Share

LIL CHAT

Penulis: MildTone
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kejadian malam itu tentunya membuat Hwan kalang kabut. Ia terbangun dalam kondisi bingung, pengar dan pusing.

Apalagi setelah melihat Ji Eun terbaring di sampingnya.

Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.

Yuri yang pagi ini baru saja tiba di rumah Hwan terkejut karena melihat Ji Eun dengan raut wajah yang membingungkan keluar dari kamar Hwan.

“Annyeonghaseyo, samunim. Kenapa sudah ada disini sepagi ini ?,” Tanya Yuri.

“Kau sendiri ?,” Ji Eun malah balik bertanya.

“Aku sekretaris Daepyonim, tentu saja aku harus menjemputnya dan menemaninya sejak sepagi ini,” Jawab Yuri.

“Ne, aku pergi dulu,” Pamit Ji Eun.

“Samunim, kau belum menjawab pertanyaanku,” Ujar Yuri sambil menahan Ji Eun.

“Aku kemalaman dan harus menginap disini,” Jawab Ji Eun singkat dan langsung melenggang pergi.

“Apa ?, kemalaman, memangnya apa yang kau lakukan semala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • As You Wish   THE DAY

    Waktu menunjukkan pukul 07.30.Gadis cantik yang akan merubah statusnya itu sudah siap. Ia sudah mandi dan sedang memakai gaun indahnya.Seluruh mata yang ada di ruangan itu tertuju padanya.Seorang wanita berusia 30 tahun mengoleskan kuasnya dengan terampil, sesekali ia menoleh ke cermin untuk mengecek hasil pekerjaannya. Sementara seorang wanita yang lain sibuk merapikan rambut si gadis pengantin.Sepasang anting yang mungil nan indah sudah terpasang di telinga Ji Eun, begitupun dengan kalung Swarovski pemberian sang calon suami, yang hanya dalam hitungan jam akan menjadi suami sahnya.“Aku tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk meriasmu, kau sempurna Agassi (nona),” Ujar si MUA.“Kamsahamnida.”Sementara penata rambut menggelung rambut coklat Ji Eun yg sepanjang siku dan memasangkan tiara kecil.“Kau tidak pernah mencoba jadi model, Agassi ?,” Tanya penata rambut.“Ah, tid

  • As You Wish   AFTER PARTY

    Waktu menunjukkan pukul 17.30.Hwan baru saja mandi dan mengeringkan rambutnya, sementara Ji Eun sudah berada di ruangan lain, sibuk dengan gaunnya.“Ji Eun-ah,” Panggil Hwan.“Ne oppa ?.”“Kau dimana ?,” Tanya Hwan.Ji Eun datang dengan gaun yang masih berusaha ia pakai.“Oh wow, aku suka warnanya. Sini biar kubantu,” Ujar Hwan seraya berjalan mendekat.Ji Eun mendekati Hwan sambil menahan gaunnya agar tidak terlepas dari tubuhnya.“Aku sebenarnya benci sekali melihatmu memakai gaun - gaun seperti ini,” Ujar Hwan.“Benarkah, apa ?, kenapa ?,” Tanya Ji Eun panik.Hwan tertawa melihat reaksi istrinya yang seketika panik, “Aku bercanda !, jangan panik. Aku hanya tidak suka milikku dilihat banyak orang,” Ujar Hwan.Ji Eun menghela napas lega, “Kau membuatku panik.”“Tapi kan ada hal yang hanya milikmu,

  • As You Wish   FIRST NIGHT

    “Ah, Lelah sekali, mau kusiapkan air hangat ?,” Tanya Ji Eun.“Boleh, ayo mandi,” Ujar Hwan.Malam ini mereka sudah mulai tinggal di Hannam, seperti yang Hwan katakan, rumah ini tidak kosong kelompong. Masih ada perabotan dan pastinya kasur. Meski belum lengkap, mereka bisa melengkapinya nanti.Ji Eun melepaskan satu per satu perhiasannya di depan kaca dan menghapus riasannya, lalu meraih bathrobe sutra berwarna hitam dari gantungan.“Kau menyiapkan banyak hal,” Gumam Ji Eun.“Chagiya !,” Panggil Hwan.“Ne ?.”“Ayo,” Hwan menggandeng Ji Eun menuju ke kamar mandi.“Setidaknya aku harus memberi kenangan malam pertama kan ?, sebelum kau tahu rasanya hidup denganku yang sebenarnya.”“Sebenarnya ?,” Ji Eun mendongak dan menatap suaminya dengan tatapan bingung.Hwan tidak mengatakan sepatah katapun bahkan ketika mereka mandi.

