# Arisan Bodong Keluarga Bab 42 ( Rencana Menjual Warung ) Setelah kepulangan keluarga Diki yang berakhir dengan keributan, Novia dan keluarganya berkumpul di ruang tamu. Hanya emah dan anak anak yang berada di kamar mereka masing masing. Karena menurut pendapat Arif mereka masih kecil dan emah sudah sepuh jangan sampai menjadi beban pikiran untuk emah. " Rame banget sih tadi, satu keluarga sifatnya sama. Bibi udah pengen ikut nimbrung buat ladenin adiknya si Diki itu " ujar Nania begitu berapi api. Dari cara bicaranya saja sudah terlihat dia sangat geram pada keluarga Diki terutama pada Cantika yang saat itu paling banyak berbicara. " Bibi pasti ngintip ya di tembok sebelah udah gitu pasti kayak cicak nemplok nemplok gitu buat nguping hahahaa " semua ikut tertawa mendengar ucapan Manda. Tentu saja mereka sudah tahu kebiasaan Nania. Siapa yang tidak tahu kebiasaannya yang suka menguping apabila ada hal yang menurutnya menarik untuk disimak. Dengan memakai alasan untuk berjaga
# Arisan Bodong Keluarga Bab 43 ( Cerai ) " Pada kemana sih nih orang orang kok sepi biasanya pada ngumpul di ruang TV " Diki duduk di sofa ruang TV kemudian membaringkan tubuhnya. Apalagi perutnya sudah berbunyi sedari tadi. Sudah beberapa hari Diki memang tidur di rumah ibunya, dia merasa kesepian apabila tidur di rumahnya sendirian. Kemudian dia menuju ke meja makan karena sudah merasa lapar, setelah tadi ketiduran daei sepulang kerja. " Mas tadi ada paket buat Mas Diki aku simpan di lemari deket TV ya " Ikbal keluar dari kamarnya dan menunjuk ke lemari sebelah TV. " Oh ya udah nanti Mas ambil, emang Amah sama Ayaj kemana kok pada gak kelihatan? " " Tadi sih bilangnya mau ke rumah Teh Novia. Perginya rame rame bareng Mas Robi, Mbak Ayu, Mbak Cantika. Pake mobil Mbak Cantika juga " " Uhuk uhuk, kok pada gak ngajak sih? terus si Chila dibawa? padahal tadi Mas sudah bilang mau ikut " Diki sampe tersedak mendengar jawaban Ikbal. " Chila gak dibawa biasa lah di titi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 44 ( Tetangga Julid ) Pov Bu Murni Karena kejadian kemarin tekadku sudah bulat Diki harus bercerai dari Novia, melihat sikap Novia yang sudah sulit diatur. Apalagi ada campur tangan keluarganya rasanya tidak ada yang bisa diharapkan lagi. Memikirkan ini membuat kepalaku tambah pusing. Tidak ada Novia sebenarnya aku lebih kerepotan karena Diki lebih sering tinggal disini. Belum lagi pemasukan dari sewa bekas warung nasiku sudah tidak ada. Ini sih namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Semua pekerjaan rumah aku yang mengerjakan, karena tak ada anak perempuan. Dulu enak aku tinggal panggil Novia dia pasti langsung datang membereskan pekerjaanku. Lain lagi si Ayu setiap datang dia hanya menyusahkan, tak pernah mau membantu bahkan anaknya diberikan pada Dina adikku untuk diasuh. Sementara dia malah pergi bertemu temannya, terkadang dia datang hanya untuk tidur siang saja disini karena dia tak mau tidur siangnya terganggu dengan rengekan Ch
# Arisan Bodong Keluarga Bab 48 ( Bertemu Rival ) Pov Diki Aneh aneh saja Amah ini pagi pagi udah bikin ulah sampe disiram tetangga, mau ketawa takut dosa. Aku dan Ayah hanya bisa menahan tawa agar Amah tidak bertambah marah. Kami sudah malas ribut sama Amah, orangnya tak bisa dinasehati selalu merasa paling benar. Segera kukeluarkan motor dari rumah, bergegas pergi ke pabrik. Jangan sampai aku kesiangan, hari ini akhir bulan banyak sekali pekerjaan yang harus dibereskan. Tiba di pabrik aku langsung memarkir motorku, sebenarnya aku berharap bertemu Novia ingin mendapat penjelasan soal gosip yang disampaikan Bu Teti. Aku tidak percaya gosip itu yang ku tahu Novia tidak pernah macam macam. Namun melihat perubahannya aku jadi sedikit curiga. Pantas saja dia menghindar dariku ternyata dia sudah memiliki penggantiku. Bahkan setiap aku menelepon seakan diabaikan pesanku pun tak pernah di balasnya. Andaikan itu benar aku gak