Share

61. Arti Sebuah Kepastian

Jakarta, 10 April 2018

“Ndra, kapan kita makan-makan?” tanya Kevin sambil berjongkok di sisi meja Andra. Dagunya dia topangkan di kepalan tangan yang menempel di sisi meja. Suara lelaki itu terdengar rendah dan lirih. Sementara, kedua matanya berbinar-binar penuh harap.

Andra terdiam sejenak sambil mengernyit. “Makan-makan dalam rangka apa, Kev?” balas gadis itu sambil meneruskan kesibukannya. Dia sedang mengeluarkan dompet dan tissue dari dalam tas. Sekalian menunggu laptopnya benar-benar mati.

Jam istirahat sudah lewat lima menit. Hampir semua penghuni procurement sudah meninggalkan ruangan. Hanya ada Andra, Kevin, dan Bram yang tertinggal.

“Buat merayakan hari jadian dong, Ndra. Jangan suka pura-pura, deh,” goda Kevin.

“Hari jadian? Memang siapa yang jadian?” elak Andra.

Gadis itu tidak habis pikir, mengapa teman-temannya cepat sekali menyimpulkan segala sesuatu. Padahal, dia tidak pernah menyampaikan apa-apa.

Sudah lebih dari seminggu ini para personel procurement membahas s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kharem Nisya
suka perhatian Bram pada Andra... tapi kok takut prahara yang akan datang kedepannya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status