Share

HWAN

Author: MildTone
last update Last Updated: 2021-09-07 10:06:42

Hari ke-20

Hwan dan Ji Eun memang sudah kenal lama. Tapi sudah lama juga mereka tak bertemu. Banyak sekali waktu yang mereka habiskan tanpa satu sama lain.

Sebagai calon istri yang baik, Ji Eun ingin sekali mengenal calon suaminya dengan baik. Mengetahui kebiasaannya, hal yang ia sukai dan hal – hal yang tidak ia sukai. Makanan kesukaannya, atau bahkan alerginya.

Hwan juga memancarkan aura yang hangat di samping ketampanannya, ia berhasil membuat Ji Eun nyaman setiap kali mereka bersama.

Siang ini, Aera, yang profesinya sebagai sekretaris sedang membantu atasannya untuk membuat kimbap sayur.

Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sehari – harinya.

Usai rapat, Ji Eun berbelanja bahan untuk membuat kimbap dan meminta Aera untuk membantunya.

“Ah, samunim, lalu kapan kalian akan menikah ?,” Tanya Aera.

Ji Eun mengendikkan bahu dan menjawab, “Kami masih dalam proses pendekatan, aku harus membuatnya lebih nyaman denganku dan aku harus mengenalnya lebih baik. Dan Oppa sendiri yang akan menentukan tanggalnya.”

“Ah, aku iri.”

“Aih, kenapa iri. Kau cantik, imut dan pintar, memangnya kau tidak sedang berkencan ?,” Giliran Ji Eun yang bertanya.

“Aku baru sekali berkencan selama ini, entah mengapa aku terlalu nyaman dengan diriku sendiri. Jadi kalau berkencan dengan orang lain terkadang aku agak merasa terganggu,” Jawab Aera.

“Kalau begitu kau harus menemukan orang yang bisa membuatmu nyaman, Aera-ssi,” Ujar Ji Eun.

“Bagaimana caranya ?, apa aku harus mencoba semua pria dan memilih mana yang paling nyaman ?,” Tanya Aera.

“Ya !,” Ji Eun dibuat melotot.

“Apa maksudnya dengan mencoba ?!, aigoo kau terdengar mengerikan,” Ujar Ji Eun.

“Aku tidak tahu caranya samunim, aku ingin berkencan tapi tidak bisa menemukan pria yang tepat,” Ujar Aera.

“Mau mencoba kencan buta ?,” Tawar Ji Eun.

“Ayolah, aku tidak ada waktu untuk melakukan hal – hal seperti itu, samunim. Biar saja, aku pasti akan bertemu pria yang tepat suatu saat nanti,” Ujar Aera.

“Omo, kau semakin dewasa saja,” Ujar Ji Eun.

Aera hanya terkekeh sambil kembali mengisi kimbap.

“Selesai, sebagai imbalannya, nanti aku antar kau pulang dan kita makan malam bersama. Aku pergi dulu,” Pamit Ji Eun.

“Asyik !, ne. Hati – hati, samunim,” Ujar Aera.

Ji Eun menenteng tas berisi shopping bag dan menuju ke lobi. Mobilnya sudah siap disana, seperti biasa, ia memilih untuk mengemudikan mobilnya sendiri.

Ia langsung menuju ke resepsionis sesampainya di kantor Hwan.

“Permisi, dimana ruangan Lee Daepyo (Presdir Lee / Hwan) ?,” Tanya Ji Eun.

“Anda sudah punya janji ?,” Tanya si resepsionis.

“Ah, ya. Aku Direktur Keuangan Hanguk Inc.,” Ujar Ji Eun.

Resepsionis itu langsung menunjukkan lantai tempat ruangan Hwan berada. Meski sebenarnya ia tidak reservasi untuk menemui Hwan. Ia ingin memberikan sedikit kejutan.

“Ting !.”

Lift berhenti di lantai 20. Hanya ada ruangan Hwan disini, Ji Eun melangkah keluar lift dan menyusuri Lorong. Ada dua pintu berhadapan, pintu kaca dan pintu kayu yang besar, Ji Eun mengintip ruangan dan pintu kaca. Rupanya ini ruangan sekretarisnya.

