# Arisan Bodong Keluarga Bab 47 ( Diki Membuat Ulah ) " Ayah " ucap Keyla berteriak. Bukannya menjawab panggilan putrinya Diki malah mengabaikannya bahkan terlihat sangat emosi. " Kamu perempuan murahan, susah payah aku bersabar dengan sikapmu yang acuh ternyata ini penyebabnya " Diki berbicara berapi api sambil menunjuk wajah Novia. Melihat itu Keyla turun dari pangkuan Adrian kemudian bersembunyi dibalik tubuh Novia mereka ketakutan. " Jadi seperti ini kelakuanmu dibelakangku, kurang apa aku? " Seketika orang dalam rumah berdatangan " Ada apa ini? " ucap Ibunya Novia. " Ini lagi sudah tua bukannya menasehati anaknya malah dibiarkan berduaan dengan laki laki yang bukan muhrimnya " Diki menatap tajam Ibu Novia. " Hey kamu jangan kurang ajar bicara pada orang tua seperti itu " Adrian merasa tak suka dengan ucapan Diki. Dia lebih mengenal bagaimana Ibu Novia. " Kurang ajar kamu Diki dasar laki laki gak tahu diri " Manda tersulut emosinya. " Kamu yang diam perawa
# Arisan Bodong Keluarga Bab 48 ( Pertengkaran di Pabrik ) " Vi mau aku anter gak? " Manda duduk bergabung untuk sarapan. " Ngapain? Mas Diki gak akan berani macam-macam di pabrik tenang saja " " Bukan Diki, ngapain ngurusin dia. Teteh pengen ketemu Pak Candra " ucap Manda sambil menaik turunkan alisnya " Uhuk uhuuk " Novia sampai tersedak mendengar ucapan Manda. " Jadi ada yang lagi kasmaran nih " Arif ikut menimpali obrolan mereka. Bu Atikah hanya tersenyum. " Ya aku juga gak mau jomblo lama lama lah, Paman juga udah ada tante Fayza. Bentar lagi kita bakal hajatan nih " Arif hanya tersenyum mendengar perkataan Manda. " Iri bilang boss " ujar Bi Nania. " Hahaaa " semua orang tertawa. " Mending Teteh anterin Keyla sekolah, biar Ibu di rumah. Teh emang gak masalah kerjaan Teteh di tinggal lama-lama? " " Gak lah Teteh udah koordinasi sama Bos malah mau minta dimutasi kesini supaya deket calon ipar kamu " " Ih niat banget hahaa. Ya sudah aku do'akan supaya be
# Arisan Bodong Keluarga Bab 49 ( Bersimpati ) Pov Candra Kasihan itulah kata yang terucap dalam hatiku. Melihat Novia terdiam seperti syok dengan kejadian yang baru dialaminya. " Vi sudah jangan melamun, kamu gak apa apa kan? " Dia hanya mengangguk, kulihat air matanya sudah berkumpul tinggal satu kerjapan saja pasti air mata itu akan memenuhi pipi mulusnya. Untung saja orang orang sudah pada bubar yang tersisa hanya tinggal kami berdua. " Saya gak apa apa Pak " suaranya terdengar bergetar. Aku paham dengan perasaannya sekarang, Novia wanita yang lembut dia pasti kaget dengan perlakuan suaminya. " Saya antar kamu pulang ya, kamu jangan menolak. Kamu sedang tidak baik baik saja " aku coba untuk membujuknya. Akhirnya dia pun mengangguk, kubawa dia ke parkiran mobilku. Sebenarnya tadi aku berniat ke parkiran mobil untuk pulang, namun dari kejauhan aku melihat orang orang berkumpul di parkiran motor. Bahkan aku mendengar ada teriakan. Kudekati kerumunan tersebu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 50 ( Masalah Bertubi ) Pov Diki " Ah sial terpaksa harus pake Ojol, gara gara motor diambil Novia " Aku pun segera memesan ojeg online untuk pulang. Hanya butuh 15 menit aku sudah tiba di rumah. " Sesuai titik ya Pak " " Ya makasih " Kuserahkan uang pada driver ojeg tersebut. " Eh Mas Diki kok pake ojeg sih motornya kemana? " Yuyun tetangga yang sedang nongkrong depan rumahku bertanya. " Di bengkel Ceu " tanpa banyak bicara panjang lebar aku langsung masuk rumah setelah menjawab pertanyaannya " Ih judes amat sih, orang nanya baik baik juga " masih terdengar suara Yuyun menggerutu namun aku memilih untuk tak membalasnya. " Ki kamu udah pulang kok gak denger suara motornya? Oh ya mana uang jatah Amah kan udah waktunya gajian " mendengar Amah bicara rasanya Diki ingin mengumpat andai saja dia tak ingat kalau wanita itu yang sudah melahirkannya. " Hey di tanya malah diam saja, muka ditekuk kayak selempak butut gitu " " Apa sih Mah aku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 51 ( Hot Gosip ) " Heh Diki ngapain kamu tidur di kursi, bangun sudah shubuh " Bu Murni membangunkan Diki. Rupanya dari kemarin dia tidak berpindah dari kursi. " Bentar lah Mah masih ngantuk mana pegal lagi " Diki pun bangun berniat pindah ke kamarnya. " Suruh siapa tidur di kursi, jangan lupa uang jatah Amah. Jangan pura pura lupa harusnya kan kemarin " Tanpa menggubris omongan Ibunya Diki langsung masuk kamar melanjutkan tidurnya. " Bukannya bangun malah lanjut tidur " Bu Murni menggerutu melihat kelakuan Diki. