar ponselnya untuk memastikan bahwa itu nomor yang tidak dikenal. Tapi ternyata bukan, nomor itu milik ibu Romiah. "Halo?" Dan intinya adahal ibu Romiah hendak mengembalikan uang, ia meminta ketemuan dengan mamanya Vasya nanti jam 1 di suatu taman. Dengan sumringah tentu mamanya Vasya menyetujuinya, siapa yang tak setuju uangnya mau kembali tentu saja ia sangat antusias. Mamanya bahkan lupa dengan mimpi barusan, ia tetap menyangkal bunga tidur tersebut dan mengatakan kepada Andri supaya ia mau mencari kakak perempuannya karena mamanya hendak bertemu dengan seseorang. "Sama siapa?" "Ibu Romiah" "Ngapain?" "Katanya ia mau membayar hutang" Andri mengangguk angguk tapi ia tak sepenuhnya set

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 137

    Awalnya dikira dia akan membeli guk guk atau kucing yang lucu lucu tak tahunya sampai sana malah ia kembali lagi, tak jadi ia melihat lihat kesana setelah penjaganya keluar, ternyata mas mas yang dulu kerap bertukar sapa dengannya sudah mengundurkan diri. Sayang sekali. Padahal seingat Vasya mas mas tersebut bekerja hampir 10 tahunan tapi kenapa resign segala. Vasya pindah haluan lagi, ia kini berjalan di samping trotoar sambil mengecek ponselnya. Kira kira ia mau ngapain apakah benar harus ke jogja atau ada opsi yang lain. Ponsel Vasya berbunyi dan itu adalah ibunya. Vasya melengos lalu mengantongi ponselnya, paling juga ibunya mau nitip sesuatu. Ogah ma, jangan nitap nitip! Selanjutnya Vasya berjalan kembali, ia kemudian terduduk di halte bis, tak lama bis arah luar kota mendekat dan tanpa sadar ia juga merasa takut, ia hanya ikut naik saja tanpa tujuan dan rencana yang memadai. Gadis konyol itu sekarang terduduk di kursi belakang sambil menghidupkan earphonenya. * Har

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 136

    Vasya angkat tangan percuma memarahi ibunya, mending dia pergi, masa bodoh ibunya mau ngomong apa pokoknya ia masa bodoh. Mau dikatakan marah ya jelas marah tapi ia mau marah ke siapa. Entahlah Vasya badmood sekali pagi ini, dihari libur itu ia sudah membuat rencana dan berhubung ibunya kebangetan jadi ia hendak pergi sejak pagi. Lebih baik begitu timbang ia menelan ibunya bulat bulat. "Mau kemana?" "Pergi!" Sudah begitu saja dan Vasya benar benar bablas tanpa kata yang berarti. Andri yang tahu kakaknya sedang marah hanya melirik ibunya sebentar dan sang ibu tiada rasa penyesalan sama sekali. "Mama keterlaluan!" Ibunya rada kaget melihat ekspresi Andri yang menyeramkan dan kemudian Jaden duduk di meja makan. ia menanyakan Vasya yang tak kelihatan batang hidungnya. "Kakak sudah pergi" "Kemana kan ini hari libur?" Andri mengiyakan bahwa ini hari libur tapi bukan untuk Vasya. Ada aja yang mau ia lakukan di akhir pekan ini. "Entahlah kelihatannya dia ngemall hari ini"

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 135

    Halo apa kabar?Ini nyasar atau bagaimana?Kok tumben amat atau salah kirim?Pesan yang sama sekali tak ingin dia baca tapi malah kebuka karena tangannya yang tak sengaja, yang selalu ia pikirkan namanya kini sudah berubah hendaknya ia segera sadar. Vasyapun langsung menghapus nomornya, baiknya memang begini.Ini yang namanya merelakan.Sudah diputuskan bahwa ia tak ikut campur lagi urusan mantan sahabatnya lagi. Semoga saja mereka bahagia, urusan Vasya hanya berusaha bangkit lagi dan hidup kembali seperti biasa.Dan akhirnya Vasyapun mencoba menutup matanya walaupun batinnya bergejolak tak karuan. Rasanya ia ingin menelpon kembali Armin. Hmmm lagi lagi ia berubah bodoh lagi perasaan beberapa menit yang lalu ia pintar dalam menghadapi pesan nyasar tersebut.Hingga yang terbaik sekarang adalah minum pill disebut solusi baginya agar ia bisa tidur tentu saja.*Siang tadi ia mimpi buruk dan malam ini ia tidak bermimpi sama sekali hanya saja ia mengorok dengan lantang di sela sela tidurny