  • As You Wish   JUST A BEGINNING

    Ji Eun hanya bisa tidur beberapa jam tadi malam, ia tidak menyangka kehidupan yg ia impikan selama ini hanya akan jadi khayalan. Ia berusaha menepis kenyataan dan berharap kalau yg Hwan katakan hanya mimpi.Tapi melihat Hwan yg tidak ada di sisinya pada malam pertama, dan ia mendengar desahan dari kamar lain, ini bukan mimpi.Seolah semua kisah manis yang terjadi sebelum pernikahan mereka hanya naskah drama.Waktu menunjukkan pukul 05.30 ketika ia menyerah untuk kembali tidur. Rasanya dia tidak mungkin bisa tidur lagi.Ia mencoba bangkit meski kepalanya berdenyut karena menangis semalaman dan kelelahan. Ia membasuh tubuhnya dan melihat wajahnya di cermin.“Apa aku kurang cantik untuk memikatnya ?,” Gumamnya pada sendiri.Ia membuka jendela kamarya dan tersenyum.“Rumah ini bagus sekali, udaranya, bahkan pemandangannya,” GumamnyaJi Eun mengikat rambut panjangnya dan beranjak keluar setelah mengenakan pak

  • As You Wish   I'M OKAY

    Aera berari menuju ke pusat medis bersama dua orang bodyguard, salah satu dari mereka menggendong Ji Eun.Ji Eun pingsan.Sementara dia Ji Eun dirawat, Aera memutuskan untuk menelepon Hwan. Karena kini mereka sekantor, tidak perlu waktu lama untuk sampai kesini.“Ne, daepyonim. Ini aku, Aera, sekretaris samunim. Samunim baru saja tidak sadarkan diri. Dia sekarang berada di pusat medis,” Ujar Aera.“Mweo (apa) ?!, baiklah, aku pergi,” Ujar Hwan di seberang.Hwan harus berakting sebagai “suami yang baik” saat banyak orang. Ia pun bergegas menuju ke pusat medis di gedung selatan.“Chagiya (sayang)?!.”Hwan duduk di kursi di samping ranjang Ji Eun dan langsung menggenggam tangannya. Ia sedang diinfus di pusat perawatan Kesehatan kantor.“Apa yang terjadi ?,” Tanya Hwan.“Samunim kelelahan dan kekurangan cairan, Daepyonim. Tadi dokter bilang samunim juga sedang

  • As You Wish   SHOPPING

    Ji Eun sedang mengantarkan suaminya menuju mobil ketika wanita itu datang.Siapa lagi kalau bukan Yuri. Wanita berambut pendek ini memiliki kesan wajah yg antagonis dan ya, seperti wajah wanita bar. Kalah jauh dengan Ji Eun.“Yeoboooo..,” Dan di depan Ji Eun mereka langsung sosor sosor tanpa peringatan. Ji Eun seketika beranjak.“Kenapa?, kenapa kau langsung pergi ?,” Tanya Yuri.“Kau sudah sarapan Yuri-ssi ?, aku baru mau ambilkan sarapan untukmu,” Ujar Ji Eun mengalihkan pembicaraan.“Boleh, aku juga mau jus yg sama dengan Hwan.”“Ne.”Ahjumma yg sedang mencuci piring menghela napas Ketika melihat Ji Eun, baru kali ini ia melihat bidadari seperti Ji Eun.“Gomawo (terima kasih),” Ujar Yuri Ketika Ji Eun menghidangkan sarapan untuknya.Setelah mereka berangkat kerja, mulailah Ji Eun berbenah, dibantu para pelayan, ia mengatur rumah. Sep

