Share

53. Sebuah Agenda

Jakarta, 7 Agustus 2013

Sudah hampir satu tahun semenjak Bram bergabung dengan Cakrawangsa Persada. Suatu malam, Bram menemui sang paman di kediamannya usai pulang kantor. Penampilannya masih terlihat rapi dan segar di balik kemeja dan celana panjang hitam pas badan yang dia kenakan.

Orang-orang sering bertanya. Apa yang Bram lakukan sampai tak pernah terlihat kepayahan? Apakah dia benar-benar manusia atau robot berwujud manusia?

Semenjak peristiwa yang hampir merenggut nyawanya, Bram memang sering terjaga sampai lewat tengah malam. Menghindari mimpi buruk yang masih kerap mengganggunya akibat tragedi itu.

“Apa kamu yakin tidak ada barang-barang mencurigakan yang mereka datangkan dari luar negeri?” Adhilangga bertanya pada Bram usai meletakkan cangkir kopinya.

“Aku yakin tidak ada, Om. Aku sendiri yang menyeleksi para pemasok. Kecuali para pemasok lama. Mereka sudah bekerjasama dengan perusahaan sebelum aku bergabung. Tapi aku bisa memastikan semua yang kutangani sudah lolos pengu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status