“Tok.. tok..,” Ji Eun mengetuk dan langsung membuka pintu.

Terdengar suara gaduh seperti beberapa barang jatuh, ketika ia membuka pintu.

“NUGU ( SIAPA ITU ) ?!.”

Ji Eun agak tersentak, tapi ia memang mengejutkan Hwan karena datang tiba - tiba. Mungkin Hwan sedang melakukan hal penting dan ia menggangunya.

“Mohon maaf, siapa anda ?, Daepyonim tidak punya janji saat ini,” Ujar seorang wanita dengan kemeja setengah kusut.

“Dia kekasihku, biseonim (sekretaris). Kau boleh keluar,” Ujar Hwan.

“Ah, maaf mengejutkan oppa. Apa aku mengganggu kalian ?,” Tanya Ji Eun.

Wanita dengan eyeliner yang unik itu tersenyum, entah mengapa senyumnya terlihat cukup sinis.

“Tidak samunim, silahkan bertemu daepyonim,” Ujarnya.

“Ji Eun-ah ?.”

“Ne ?,” Ji Eun melangkah mendekati meja Hwan sambil tersenyum manis.

“Apa yang membawamu kemari ?,” Tanya Hwan sambil menarik Ji Eun untuk duduk di pangkuannya.

“Aku bawa makan siang untuk oppa, oppa belum makan kan ?,” Tanya Ji Eun.

“Eoh, kau bawa apa ?.”

Ji Eun membuka kotak bekal yang sudah ia siapkan dan seketika bau sedap serta segarnya sayuran tercium.

Hwan menganga.

“Kau membuatnya sendiri ?,” Tanya Hwan.

“Eoh, tentu saja,” Jawab Ji Eun.

“Aigoo, katakan padaku kau calon istri siapa ?,” Goda Hwan.

“Lee daepyo !.”

Mereka menikmati makan siang di ruang kerja Hwan.

“Sudah berapa tahun sekretaris itu bekerja untukmu ?,” Tanya Ji Eun setelah meletakkan cangkir kopinya.

“Eoh ?, ah, sudah hampir lima tahun, kenapa ?.”

“Bagaimana bisa dia tidak memperhatikan penampilannya ?. Kemejanya agak kusut dan bahkan ada kancing yang lepas, padahal dia sekretaris perusahaan ternama,” Ujar Ji Eun.

Hwan menelan ludah dan menatap Ji Eun.

Ekspresi gadis itu sepenuhnya heran, tidak tampak curiga atau lainnya.

“Mungkin tadi dia terburu – buru, ibunya sedang sakit dan dia yang menjaganya. Dia bahkan terlambat setengah jam saat datang ke kantor,” Ujar Hwan.

“Ah, tetap saja harus professional,” Sahut Ji Eun.

“Sudahlah, meskipun begitu masih ada pria yang menyukainya,” Ujar Hwan.

Ji Eun meletakkan ponselnya dan menatap Hwan penuh keheranan.

“Kau mengalihkan pembicaraan, kita sedang membicarakan profesionalisme, kenapa tiba – tiba jadi hubungan asmara ?.”

“Ah,” Hwan terkekeh.

“Aku hanya tidak suka membicarakan orang lain,” Ujar Hwan beralasan.

“Eoh, benar juga. Oppa, aku harus segera kembali ke kantor,” Ujar Ji Eun.

“Ah, ne.”

Hwan membantu Ji Eun merapikan kotak makan siangnya dan mengantarnya keluar.

“Lain kali jangan datang sebelum memberitahuku, aku takut kau datang ketika aku sedang tidak ada dan membuatmu buang – buang waktu,” Ujar Hwan.

“Ne oppa, gomawo,” Ujar Ji Eun.

Hwan tiba – tiba menahan lengan Ji Eun ketika gadis itu melangkah menuju ke mobilnya.

“Kau melupakan sesuatu, Choi Ji Eun,” Ujarnya setengah berbisik.

“Ne ?.”

