Home / Romansa / As You Wish / THIS IS MY PUNISHMENT

Share

THIS IS MY PUNISHMENT

Author: MildTone
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Jantung Hwan terasa berhenti berdetak dunianya hancur ketika menemukan Ji Eun dalam kondisi yang menyedihkan.

Ia ingin sekali menangis keras memanggil nama Ji Eun dan memeluknya sepanjang hari.

Tapi ia langsung bangkit untuk melanjutkan pencarian Yuri setelah memastikan Ji Eun ditangani pihak RS.

Tak lama, Hwan menyusul Jae Hee yang sudah menunggunya di mobil, ia langsung kembali ke mobil setelah Ji Eun sampai di UGD.

Emosinya meluap - luap, dan ia ingin segera menemukan medusa itu.

“Dia.., dia masih hidup kan ?,” Tanya Hwan.

“Noona ku orang yang kuat, dia pasti bangun. Dia pasti bertahan, jangan khawatir,” Jawab Jae Hee.

“Sudah berapa lama dia sakit ?,” Tanya Hwan.

“Belum lama, tapi ketika diperiksa sudah stadium tiga,” Jawab Jae Hee.

“Dia pasti kesakitan.”

“Ne, Dokter memberikan resep Pereda nyeri melalui injeksi karena harus meninggikan dosisnya,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • As You Wish   THE LAST

    Beberapa jam setelah kematian Ji Eun, semua orang masih bingung dan linglung.Terutama Hwan, bagaimana caranya memberitahu Ji Hwan.Namun pikirannya teralihkan karen aakhirnya Yuri tertangkap. Ia bangkit dengan gagah, menangguhkan semua rasa sedihnya untuk menemui Yuri.Wanita itu tertangkap dan sedang berada di salah satu ruangan kepolisian Gangnam.“Eoh, oppa.”Hwan langsung membanting kursi ketika Yuri memanggilnya.“Kau masih berani memanggilku oppa ?!, manusia macam apa kau ini ?!.”Hwan menghela napas kasar.“Aku sudah menyerahkan semua bukti dan kau akan didakwa dengan banyak pasal. Kau, aku tidak akan membiarkanmu hidup berkeliaran dan mengganggu hidup orang lain. Cukup aku dan Ji Eun yang kau hancurkan. Membusuklah di dalam penjara parasit !.”“Apa ?, parasit ?!.”“APA ?!, bukankah itu kata yang paling cocok untuk orang sepertimu. Aku tidak mau mendeng

  • As You Wish   FIRST

    “Tolong kirimkan ke bagian keuangan, aku harus mendapatkan hasil auditnya segera sebelum rapat direksi.”“Baik nyonya, kukirim sekarang,” Ujar seorang sekretaris berwajah lonjong itu.“Gomawo (terima kasih), oh ya dan satu lagi, Han-biseo, kosongkan jadwalku di hari Kamis.”“Baik, sajangnim mengajak anda makan malam kan ?,” Tanya si sekretaris.“Hmm, yeah tiba – tiba sekali.”“Kureom (alright), aku Kembali ke ruanganku dulu.”“Ne, samunim (nyonya).”Gadis cantik berusia 24 tahun itu bernama Choi Ji Eun, ia putri seorang presdir perusahaan multinasional terbesar ketiga di Asia. Ia sangat berbakat dan cantik, tidak heran di usianya yg masih muda ia menjabat sebagai Direktur Keuangan di Hanguk Inc.Ia anak bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakak laki – lakinya melebarkan sayap perusahaan di Amerika dan Eropa. Sedangkan Ji Eun dip

  • As You Wish   DINNER

    Malam ini, terjadi pertemuan dua keluarga. Tn. Lee sudah lama mengenal Tn. Choi dan sangat mengaguminya karena cara kerjanya dan cara ia mendidik anak – anaknya.Belum lagi Tn. Choi yang menikah dengan wanita Rusia, anak – anaknya tidak hanya tampan, tapi juga berpendidikan.Sementara Tn.Lee seorang single parent karena ibu Hwan meninggal setelah melahirkannya, ia memutuskan tidak menikah lagi setelah itu dan sudah hampir 30 tahun ia menjadi duda.Ji Eun dan kelarganya sampai di Restoran Jangseng Geongangwon di Gangnam, disinilah Tn. Choi dan Tn. Lee pertama kali bertemu sebagai partner bisnis dan tempat ini menjadi tempat bertemu mereka.Restoran ini juga terkenal sekali dengan cita rasanya yang khas dan terjamin.“Sajangnim !.”“Oh, Lee sajang !.”“Bagaimana kabarmu ?…,” Tanya Tn. Choi sementara Ny. Choi dan Ji Eun membungkuk dengan sopan.“Oh, Ji Eun ah, omo (astag

