Share

Keping 54b

Melani berdiri sempoyongan, dan ia menekankan tangan di sisi badukan toilet yang tampak bersih, kering, dan wangi tentu saja. Kini kami berdiri bersisian. Sama-sama menghadap cermin.

Aku membuka tasku, mencari kotak kecil kosmetik. Aku memulas lipstick, dan sedikit merapikan riasan.

"Akhirnya, kita bisa berdua saja Anjani," ia berkata namun masih terdengar gumaman tidak nyaman.

Aku memandanginya dengan rasa iba, aku juga perempuan omong-omong. Aku tahu, mungkin melihat mantan move on, itu terasa mengganggu.

"Ya, dan kau banyak minum, Melani," sahutku.

"Aku minum karena ingin lupa, kau tahu Anjani. Melihatmu dan Biru, membuatku sakit hati," ia berkata datar. Sembari menatap wajahnya di cermin besar.

"Kamu juga bisa move on, Mel."

"Aku—aku tidak akan bisa seperti Biru. Dia brengsek, dan sudah menghancurkanku."

Aku menangkap rasa cemburu dalam kalimatnya, aku berusaha menyingkirkan emosiku, "Aku tidak mau mencampuri urusanmu. Kamu dan Biru sudah selesai."

Ia tertawa keras, mendengarku bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status