Hwan tersenyum dan mengecup Ji Eun sekilas, “Dah, hati – hati di jalan,” Pesan Hwan.

Ji Eun yang tersipu hanya mengangguk dan segera masuk mobilnya.

Related chapters

  • As You Wish   FEW STEPS

    Waktu terasa berjalan lebih cepat daripada biasanya bagi kedua manusia ini.Hwan sedang disibukkan dengan persiapan peresmian anak perusahaan baru di New York, banyak sekali orang yang harus ia temui dan rapat yang dihadiri.Begitupun dengan Ji Eun, ia harus menyiapkan berkas – berkas untuk audit tahunan dan pemeriksaan dari kementerian pajak. Belum lagi ada beberapa proyek pengembangan transportasi pemerintah yang memakai jasa konstruksi perusahaannya.Mereka bahkan hampir tidak sadar kalau sudah beberapa minggu tidak bertemu.Ji Eun merapikan sedikit rambutnya lalu meraih tas, sudah beberapa hari ini ia menginap berpindah – pindah hotel karena beberapa rapat dan agenda lain diselenggarakan di luar Seoul.Seperti hari ini, di Pohang.“Eonnie, kau sudah siap ?,” Tanya Aera.“Eoh, kau sendiri ?,” Ji Eun mengintip dari dressing roomnya.“Aku sudah siap, ayo kita sarapan,” Ajak

    Last Updated : 2021-09-07
  • As You Wish   ABOUT PAST

    Ji Eun mengeringkan rambutnya seraya duduk di depan meja riasnya. Malam ini ia ada janji makan malan hanya dengan calon ayah mertuanya. Sekaligus ia ingin mendengar beberapa cerita tentang Hwan.Mereka sudah lama tidak bertemu, dan bahkan di pertemuan mereka, hanya sebatas makan siang.“Ji Eun-ah, omo, kau baru mandi ?.”Senyum Ji Eun memudar, “Aku yang seharusnya bilang omo, tidak bisakah kau ketuk pintunya dulu !.”“Ne..,” Kakak sulungnya itu keluar lagi dan mengetuk pintu, lalu kembali masuk.“Ada apa ?,” Tanya Ji Eun.“Kau punya lipstick merah yang tidak terpakai ?.”Ji Eun mengerutkan dahinya karena heran, apa – apaan ini, “Kenapa ?, mau belajar make up ?,” Tanya Ji Eun.“Aku kehabisan cat merah,” Jawabnya.Ji Eun menghela napas, “Baiklah, ambil di laci paling bawah rak hitam,” Ujar Ji Eun.“Kenapa tida

    Last Updated : 2021-09-07
  • As You Wish   LIL NOTES

    Hai temen - temen online !,I'm back, kemarin tanggal 30 September, at the end of the month aku akhirnya dapet email untuk menandatangani kontrak dan siap lanjutin cerita ini.Lil notes, cerita ini terinspirasi sama kehidupan seseorang yang aku harap bisa menjadi pelajaran buat kita.Pelajaran apa ?.Yang pasti tentang kehidupan, karena pelajaran tentang kehidupan gaada kuliahnya, gaada kursusnya, gaada modulnya dan gaada dosennya. Kita harus belajar tentang kehidupan dari hidup itu sendiri.Well, jangan terlalu serius !, semoga kalian enjoy sama ceritaku, aku juga menerima request tentang cerita apa yang pingin kalian baca.Let me know !, kalian juga bisa DM aku di Instagram buat request cerita, see you !