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 134

    Rasanya Jaden sedang memaksa Vasya dengan apa yang terjadi pada ibunya, seolah ia tahu segalanya."Jangan konyol!"Nada bicara Vasya langsung membuat Jaden meremang, ia langsung tahu kalau Vasya sedang badmood sekarang ini."Kenapa selalu membahas penyakit ibuku?"Jaden menggeleng, ia hanya khilaf saja dan kampretnya itu berulang kali, orang gila mana yang percaya begitu saja."Tenang Sya semua bisa di pertanggung jawabkan!"Halah setan!Vasya langsung hendak memiting kepala Jaden yang sedang enak enak menyetir, lelaki itu langsung panik sementara Vasya gemas setengah mati."Sya tenang sya tenang!"Tapi Vasya tak bisa tenang, ia malas kalau harus tenang menghadapi Jaden yang pendusta berat."Maafkan aku please!"Ngimpi ya kamu?*Sialnya Vasya karena saat Jaden mengantarkan dirinya pulang delalah di rumah beliau sedang berkunjung dan Andri kebetulan sedang pergi sebentar. Alhasil melihat Jaden begitu iapu menawari Jaden untuk masuk rumah dulu."Ngapain sih ma!"Vasya ini sangat buruk

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 133

    "Jangan, beli sendiri"Karyawab pelit itu melindungi steaknya dengan sepenuh tenaga dan Jaden hanya bisa melongo saat melihat wanita ninja itu benar benar perhitungan dengannya."Murah lo pak, bqpak mending beli sendiri jangan malah minta jatah untuk perut kami yang kelaparan"Hmmm memang paling bisa membuat keadaan jadi menyudutkan begini. Dan akhirnya Jaden mendatangi kedai steaknya lalu memesannya secara manual sementara Vasya dari kejauhan sudah membuat ancang ancang untuk segera pergi ke kedai kebab di sebelah pintu masuk tadi.Rasanya ia sama sekali tak ingin melewatkan makanan khas turki tersebut apalagi kelihatannya adiknya bakal menyukai kebab yang ia beli kali ini.*"Vasyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!"Bos besar itu terpaksa untuk mengurung Vasya di sebuah warung telepon karena saking kesalnya ia di tinggal tinggal melulu. Pokoknya dengan di kurung begitu ia jadi anteng dan Jaden tidak susah mencarinya wkwkwk.Vasya menggedor gedor warung telepon itu dengan penuh arti, ia

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 132

    Vasya melirik Jaden, ia tak bisa kalau tak kepo. Jadenpun memandangi Vasya dengan sendu seolah sedang mengenang sesuatu."Aku pernah seperti ini dengan seseorang!""Siapa? Ranita?"Hening.Keheningan ini membuat Vasya yakin bahwa wanita itu adalah Ranita dan mungkin waktu itu si Ranita itu sedang di perebutkan dengan Jaden juga Armin. "Bukan."Entah kenapa tapi mendengarnya membuat perasaan Vasya lega kan harusnya dia tidak terpengaruh."Kamu tak ingat?"Apa lagi? Ingat siapa?Oh sebentar, apakah mungkin mantan Jaden waktu SMA tapi yang mana, cewek yang mana kan dia banyak yang suka.Hening.Vasya memerhatikan Jaden seolah menelusuri masa lalunya tapi ia tak menemukan seseorang. Mana ia tahu kan masalah pacaran itu privasi Jaden, bukan urusannya. Perasaan Vasya saat mengingat kembali masa lalu kenapa amburadul begini."Aku tak ingat, mantanmu yang mana?"Jaden tersenyum samar, Vasya tambah pusing jika main tebak tebakan tak mutu begini."Memang mantanmu itu kenapa?""Dia sekarang men

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 131

    Tapi berkat itu Vasya akhirnya siuman kembali. Akhirnya Vasya bisa melihat dunia nyata kembali sembari ia bersantai di dalam mobil. "Mimpi apa tadi?" Tangan Vasya sibuk mengusak ngasik rambutnya, kalau begini ia sungguh sangat takut, ia harus berpikir dua kali saat menyuruh Jaden dan lain sebagainya takutnya lelaki itu beneran berdarah satanis. Tapi apakah benar, apakah itu bukan karena bunga tidur. Jaden yang menoleh langsung terkejut melihat perempuan di sebelahnya sudah bangun dari tidurnya yang pulas. Vasya terlihat agak seram karena diam seribu bahasa. "Alhamdulillah ku kira kamu mati!" Kata Jaden dengan spontan. Ia dengan santai bilang bahwa wajah Vasya pucat sekali dan sepertinya Vasya sedang gelisah. "Aku mimpi aneh loh!" "Mimpi apa?" "Satanis gitu!" Jaden menepuk jidatnya, ia sungguh tak bisa mengerti kenapa Vasya mengatakan satanis saat ini karena memang tak ada hubungannya sama sekali, random. "Kamu keturunan German kan bukan brazil?" "Apa sih Sya?? Dar

DMCA.com Protection Status