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya. Jam setengah 7 Diki sudah selesai bersiap pergi ke pabrik. Dia menuju meja makan bergabung dengan keluarganya. " Jadi gimana Ki soal motor sudah ada solusi?" Pak Imam bertanya pada Diki. " Ya paling aku ambil motor yang ada di Robi itu kan motorku Yah " " Ya janganlah kasian si Robi, dia mau pake apa?" Ibunya langsung menolak. " Amah gimana sih itu kan motor aku, sudah lama kan dia pi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 52 ( Diki VS Robi ) Pov Amah " Bu Murni tumben ke warung lagi udah berapa hari saya gak lihat Ibu ke warung " ngapain ini si Yati nanya nanya penuh basa basi kayak sayur lodeh sisa kemarin saja. " Malas lihat muka kamu sama si Yuyun " kujawab dengan ketus tanpa melihat wajahnya mataku tetap tertuju pada sayur kangkung di depanku. " Bu Murni ini pendendam banget, saya kan kan gak ikut ikutan " " Halah kamu sama saja, kamu kan sohibnya si Yuyun. Sama sama tukang ghibah " " Lah Bu Murni ini suudzon saja, lagian Bu saya bukan ghibah. Saya cuma menyampaikan berita saja. Harusnya orang orang merasa terbantu kan " " Halah suka sukamu sajalah, yang pasti kamu tuh udah kayak CCTV hidup RW sini. Keliling ke tiap RT cuma buat cari ghibahan " " Heheee dikit lah Bu, tapi beberan loh kemarin di grup Ibu-ibu heboh katanya motor Diki di ambil sama Novia. Emang bener ya Bu ?" " Ah ngga, justru Diki ngasih motor itu buat Novia karena rumahnya jauh. Ku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 53 ( Rebutan Motor ) Diki dan Robi hanya terdiam melihat Ibu nya menangis dan masuk ke dalam kamar. " Senang kalian bikin orang tua susah? bikin malu saja " Pak Imam berbicara sambil memelototi kedua anaknya. Lalu dia mengeluarkan HP dari sakunya kemudian menelepon. [ Assalammu alaikum, Tika kamu kesini sekarang ya, penting ] [ ............. ] [ Ya sudah sendiri saja gak usah nunggu suami kamu ] [ ............. ] Setelah selesai menelepon Cantika, Pak Imam kembali menelepon. [ Assalammu alaikum, Yu kamu kesini ya sekarang ] [ .............. ] [ Robi ada disini, naik ojeg online saja. Sudah buruan keburu malam ] Suara Pak Imam sangat tegas sepertinya dia mendapat penolakan dari Ayu. Sehingga diucapan terakhir terdengar seperti membentak. " Ayah ngapain nyuruh Ayu kesini ini sudah maghrib kasihan Chila " Robi bertanya pada Pak Imam, namun lebih tepatnya lebih seperti protes. " Sengaja biar nanti gak nanya bolak balik soal motor. Istrimu itu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 54 ( Demi Gengsi ) Sedari Shubuh Bu Murni sudah bangun melakukan aktifitas seperti biasanya, namun dia kaget mendengar tangisan Chila di kamar lantai dua nya. " Loh kok ada suara Chila? " Dia pun bergegas naik ke atas untuk memeriksa. Tok tok tok Ceklek Pintu dibuka dan yang keluar Ayu sambil menggendong Chila. " Loh kalian tidur disini? Amah kira kalian sudah pulang kemarin " Ya setelah obrolan kemarin yang tidak menemukan solusi semua langsung masuk kamar masing masing. Meninggalkan Robi, Ayu dan Chila di ruang keluarga. " Kita gak pulang Mah udah malam terus gak ada kendaraan " Balas Ayu sambil menguap. " Kalian kan bisa pesan taksi online. Ya udah Amah mau beberes dulu sekalian siapin sarapan " Bu Murni pun turun kembali ke bawah, sedangkan Ayu kembali masuk kamarnya karena dia terbiasa bangun siang. Jarum jam sudah menunjukan pukul 06.30 Diki keluar dari kamarnya dalam keadaan rapih siap bekerja, dia langsung menuju meja makan. Disana