    Last Updated : 2021-10-01
  • As You Wish   PROPOSE

    Dua minggu setelah makan malam, Ji Eun belum juga punya kesempatan untuk bertemu dengan calon suami yang sangat ia rindukan. Tapi setidaknya mereka sudah bicara via telpon beberapa kali.Ji Eun lembur sejak kemarin, meski banyak pekerjaan yang sudah ia selesaikan, ternyata banyak juga yang masih harus dikerjakan. Waktu menunjukkan pukul 21.30.Gadis itu meletakkan kembali botol air minumnya.“Aigoo, kapan selesainya ?,” Gumamnya.“Eonnie..,” Aera masuk.“Eoh, ?.”“Aku boleh pulang duluan ?,” Tanya Aera ragu.“Tentu, pulanglah. Hati – hati di jalan, sudah larut,” Pesan Ji Eun“Ne, kamsahamnida.” Aera pun keluar dan tentunya pulang.“Astaga, mataku. Apa masih banyak, oh ? kurang lima lembar,” Ji Eun Kembali berusaha fokus karena tinggal sedikit lagi ia akan selesai. Setelah memeriksa laporan, ia harus mengirimkannya ke Kementrian Keuangan dan beberapa

    Last Updated : 2021-10-02
  • As You Wish   PREPARE

    “Pinggangnya kurang kecil, kalau kau mengecilkan bagian pinggangnya sedikit lagi, kurasa gaun ini akan sempurna.”“Ah, ne. Kulihat – lihat, tubuhnya sangat proporsional ya, kurasa kau cocok menggunakan konsep “The Queen”,” Ujar wanita berusia di pertengahan 30 tahun an itu.“Ah, benarkah ?, bolehkah aku memakai tiara ?,” Tanya Ji Eun.“Tentu, suamimu menatapkan budget yang cukup besar,” Jawabnya.“Benarkah ?.”“Ne. Hati – hati, aku akan melepaskan gaunnya sekarang,” Ujar si desainer“Ne.”“Tapi kau sudah cocok dengan model gaunnya kan ?.”“Ne, aku suka sekali dengan desainnya. Kau tidak pernah mengecewakan Ashley-ssi,” Ujar Ji Eun.Ashley Choi sudah dua tahun menjadi desainer langganan keluarga Ji Eun. Awalnya ibunya menemukan desainer muda dan berbakat ini pada acara Seoul Weekly Fashion, ia tertarik dengan

    Last Updated : 2021-10-04
  • As You Wish   LITTLE TRAP

    “Ah, aku tidak sabar untuk menyiapkan setelan dan sarapan oppa setiap paginya,” Celetuk Ji Eun seraya berjalan beriringan keluar dari butik.“Aku tidak sabar tidur bersamamu,” Ujar Hwan.Ji Eun mencibir, “Dasar mesum.”Hwan terkekeh, “ Ayo pulang, biar supirku membawa pulang mobilmu.”“Kita mau kemana ?,” Tanya Ji Eun.“Rahasia, ikut saja,” Ujar Hwan.Hwan menyiapkan kejutan kecil, sebuah makan malam sederhana di taman rumahnya. Ia sudah meminta Yuri untuk menyiapkan makan malam, dan sekretarisnya itu baru saja mengirimi pesan kalau semua sudah siap.Hwan menggandeng Ji Eun memasuki rumahnya menuju ke taman. Ji Eun menatap sekeliling dengan mata berbinar.Apa yang sudah disiapkan Hwan untuknya ?.“Tara.., kejutan kecil. Dinner spesial untuk calon istriku,” Ujarnya.Senyum terkembang di wajah cantik Ji Eun ketika melihat taman yang

    Last Updated : 2021-10-07
  • As You Wish   LIL CHAT

    Kejadian malam itu tentunya membuat Hwan kalang kabut. Ia terbangun dalam kondisi bingung, pengar dan pusing.Apalagi setelah melihat Ji Eun terbaring di sampingnya.Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.Yuri yang pagi ini baru saja tiba di rumah Hwan terkejut karena melihat Ji Eun dengan raut wajah yang membingungkan keluar dari kamar Hwan.“Annyeonghaseyo, samunim. Kenapa sudah ada disini sepagi ini ?,” Tanya Yuri.“Kau sendiri ?,” Ji Eun malah balik bertanya.“Aku sekretaris Daepyonim, tentu saja aku harus menjemputnya dan menemaninya sejak sepagi ini,” Jawab Yuri.“Ne, aku pergi dulu,” Pamit Ji Eun.“Samunim, kau belum menjawab pertanyaanku,” Ujar Yuri sambil menahan Ji Eun.“Aku kemalaman dan harus menginap disini,” Jawab Ji Eun singkat dan langsung melenggang pergi.“Apa ?, kemalaman, memangnya apa yang kau lakukan semala

