# Arisan Bodong Keluarga Bab 21 ( Kenangan Adrian Dan Novia ) Novia segera membalas kembali pesan kakaknya. [ Ya sudah teh biar aku saja kesana sepulang kerja, nanti aku kasih tahu ke Bu Ningsih sekarang warung itu punyaku. Makasih ya Teh ] send Pesan balasan sudah terkirim Novia kembali memasukan ponselnya ke dalam sakunya. " Kenapa Via kok mukanya masam gitu " Adrian berkata sambil menggoda Novia. Via merupakan panggilan khusus untuk Novia dari Adrian semasa mereka masih bersama. " Isshh kamu tuh berani ya manggil aku gitu, mentang mentang gak ada orang " Novia mengerucutkan bibirnya. " Kamu tuh masih tetap seperti dulu, kalau lagi marah nambah kelihatan manisnya " ucap adrian membuat hati Novia berbunga bunga. " Duh kakang jangan terus menggodaku bisa khilaf aku nanti hahaaa. Astagfirullah Novia ingat kamu masih istri orang. Lama lama disini imanku bisa terkikis " batin Novia dalam hati. " Ada masalah? kalau mau cerita saja sama aku pasti aku dengarin " lanjut Adria
#Arisan Bodong Keluarga Bab 22 ( Masih Dalam Kenangan ) Flash back on Hari itu sepulang dari acara perpisahan disekolah Adrian menghubungi Novia untuk bertemu. Niatnya ingin menyampaikan kalau Adrian sekeluarga akan segera pindah. Mungkin ini terasa mendadak, walau sebenarnya rencana ini sudah beberapa minggu kebelakang. Adrian bingung untuk menyampaikan pada Novia bahwa dia akan segera pindah. Mereka janjian di cafe tempat biasa makan berdua, Adrian datang lebih awal. 15 menit kemudian Novia sudah sampai dia berjalan menuju ke arah meja dimana Adrian menunggu. Kemudian dia duduk berhadapan dengan Adrian. " Hai Rian, maaf ya telat. Tadi aku harus membantu Ibu dulu. Oh iya selamat ya kamu berhasil meraih juara umum di sekolahmu. Ayahmu pasti bangga " Novia tersenyum manis sekali sambil mengacungkan jempolnya. " Ah iya gak masalah, makasih ya ini juga berkat dukungan kamu agar aku selalu giat belajar. Ayo Vi kita pesan makanan dulu " mereka pun memesan dan menyantap pesa
# Arisan Bodong Keluarga Bab 23 ( Perasaan Iri Ayu ) Pov Ayu Setahun jadi menantu di keluarga ini aku merasa tidak nyaman. Dulu sebelum menikah dengan Robi Amah begitu baik. Dia selalu memuji dan menyanjungku. Aku selalu di utamakan dan dinomor satukan. Sampai sekarang pun masih seperti itu Sebelum menikah aku bekerja menjadi resepsionis di sebuah hotel kecil, Robi pun sudah mengetahuinya. Tapi aku bilang pada Amah aku bekerja sebagai sekretaris di hotel besar. Aku yakin Amah pun tak akan paham. Aku terpaksa membohonginya karena menurut Robi Amah menginginkan menantu yang bekerja di kantoran. Amah orang yang gila hormat, sifat pamer dan ingin dipuji sudah jadi hal yang melekat di dirinya. Bahkan untuk memenuhi keinginannya kami sering kali harus berhutang. Contohnya seperti Cantika kakak Robi dia sampai rela menyicil mobil dengan harga yang tak sesuai dengan penghasilannya. Mungkin gajinya cukup untuk mencicil mobil saja, tapi dia juga kan butuh makan. Kadang ak
# Arisan Bodong Keluarga Bab 24 ( Diskon Untuk Ningsih ) Bu Murni sedang duduk menonton TV tapi dia tak fokus. Bibirnya terus tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. Tak sabar menunggu besok untuk mengambil uang lagi Flash back On Pagi pagi jam 7 ponsel Bu Murni sudah berdering terus dari tadi. " Ada apa sih, gak tahu apa jam segini kan masih repot ngurusin kerjaan rumah? " Bu Murni segera mengambil ponsel miliknya. Di lihatnya ada pesan masuk dari Ayu. [ Amah udah liat grup belum, tuh si novia kirim kirim foto ] " Kirim foto? kirim foto apa ya, kok si Ayu heboh sampe berkali kali telepon. Coba kubuka dulu grupnya " gumam Bu Murni. " Ternyata benar Novia kirim beberapa foto. Novia mengirim foto bukti transfer dan foto perjanjian jual beli, huh dasar mantu kurang ajar bikin sengak saja. Menabur garam diatas luka, senang sekali sepertinya sudah ngambil hartaku. Untung pesannya baru aku lihat, coba kalau dari tadi pasti habis aku m@ki tuh menantu kurang aj@r " Ada
