Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 81 - CLARISSA STEELE I

Share

BAB 81 - CLARISSA STEELE I

last update Last Updated: 2024-12-28 23:16:23

Arthur duduk di kursi penumpang dengan Alvin yang berada di kursi depan bersama supirnya. Saat ini keadaan hening bahkan Arthur menatap keluar. Sedangkan Alvin masih enggan memulai percakapan dengan tuannya.

Pagi tadi memang Arthur meminta Alvin untuk datang ke rumahnya. Karena banyak dokumen yang harus di tanda tangani pagi tadi, jadi Alvin mengantar dokumen itu ke mansion.

"Alvin, apa perusahaan dari Barcelona kemarin yang kau katakan itu dia sudah tiba?" tanya Arthur dengan suara dingin.

"Martha sekretaris tuan sepuluh menit lalu mengatakan jika mereka sudah tiba tuan." jawab Alvin dari kursi depan.

"Apa Lewis juga sudah tiba?"

"Sudah tuan, mereka sudah tiba di ruang meeting."

"Baiklah, katakan maaf ku pada mereka karena aku terlambat. Istri ku tadi demam, sebenarnya jika bukan karena meeting penting aku lebih baik menemani istri ku." ujar Arthur.

"Sepertinya tuan sangat mencintai nyonya, nyonya benar-benar sangat beruntung." jawab Alvin.

"Tahu apa kau masalah cinta? kau se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Arthur&Bianca   BAB 82 - CLARISSA STEELE II

    "Kau bilang aku tidak menunggu mu? Clarissa kau menghilang delapan tahun lebih, Kini usia ku sudah 32 tahun, aku tidak mungkin menunggu mu hingga usia ku 50 tahun bukan?" lanjut Arthur yang masih menatap tajam Clarissa."Harusnya kau yakin aku pasti kembali Arthur! aku berjuang karena mu! aku kembali ke New York karena mu Arthur!" seru Clarissa,Clarissa terus menangis, hingga ia merasakan kepalanya mulai berat dan pandangan matanya buram."Clarissa!" teriak Arthur, ia berhasil memegang tubuh Clarissa sebelum jatuh ke lantai. Kini Clarissa sudah tidak sadarkan diriArthur menggendong Clarissa dan membaringkan tubuh Clarissa di sofa. Kemudian Arthur meminta Alvin untuk memanggil dokter. Tidak lama kemudian, Alvin datang membawa dokter yang sekaligus sahabat Artur. Dokter muda yang bernama Darel ini adalah sahabat Arthur saat Arth SMA dulu. "Arthur ini istri mu?" tanya Darel sambil menatap Clarissa."Bukan, cepat periksa dia." Kemudian Darel mulai memeriksa Clarissa dengan stetoskopn

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 83 - KAU MENYEMBUNYIKAN SESUATU

    Arthur baru saja tiba di mansion, ia langsung berjalan masuk menuju kamar. Setibanya di kamar ia menatap istrinya kini sudah tertidur pulas. Ia melihat arloji kini sudah pukul sebelas malam. Bianca memang tidak terbiasa tidur larut malam, karena memang Arthur sudah memberikan kabar jika ia akan pulang larut malam. Arthur berjalan ke arah ranjang, ia mengelus wajah istrinya lalu mengecup bibir Bianca. Kemudian ia menuju kamar mandi, karena ia belum membersihkan diri. Lima belas menit kemudian, Arthur baru saja selesai membersihkan diri. Kini ia memakai celana training panjang tanpa kaos. Ia lebih memilih bertelanjang dada, lalu ia menghampiri Bianca dan membaringkan tubuhnya di samping istrinya. Arthur menatap Bianca yang tengah tertidur pulas. ia mengelus pipi Bianca lalu mengecup bibir istrinya berkali-kali. Ia merasakan hembusnan nafas teratur dan lembut milik istrinya. Perlahan mata Bianca mulai terbuka, ia sedikit terkejut melihat Arthur sudah pulang. "Arthur kau sudah pulang

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 84 - TIDAK BISA TANPA ARTHUR