  • As You Wish   FIRST DATE

    Ji Eun merenggangkan tubuh lelahnya dan meraih segelas air putih dari dispenser di ruangannya. Ia menghabiskan berjam – jam mengikuti rapat unit tadi, ada sedikit masalah jadi ia harus berlama – lama disana.“Aera-ssi,” Ia berusaha memanggil sekretarisnya, tapi tiba – tiba saja gadis itu sudah masuk.“Aku baru saja mau memanggilmu, ada apa ?,” Tanya Ji Eun.“Ada tamu, samunim.”“Siapa ?, suruh dia masuk,” Ujar Ji Eun karena melihat bayangan pria di pintu masuk.“Kau sedang sibuk ?.”Ji Eun menelan ludah dan langsung tersenyum, “Anio (no), duduklah,” Ujar Ji Eun sambil mengode sekretaris nya untuk keluar.“Ada apa ?, kenapa tiba – tiba kesini ?,” Tanya Ji Eun gugup.“Kau lupa ?, aku bilang akan menjemputmu siang ini,” Ujar Hwan.“Ah, benar juga. Untungnya rapat ku sudah selesai, sudah makan siang ?

  • As You Wish   THAT NIGHT

    THAT NIGHT“Aku mulai khawatir mengajakmu berkencan,” Ujar Hwan, membuka pembicaraan.“Eoh, kenapa ?, kau tidak suka cara berpakaianku ?,” Tanya Ji Eun yang seketika panik.“Bukan begitu, hei, dengarkan aku dulu. Apapun yang kau pakai selalu membuatmu cantik, aku khawatir saja ada yang merebutmu,” Ujar Hwan.Ji Eun berusaha menahan tawanya dan pipinya memerah.“Oppa sudah berapa kali pacarana ?,” Tanya Ji Eun.“Kenapa tiba – tiba menanyakannya ?,” Hwan balik bertanya.“Mulutmu manis sekali, seolah sudah terlatih untuk merayu wanita,” Ujar Ji Eun.“HEY !,” Hwan menoleh sekilas dan melotot.Ji Eun terkekeh, “Kalau begitu kenapa pandai sekali merayu ?,” Tanya Ji Eun.“Aku sebenarnya pandai bernegosiasi, bukan merayu. Dan aku orang yang cukup jujur dan spontan, jadi apa yang kukatakan buk

  • As You Wish   HWAN

    Hari ke-20Hwan dan Ji Eun memang sudah kenal lama. Tapi sudah lama juga mereka tak bertemu. Banyak sekali waktu yang mereka habiskan tanpa satu sama lain.Sebagai calon istri yang baik, Ji Eun ingin sekali mengenal calon suaminya dengan baik. Mengetahui kebiasaannya, hal yang ia sukai dan hal – hal yang tidak ia sukai. Makanan kesukaannya, atau bahkan alerginya.Hwan juga memancarkan aura yang hangat di samping ketampanannya, ia berhasil membuat Ji Eun nyaman setiap kali mereka bersama.Siang ini, Aera, yang profesinya sebagai sekretaris sedang membantu atasannya untuk membuat kimbap sayur.Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sehari – harinya.Usai rapat, Ji Eun berbelanja bahan untuk membuat kimbap dan meminta Aera untuk membantunya.“Ah, samunim, lalu kapan kalian akan menikah ?,” Tanya Aera.Ji Eun mengendikkan bahu dan menjawab, “Kami masih dalam proses pendekatan, aku harus mem

