Share

89. Her First Kiss

Jakarta, 16 April 2018

Sesampai di rumah Bu Rima, Amara mengambil beberapa pakaian dan barang-barang. Bram bilang tidak perlu memindahkan semua isi kamarnya hari ini juga. Mereka juga belum bicara dengan sang pemilik rumah kalau Amara akan keluar dari sana. Kebetulan, hari ini Bu Rima sedang tidak ada.

Setelah selesai berkemas-kemas, Amara ikut dengan Bram. Pengawal Adhilangga berpamitan pulang. Tempat tinggalnya ternyata tak jauh dari rumah Bu Rima. Anak buah Adhilangga yang lain sudah dibebaskan dari tugas sejak kemarin. Saat itu, Amara baru tahu kalau selama ini ada orang-orang yang menjaganya.

"Aku hanya ingin melindungimu," terang Bram ketika mendapati Amara merengut sebagai protes. Gadis itu merasa Bram sudah mengerjainya selama ini.

"Apa menjadi kekasihmu seberbahaya ini? Sampai dua orang bersenjata api harus berkeliaran di sekitarku?" timpal Amara. Dia hanya ingin mendapat jawaban dari rasa ingin tahunya. Tidak bermaksud lain.

Amara pikir hanya gangguan dari Raymond yang h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kharem Nisya
ada manis"nya dikit meski lagi dalam Prahara ..hebhe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status