    Bianca dan Arthur tengah duduk di taman. Mereka menatap para tukang kebun di kejauhan yang sedang menanam bibit bunga. Bianca sudah meminta untuk menanam bunga lily, mawar merah dan berbagai jenis bunga lainnya. Tentu saja ini membuat Bianca sangat senang, ia bisa merasakan kesejukan jika melihat bunga-bunga indah. Terutama bunga lily, Bianca sangat menyukai bunga lily. Sebenarnya Banca juga menyukai bunga tulip. Rasanya ingin sekali berlibur ke Amsterdam menikmati tulip di sana. "Arthur," panggil Bianca. "Hem?" "Biasanya kau jika weekend akan tetap ke ruang kerja mu untuk membaca email masuk. Tapi kenapa sekarang kau malah tidak ke ruang kerja mu?" tanya Bianca. "Aku hanya merasa jenuh terlalu sering bekerja. Biarkan saja, aku sudah menyerahkannya pada Alvin. Biar dia yang mengurusnya." jawab Arthur."Lalu kenapa hari ini kau mematikan ponsel mu? bagaimana jika Mama Elena menghubungi mu atau Alvin menghubungi mu?" tanya Bianca kembali. Rasanya aneh jika Arthur mematikan ponselny

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 85 - AKU INGIN KAU MENEMANIKU

    "Arthur, aku ingin ke toliet dulu," kata Bianca lalu ia beranjak dari tempat duduknya. "Ya." Saat Bianca berajalan meninggalkan taman, ia melihat Alvin datang. Alvin langsung membungkukan setengah badannya saat melihat istri tuannya. "Selamat sore nyonya." sapa Alvin. "Sore, ada hal penting yang ingin di sampaikan pada Arthur?" tanya Bianca sambil menatap Alvin."Hem ia nyonya." "Baiklah, dia duduk di ujung sana." kata Bianca sambil menunjuk tempat dimana Arthur duduk."Baik nyonya, kalau begitu saya permisi," ucap Alvin dan Bianca mengangguk dan kembali berjalan meninggalkan taman. "Tuan," sapa Alvin dengan sopan yang kini sudah berada di depan Arthur. "Ada hal apa Alvin?" tanya Arthur. "Nona Clarissa memaksa ingin bertemu tuan, jika tuan tidak datang dia akan bunuh diri tuan." ujar Alvin yang membuat rahang Arthur mengeras dan mengepalkan tangannya. "Aku akan kesana sekarang." Arthur beranjak dari tempat duduk dan menuju kamarnya. Ia langsung mengganti baju dan segera menga

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 86 - PERSIAPAN ULANG TAHUN BIANCA

    Bianca duduk di kursi kerjanya sambil memegang pinsil dan kertas sketsa. Ia baru saja selesai mendesign beberapa model jas untuk Lewis. Setelah menyelesaikan design jas untuk Lewis, ia langsung memberikannya pada Lily untuk di proses ke tukang jahit mereka. Hari ini memang Bianca datang ke butik jauh lebih pagi. Ia sengaja menghindari Arthur, rasanya ia sangat kesal karena Arthur tadi malam tidak pulang. Bianca pun tidak membalas pesan Arthur tadi malam. Bahkan pagi tadi pun ketika ia mendapat telepon dari Arthur ia pun tidak menjawabnya.Tanpa harus mengangkat telepon dari Arthur pun Bianca yakin Arthur tahu dimana dia berada. Bianca selalu memakai cincin berlian yang di berikan oleh Arthur dan sudah dipasangkan GPS. Terlebih Bernard dan Marissa selalu mengikuti kemana pun Bianca pergi. Jadi sudah pasti Arthur tahu dimana Bianca berada. Jika Annabeth masih belum berangkat mungkin Bianca memilih untuk menemui keponakannya. Tapi hari ini Annabeth dan Caroline sudah berngkat menuju Lo

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 87 - MENDIAMKAN ARTHUR

    Kini Bianca sudah tiba di mansion. Ia sudah tahu jika Arthur ada di rumah. Karena sebelumnya Arthur sudah mengirimkan pesan jika Arthur berada di rumah. Tapi memang Bianca masih kesal pada Arthur jadi ia tidak membalas pesan Arthur. Bianca melangkah menuju kamar, setibanya di depan kamar ia menghela nafas dalam. Sudah pasti Arthur berada di dalam kamar. Bianca masih kesal dengan Arthur. Ceklek"Kau sudah pulang?" tanya Arthur lalu ia berjalan menghampiri Bianca yang kini sudah berada di dalam kamar. Kemudian ia menarik dagu Bianca dan mengecup bibir istrinya. Sedangkan Bianca hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Arthur menatap Bianca yang bersikap dingin padanya, ia kembali duduk di sofa. Jujur saja ia pun merasa bersalah. Tapi ia masih bingung untuk menceritakannya pada Bianca. Arthur tahu sifat Bianca sangat keras kepala.Empat puluh menit kemudian, Bianca baru saja membersihkan diri. Ia memang sengaja berlama diri di kamar mandi. Ia memilih untuk beren