  • As You Wish   NEW PEOPLE

    Ji Eun terbangun dan mendapati cahaya matahari yg memasuki sela tirainya“Aigoo,” Ia berusaha bangkit dan melihat jam, ia bergegas mandi dan ketika melihat jam menunjukkan pukul 07.00.“Astaga, berapa lama aku tak sadar,” Gumamnya. Ia beranjak turun dan melihat ke sekelilingnya seraya mengumpulkan nyawa.“Tunggu, bukankah ini kamar Hwan ?,” Ji Eun langsung berdiri dan beranjak keluar, ia berlari ke kamarnya dan membuka pintunya secara perlahan. Benar saja, Hwan sedang tidur disana.Sendirian.Ia mengendap – endap dan mengambil baju serta alat mandinya, kalau mandi disini ia akan menggangu tidur Hwan.Usai mandi, Ji Eun turun dan mendapati seorang wanita paruh baya sedang sibuk di dapur.“Annyeong haseyo,” Ia berusaha menyapanya.“Eoh, anyeonghaseyo samunim namaku Han Soo Ri . Kita belum sempat berkenalan kemarin karena asyik berbincang. Apa anda sudah merasa baikan ?,&

  • As You Wish   KIDS

    Ji Eun merasa tubuhnya terkunci, dan ketika membuka mata, ia melihat wajah suami tampannya di depan matanya. Ji Eun tersenyum tipis dan berusaha melepaskan lingkaran lengan Hwan. Namun Ketika melangkah turun dari kasur.“Akh…”Ia berjalan tertatih – tatih karena tubuhnya terasa ngilu, entah berapa jam yg mereka habiskan tadi malam, tapi sekujur tubuhnya terasa ngilu. Ji Eun membasuh tubuhnya dan memilih baju di walkin closetnya. Ia akan ke kantor hari ini, karena kemarin sudah tidak masuk.Senyumnya terkembang mengingat yang terjadi tadi malam.Memangnya apa yang terjadi malam ?.Flashback…“Cucu ?, sebentar. Jelaskan padaku apa yang terjadi,” Ujar Hwan. Ia beranjak dari tempatnya duduk dan menyuruh Ji Eun bangkit.“Eomma, aku baru saja dikabari eomma masuk RS dan kondisinya gawat. Eomma menderita komplikasi kanker hati dan ginjal, hanya tersisa 4 bulan atau kurang bagi eomma

Bab terbaru

  • As You Wish   THE LAST

    Beberapa jam setelah kematian Ji Eun, semua orang masih bingung dan linglung.Terutama Hwan, bagaimana caranya memberitahu Ji Hwan.Namun pikirannya teralihkan karen aakhirnya Yuri tertangkap. Ia bangkit dengan gagah, menangguhkan semua rasa sedihnya untuk menemui Yuri.Wanita itu tertangkap dan sedang berada di salah satu ruangan kepolisian Gangnam.“Eoh, oppa.”Hwan langsung membanting kursi ketika Yuri memanggilnya.“Kau masih berani memanggilku oppa ?!, manusia macam apa kau ini ?!.”Hwan menghela napas kasar.“Aku sudah menyerahkan semua bukti dan kau akan didakwa dengan banyak pasal. Kau, aku tidak akan membiarkanmu hidup berkeliaran dan mengganggu hidup orang lain. Cukup aku dan Ji Eun yang kau hancurkan. Membusuklah di dalam penjara parasit !.”“Apa ?, parasit ?!.”“APA ?!, bukankah itu kata yang paling cocok untuk orang sepertimu. Aku tidak mau mendeng

  • As You Wish   THIS IS MY PUNISHMENT

    Jantung Hwan terasa berhenti berdetak dunianya hancur ketika menemukan Ji Eun dalam kondisi yang menyedihkan.Ia ingin sekali menangis keras memanggil nama Ji Eun dan memeluknya sepanjang hari.Tapi ia langsung bangkit untuk melanjutkan pencarian Yuri setelah memastikan Ji Eun ditangani pihak RS.Tak lama, Hwan menyusul Jae Hee yang sudah menunggunya di mobil, ia langsung kembali ke mobil setelah Ji Eun sampai di UGD.Emosinya meluap - luap, dan ia ingin segera menemukan medusa itu.“Dia.., dia masih hidup kan ?,” Tanya Hwan.“Noona ku orang yang kuat, dia pasti bangun. Dia pasti bertahan, jangan khawatir,” Jawab Jae Hee.“Sudah berapa lama dia sakit ?,” Tanya Hwan.“Belum lama, tapi ketika diperiksa sudah stadium tiga,” Jawab Jae Hee.“Dia pasti kesakitan.”“Ne, Dokter memberikan resep Pereda nyeri melalui injeksi karena harus meninggikan dosisnya,