  • As You Wish   FEW STEPS

    Waktu terasa berjalan lebih cepat daripada biasanya bagi kedua manusia ini.Hwan sedang disibukkan dengan persiapan peresmian anak perusahaan baru di New York, banyak sekali orang yang harus ia temui dan rapat yang dihadiri.Begitupun dengan Ji Eun, ia harus menyiapkan berkas – berkas untuk audit tahunan dan pemeriksaan dari kementerian pajak. Belum lagi ada beberapa proyek pengembangan transportasi pemerintah yang memakai jasa konstruksi perusahaannya.Mereka bahkan hampir tidak sadar kalau sudah beberapa minggu tidak bertemu.Ji Eun merapikan sedikit rambutnya lalu meraih tas, sudah beberapa hari ini ia menginap berpindah – pindah hotel karena beberapa rapat dan agenda lain diselenggarakan di luar Seoul.Seperti hari ini, di Pohang.“Eonnie, kau sudah siap ?,” Tanya Aera.“Eoh, kau sendiri ?,” Ji Eun mengintip dari dressing roomnya.“Aku sudah siap, ayo kita sarapan,” Ajak

  • As You Wish   ABOUT PAST

    Ji Eun mengeringkan rambutnya seraya duduk di depan meja riasnya. Malam ini ia ada janji makan malan hanya dengan calon ayah mertuanya. Sekaligus ia ingin mendengar beberapa cerita tentang Hwan.Mereka sudah lama tidak bertemu, dan bahkan di pertemuan mereka, hanya sebatas makan siang.“Ji Eun-ah, omo, kau baru mandi ?.”Senyum Ji Eun memudar, “Aku yang seharusnya bilang omo, tidak bisakah kau ketuk pintunya dulu !.”“Ne..,” Kakak sulungnya itu keluar lagi dan mengetuk pintu, lalu kembali masuk.“Ada apa ?,” Tanya Ji Eun.“Kau punya lipstick merah yang tidak terpakai ?.”Ji Eun mengerutkan dahinya karena heran, apa – apaan ini, “Kenapa ?, mau belajar make up ?,” Tanya Ji Eun.“Aku kehabisan cat merah,” Jawabnya.Ji Eun menghela napas, “Baiklah, ambil di laci paling bawah rak hitam,” Ujar Ji Eun.“Kenapa tida

Latest chapter

  • As You Wish   THE LAST

    Beberapa jam setelah kematian Ji Eun, semua orang masih bingung dan linglung.Terutama Hwan, bagaimana caranya memberitahu Ji Hwan.Namun pikirannya teralihkan karen aakhirnya Yuri tertangkap. Ia bangkit dengan gagah, menangguhkan semua rasa sedihnya untuk menemui Yuri.Wanita itu tertangkap dan sedang berada di salah satu ruangan kepolisian Gangnam.“Eoh, oppa.”Hwan langsung membanting kursi ketika Yuri memanggilnya.“Kau masih berani memanggilku oppa ?!, manusia macam apa kau ini ?!.”Hwan menghela napas kasar.“Aku sudah menyerahkan semua bukti dan kau akan didakwa dengan banyak pasal. Kau, aku tidak akan membiarkanmu hidup berkeliaran dan mengganggu hidup orang lain. Cukup aku dan Ji Eun yang kau hancurkan. Membusuklah di dalam penjara parasit !.”“Apa ?, parasit ?!.”“APA ?!, bukankah itu kata yang paling cocok untuk orang sepertimu. Aku tidak mau mendeng

  • As You Wish   THIS IS MY PUNISHMENT

    Jantung Hwan terasa berhenti berdetak dunianya hancur ketika menemukan Ji Eun dalam kondisi yang menyedihkan.Ia ingin sekali menangis keras memanggil nama Ji Eun dan memeluknya sepanjang hari.Tapi ia langsung bangkit untuk melanjutkan pencarian Yuri setelah memastikan Ji Eun ditangani pihak RS.Tak lama, Hwan menyusul Jae Hee yang sudah menunggunya di mobil, ia langsung kembali ke mobil setelah Ji Eun sampai di UGD.Emosinya meluap - luap, dan ia ingin segera menemukan medusa itu.“Dia.., dia masih hidup kan ?,” Tanya Hwan.“Noona ku orang yang kuat, dia pasti bangun. Dia pasti bertahan, jangan khawatir,” Jawab Jae Hee.“Sudah berapa lama dia sakit ?,” Tanya Hwan.“Belum lama, tapi ketika diperiksa sudah stadium tiga,” Jawab Jae Hee.“Dia pasti kesakitan.”“Ne, Dokter memberikan resep Pereda nyeri melalui injeksi karena harus meninggikan dosisnya,