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 88. PERTEMUAN DENGAN KELUARGA STEVEN

    London, UK Caroline dan Annabeth sudah tiba di mansion mewah milik Steven. Steven menggendong Annabeth yang kini tertidur pulas. Sedangakan Caroline berdiri di samping Steven dengan cemas dan gugup. Bagaimana tidak, ia takut orang tua Steven menilai dirinya buruk. Caroline juga mmebawa Bella pengasuh Annabeth, karena memang Annabeth sangat dekat dengan Bella. Sebenarnya Caroline dan Steven sudah sejak tadi tiba di London. Jarak dari New York menuju London tidak lah jauh. Saat mereka tiba, Steven mengajak Caroline dan Annabeth untuk mampir ke restauran terlebih dahulu. "Ayo masuk," ajak Steven, kemudian mereka berjalan masuk ke dalam mansion. Para pelayan yang melihat Steven datang mereka langsung membungkukan setengah badannya menyapa tuannya datang. "Selamat malam Tuan Steven dan Nona." sapa pelayan dengan sopan."Ya, malam. Dimana orang tua ku?" tanya Steven. "Tuan dan nyonya sudah menunggu kedatangan tuan muda, mereka ada di ruang keluarga." jawab pelayan. "Terima kasih."S

    Last Updated : 2024-12-28
  • Arthur&Bianca   BAB 89 - BIANCA'S BIRTHDAY

    Bianca terbangun dari tidurnya, menggeliat tubuhnya dan menguap. Perlahan matanya mulai terbuka, ia terkejut dengan kamarnya yang sudah di kelilingi oleh bunga lily putih yang sangat cantik. Ia meraba ke samping tapi Arthur sudah tidak berada di sampingnya. "Arthur," panggil Bianca dengan suara serak. Kemudian ia mengambil ikat rambutnya dan mengkikat rambutnya secara asal, dengan masih menggunakan gaun tidur tipis, ia berjalan ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Setelah itu ia keluar dan menyentuh bunga lily yang ada note di dalamnya. "Happy Birthday Bianca Afford, from your husband" note ini membuat Bianca tersenyum, tidak lama kemudian Arthur muncul dengan hanya memakai celana training panjang dan bertelanjang dada, Sungguh di pagi hari Arthur sangat tampan. Dada bidang dan otot perut yang membuat Bianca kehilangan akal, bagaimana dia memiliki suami yang sangat sexy seperti ini. Arthur berjalan mendekat ke arah istrinya, lalu menarik dagu Bainca mencium bibir d

    Last Updated : 2024-12-28

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 255. Extra Part 8 - Rafael Justin Lucero Afford (END)

    Justin turun dari mobil, dia mengancingkan jasnya masuk ke dalam perusahaan ayahnya. Hari ini, Justin menggantikan posisi Arthur. Ya, di usianya yang ke dua puluh delapan tahun, Arthur meminta Justin mengambil alih perusahannya. Tidak hanya Afford Company, tapi perusahaan perfilman milik Lucero Company berada dalam kendali Justin. Sang adik Nathan juga memiliki posisi yang tak kalah penting dengan Justin. Nathan memegang kendali perusahaan Afford Company dalam bidang property dan majalah. Untuk Lucero Company, Drake khusus meminta Nathan menangani perusahaan teknologinya. Sebelumnya Justin menetap di Barcelona selama dua tahun, untuk memperlajari Lucero Company. Namun, sekarang Justin memilih untuk menetap di New York. Karena bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab perusahaan ayahnya.Joseph dan Hazel, adik kembar Justin yang kini berusia dua puluh tahun, mereka tengah menyelesaikan master degree di Oxford University. Diusia yang masih sangat muda, Joseph dan Hazel berhasil menyeles

  • Arthur&Bianca   BAB 254. Extra part 7 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Bianca meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar, anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. Arthur selalu mencium Bianca selama proses persalinan. Kebahagian Bianca dan Arthur begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka sepasang laki-laki dan perempuan. Kali ini, keinginan Arthur sudah terwurjud, memiliki anak perempuan."Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Semua tim medis kini sudah membersihkan alat medis di dalam ruang operasi. Mereka semua kemudian pergi setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bianca dan bayi kembarnya.Arthur meminta perawat untuk segera memindahkan Bianca di ruang rawat VVIP. Setelah proses IMD, tidak lama kemudian Bianca di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai permintaan Arthur.Kini seluruh keluarga Arthur dan keluarga Bianca masuk ke dalam ruang rawat Bianca. N