    Last Updated : 2021-10-09
  • As You Wish   THE DAY

    Waktu menunjukkan pukul 07.30.Gadis cantik yang akan merubah statusnya itu sudah siap. Ia sudah mandi dan sedang memakai gaun indahnya.Seluruh mata yang ada di ruangan itu tertuju padanya.Seorang wanita berusia 30 tahun mengoleskan kuasnya dengan terampil, sesekali ia menoleh ke cermin untuk mengecek hasil pekerjaannya. Sementara seorang wanita yang lain sibuk merapikan rambut si gadis pengantin.Sepasang anting yang mungil nan indah sudah terpasang di telinga Ji Eun, begitupun dengan kalung Swarovski pemberian sang calon suami, yang hanya dalam hitungan jam akan menjadi suami sahnya.“Aku tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk meriasmu, kau sempurna Agassi (nona),” Ujar si MUA.“Kamsahamnida.”Sementara penata rambut menggelung rambut coklat Ji Eun yg sepanjang siku dan memasangkan tiara kecil.“Kau tidak pernah mencoba jadi model, Agassi ?,” Tanya penata rambut.“Ah, tid

    Last Updated : 2021-10-11

Latest chapter

  • As You Wish   THE LAST

    Beberapa jam setelah kematian Ji Eun, semua orang masih bingung dan linglung.Terutama Hwan, bagaimana caranya memberitahu Ji Hwan.Namun pikirannya teralihkan karen aakhirnya Yuri tertangkap. Ia bangkit dengan gagah, menangguhkan semua rasa sedihnya untuk menemui Yuri.Wanita itu tertangkap dan sedang berada di salah satu ruangan kepolisian Gangnam.“Eoh, oppa.”Hwan langsung membanting kursi ketika Yuri memanggilnya.“Kau masih berani memanggilku oppa ?!, manusia macam apa kau ini ?!.”Hwan menghela napas kasar.“Aku sudah menyerahkan semua bukti dan kau akan didakwa dengan banyak pasal. Kau, aku tidak akan membiarkanmu hidup berkeliaran dan mengganggu hidup orang lain. Cukup aku dan Ji Eun yang kau hancurkan. Membusuklah di dalam penjara parasit !.”“Apa ?, parasit ?!.”“APA ?!, bukankah itu kata yang paling cocok untuk orang sepertimu. Aku tidak mau mendeng

  • As You Wish   THIS IS MY PUNISHMENT

    Jantung Hwan terasa berhenti berdetak dunianya hancur ketika menemukan Ji Eun dalam kondisi yang menyedihkan.Ia ingin sekali menangis keras memanggil nama Ji Eun dan memeluknya sepanjang hari.Tapi ia langsung bangkit untuk melanjutkan pencarian Yuri setelah memastikan Ji Eun ditangani pihak RS.Tak lama, Hwan menyusul Jae Hee yang sudah menunggunya di mobil, ia langsung kembali ke mobil setelah Ji Eun sampai di UGD.Emosinya meluap - luap, dan ia ingin segera menemukan medusa itu.“Dia.., dia masih hidup kan ?,” Tanya Hwan.“Noona ku orang yang kuat, dia pasti bangun. Dia pasti bertahan, jangan khawatir,” Jawab Jae Hee.“Sudah berapa lama dia sakit ?,” Tanya Hwan.“Belum lama, tapi ketika diperiksa sudah stadium tiga,” Jawab Jae Hee.“Dia pasti kesakitan.”“Ne, Dokter memberikan resep Pereda nyeri melalui injeksi karena harus meninggikan dosisnya,

