Share

52. Tentang Sebuah Pilihan

Jakarta, 10 Februari 2010

Bram menurunkan korannya ketika Amara kembali sesaat kemudian. Gadis itu membawa nampan berisi kudapan dan minuman hangat.

“Silakan dinikmati sambil menunggu menu utamanya, Pak,” tutur gadis itu. Tangannya dengan cekatan menata meja di hadapannya.

“Terima kasih,” balas Bram sembari menurunkan sedikit surat kabarnya.

Sesaat Bram terkesima. Amara memilihkan dua potong makanan kecil khas kota Semarang dan segelas minuman hangat dari rempah-rempah. Lelaki itu jadi teringat akan mendiang ibunya.

Ketika sedang punya banyak waktu luang, Hapsari suka sekali memasak untuk keluarganya. Juga membuat kreasi aneka minuman untuk teman mereka bercengkerama. Menu yang dipilihkan gadis itu sama seperti yang sering dibuat oleh mendiang Hapsari.

Bram jadi berpikir, mungkinkah Amara sesosok malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menyampaikan pesan dari ibunya. Sudah cukup lama dia tidak mengunjungi makamnya. Rasa bersalah seketika menyelimuti lelaki itu.

“Saya permisi, Pak.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status