  • Arthur&Bianca   BAB 253. Extra part 6 - Lucero Family

    "Arthur, kau ingat, kan hari ini kita harus ke rumah orang tuaku?" kata Bianca mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, dia melihat Arthur yang tengah fokus pada iPad di tangannya. "Iya sayang, aku ingat. Sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Arthur. Tatapannya teteap menatap layar iPad. Bianca mendengus. Dia melangkah mendekat ke arah Arthur, dan duduk di samping suaminya itu. "Tadi pagi justin sudah menghubungiku, putramu itu terus mengingatkan kita untuk tidak terlambat."Kemarin, Justin dan Nathan sudah lebih dulu dijemput oleh assistant Drake. Tentu Bianca sudah tidak lagi terkejut, karena kedua putranya itu sangat dekat pada kakek mereka. Terlebih Drake selalu memanjakan Justin dan Nathan. Bahkan Drake telah membangun sebuah perusahaan untuk Justin dan Nathan.Arthur meletakan iPadnya ke atas meja, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Bianca. "Kau tidak apa-apa keluar sekarang? Minggu depan kau sudah melahirkan, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu, say

  • Arthur&Bianca   BAB. 252. Extra part 5 - Altov and Tasya

    Suara keributan terdengar membuat Tasya yang tengah tertidur pulas, langsung terbangun. Tasya berlari keluar kamar menuju suara keributan itu."Astaga Alfred...Aldrich... Kenapa kalian berdua bertengkar?" Tasya mendekat ke arah dua putranya yang ribut. "Mommy, look. Ka Aldrich merusak robotku!" tunjuk Alfred pada robotnya yang telah rusak. "Aldrich, kenapa kau merusah robot Alfred?" Tasya menundukan kepalanya, dia mengelus lembut pipi gemuk Aldrich. "Aku tidak sengaja, Mommy.." ucap Aldrich dengan penuh penyesalan. Tasya mendesah pelan. Ini bukan pertama kali mainan Aldrich atau Alfred rusak. Hal yang membuat Tasya sakit kepala, adalah harga mainan milik Aldrich dan Alfred. Bagaimana tidak? Altov memberlikan mainan pada anak kembar mereka, denga harga yang fantastis. Seluruh mainan milik Alfred dan Aldrich adalah mainan termahal. Harga ratusan ribu dollar hingga jutaan dollar. Bahkan rasanya Tasya sulit bernapas setiap kali Altov memberikan anak kembarnya itu mainan dengan harga f

  • Arthur&Bianca   BAB 251. Extra part 4 - Richo and Viola

    Viola mematut cermin. Dia melihat seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya sudah kembali seperti dulu. Ya, kehamilan pertama Viola, membuatnya mengalami kenaikan berat badan cukup parah. Bahkan Viola, tidak mau keluar rumah karena malu dengan bentuk tubuhnya. Meski Richo, tidak pernah mengeluh sedikitpun, Richo juga selalu mengatakan Viola sangat cantik. Tapi tetap saja, Viola tidak pernah percaya diri jika keluar rumah. Dengan Berolah raga dan melakukan rangkaian perawatan kecantikan, membuat bentuk tubuh Viola sudah kembali seperti dulu. Kini dirinya sudah percaya diri seperti sedia kala. "Mommy....." pekik Kylie melangkah mendekat ke arah Viola.Viola mengalihkan pandangannya, dia melihat putrinya mendekat ke arahnya. Namun, tatapan Viola melihat wajah muram putrinya itu. Dia langsung menundukan tubuhnya. "Hi sweetheat, kenapa wajahmu bersedih?" "Mommy, where is Ka Justin? I wanna meet Ka Justin.." Kylie mencebik, dia mengerutkan bibirnya. Viola tersenyum, dia mengelus pipi Kylie.