# Arisan Bodong Keluarga Bab 25 ( Bertemu Di Warung Ningsih ) " Gimana Vi, udah ke warungnya? " baru sampai kamar Novia sudah diberondong pertanyaan oleh Manda. " Bentar Teh aku masih cape, kepo amat sih hehee " ucap Novia pada kakaknya. Novia tahu Manda kepo sebab dia sedang mengincar Ayu pasti bawaannya kepo berharap ribut lagi. Karakter Manda dan Novia memang bertolak belakang. " Hahaaa, iya penasaran banget. Tadi lihat Ayu sama Amah di warung. Untung posisi Teteh diseberang. Bukan Teteh gak berani tapi kan harus tahu dulu ada apa. Takutnya mereka memang bener belanja. Masa iya diajak ribut " jawab Manda santai. Dugaan Novia benar, dia sudah hafal wataknya. Dengan mudahnya di tebak, pasti jiwa tarungnya berontak jika melihat yang diincarnya. Seperti Ayu, jangan harap akan di lepas begitu saja. " Tadi aku mampir ke warung, ketemu sama Bu Ningsih yang nyewa. Bu ningsih bilang amah datang buat minta sewa warung untuk 6 bulan ke depan. Amah juga bakal ngasih diskon kala
#Arisan Bodong Keluarga Bab 26 ( Manda VS Ayu ) " Assalammu alaikum semua nya " ucap Novia sambil tersenyum. " Ada Amah, lagi belanja ya Mah. Tumben Ayu juga ikut Amah belanja? " lanjutnya lagi sambil tetap memperlihatkan senyumya. " I - iya Amah lagi belanja sama Ayu " Bu Murni menjawab pertanyaan Novia dengan terbata bata dan tersenyum getir. " Tumben soak, biasanya kalau ngomong kayak raja singa mengaum terus udah berasa paling jago " Novia bergumam dalam hatinya. " Kamu mau belanja juga Vi, jauh jauh dari rumah kamu kesini, emang gak ada pasar disana ya " Ayu berkata ketus untuk menutupi ketakutannya. " Emang kenapa kalau belanja kesini, gak boleh? ini kan untuk umum. Novia gak akan belanja kesini tapi dia mau lihat warungnya yang disewakan jadi toko kelontong oleh Bu Ningsih " Manda menjawab pertanyaan Ayu tak kalah ketusnya. Mendengar ucapan Manda, Bu Murni dan Ayu menelan ludahnya kasar. Kemudian Ayu membuang muka sembarang, sedangkan Bu Murni melihat ke ara
# Arisan Bodong Keluarga Bab 27 ( Ancaman Penjara ) Selepas semua pergi mereka duduk di dalam warung melepas ketegangan. Dengan disuguhi air botol mineral oleh Bu Ningsih " Bu disini ada cctv gak ? " tiba tiba Manda bertanya pada Bu Ningsih. " Ada, kebetulan ibu pasang 2 yang 1 ada di dalam, yang 1 lagi ada diluar. Itu sengaja ibu pasang karena waktu itu banyak kejadian barang hilang " jawab Bu Ningsih. " Bagus kalau gitu, seingat saya kemarin Bu Murni kesini kan bareng menantunya untuk minta uang sewa. Nah Bu saya minta rekamannya ya, yang hari ini sama hari kemarin luar dalam ya bu. Terus saya mau minta foto kuitansi bukti Bu Murni menerima uang 1 juta kemarin " pinta Manda pada Bu Ningsih. " Oh ada di laci kalau kuitansi, kalau rekaman ada di hp saya. Kalau mau sekarang bisa." suami Bu Ningsih menjawab permintaan Manda. " Baiklah saya minta sekarang saja semuanya " mereka pun segera memfoto kuitansi yang di tanda tangani Bu Murni. Serta menyalin video cctv yang berisi adeg
# Arisan Bodong Keluarga Bab 28 ( Ancaman Balik ) Pov Author Melihat Keenan yang berubah diam Vity merasa heran " Mas kok diam saja, kenapa? gak suka ya makan disini. Makanan disini enak kok. Aku sering makan disini bareng teman " " Enggak kok gak ada apa apa " jawab Keenan sambil terus menunduk tapi matanya sering melihat ke arah meja samping yang di duduki 2 wanita. Karena merasa curiga vity pun melihat ke arah samping " Mas kamu apaan sih mentang mentang ada cewek lihat lihat terus ke samping. Awas ya kamu! " " Nggak kok, ayo kita makan bukannya sesudah ini kita mau nonton, ayo buruan makannya " Keenan berusaha mengalihkan Vity agar tidak marah. Tak lama Novia dan Manda pun selesai makan. Mereka segera bersiap pulang. Novia tak mau melihat ke arah Keenan karena dia pernah berkenalan dengan Vity, khawatir Vity akan menyapanya. Dia tak mau tahu lebih banyak agar tak terseret masalah ke depannnya nanti. Lainnnya halnya dengan Manda dia terus memandangi Keenan dengan pandangan