  • As You Wish   SEARCHING

    Jae Hee bergegas menuju ke mobilnya dan menelepon Hwan.“Daepyonim !, kami berhasil melacak keberadaan mobil anak buah Yuri !,” Ujar Jae Hee.“Kirimkan lokasinya !.”“Ne !.”Jae Hee melaju bersama anggota kepolisian dan Hwan menyusul bersama anak buahnya.Hwan tidak diizinkan menyetir karena kondisinya sangat kalut. Di dalam mobil, ia mengetuk – ngetukan jemarinya dengan gelisah dan menggigit jarinya.“Kumohon bertahanlah..,” Gumamnya lirih.Sejam kemudian, mobil Hwan berhasil menyusul mobil tim dari kepolisian dan sampailah mereka di sebuah gedung tua.Gedung terbengkalai bekas apartmen yang tidak jadi dibangun, Hwan semakin gelisah melihat betapa buruknya gedung ini.Ji Eun pasti kesakitan dan kedinginan sekarang.Personil kepolisian langsung mengecek keadaan sekitar, sementara Hwan berlari menyusul Jae Hee memasuki gedung. Mereka menjebol pintu depan dan ber

  • As You Wish   FINDING HER

    Hwan sedang duduk di ruangannya dan membuka galeri ponselnya. Ia menatap foto keluarganya sambil tersenyum, betapa tampannya putranya dan istrinya begitu cantik.Ia mengerahkan tenaga dan semua uang untuk menemukan Yuri yang tiba – tiba tidak bisa dilacak. Beberapa penyadap yang sudah terpasang rupanya dilepas oleh anak buahnya.Mereka tahu bahwa Ji Eun diculik melalui penyadap di rumah dan CCTV di rumah Yuri, tapi sejak saat itu, rumah mewah itu seketika tak bertuan. Para pelayan wanita bahkan tidak mengetahui kemana tuannya pergi.Ia berhenti pada sebuah foto.Foto yang dikirimkan Ji Eun ketika rambut blondenya yg dipotong pendek.Tiba – tiba ada pesan masuk dari Yuri.“Video ?, aishh video apa ini ?,” Gumamnya.Hwan langsung memutar video berdurasi 3 menit itu.Tak butuh waktu lama beberapa detik setelah video diputar, matanya mulai berair dan ia meneteskan air mata.Ya, itu video Ji Eun yang d

  • As You Wish   DYING AND BEGGING

    “KELUARKAN AKU ?!, KAU MAU KEMANA ?!,” Jerit Ji Eun panik.Jeritannya tiba – tiba berhenti karena perutnya kembali nyeri.Ia mencengkeram perut kirinya dan napasnya terengah – engah karena menahan sakit.“Omo, kenapa ?, kau sudah mau mati ?,” Tanya Yuri sambil tersenyum penuh kemenangan.“Yuri-ssi, kumohon keluarkan aku.., kumohon. Aku tidak akan memberitahu orang lain kalau kau yang menculikku,” Pinta Ji Eun.“Lalu ?, terlalu banyak hal yang sudah kau ketahui, mengatakan kalau aku tidak menculikmu tidak akan mengubah apapun, lagipula aku tidak bisa mempercayai musuh Ji Eun-ah, sudahlah. Hwan pasti akan segera menemukanmu, entah hidup atau mati,” Ujar Yuri.“Baiklah, setidaknya tolong kabulkan satu saja permintaanku, kau tidak perlu mengeluarkanku dari sini..,” Ujar Ji Eun.“Benarkah ?, permintaan apa itu ?,” Tanya Yuri.“Tolong rekam aku

