Share

Bab 25. Wasiat Ki Barada

Perlahan, Mbayang mulai siuman, mencium aroma tumbuhan yang ada di sekitar tubuhnya. Lamat lamat dia melihat sosok tua sedang terbatuk-batuk bersemedi tak jauh dari tempatnya. Kapala Mbayang masih terasa berat, saat dia coba bangun. Dia memegangi kepala, mencoba mengumpulkan kesadaran, sambil tertatih mencoba berdiri.

“Uhuk! Uhuk!”

Suara batuk itu mengagetkan Mbayang, dia mengamati sekeliling. Dia kini berada di dalam sebuah gua yang cukup dalam. Sekujur tubuhnya yang luka telah dibubuhi ramuan-ramuan obat. Mbayang mulai berjalan mendekati pendekar tua yang bersemedi.

“Dimana aku? Ndoro Ayu bagaimana?” tanya Mbayang mengkhawatirkan Ndoro Ayunya, meski kondisinya juga masih lemah.

Pendekar tua itu menarik nafas panjang, diam beberapa saat hingga perlahan membuka matanya. Menoleh ke arah Mbayang. Pendekar tua itu tersenyum melihat Mbayang sudah mulai membaik.

“Beruntung orang-orang yang mengeroyokmu hanya orang-orang biasa yang tak memiliki tenaga dalam. Kalau tidak, mungkin kau sekaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status