  • Arthur&Bianca   BAB 250. Extra part 3 - Steven and Caroline

    Suara teriakan Annabet begitu keras membuat Steven dan Caroline yang masih tertidur, langsung membuka mata mereka dan segera menghampiri suara teriakan Annabeth. Mereka beranjak dari tempat tidur, lalu berlari keluar kamar. "Sayang, kau kenapa berteriak sepagi ini?" Caroline melangkah, mendekat ke arah Annebth yang kini menangis. "Ada apa sayang? Kenapa kau menangis?" "Adam, menyembunyikan bonekaku!" tunjuk Annabeth pada adiknya. Tangisnya, sesegukan. Sedangkan Caroline langsung menatap putra bungsunya yang tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Adam Steven Evans, putra Caroline dan Steven yang berusia empat tahun ini begitu aktif. Tidak heran, melihat tingkahnya yang hampir setiap hari membuat Annabeth menangis. Caroline dan Steven, hampir setiap hari mendengar suara tangis Caroline. Alasannya? Tentu saja karena Adam selalu mengambil barang-barang kesukaan Ananbeth dan menyembunyikannya. Steven membuang napas kasar, dia mengusap kepala putranya. "Boy, Daddy sudah mengataka

  • Arthur&Bianca   BAB 249. Extra Part 2 - Babbymoon II

    Pantai Jimbaran - BALI, INDONESIABianca dan Arthur tengah duduk di sebuah restoran yang ada di Pantai Jimbaran. Mereka tengah menikmatin makanan khas bali. Terlihat Bianca begitu menyukai makanan khas bali. Tapi berbeda dengan Arthur. Suaminya itu tidak bisa makan masakan pedas. Bianca sering menertawakan Arthur, yang wajahnya langsung memerah ketika makan makanan pedas. "Sayang, jangan di makan. Itu semua cabai. Nanti terjadi sesuatu pada anak kita," ujar Arthur dengan tatapan dingin melihat istrinya melahap masakan khas bali."Ini sambal khas dari bali. Ikan bakarnya juga sangat enak. Aku sepertinya menyukai tinggal di sini," balas Bianca dengan antusias, "Jangan bicara yang tidak-tidak Bianca," jawab Arthur malas. "Aku tidak mungkin bisa tinggal di kota yang panas ini." Bianca mencebik kesal. "Apa kau tidak lihat? Sejak tadi Justin dan Nathan terus bermain di pantai. Itu artinya kedua putramu menyukai Bali." "Mereka memang sudah bermain. Tidak hanya di Bali, saat kita berlibur

  • Arthur&Bianca   Bab 248. Extra Part 1 - Babbymoon

    Lima tahun kemudian... BALI - INDONESIABianca menatap kedua putranya yang tengah berlari menelusuri Pantai Nusa Dua. Setelah menunda liburan ke bali, akhinya Bianca dan Arthur bisa berlibur. Dengan kaki telanjang dan perut membuncit Bianca menelusuri pantai indah itu. Ya, kini, Bianca tengah mengandung anak ketiganya dengan Arthur. Di kehamilan kali ini, Bianca merasa senang karena bisa merasakan babbymoon. Karena sebelumnya ketika mengandung Justin dan Nathan, begitu banyak masalah yang menghampiri mereka. Hingga membuat Bianca mengurungkan niatnya untuk babbymoon. "Justin... Nathan.. Jangan berlari kencang, nanti kalian jatuh!" teriak Bianca keras ke arah Justin dan Natha yang tengah berlari sembari bermain pasir di pantai."Biarkan sayang." Arthur memeluk pinggang istriny. Menikmati Pantai Nusa Dua yang begitu indah. Bianca menghela napas dalam. "Arthur, setelah ini aku tidak ingin hamil lagi! Sudah cukup! Justin, Nathan dan sekarang bayi kembar kita. Jika terus hamil, kapan ak

  • Arthur&Bianca   BAB 247 - PERFECT ENDING

    Beberapa bulan kemudian..Richo duduk di kursi kebesaraannya, membaca dokumen kerja sama perusahaan miliknya dengan perusahaan keluarga milik Viola. Kini Richo memimpin perusahaan keluarga Viola. Karena sejak awal, Richo memang tidak memperbolehkan Viola terlalu lelah bekerja. Richo masih membiarkan Viola, jika istrinya itu masih datang ke perushaaan. Hanya saja, Richo tidak ingin Viola fokus pada perusahaan. Setelah menikah, Richo menginginkan Viola lebih banyak di rumah. Meski Richo tahu, sejak Viola hanya di rumah, istrinya lebih sering ikut arisan bersama Bianca, Tasya dan Caroline. Tidak hanya itu, Viola juga selalu berbelanja setiap harinya demi menghilangkan rasa bosan. Bagi Richo, kebahagaian Viola adalah prioritasnya. Richo akan melakukan apa pun yang membuat istrinya selalu bahagia. Tidak perduli, berapa banyak uang yang harus Richo keluarkan yang terpenting istrinya selalu bahagia.Saat Richo tengah membaca membaca dokumen di hadapanya, dia terkejut melihat Davin assistant

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status