  • As You Wish   ANSWER

    Bibirnya pucat karena ia tak minum apapun, matanya terpejam dengan kuat karena sedang menahan rasa sakit. Dan ia meringkuk kedinginan.Wanita malang itu terbaring di lantai yang dingin.Kondisinya sudah seperti mayat hidup.Yuri kembali setelah hampir dua hari membiarkan Ji Eun tersiksa. Pagi ini ia memberi Ji Eun sebotol air dan satu porsi hamburger. Dan wanita itu makan dengan lahapnya, lalu kembali terbaring karena rasa sakit yg menghujam perut kanannya.Ia mengurung Ji Eun di dalam ruangan tertutup, tanpa jendela, tetapi Yuri bisa melihatnya. Seperti ruangan interogasi di kepolisian.“Jadi dia kesakitan karena lapar ?,” Ujar Yuri.“Sepertinya begitu samunim,” Sahut Kato.“Makanannya enak, Ji Eun-ah ?,” Tanya Yuri melalui mic.Ji Eun mendongak dan menatap sekitar karena tidak tahu dimana keberadaan orang yang sedang bicara, “Gomawo Yuri-ssi,” Ujarnya.“Dia berterim

  • As You Wish   KIDNAPPED

    Pria tampan yang sukses dan kaya itu termenung di mejanya. Belum 30 menit sejak ia membuka file yang dikirimkan supir istrinya.Tatapan matanya kosong.Ia sangat terkejut, mencoba memahanmi semua hal yang baru saja ia lihat dan dengar.“Kenapa aku bodoh sekali ?, kenapa aku tidak menyadari kalau sudah dibodohi sejauh ini?.”Hwan mengurut pelipisnya yang ngilu, sedih, kecewa dan marah bercampur aduk. Ia begitu marah sampai gerahamnya bergemeletuk dan air matanya megalir tanpa bisa ia kontrol.Seluruh tubuhnya bergetar bersamaan dengan keluarnya air mata.Ia menatap satu – satunya foto istrinya yang ada di ponselnya.Choi Ji Eun, wanita cantik dan cerdas yang dinikahinya 3 tahun lalu. Wanita itu bahkan tetap bertahan di sisinya meski banyak sekali kesedihan yang telah ia lalui.Hwan menyiksanya.Hwan membencinya.Hwan menjebaknya.Namun ia terus bertahan berada di sisi suaminya yang bejat.

  • As You Wish   NOW YOU KNOW

    Ji Eun sudah membatalkan keputusannya untuk melakukan kemoterapi tanpa sepengetahuan siapapun ketika ia mendapat semua penjelasan dari ahjumma.“Tugasku sudah selesai, aku akan segera menyelesaikan semua ini dan meninggalkan Hwan serta Ji Hwan dalam keadaan aman,” Ujarnya setelah menelepon Dr. David.Tentu saja kondisinya memburuk, berat badannya turun beberapa kilo dan kulitnya semakin hari semakin pucat.Semalam Ji Eun pingsan karena shock berat.Dengan cepat ia berusaha mengembalikan semangat dan melupakan apa yang terjadi semalam, berusaha menjadi Ji Eun seperti biasanya.Usai mandi, Ji Eun menatap dirinya di Kaca. Ia harusnya langsung memakai baju, tapi badannya terasa sangat berat dan lelah. Ia juga mulai menyadari kalau napasnya juga agak terengah – engah.“Ada apa denganku ?,” Gumamnya.Ji Eun menarik napas dalam – dalam dan mencoba bernapas seperti biasanya.“Aku baik – b

  • As You Wish   THE DAY OF TRUTH DENOUEMENT

    Ji Eun menghela napas kasar dan mengacak – acak rambutnya.Kepalanya terasa begitu pening setelah mendengar beberapa hal dari mulut wanita di hadapannya.Ia meraih segelas air dan meminumnya untuk mensetabilkan emosinya.“Kenapa tidak berusaha menutupinya ?, kenapa langsung mengaku ketika aku bertanya ?,” Tanya Ji Eun.“Aku tidak mau lagi berbohong, sudah lama aku tidak menjadi informan mereka karena aku lelah melihatmu yang terus tersakiti,” Jawab wanita paruh baya di hadapannya.“Apa kau juga memberitahu mereka tentang penyakitku ?,” Tanya Ji Eun.Wanita itu menggeleng.Dibanding Ji Eun, Jae Hee yang berada di sebelahnya sudah tak sanggup berkata – kata. Ia merasa sangat kecewa.“Ahjumma,” Akhirnya Jae Hee angkat bicara.“Lanjutkan, kau baru saja mengakui kalau yang membunuh Yoona bukan Tuan Lee. Lalu apa saja yang terjadi ?, bagaimana Yoona terbunuh ?,&

DMCA.com Protection Status