  • As You Wish   SEARCHING

    Jae Hee bergegas menuju ke mobilnya dan menelepon Hwan.“Daepyonim !, kami berhasil melacak keberadaan mobil anak buah Yuri !,” Ujar Jae Hee.“Kirimkan lokasinya !.”“Ne !.”Jae Hee melaju bersama anggota kepolisian dan Hwan menyusul bersama anak buahnya.Hwan tidak diizinkan menyetir karena kondisinya sangat kalut. Di dalam mobil, ia mengetuk – ngetukan jemarinya dengan gelisah dan menggigit jarinya.“Kumohon bertahanlah..,” Gumamnya lirih.Sejam kemudian, mobil Hwan berhasil menyusul mobil tim dari kepolisian dan sampailah mereka di sebuah gedung tua.Gedung terbengkalai bekas apartmen yang tidak jadi dibangun, Hwan semakin gelisah melihat betapa buruknya gedung ini.Ji Eun pasti kesakitan dan kedinginan sekarang.Personil kepolisian langsung mengecek keadaan sekitar, sementara Hwan berlari menyusul Jae Hee memasuki gedung. Mereka menjebol pintu depan dan ber

  • As You Wish   FINDING HER

    Hwan sedang duduk di ruangannya dan membuka galeri ponselnya. Ia menatap foto keluarganya sambil tersenyum, betapa tampannya putranya dan istrinya begitu cantik.Ia mengerahkan tenaga dan semua uang untuk menemukan Yuri yang tiba – tiba tidak bisa dilacak. Beberapa penyadap yang sudah terpasang rupanya dilepas oleh anak buahnya.Mereka tahu bahwa Ji Eun diculik melalui penyadap di rumah dan CCTV di rumah Yuri, tapi sejak saat itu, rumah mewah itu seketika tak bertuan. Para pelayan wanita bahkan tidak mengetahui kemana tuannya pergi.Ia berhenti pada sebuah foto.Foto yang dikirimkan Ji Eun ketika rambut blondenya yg dipotong pendek.Tiba – tiba ada pesan masuk dari Yuri.“Video ?, aishh video apa ini ?,” Gumamnya.Hwan langsung memutar video berdurasi 3 menit itu.Tak butuh waktu lama beberapa detik setelah video diputar, matanya mulai berair dan ia meneteskan air mata.Ya, itu video Ji Eun yang d

  • As You Wish   DYING AND BEGGING

    “KELUARKAN AKU ?!, KAU MAU KEMANA ?!,” Jerit Ji Eun panik.Jeritannya tiba – tiba berhenti karena perutnya kembali nyeri.Ia mencengkeram perut kirinya dan napasnya terengah – engah karena menahan sakit.“Omo, kenapa ?, kau sudah mau mati ?,” Tanya Yuri sambil tersenyum penuh kemenangan.“Yuri-ssi, kumohon keluarkan aku.., kumohon. Aku tidak akan memberitahu orang lain kalau kau yang menculikku,” Pinta Ji Eun.“Lalu ?, terlalu banyak hal yang sudah kau ketahui, mengatakan kalau aku tidak menculikmu tidak akan mengubah apapun, lagipula aku tidak bisa mempercayai musuh Ji Eun-ah, sudahlah. Hwan pasti akan segera menemukanmu, entah hidup atau mati,” Ujar Yuri.“Baiklah, setidaknya tolong kabulkan satu saja permintaanku, kau tidak perlu mengeluarkanku dari sini..,” Ujar Ji Eun.“Benarkah ?, permintaan apa itu ?,” Tanya Yuri.“Tolong rekam aku