  • As You Wish   SEARCHING

    Jae Hee bergegas menuju ke mobilnya dan menelepon Hwan.“Daepyonim !, kami berhasil melacak keberadaan mobil anak buah Yuri !,” Ujar Jae Hee.“Kirimkan lokasinya !.”“Ne !.”Jae Hee melaju bersama anggota kepolisian dan Hwan menyusul bersama anak buahnya.Hwan tidak diizinkan menyetir karena kondisinya sangat kalut. Di dalam mobil, ia mengetuk – ngetukan jemarinya dengan gelisah dan menggigit jarinya.“Kumohon bertahanlah..,” Gumamnya lirih.Sejam kemudian, mobil Hwan berhasil menyusul mobil tim dari kepolisian dan sampailah mereka di sebuah gedung tua.Gedung terbengkalai bekas apartmen yang tidak jadi dibangun, Hwan semakin gelisah melihat betapa buruknya gedung ini.Ji Eun pasti kesakitan dan kedinginan sekarang.Personil kepolisian langsung mengecek keadaan sekitar, sementara Hwan berlari menyusul Jae Hee memasuki gedung. Mereka menjebol pintu depan dan ber

  • As You Wish   FINDING HER

    Hwan sedang duduk di ruangannya dan membuka galeri ponselnya. Ia menatap foto keluarganya sambil tersenyum, betapa tampannya putranya dan istrinya begitu cantik.Ia mengerahkan tenaga dan semua uang untuk menemukan Yuri yang tiba – tiba tidak bisa dilacak. Beberapa penyadap yang sudah terpasang rupanya dilepas oleh anak buahnya.Mereka tahu bahwa Ji Eun diculik melalui penyadap di rumah dan CCTV di rumah Yuri, tapi sejak saat itu, rumah mewah itu seketika tak bertuan. Para pelayan wanita bahkan tidak mengetahui kemana tuannya pergi.Ia berhenti pada sebuah foto.Foto yang dikirimkan Ji Eun ketika rambut blondenya yg dipotong pendek.Tiba – tiba ada pesan masuk dari Yuri.“Video ?, aishh video apa ini ?,” Gumamnya.Hwan langsung memutar video berdurasi 3 menit itu.Tak butuh waktu lama beberapa detik setelah video diputar, matanya mulai berair dan ia meneteskan air mata.Ya, itu video Ji Eun yang d

  • As You Wish   DYING AND BEGGING

    “KELUARKAN AKU ?!, KAU MAU KEMANA ?!,” Jerit Ji Eun panik.Jeritannya tiba – tiba berhenti karena perutnya kembali nyeri.Ia mencengkeram perut kirinya dan napasnya terengah – engah karena menahan sakit.“Omo, kenapa ?, kau sudah mau mati ?,” Tanya Yuri sambil tersenyum penuh kemenangan.“Yuri-ssi, kumohon keluarkan aku.., kumohon. Aku tidak akan memberitahu orang lain kalau kau yang menculikku,” Pinta Ji Eun.“Lalu ?, terlalu banyak hal yang sudah kau ketahui, mengatakan kalau aku tidak menculikmu tidak akan mengubah apapun, lagipula aku tidak bisa mempercayai musuh Ji Eun-ah, sudahlah. Hwan pasti akan segera menemukanmu, entah hidup atau mati,” Ujar Yuri.“Baiklah, setidaknya tolong kabulkan satu saja permintaanku, kau tidak perlu mengeluarkanku dari sini..,” Ujar Ji Eun.“Benarkah ?, permintaan apa itu ?,” Tanya Yuri.“Tolong rekam aku

  • As You Wish   ANSWER

    Bibirnya pucat karena ia tak minum apapun, matanya terpejam dengan kuat karena sedang menahan rasa sakit. Dan ia meringkuk kedinginan.Wanita malang itu terbaring di lantai yang dingin.Kondisinya sudah seperti mayat hidup.Yuri kembali setelah hampir dua hari membiarkan Ji Eun tersiksa. Pagi ini ia memberi Ji Eun sebotol air dan satu porsi hamburger. Dan wanita itu makan dengan lahapnya, lalu kembali terbaring karena rasa sakit yg menghujam perut kanannya.Ia mengurung Ji Eun di dalam ruangan tertutup, tanpa jendela, tetapi Yuri bisa melihatnya. Seperti ruangan interogasi di kepolisian.“Jadi dia kesakitan karena lapar ?,” Ujar Yuri.“Sepertinya begitu samunim,” Sahut Kato.“Makanannya enak, Ji Eun-ah ?,” Tanya Yuri melalui mic.Ji Eun mendongak dan menatap sekitar karena tidak tahu dimana keberadaan orang yang sedang bicara, “Gomawo Yuri-ssi,” Ujarnya.“Dia berterim

