# Arisan Bodong Keluarga Bab 50 ( Masalah Bertubi ) Pov Diki " Ah sial terpaksa harus pake Ojol, gara gara motor diambil Novia " Aku pun segera memesan ojeg online untuk pulang. Hanya butuh 15 menit aku sudah tiba di rumah. " Sesuai titik ya Pak " " Ya makasih " Kuserahkan uang pada driver ojeg tersebut. " Eh Mas Diki kok pake ojeg sih motornya kemana? " Yuyun tetangga yang sedang nongkrong depan rumahku bertanya. " Di bengkel Ceu " tanpa banyak bicara panjang lebar aku langsung masuk rumah setelah menjawab pertanyaannya " Ih judes amat sih, orang nanya baik baik juga " masih terdengar suara Yuyun menggerutu namun aku memilih untuk tak membalasnya. " Ki kamu udah pulang kok gak denger suara motornya? Oh ya mana uang jatah Amah kan udah waktunya gajian " mendengar Amah bicara rasanya Diki ingin mengumpat andai saja dia tak ingat kalau wanita itu yang sudah melahirkannya. " Hey di tanya malah diam saja, muka ditekuk kayak selempak butut gitu " " Apa sih Mah aku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 51 ( Hot Gosip ) " Heh Diki ngapain kamu tidur di kursi, bangun sudah shubuh " Bu Murni membangunkan Diki. Rupanya dari kemarin dia tidak berpindah dari kursi. " Bentar lah Mah masih ngantuk mana pegal lagi " Diki pun bangun berniat pindah ke kamarnya. " Suruh siapa tidur di kursi, jangan lupa uang jatah Amah. Jangan pura pura lupa harusnya kan kemarin " Tanpa menggubris omongan Ibunya Diki langsung masuk kamar melanjutkan tidurnya. " Bukannya bangun malah lanjut tidur " Bu Murni menggerutu melihat kelakuan Diki. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya. Jam setengah 7 Diki sudah selesai bersiap pergi ke pabrik. Dia menuju meja makan bergabung dengan keluarganya. " Jadi gimana Ki soal motor sudah ada solusi?" Pak Imam bertanya pada Diki. " Ya paling aku ambil motor yang ada di Robi itu kan motorku Yah " " Ya janganlah kasian si Robi, dia mau pake apa?" Ibunya langsung menolak. " Amah gimana sih itu kan motor aku, sudah lama kan dia pi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 52 ( Diki VS Robi ) Pov Amah " Bu Murni tumben ke warung lagi udah berapa hari saya gak lihat Ibu ke warung " ngapain ini si Yati nanya nanya penuh basa basi kayak sayur lodeh sisa kemarin saja. " Malas lihat muka kamu sama si Yuyun " kujawab dengan ketus tanpa melihat wajahnya mataku tetap tertuju pada sayur kangkung di depanku. " Bu Murni ini pendendam banget, saya kan kan gak ikut ikutan " " Halah kamu sama saja, kamu kan sohibnya si Yuyun. Sama sama tukang ghibah " " Lah Bu Murni ini suudzon saja, lagian Bu saya bukan ghibah. Saya cuma menyampaikan berita saja. Harusnya orang orang merasa terbantu kan " " Halah suka sukamu sajalah, yang pasti kamu tuh udah kayak CCTV hidup RW sini. Keliling ke tiap RT cuma buat cari ghibahan " " Heheee dikit lah Bu, tapi beberan loh kemarin di grup Ibu-ibu heboh katanya motor Diki di ambil sama Novia. Emang bener ya Bu ?" " Ah ngga, justru Diki ngasih motor itu buat Novia karena rumahnya jauh. Ku
# Arisan Bodong Keluarga Bab 53 ( Rebutan Motor ) Diki dan Robi hanya terdiam melihat Ibu nya menangis dan masuk ke dalam kamar. " Senang kalian bikin orang tua susah? bikin malu saja " Pak Imam berbicara sambil memelototi kedua anaknya. Lalu dia mengeluarkan HP dari sakunya kemudian menelepon. [ Assalammu alaikum, Tika kamu kesini sekarang ya, penting ] [ ............. ] [ Ya sudah sendiri saja gak usah nunggu suami kamu ] [ ............. ] Setelah selesai menelepon Cantika, Pak Imam kembali menelepon. [ Assalammu alaikum, Yu kamu kesini ya sekarang ] [ .............. ] [ Robi ada disini, naik ojeg online saja. Sudah buruan keburu malam ] Suara Pak Imam sangat tegas sepertinya dia mendapat penolakan dari Ayu. Sehingga diucapan terakhir terdengar seperti membentak. " Ayah ngapain nyuruh Ayu kesini ini sudah maghrib kasihan Chila " Robi bertanya pada Pak Imam, namun lebih tepatnya lebih seperti protes. " Sengaja biar nanti gak nanya bolak balik soal motor. Istrimu