  • As You Wish   ANSWER

    Bibirnya pucat karena ia tak minum apapun, matanya terpejam dengan kuat karena sedang menahan rasa sakit. Dan ia meringkuk kedinginan.Wanita malang itu terbaring di lantai yang dingin.Kondisinya sudah seperti mayat hidup.Yuri kembali setelah hampir dua hari membiarkan Ji Eun tersiksa. Pagi ini ia memberi Ji Eun sebotol air dan satu porsi hamburger. Dan wanita itu makan dengan lahapnya, lalu kembali terbaring karena rasa sakit yg menghujam perut kanannya.Ia mengurung Ji Eun di dalam ruangan tertutup, tanpa jendela, tetapi Yuri bisa melihatnya. Seperti ruangan interogasi di kepolisian.“Jadi dia kesakitan karena lapar ?,” Ujar Yuri.“Sepertinya begitu samunim,” Sahut Kato.“Makanannya enak, Ji Eun-ah ?,” Tanya Yuri melalui mic.Ji Eun mendongak dan menatap sekitar karena tidak tahu dimana keberadaan orang yang sedang bicara, “Gomawo Yuri-ssi,” Ujarnya.“Dia berterim

  • As You Wish   KIDNAPPED

    Pria tampan yang sukses dan kaya itu termenung di mejanya. Belum 30 menit sejak ia membuka file yang dikirimkan supir istrinya.Tatapan matanya kosong.Ia sangat terkejut, mencoba memahanmi semua hal yang baru saja ia lihat dan dengar.“Kenapa aku bodoh sekali ?, kenapa aku tidak menyadari kalau sudah dibodohi sejauh ini?.”Hwan mengurut pelipisnya yang ngilu, sedih, kecewa dan marah bercampur aduk. Ia begitu marah sampai gerahamnya bergemeletuk dan air matanya megalir tanpa bisa ia kontrol.Seluruh tubuhnya bergetar bersamaan dengan keluarnya air mata.Ia menatap satu – satunya foto istrinya yang ada di ponselnya.Choi Ji Eun, wanita cantik dan cerdas yang dinikahinya 3 tahun lalu. Wanita itu bahkan tetap bertahan di sisinya meski banyak sekali kesedihan yang telah ia lalui.Hwan menyiksanya.Hwan membencinya.Hwan menjebaknya.Namun ia terus bertahan berada di sisi suaminya yang bejat.

  • As You Wish   NOW YOU KNOW

    Ji Eun sudah membatalkan keputusannya untuk melakukan kemoterapi tanpa sepengetahuan siapapun ketika ia mendapat semua penjelasan dari ahjumma.“Tugasku sudah selesai, aku akan segera menyelesaikan semua ini dan meninggalkan Hwan serta Ji Hwan dalam keadaan aman,” Ujarnya setelah menelepon Dr. David.Tentu saja kondisinya memburuk, berat badannya turun beberapa kilo dan kulitnya semakin hari semakin pucat.Semalam Ji Eun pingsan karena shock berat.Dengan cepat ia berusaha mengembalikan semangat dan melupakan apa yang terjadi semalam, berusaha menjadi Ji Eun seperti biasanya.Usai mandi, Ji Eun menatap dirinya di Kaca. Ia harusnya langsung memakai baju, tapi badannya terasa sangat berat dan lelah. Ia juga mulai menyadari kalau napasnya juga agak terengah – engah.“Ada apa denganku ?,” Gumamnya.Ji Eun menarik napas dalam – dalam dan mencoba bernapas seperti biasanya.“Aku baik – b

  • As You Wish   THE DAY OF TRUTH DENOUEMENT

    Ji Eun menghela napas kasar dan mengacak – acak rambutnya.Kepalanya terasa begitu pening setelah mendengar beberapa hal dari mulut wanita di hadapannya.Ia meraih segelas air dan meminumnya untuk mensetabilkan emosinya.“Kenapa tidak berusaha menutupinya ?, kenapa langsung mengaku ketika aku bertanya ?,” Tanya Ji Eun.“Aku tidak mau lagi berbohong, sudah lama aku tidak menjadi informan mereka karena aku lelah melihatmu yang terus tersakiti,” Jawab wanita paruh baya di hadapannya.“Apa kau juga memberitahu mereka tentang penyakitku ?,” Tanya Ji Eun.Wanita itu menggeleng.Dibanding Ji Eun, Jae Hee yang berada di sebelahnya sudah tak sanggup berkata – kata. Ia merasa sangat kecewa.“Ahjumma,” Akhirnya Jae Hee angkat bicara.“Lanjutkan, kau baru saja mengakui kalau yang membunuh Yoona bukan Tuan Lee. Lalu apa saja yang terjadi ?, bagaimana Yoona terbunuh ?,&

DMCA.com Protection Status