bisa terima perlakuannya, awas saja kamu Novia k
# Arisan Bodong Keluarga Bab 46 ( Pesta Kejutan ) Ting Hp Novia berbunyi pertanda ada pesan masuk. Diambilnya Hp yang tersimpan dilaci kerjanya. " Dari Teh Manda, ada apa ya? " gumamnya. [ Vi nanti pulang cepat ya, bantuin Teteh ] [ Bantuin apa Teh, emang mau ngapain? ] send [ Mau ada temen, pokoknya nanti pulang kerja jangan kemana mana ya ] [ Oke Teh ] send " Kirain ada apa, berarti pulangnya gak bisa mampir mampir dulu " gumam Novia. ** Pukul 17.00 Ting [ Vi, Teteh nunggu di depan ] [ Ngapain Teteh jemput aku? ] send [ Takut ada yang nyulik hahaa ] [ Lebay, ya sudah aku siap siap dulu ] send " Ri, Teteh pulang duluan ya, buru buru udah di tungguin kakak didepan " " Okey teh, hati hati ya. Tumben sampai dijemput segala " tanya Lori. " Lagi gak ada kerjaan kali " ucap Novia sambil terkekeh. " Vi tadi ada kakaknya menunggu di depan " Candra datang dari arah pintu, seperti biasa dengan memasang wajah cool nya. " Iya pak, kok Bapak tahu ada k
# Arisan Bodong Keluarga Bab 47 ( Diki Membuat Ulah ) " Ayah " ucap Keyla berteriak. Bukannya menjawab panggilan putrinya Diki malah mengabaikannya bahkan terlihat sangat emosi. " Kamu perempuan murahan, susah payah aku bersabar dengan sikapmu yang acuh ternyata ini penyebabnya " Diki berbicara berapi api sambil menunjuk wajah Novia. Melihat itu Keyla turun dari pangkuan Adrian kemudian bersembunyi dibalik tubuh Novia mereka ketakutan. " Jadi seperti ini kelakuanmu dibelakangku, kurang apa aku? " Seketika orang dalam rumah berdatangan " Ada apa ini? " ucap Ibunya Novia. " Ini lagi sudah tua bukannya menasehati anaknya malah dibiarkan berduaan dengan laki laki yang bukan muhrimnya " Diki menatap tajam Ibu Novia. " Hey kamu jangan kurang ajar bicara pada orang tua seperti itu " Adrian merasa tak suka dengan ucapan Diki. Dia lebih mengenal bagaimana Ibu Novia. " Kurang ajar kamu Diki dasar laki laki gak tahu diri " Manda tersulut emosinya. " Kamu yang diam perawa
# Arisan Bodong Keluarga Bab 48 ( Pertengkaran di Pabrik ) " Vi mau aku anter gak? " Manda duduk bergabung untuk sarapan. " Ngapain? Mas Diki gak akan berani macam-macam di pabrik tenang saja " " Bukan Diki, ngapain ngurusin dia. Teteh pengen ketemu Pak Candra " ucap Manda sambil menaik turunkan alisnya " Uhuk uhuuk " Novia sampai tersedak mendengar ucapan Manda. " Jadi ada yang lagi kasmaran nih " Arif ikut menimpali obrolan mereka. Bu Atikah hanya tersenyum. " Ya aku juga gak mau jomblo lama lama lah, Paman juga udah ada tante Fayza. Bentar lagi kita bakal hajatan nih " Arif hanya tersenyum mendengar perkataan Manda. " Iri bilang boss " ujar Bi Nania. " Hahaaa " semua orang tertawa. " Mending Teteh anterin Keyla sekolah, biar Ibu di rumah. Teh emang gak masalah kerjaan Teteh di tinggal lama-lama? " " Gak lah Teteh udah koordinasi sama Bos malah mau minta dimutasi kesini supaya deket calon ipar kamu " " Ih niat banget hahaa. Ya sudah aku do'akan supaya be
# Arisan Bodong Keluarga Bab 49 ( Bersimpati ) Pov Candra Kasihan itulah kata yang terucap dalam hatiku. Melihat Novia terdiam seperti syok dengan kejadian yang baru dialaminya. " Vi sudah jangan melamun, kamu gak apa apa kan? " Dia hanya mengangguk, kulihat air matanya sudah berkumpul tinggal satu kerjapan saja pasti air mata itu akan memenuhi pipi mulusnya. Untung saja orang orang sudah pada bubar yang tersisa hanya tinggal kami berdua. " Saya gak apa apa Pak " suaranya terdengar bergetar. Aku paham dengan perasaannya sekarang, Novia wanita yang lembut dia pasti kaget dengan perlakuan suaminya. " Saya antar kamu pulang ya, kamu jangan menolak. Kamu sedang tidak baik baik saja " aku coba untuk membujuknya. Akhirnya dia pun mengangguk, kubawa dia ke parkiran mobilku. Sebenarnya tadi aku berniat ke parkiran mobil untuk pulang, namun dari kejauhan aku melihat orang orang berkumpul di parkiran motor. Bahkan aku mendengar ada teriakan. Kudekati kerumunan tersebu