itu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 54 ( Demi Gengsi ) Sedari Shubuh Bu Murni sudah bangun melakukan aktifitas seperti biasanya, namun dia kaget mendengar tangisan Chila di kamar lantai dua nya. " Loh kok ada suara Chila? " Dia pun bergegas naik ke atas untuk memeriksa. Tok tok tok Ceklek Pintu dibuka dan yang keluar Ayu sambil menggendong Chila. " Loh kalian tidur disini? Amah kira kalian sudah pulang kemarin " Ya setelah obrolan kemarin yang tidak menemukan solusi semua langsung masuk kamar masing masing. Meninggalkan Robi, Ayu dan Chila di ruang keluarga. " Kita gak pulang Mah udah malam terus gak ada kendaraan " Balas Ayu sambil menguap. " Kalian kan bisa pesan taksi online. Ya udah Amah mau beberes dulu sekalian siapin sarapan " Bu Murni pun turun kembali ke bawah, sedangkan Ayu kembali masuk kamarnya karena dia terbiasa bangun siang. Jarum jam sudah menunjukan pukul 06.30 Diki keluar dari kamarnya dalam keadaan rapih siap bekerja, dia langsung menuju meja makan. Disana
# Arisan Bodong Keluarga Bab 55 ( Kabar Dari Bu Siti ) Seminggu berlalu dari kejadian Novia mengambil motor dari suaminya semua berjalan normal. Diki tak lagi mengganggunya. Hanya sekali saja dia mengirim pesan memberitahukan bahwa dia sudah mentransfer uang bulanan seperti biasa dan jumlahnya pun masih sama seperti bulan bulan sebelumnya. Hari ini hari Minggu Novia sudah janjian dengan Bu Ningsih untuk bertemu, dia berjanji akan membeli warung nasi mertuanya yang sekarang jadi toko kelontongnya dengan harga 100 juta. Rencananya uang 100 itu akan dipakai modal sebesar 40 juta dan 60 juta untuk menyewa ruko 2 tahun. Ruko itu terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah untuk toko dan lantai atas akan di gunakan untuk tempat tinggalnya dan stock an barang. Drrttt Drtttt " Wah tumben Bu Siti telepon, sudah lama kami gak ketemu " gumam Novia. [ Assalammu Alaikum ] [ Waalaikum salam, gimana kabarnya Vi? sudah lama gak ketemu ] [ Alhamdulillah Bu, gimana kabar Ibu? tumben Ibu telepon ]
# Arisan Bodong Keluarga Bab 56 ( Panas Panas Panas ) Pov Diki Hari minggu gini mumpung libur aku mencari kesibukan dengan membongkar motorku. Sebenarnya aku enggan untuk menjualnya, motor ini hasil jerih payahku bahkan aku belum kenyang memakainya keburu diserahkan pada Robi. Beberapa kali aku menegurnya karena tak mau merawat motor, mentang mentang gratis tinggal pakai gak ada rasa memilikinya. " Diki kamu jadi kan jual motormu? " tiba tiba Amah sudah berada dibelakangku. " Entahlah Mah, aku ragu malas buat nyicil nyicil lagi " " Ih kamu gimana sih, gak konsisten banget. Amah udah hubungin temen temen Amah sapa tahu ada yang minat beli motormu " " Ya kalau Amah bersedia dikurangi jatah bulanannya aku gak masalah " " Itu lagi itu lagi yang dibahas, kamu gak kasian sama Amah? " " Amah juga gak kasian sama aku, sampai sekarang aku masih harus ngasih Amah uang bahkan lebih besar dari nafkah istriku. Tapi Amah malah memberikan uangnya pada Robi. Aku bukan gak tahu cuma pura
# Arisan Bodong Keluarga Bab 57 ( Motor Baru ) Yati dan Yuyun keluar sambil menggerutu " Huhh Bu Murni itu nyebelin bukannya makasih malah ngusir kita " " Dia emang gitu, biarin sajalah. Eh Yat emang beneran Novia mau beli mobil? " tanya Yuyun. " Ngga tau lah aku kan cuma ngarang saja buat manas manasin mertuanya. Kamu lihat kan tadi dia kesal banget malah kelihatan kayak mau nangis hahaaa " " Lah kamu bisa saja Yat, emang kamu tuh partner yang pintar " " Iya dong Yatiiii gitu loh " dengan bangganya Yati berucap bahkan sambil menepuk dadanya. " Kamu lihat gak tadi si Diki dicubit Ibunya? " " Iya itu kan pas kamu muji muji Novia, terus si Diki kelihatan senang. Emaknya malah gak suka. Emang benci banget dia sama menantunya itu " " Iya gak ngerti aku, padahal Novia baik ya. Aku saja kalau pinjam duit sering dikasih. Bahkan anakku sering dikasihnya jajan pas ketemu di warung " " Lah kamu jangan jangan punya hutang sama dia terus belum dibayar " " Emang hahaaaa " " Huuhhh kam