  • As You Wish   KIDNAPPED

    Pria tampan yang sukses dan kaya itu termenung di mejanya. Belum 30 menit sejak ia membuka file yang dikirimkan supir istrinya.Tatapan matanya kosong.Ia sangat terkejut, mencoba memahanmi semua hal yang baru saja ia lihat dan dengar.“Kenapa aku bodoh sekali ?, kenapa aku tidak menyadari kalau sudah dibodohi sejauh ini?.”Hwan mengurut pelipisnya yang ngilu, sedih, kecewa dan marah bercampur aduk. Ia begitu marah sampai gerahamnya bergemeletuk dan air matanya megalir tanpa bisa ia kontrol.Seluruh tubuhnya bergetar bersamaan dengan keluarnya air mata.Ia menatap satu – satunya foto istrinya yang ada di ponselnya.Choi Ji Eun, wanita cantik dan cerdas yang dinikahinya 3 tahun lalu. Wanita itu bahkan tetap bertahan di sisinya meski banyak sekali kesedihan yang telah ia lalui.Hwan menyiksanya.Hwan membencinya.Hwan menjebaknya.Namun ia terus bertahan berada di sisi suaminya yang bejat.

  • As You Wish   NOW YOU KNOW

    Ji Eun sudah membatalkan keputusannya untuk melakukan kemoterapi tanpa sepengetahuan siapapun ketika ia mendapat semua penjelasan dari ahjumma.“Tugasku sudah selesai, aku akan segera menyelesaikan semua ini dan meninggalkan Hwan serta Ji Hwan dalam keadaan aman,” Ujarnya setelah menelepon Dr. David.Tentu saja kondisinya memburuk, berat badannya turun beberapa kilo dan kulitnya semakin hari semakin pucat.Semalam Ji Eun pingsan karena shock berat.Dengan cepat ia berusaha mengembalikan semangat dan melupakan apa yang terjadi semalam, berusaha menjadi Ji Eun seperti biasanya.Usai mandi, Ji Eun menatap dirinya di Kaca. Ia harusnya langsung memakai baju, tapi badannya terasa sangat berat dan lelah. Ia juga mulai menyadari kalau napasnya juga agak terengah – engah.“Ada apa denganku ?,” Gumamnya.Ji Eun menarik napas dalam – dalam dan mencoba bernapas seperti biasanya.“Aku baik – b

  • As You Wish   THE DAY OF TRUTH DENOUEMENT

    Ji Eun menghela napas kasar dan mengacak – acak rambutnya.Kepalanya terasa begitu pening setelah mendengar beberapa hal dari mulut wanita di hadapannya.Ia meraih segelas air dan meminumnya untuk mensetabilkan emosinya.“Kenapa tidak berusaha menutupinya ?, kenapa langsung mengaku ketika aku bertanya ?,” Tanya Ji Eun.“Aku tidak mau lagi berbohong, sudah lama aku tidak menjadi informan mereka karena aku lelah melihatmu yang terus tersakiti,” Jawab wanita paruh baya di hadapannya.“Apa kau juga memberitahu mereka tentang penyakitku ?,” Tanya Ji Eun.Wanita itu menggeleng.Dibanding Ji Eun, Jae Hee yang berada di sebelahnya sudah tak sanggup berkata – kata. Ia merasa sangat kecewa.“Ahjumma,” Akhirnya Jae Hee angkat bicara.“Lanjutkan, kau baru saja mengakui kalau yang membunuh Yoona bukan Tuan Lee. Lalu apa saja yang terjadi ?, bagaimana Yoona terbunuh ?,&

DMCA.com Protection Status